Dari pojok Semarang, berangkat bercengkrama dengan sore di kota lama, menikmati keheningan malam kota di atas jalan jl Jangli-gebeng.
Ku susuri setiap jendela di Lawang Sewu antara pemuda dan Pandanaran, lalu melepas lelah di Gua Kreo Manyaran, kemudian Ziarah di makam masterpiece tokoh Semarang yaitu Ki Ageng Pandanaran di Mugas, atau Mbah Sholeh darat di Borgota.
Dari barutikung Semarang Utara, aku sering sekali menemui temanku yang bekerja sebagai salah satu penjaga dermaga laut Tanjung mas, yang mana kalau ngopi maka gulanya tinggal ambil aja di bak truk yang bongkar muat gula import dari China setiap hari.
Oh ya aku juga ada kenalan baru ibu Dosen Un*** ternyata anggota AN, rumah nya di wilayah Karanganyar Gunung yang mana jalannya bikin ciut nyali yang harus pakai perseneling 1, saking curamnya tanjakan dan tikungan juga sempit.
Dari tempat wisata, jalan besar, Pecinan, kampung jajan, kampung batik kampung oleh-oleh, sampai kampung judi dan prostitusi aku jelajahi, agar memuaskan andrenalin di tubuh di samping harus adil, jangan hanya wilayah putih yang di jelajahi, wilayah hitam dan abu-abu harus tahu juga.
Monggo teman AN yang ingin menjelajah Semarang atas bawah, luar dalam, hitam putih saya siap jadi Guide nya, di jamin gak akan kesasar kok, paling nyasarnya ke ........???? mumpung aku ada di Semarang, next time Demak-Pati.
Juragan Properti kang Choiry, kapan main ke Semarang akan aku sambut dan akan ku sambit, jangan bilang proyek nya sudah di ACC dinas terkait, nanti gak ada waktu buat ngopi bareng.
Dinding Komentar