SIAPA yang tak kenal dengan Imam Ahmad bin Hanbal R.A.? Beliau adalah salah satu dari 4 imam mazhab umat islam. Selain melakukan ijtihad untuk menentukan hukum-hukum dalam islam, ternyata Imam Ahmad pernah memberikan nasihat pernikahan untuk anak laki-lakinya. Penasaran?
Imam Ahmad berkata: “Anakku sayang, kamu tidak akan mencapai keberuntungan di rumah tangga kecuali dengan 10 karakteristik suami yang kamu tunjukkan kepada istrimu.”
Berikut 10 nasihat emas pernikahan dari Imam Ahmad kepada para calon suami:
1. Wanita sangat suka mendapatkan perhatian, mereka suka mendapatkan ucapan cinta yang jelas dari suaminya bahwa mereka dicintai. Jadi, jangan pelit untuk mengungkapkan cinta secara jelas kepada istrimu. Bila perlu ucapkan rasa cintamu setiap hari, hal itu akan membuat istrimu merasa berharga.
2. Jika kamu tipe suami yang sangat kaku mengekspresikan cintanya kepada sang istri, maka sejatinya kamu sedang menciptakan sebuah penghalang antara kamu dengan istrimu, maka jangan malu atau sungkan memberikan perhatian kepada istrimu, bila perlu ucapkan rasa cintamu setiap hari.
3. Wanita benci suami yang terlalu posesif dan terlalu berlebihan, wanita justru lebih menyukai suami yang bersikap lembut. Jadi gunakan setiap momen kamu bersama istrimu dengan bersikap tidak terlalu kasar kepadanya, sebab hal itu akan menjadi lebih menarik untuk menumbuhkan rasa cinta antara kamu dan istrimu. Dan tentu akan membuatmu mendapatkan ketenangan pikiran bukan?.
4. Wanita menyukai suami yang berpenampilan seperti penampilan istri tersebut, misalnya bicaranya lemah lembut, berpenampilan baik, pakaian bersih dan memiliki bau yang menyenangkan. Oleh karena itu, selalu tetap jaga penampilanmu di depan istrimu.
5. Walaupun istri sebagai manajer rumah tangga, namun kedaulatan utama dalam rumah tangga ada di tangan suami sebagai kepala keluarga. Namun, satu hal yang mesti diingat bahwa sebagai seorang suami tidak boleh egois atau terlalu keras kepada istrinya dengan anggapan suami bisa melakukan hal sewenang-wenang sebagai kepala rumah tangga. Maka, alangkah lebih baik jika pasangan suami istri untuk saling mengingatkan satu sama lain dengan cara yang ma’ruf.
6. Seorang wanita tentu ingin mencintai suaminya, tetapi pada saat yang sama dia tidak ingin kehilangan keluarganya. Jadi jangan sekali-kali suami memberikan pilihan kepada istri untuk memilih keluarganya atau suaminya. Sebab, jikalaupun ia tidak memilih keluarganya, maka istri pasti akan merasakan kecemasan yang luar biasa. Sehingga, bukanlah tidak mungkin jika sewaktu-waktu akan menjadi bumerang bagi suaminya, karena istrinya berubah menjadi membenci suaminya.
7. Wanita diciptakan dari tulang rusuk melengkung, maka jika sang istri melakukan tindakan keliru, maka suami jangan menegur dia dengan cara keras lagi kasar. Justru sebagai suami, kamu harus mencoba untuk meluruskannya dengan cara yang baik dan tidak menyakitkan hati istri. Ingatlah, perasaan wanita itu lebih sensitif dari pria.
8. Dalam beberapa kondisi, terkadang wanita lupa bersyukur dan menolak segala nikmat yang diberikan suaminya di dalam keluarga. Hal itu mungkin akan membuat kamu frustasi sebagai seorang suami, namun ingatlah jangan sekali-kalipun sampai kamu mengatakan kepada istrimu, “Saya belum pernah melihat hal-hal yang baik dari kamu!”.
Maka jangan biarkan sikap buruk istrimu membuat kamu tidak menyukainya atau lari darinya. Sehingga, jika kamu tidak suka dengan salah satu sikap istrimu, maka cobalah kamu pikirkan sikap-sikap baik lainnya yang dimiliki istrimu, sehingga hal itu bisa menciptakan keseimbangan dalam dirimu untuk selalu berpikir positif.
9. Adakalanya wanita mengalami kondisi tubuh yang lemah dan kelelahan pikiran. Oleh karena itu, kamu sebagai seorang suami jangan terlalu banyak menuntut atau memerintahkan ini-itu hingga semakin membuat istrimu lemah. Oleh karena itu, sebagai seorang suami kamu harus mengetahui kondisi istrimu dengan baik. Agar istrimu merasakan bahwa kamu adalah suami yang pengertian dan penyayang.
10. Sebagai seorang suami jangan pernah menganggap bahwa istrimu adalah tawananmu. Oleh karena itu, kasihanilah ia sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anakmu kelak.
Berikut ini adalah beberapa nasehat yang disampaikan para orang tua dan generasi yang lebih berpengalaman kepada wanita yang akan menikah:
1. Seorang Istri Kelak Harus Taat Kepada SuamiAnas mengatakan bahwa para sahabat Nabi Muhammad SAW saat menikahkan anak perempuannya dengan calon suaminya, maka mereka berpesan kepada anaknya untuk berkhidmat pada suami serta senantiasa menjaga hak seorang suami, karena taat kepada seorang suami adalah salah satu ibadah yang akan mengantarkan para wanita ke surge nan indah.
2. Pesan Seorang Ayah Kepada Anak Perempuannya Saat PernikahanPada saat pernikahan anaknya, Abdullah bin Ja’far bin Abu Thalib memberikan wasiat kepada anak perempuannya yang akan menikah.
3. Pesan Seorang Ibu Kepada Anak Perempuannya“Jauhilah olehmu perasaan cemburu, karena rasa cemburu merupakan penyebab jatuhnya thalak. Juga jauhkanlah dirimu dari sifat banyak mengeluh, karena keluh kesah merupakan sebab timbulnya kemarahan, dan hendaklah kamu memakai celak mata, perhiasan yang paling indah serta wawangian yang paling harum ketika berada di dekat suami”.
Diriwayatkan bahwasanya Asma binti Kharijah Al-Farzari memberikan pesan pada anak perempuannya ketika menikah,
4. Pesan Amamah Binti Harits Kepada Anak Perempuannya“Sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan luas yang tidak engkau ketahui, juga menuju teman yang engkau belum merasa rukun dengannya. Oleh sebab itu, jadilah engkau bumi baginya, maka ia akan menjadi langit bagimu. Jadilah engkau hamparan baginya, niscaya dia akan menjadi tiang untukmu. Jadilah hamba sahaya baginya, niscaya dia akan menjadi hamba untukmu. Dan janganlah engkau meremehkannya, karena dia akan membencimu dan janganlah engkau menjauh darinya karena dia akan melupakanmu. Bila dia dekat denganmu maka dekatkanlah dirimu, bila dia menjauhimu maka menjauhlah darinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya dan matanya. Janganlah dia mencium sesuatu darimu kecuali wawangian dan janganlah dia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik.”
Amamah binti Harits berpesan kepada anak perempuannya saat pernikahan, tepatnya ketika membawanya kepada calon suaminya, Amamah binti Harist berpesan kepada anaknya,
“Wahai anak perempuanku! Bahwa jika wasiat ditinggalkan karena keistimewaan atau keturunan maka aku menjauh darimu. Tetapi wasiat merupakan sebuah pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal. Jika seorang perempuan merasa cukup pada suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan hajat kedua orang tua kepadanya, maka aku merupakan orang yang paling merasa cukup dari semua itu. Tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-laki diciptakan untuk perempuan.”
Karena kemuliaan yang seorang perempuan berikan dan persembahkan untuk suami, dan kedamaian yang paling besar baginya adalah perlakuan dari seorang istri yang paling baik. Ketahuilah, bahwasanya seorang perempuan yang sudah menjadi istri tidak merasakan hal tersebut, sehingga kita mempengaruhi keinginannya terhadap keinginan kita sebagai perempuan dan keridhaannya terhadap keridhaan kita. Dan berusahalah untuk tidak menampakkan kebahagiaan di hadapannya jika ia sedang risau, atau menampakkan kesedihan tatkala ia sedang gembira.
Semoga bermanfaat…
Dinding Komentar