tetaplah istiqomah walau beberapa kali titik terang muncul dan tenggelam kmebali...
Penyesalan akan datang bila tidak mencoba, walau gagal tp krn sdh iktiar maka akan ada kepuasan, yg penting sdh mencoba dgn sekuat tenaga, masalah hasil itu urusan yg punya alam semesta.
Dengar Female Radio, tiba-tiba blushing sendiri ingat lagu lama yg diputar
Pindah ke YouTube gw puter terus ah sampe bosan
....
I don't know why you're so far away,
But I know that this much is true,
We'll make it through,
And I hope you are the one I share my life with,
And I wish that you could be the one I die with,
And I pray in you're the one I build my home with,
I hope I love you all my life
.....
Jadi harus kudu maen raba-raba dulu.
Member yg Sudah mblendrang di sini mana suaranya...?
Saya dari hati yg paling dalam Mohon maaf lahir Batin untuk semua.
PERLOMBAAN SEDEKAH UMAR BIN KHATAB DENGAN ABU BAKAR SHIDIQ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dengan percaya diri, Al Faruq Umar bin Khatab membawa separo hartanya untuk disedekahkan.
Ia yakin kali ini bisa menyaingi Abu Bakar dalam bersedekah.
“Hari ini aku akan mendahului Abu Bakar,” pikir Al Faruq.
Saking banyaknya,
Rasulullah khawatir Umar tak meninggalkan harta apapun untuk keluarganya.
Beliau bertanya pada Umar, “Tidakkah kau sisakan untuk keluargamu?”
Umar lantas menjawab, “Aku telah menyisakan sebanyak (yang kusedekahkan) ini.”
Tak lama kemudian, datanglah Abu Bakar yang juga membawa harta yang sangat banyak. Rasulullah pun mengkhawatirkan hal sama
“Apa kau sudah menyisakan untuk keluargamu?” tanya Rasulullah pada Abu Bakar.
Namun ternyata Abu Bakar tak meninggalkan sepeser pun untuk keluarganya.“Aku telah menyisakan Allah dan Rasulullah bagi mereka.”
Umar pun sangat kaget sekaligus takjub pada Abu Bakar
“Demi Allah, aku tak bisa mengungguli Abu Bakar sedikit pun,” ujarnya.
Umar pun menyadari bahwa sangat sulit mengalahkan sang shahabat Rasulullah yang mulia, Abu Bakar.
Suatu ketika sesudah shalat subuh,Rasulullah bertanya kepada jamaah.
"Siapa yang tadi malam ,shalat qiyamul lail?"
"Siapa yang tadi malam,khatam alquran?"
"Siapa yang pagi ini sudah menengok orang sakit?"
"Siapa yang pagi ini sudah berinfak?"
Dari seluruh jamaah,hanya Abu Bakar yang selalu mengacungkan tangan,sedangkan yang lainnya sesekali saja.
Umar begitu geregetan dan berpacu dalam berbuat kebaikan agar bisa mengungguli Abu Bakar meskipun Rasulullah telah wafat.
Pagi itu,Umar mengawasi aktivitas khalifah Abu Bakar.
Agar bisa meniru amalan yang dilakukan khalifah.
Al Faruq mengendap-endap mengikuti khalifah ke pinggiran kota Madinah selepas shalat Shubuh.
Ternyata Abu Bakar Ash Shiddiq masuk ke dalam sebuah gubuk kecil dan berdiam di sana selama beberapa saat.
Namun Umar tak tahu apa yang dilakukan shahabatnya di gubuk itu.
Hal itu berlangsung tiap hari,hingga Umar memutuskan untuk masuk ke dalam gubuk itu setelah Abu Bakar pergi.
Ketika masuk ke dalam gubuk, Umar kaget bukan kepalang...didapatinya seorang nenek tua lumpuh lagi buta.
"Apa yang dilakukan laki-laki tadi di sini, Nek?”
Nenek itu pun menjawab, “Demi Allah, aku tak tahu, wahai Anakku.
Setiap pagi dia datang, membersihkan rumahku dan menyiapkan makanan untukku.
Setelah itu ia pergi tanpa berbicara apapun padaku.
” Ternyata sang nenek sama sekali tak mengetahui bahwa pria yang membersihkan rumahnya dan menyiapkan makanan untuknya itu adalah sang khalifah, pemimpin dunia Islam, Abu Bakar Ash Shiddiq.
Begitu mendengar jawaban si nenek, Umar langsung menangis.
Ia lemas dan menekuk kedua lututnya.
"Al Faruq kemudian mengucapkan sebuah kalimat yang terkenal, “Sungguh, engkau telah membuat lelah khalifah sesudahmu wahai Abu Bakar"
Padahal saat itu Umar tak tahu bahwa dirinyalah yang akan menggantikan kekhalifahan Abu Bakar.
Rasulullah memuji kedua manusia pilihan itu.
“Di antara umatku, yang paling penyayang di antara sesama adalah Abu Bakar.... yang paling tegas dalam menaati perintah Allah adalah Umar...”
Tak heran jika keduanya merupakan shahabat terdekat Rasulullah. Sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib, “
"Aku sering mendengar Rasulullah mengatakan, ‘Aku datang dengan Abu Bakar dan Umar.... Aku keluar dengan Abu Bakar dan Umar....Aku keluar dengan Abu Bakar dan Umar... dan aku pergi dengan Abu Bakar dan Umar.’... Aku memohon kepada Allah agar Dia mengumpulkan engkau (Umar) bersama kedua sahabatmu itu (Rasulullah dan Abu Bakar)
Menjelang wafatnya,Abu Bakar berpesan kepada Aisyah agar memeriksa hartanya yang tersisa untuk diserahkan negara dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.Namun hanya ada satu unta yang biasa menyiram kebun dan satu orang hamba sahaya yang menggendong bayinya.
Tangis Umar tak bisa dibendung...dan dengan sesenggukkan laki-laki perkasa itu mendoakan Abu Bakar.
(Kisah ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ath Tirmidzi).
*Salamsantunpenuhcinta*