Adakah harimu merasa sunyi tatkala alunan zikir hanya bergetar di bibir? Jika tidak, ada baiknya kau perbaiki pikir. Mungkin telah lama kasih Tuhan tak hadir.
Adakah kau merasa hampa saat tilawah lama tak menyapa? Jika tidak, ada baiknya kau perbaiki jiwa. Mungkin telah lama hidupmu hanya dipenuhi oleh sibuknya dunia.
Adakah rasa damai saat rakaat demi rakaat shalat kau semai? Jika tidak, baiknya kau perbaiki hati. Mungkin sudah lama Tuhan tak kunjung kau dekati.
Orang beriman, tatkala kalimat Tuhan dikumandangkan, hatinya sejuk oleh mata air hidayah. Orang beriman tatkala zikir beralun dari bibir, alunan itu meresonansi hingga ke pikir. Orang beriman, saat rakaat shalat dilaksanakan, lahirnya tenang dalam tumakninah, batinnya damai dilingkupi rahmah.
Sudah berapa lama Al-Qur'an tak terjamah oleh tanganmu? Sudah berapa lama shalat sunah tak dikerjakan oleh ragamu? Sudah berapa lama zikir tak terlantun oleh jiwamu?
Jika ini jadi pengingat, segera wudhu, dan ambil Qur'anmu yang telah berdebu. Baca, ayat demi ayat. Lantunkan dengan khusyuk, kau sedang membaca firman Tuhanmu.
Jika ini jadi pengingat, sempatkan rawatib, itulah pelengkap lubangnya wajibmu. Jika ini jadi pengingat, zikirkan Asma mulia Tuhanmu, di sanalah akan hadir tenangnya jiwamu.
Katakan, Tuhan, kami rindu menatap “Wajah-Mu' yang Agung. Kami rindu mensyukuri nikmat-Mu yang tak pernah berhenti. Kami rindu meraih cinta-Mu yang abadi.
Di sepertiga malam yang indah ini, semoga kami bisa merenungi kehadiran diri, agar sisa usia yang ada makin berkah, makin bahagia, makin bermanfaat bagi sesama.
Kang Jay
Dinding Komentar