Pihak ketiga bukan pihak yang merusak hubungan Anda dan pasangan. Sebuah perselingkuhan berarti ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan Anda. Ada sesuatu yang perlu diperbaiki dan ada sesutu yang perlu dibicarakan dengan baik-baik.
Tapi banyak orang tidak bisa melakukan hal tersebut. Tidak bisa ngobrol baik-baik dan bertanya, "Sayang, kenapa kamu selingkuh?", "Apakah ada ketidakpuasan dalam hubungan ini?". Banyak orang yang tidak bisa mengevaluasi ini karena kalau duduk ngobrol berarti itu sama saja membuka borok-borok, berarti akan membuka kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Berarti akan ada komplain, akan ada keluhan dari pasangan tentang diri kita yang sebenarnya kita juga tahu bahwa kita ini juga kurang, kita ini juga selama ini belum menjadi pasangan yang terbaik buat pasangan kita. Jadi lebih mudah untuk menyalahkan pihak ketiga, lebih mudah untuk membuat si pihak ketiga itu sebagai sumber, sebagai penjahat yang merusak hubungan ini. Bahkan nyamperin langsung, untuk langsung mengkonfrontasi. "Kenapa kamu merusak hubungan saya dengan pasangan?", "Kenapa kamu mengganggu hubungan saya?", "Kenapa kamu merebut pacar saya?". Dengan begitu kita jadi lepas tanggung jawab, dengan begitu kita jadi terlihat BERSIH, dengan begitu kita jadi terlihat bahwa bukan saya yang salah tapi salah pihak yang ketiga itu.
Ingat, yang merusak hubungan adalah Anda dan pasangan Anda. Jadi hubungan Anda sebenarnya memang sudah rusak sebelumnya makanya pihak yang ketiga bisa dengan mudah masuk ke dalam CELAH dan mengambil kesempatan. Kalau misalnya hubungan Anda dan pasangan tidak ada masalah bahkan bahagia dan harmonis, maka tidak akan ada celah yang bisa dimasuki oleh pihak ketiga.
Jadi istilah seperti ditikung atau direbut itu sebenarnya salah kaprah. Karena kita tidak mungkin bisa direbut orang lain kalau kita tidak MENGIZINKAN diri kita direbut. Pasangan Anda tidak akan mungkin bisa direbut oleh orang lain, tidak akan mungkin bisa ditikung oleh orang lain kalau dirinya sendiri tidak mengizinkan dia direbut atau ditikung.
Jadi dengan kata lain jika terjadi perselingkuhan maka pasangan Anda juga GATEL. Pasangan Anda juga NIAT melakukan perselingkuhan tersebut. Justru ketika terjadi sebuah perselingkuhan yang harus disalahkan bukannya pihak ketiga melainkan pasangan Anda sendiri dan diri Anda sendiri. Labrak pasangan Anda, labrak diri Anda sendiri juga. Duduk bersama dan diskusikan kenapa hal itu bisa terjadi. Setelah itu buat KESEPAKATAN, apakah ingin lanjut, apakah ingin stop sampai disini, ataukah ada kesepakatan yang lain. Itu semua bisa dibicarakan, yang paling penting Anda harus mengerti bahwa pihak ketiga bukanlah pihak yang merusak hubungan ini. Karena rusak atau bagusnya hubungan itu semua ada ditangan Anda dan pasangan Anda. Berdua saja.
Kang Jay
Dinding Komentar