di dalam buku sastra arab "Wahyul Qalam" karya Ar-Rafi'i, diceritakan seorang pemuda menikah dengan seorang cacat, judulnya Qubhun Jamil (Buruk namun Cantik). Dikisahkan seorang pemuda yang sangat shalih dinikahkan oleh seorang syekh (gurunya), namun pemuda tersebut belum pernah bertemu dengan sang calon mempelai wanita. Singkat cerita, pada malam pertama pemuda tersebut mendapati istrinya seorang yang cacat.
Selang beberapa waktu, pemuda tersebut terbiasa melihat kekurangan istrinya dan bertambah kecintaan kepada istrinya karena keshalihan wanita tersebut, yang setiap harinya selalu mencari ridho suaminya dan senantiasa mentaati perintah suaminya (yang sesuai syariat), setiap hari kebaikannya bertambah dan setiap harinya kecantikannya bertambah di depan mata sang pemuda tersebut, sehingga ia tidak mau digantikan dengan wanita manapun yang lebih cantik dari dia.
*Kesimpulan : Cinta karena cantik tidak akan abadi, krna setelah berkurang cantiknya, maka akan berkurang cintanya. Namun Cantik karena cinta, inilah cinta yg abadi, yg senantiasa menambah kecantikan karena keshalihan dan ketaatan kepada sang suami tercinta.
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkanmu, bila diperintah ia taat kepadamu, dan bila engkau pergi dia akan menjaga dirinya." (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata hadits ini Shahih di atas syarat Muslim).
Lebih jelasnya :
Dinding Komentar