Penguasa...
Menguasai...
Di kuasai....
Memainkan peranan menambah semarak di tambak kehidupan.
Dulu sekali waktu orde " Piye enak jamanku to", banyak sekali propaganda yang wajib di ikuti ... kalau tidak maka di jadikan target "Petrus". Atau jika para tokoh agama tidak mau mengikuti anjuran "Pemerintah" maka para "Ninja" akan menculik dan membiarkan mayat tanpa kepala ada di ladang.
Aku ingat sekali bagaimana ayah tidak pernah ada di rumah karena menolak anjuran " Pemerintah", beliau sering berpindah-pindah tempat karena hampir setiap malam aku sering melihat kelebatan orang berpakaian ala Ninja di atap rumah.
Tetangga jarak 2 rumah seorang gila, tapi sebenarnya korban selamat dari kasus Tanjung Priok yang jadi gila setelah menginap di "Rumah perlindungan" yang waktu itu pangdam nya di jabat ***********
Indonesiaku Gelap waktu itu.
Sekarang ketika semua sudah di mudahkan, gak ada grendel, gak ada culik bunuh, gak ada petrus.
Pernahkah berfikir untuk bermanfaat untuk orang lain, ilmu, harta, atau minimal kita berdoa buat kebaikan seluruh umat manusia dan menembus batas tidak di kotak-kotak oleh agama.
Kalian makan dari bumi, minum dari bumi, berjalan di atas bumi, tinggal di bumi, apa hanya kotoran dan sampah yang kalian berikan ke bumi....??? Apa itu cara kalian berterima kasih kepada bumi. Ini baru berbicara tentang Bumi, belum merambah ke Tuhan.
Minimal sebarkan kebaikan jangan caci maki dan keburukan kepada sesama melalui banyak hal yang kalian bisa, sebagai bentuk "terima kasih" kita kepada bumi dan bukti cinta kita kepada Indonesia.
#shajogjamakasih
Dinding Komentar