Menikah, artinya kita akan bertemu dengan perbedaan yang begitu nyata antara diri kita dengan diri pasangan kita. Bersiaplah, karena kita akan selamanya hidup dengan perbedaan itu dan membersamainya di sepanjang perjalanan rumah tangga yang kita jalani.
Oleh karena itu, kita perlu melatih diri kita untuk mampu menoleransi perbedaan yang ada, kita harus mengindahkan perbedaan itu agar tidak sampai mengusik ketahanan rumah tangga, dan menerimanya dengan sepenuh jiwa yang lapang.
Dengan tumbuhnya sikap toleransi kita terhadap pasangan, justru kita akan merasakan kemudahan untuk menemukan banyaknya persamaan antara diri kita dengan dirinya. Tentu kita tidak semata hidup bersamanya dengan adanya perbedaan, namun kita pun disatukan dan dikuatkan melalui berbagai persamaan yang menghasilkan keselarasan pada hubungan yang terjalin.
Banyak sepasang suami istri yang berselisih paham hanya karena perbedaan kecil yang ringan dan sebenarnya bisa dimaklumi, misal perbedaan cara melipat baju, cara menuangkan makanan ke mangkuk, ataupun perbedaan-perbedaan kecil lainnya.
Kita seakan sibuk dengan hadirnya perbedaan, mengkoreksi cara yang sudah biasa pasangan kita lakukan, dan menuntut pasangan kita agar mengubah caranya menjadi cara kita. Pada akhirnya, kita lebih fokus mengeluhkan perbedaan yang tidak bersifat prinsip, hingga sulit menemukan chemistry atas persamaan diri kita dengan dirinya.
Selagi perbedaan itu tidak menyalahi Aqidah agama, maka yakinilah bahwa perbedaan itu Allah tetapkan sebagai bahan belajar agar kita lebih mengenali dan menerima pasangan kita seutuhnya sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah. ☺️ ? @nikahbutuhilmu
Dinding Komentar