Menanggati blog teh Achyee, saya mau comment tapi kok setelah diketik kok panjang jadi dibikin blog ajah.
Urun rembug:
Mulai dari nol, menurutku sih ok2 saja, namun benar sih wanita harus hati-hati. Jika laki usia dibawah 27 tahun, ok lah belum punya apa2, wanita bisa liat dari semangat kerjanya, pendidikan terakhirnya, atau sallary saat ini.
Namun jika diatas 35 tahun ngajakin mulai dari nol, wajar wanita mempertanyakan terutama bagi wanita yang udah 'pernah' merasakan dari nol haha, si pria selama 10 th lalu kemana aja, tidur?, gajinya buat apa, bukan ngajarin wanita materialistis namun setidaknya lihat pekerjaan dan penghasilannya saat ini, ya mungkin selama ini dia boros maka nanti anda wanita jd direktur keuangan. Pria ini masih ada harapan.
Namun ada tipe pria yg mager bener, diusia 35 lebih masih ikut ortu, nganggur atau kerja kagak betahan, cita2 tinggi nanti jika nikah akan kerja netap dan punya gaji tinggi. Alasan saat ini masih nol karena belum ada yg dinafkahi. Ngajakin mulai dari nol. Nah pria ini wajar jika dirasa punya harapan tipis di masa depan hehe. Saran saya pria ini lebih memilih wanita muda sekufu dibawah 23th, fresh untuk diajak mulai dari nol, makan sepiring berdua masih dirasa indah oleh istri, pun istrinya shock setidaknya shock untuk pertama kali bukan kedua kali hahaha buat pengalaman la...........
Tapi jika pria diatas 40 masih gitu-gitu aja, biasanya sih bakalan gitu-gitu aja. Tapi percayalah, asal si pria mencari istri sekufu maka pernikahan akan dijalani "gitu-gitu saja" dengan bahagia. Saya dulu tinggal di gang, lihat sendiri tetangga dari muda sampai usia 65th gitu-gitu saja, menjalani hidup bahagia dengan anak cucu mantu 12 orang tumplek di rumah petak 30m2. Hidup ini pilihan, pilih bahagia atau pilih merana, lihat kebawah bukan ke atas.
Bagi wanita yang kebelet nikah, tidak ada salahnya nekad. Hidup sekali jangan dibuat rumit. Nikah itu sederhana, yang penting suami sayang dan setia. Insya Allah dengan banyak doa istri, rejeki suami akan mengalir dari segala arah tanpa diduga. Saya selalu percaya itu. Saya membuktikannya bahwa doa istri mujarab.
Kang Jay
Oleh | Jayadiningrat |
Ditulis | Jan 22 '20 |
Dinding Komentar