098. QS. Al Bayyinah : 5
وما أمروا إلا ليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة، وذلك دين القيمة
Padahal mereka hanya di perintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
------------------------------------------------------------------------------------------
Jalankanlah perintah Allah dengan ikhlas, dan salah satu perintah Allah yaitu menyempurnakan setengah agama dengan pernikahan.
Natal Dan Toleransi
Membaur, akrab, tolong menolong dlm bermasyarakat walau beda agama, tapi mampu menjaga identitas keyakinan, itulah toleransi.
Tegas dalam keyakinan, ramah dalam pergaulan, akrab dalam kehidupan......itulah toleransi
Tegas lalu kaku, apalagi kasar dlm bergaul, gaul tapi lebur dan luntur dlm keyakinan..... itu bukan toleransi.
Kami hormati anda yg beragama lain berhari raya sewajarnya. Mohon hormati ajaran agama kami yg melarang tasyabbuh dg ajaran dan keyakinan agama lain...
Umat Nashrani semestinya apresiasi kaum muslimin Indonesia yg biarkan mrk merayakan hari besarnya dg aman di tengah mayoritas muslim.
Jika mereka bandingkan kehidupan beragama mereka di Indonesia dengan nasib minoritas kaum muslimin di negara2 mayoritas Kristen, pasti tidak ada apa2nya.
Apakah di Washington atau London, Idul Fitri seperti Natal di Jakarta?
Belum lagi berbicara umat Islam yang dibantai di berbagai negara oleh penganut agama lain...
Menggunakan kuasa utk memaksa penganut agam lain berpartisipasi dlm hari rayanya, walau dg memakai simbol, itulah anti toleransi yang sebenarnya!
Jadi, yg tidak toleran siapa? Yg tdk ikut natal tapi tidak mengganggu mrk yg natal, atau yg merayakan natal dn mengajak atau bahkan memaksa penganut agama lain utk ikut serta?
Suasana kondusif hari natal nanti jangan dirusak dg mengajak2 kaum muslimin ikut merayakannya. Yg muslim pun jgn lebay ikut merayakannya...Lakum diinukum wa liyadiin…
Sangat dianjurkan MUI atau lembaga2 Islam membuka pusat layanan pengaduan jika ada umat Islam mengalami tekanan utk berpartisipasi dlm perayaan agama lain...
Selamat menjaga izzah beragama namun tetap tebar akhlak mempesona.....
Sugeng Dalu...
Ada yang pernah mampir ke Dunia Lain, atau ketemu mahluk dunia lain.
Oke siapkan cemilan, rapatkan selimut, terangin lampu layar, Let's GO
Dasar Hukum surat Annas dan Al Baqoroh ayat 4, gak usah kebanyakan nanti bingung. Dalam saya yang bodoh ini mengaji dan mengkaji, ada beberapa poin penting yang memang sering di lewatkan orang tentang Hal Ghaib terutama kaum Wanita. Coba kita lihat dari ayat 1 -3 surat Annas, Betapa Tuhan sampai menurunkan 3 sifat Utamanya,
1. Sebagai Tuhan nya Manusia
2. Sebagai Rajanya Manusia
3. Sebagai Sesembahannya Manusia
Sekarang yang jadi pertanyaannya adalah... atas dasar apa Kok sampai Tuhan memberikan Ultimatum kepada manusia temtang 3 sifatnya,
Kalau bukan hal berbahaya!!! pasti Tuhan gak akan seperti itu. Maka Jawabannya ada di ayat ke 4, yaitu.. "Yang meniupkan rasa was-was di hati kalian".
Lanjut.. apa sih rasa was-was itu ?
Menurut definisi... was-was adalah rasa ragu/Kwatir yang berlebihan.Mau bukti... Oke kita buktikan. Aku ambil awal ayat ke 4 dari surat Albaqoroh, "kita harus meyakini bahwa Hal Ghaib/di luar nalar itu ada".Sekarang Apa hubungannya dengan Dunia lain ? oke... aku sruput dulu Kopinya biar kalian santai.
Ada sebuah cerita nyata bahwa di Tol Cipularang KM sekian sering ada penampakan, atau di rumah kalian sendiri kadang ada kejadian/suara-suara aneh yang kadang sulit di urai logika, atau banyak kejadian lainnya yang menurut kalian aneh dan menyeramkan.
Sabar aku makan cemilan dulu... sekarang kita bahas, Kejadian aneh/Ghaib itu adalah perbuatan syetan yang sengaja menghadirkan rasa was-was di hati kita
Tujuannya agar kita sebagai Manusia kalau punya rasa was-was maka para syetan mudah untuk menggoda dengan hal lainnya, karena rasa was-was adalah "bug" atau Vuln atau lebih enak di bacanya yaitu celah pertama dan utama dalam menggoda manusia.
Jadi Ini sekedar Saran saja, kalau kalian mengalami hal aneh/ Ghaib, bertemu dengan para penghuni dunia lain, jangan takut, sebab itu hanya rasa was-was yang di tiupkan syetan kepada kita, tapi tanam di hati dan pikiran "kita lebih menakutkan dari mereka atau kita lebih hebat dari mereka", maka saya pastikan mereka gak akan jadi menggoda kita, karena tekad kita lebih kuat dari mereka.
Kenapa saya bisa berkesimpulan seperti itu, karena saya punya pengalaman pribadi tidur diatas batu nisan, atau tidur di tengah kuburan selama 5 tahun, jadi ketika mereka mau menakuti, justru mereka yang takut untuk menakuti, karena saya punya dasar surat Annas, atau ketemu banaspati di Candi Angin, atau ketemu pasar setan di Kopeng, tetap saja saya Enjoy, Dasar utama saya An Nas.
Jadi Sekali lagi saya pesan, jangan takut bangsa gaib, karena kalau tekad kita kuat maka mereka para penghuni bangsa lain akan berfikir 1000x menggoda kalian.
Beda Kalau di goda Bencong... maka saya yang nomor satu untuk .....LAriiiiiiiiiii.
TERSINGGUNG
Tersinggung acap menghampiri diri kita, beragam penyebab dan latar belakangnya, beragam pula ekspresi dan pelampiasannya. Namun, ada yang nyaris tidak berbeda, tersinggung dapat membuat suasana hati menjadi keruh, bahkan kadang terluka.
Di sisi lain, tersinggung adalah merupakan kekhasan kita sebagai manusia yang Allah berikan perasaan lembut. Maka, jangan merasa bangga kalau ada orang yang mengaku dirinya tidak pernah tersinggung. Justeru tersinggung merupakan penegasan dari eksistensi kepribadian seseorang. Apalagi ketika radius pergaulannya semakin luas, variatif dan beragam.
Jadi, yang dibutuhkan adalah bukan mematikan sifat ketersinggungan itu, akan tetapi bagaimana kita meminimalisir atau memperkecil tingkat ketersinggungan dalam diri kita, apalagi kalau urusannya hanya bersifat pribadi belaka. Sebab, kalau hal itu kita biarkan tumbuh membesar dan liar dalam diri kita, akan banyak pintu-pintu kebaikan yang terhalang dan terbuka lebarnya pintu-pintu keburukan.
Bahkan, justeru dalam kondisi tertentu, ketersinggungan dapat dikelola dengan sikap positif untuk meraih hal-hal yang positif, di antaranya:
Tersinggung dapat menjadi kesempatan melatih diri untuk berlapang dada. Ketika ada hujatan, kritik, kata-kata yang memojokkan –terlepas itu benar atau tidak-, di sinilah sebenarnya kita diuji untuk mempraktekkan sikap lapang dada ini. Bukankah Rasulullah saw pernah memberikan jaminan surga kepada seseorang yang ketika menjelang tidur, dia melepaskan segala sangkutan dalam hatinya kepada semua orang. Berat memang, tapi setidaknya kita bisa belajar sedikit demi sedikit.
Tersinggung, jika diarahkan dengan benar, akan melatih seseorang menjadi public relation bagi dirinya sendiri terhadap sikap yang dia ambil. Munculnya sindiran dan prasangka seringkali merupakan buah dari ketidaktahuan terhadap latar belakang sebuah masalah. Nah, berlatihlah agar anda mampu menyampaikan sesuatu dengan jelas, urut, tidak apologi dan emosi sambil tetap mengakui kekurangan kalau memang ada. Setelah itu, rapihkan kembali kondisi hati.
Tersinggung akan membuat seseorang dapat membedakan karakter setiap orang yang pastinya berbeda-beda. Sehingga berikutnya setiap orang disikapi sesuai karakternya masing-masing, tanpa kesan dibuat-buat atau pura-pura. Karena tidak mungkin setiap orang dengan berbagai karakternya disikapi dengan sikap yang sama.
Terakhir, tersinggung akan menyadarkan kita untuk tidak mudah melakukan tindakan dan perkataan yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Sebab kita telah merasakan sendiri, bagaimana 'tidak enaknya' tersinggung itu. Berlatihlah untuk peka membaca perasaan orang lain, jangan menunggu 'disemprot' untuk menyadari bahwa ada ucapan dan tindakan kita yang dapat menyinggung perasaan seseorang. Tidak sedikit orang yang sangat sensitive, mudah tersinggung, namun dia sendiri mudah menyinggung orang.
Kesimpulannya… minimalisir rasa ketersinggungan, jangan mudah tersinggung dan jangan suka menyinggung.
"Ya Rabb Kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10)
Harga Keadilan
Hanya emas yang akan dibakar, sebab itu cara menghilangkan kotorannya, agar ia keluar dalam keadaan yang paling murni, agar ia makin bernilai, agar kilaunya makin memesona
Kayu gaharu pun tak ada bedanya dengan ranting kayu lainnya. Saat dibakar, barulah wanginya menyebar, sebabkan ia jauh lebih dihargai ketimbang onggokan kayu lainnya
Sering kita menilai kemenangan dengan cara kita, padahal yang kita harapkan adalah ridha dari Allah. Sesekali kita harus bertanya, apa makna kemenangan yang dijelaskan Allah?
Sering kita mendikte pertolongan Allah itu harus datang dalam bentuk yang kita suka. Jangan-jangan, pertolongan Allah itu malah hadir dalam bentuk-bentuk yang tidak kita duga
Sebagaimana iblis berputus asa, maka ia ingin kita semua juga berputus asa dari pertolongan Allah. Dan putus asa itu teman kedzaliman, yang menutupi keadilan untuk terlihat
Sebaliknya, yakin adalah kunci pertolongan. Sebab keyakinan kita itu akan terus mendorong kita menyatakan kebenaran yang dibiaskan oleh mereka yang punya kekuatan
Melihat pada keadaan kita yang sekarang, bukankah ini saat yang paling tepat bagi kita untuk mengapresiasi mereka yang berjuang lebih dulu sebelum kita? Sudahkah kita rasakan perasaan mereka?
Rasulullah Muhammad, para sahabat, para penerus Islam. Para ulama sebelum kita semisal Muhammad Natsir dan Buya HAMKA. Padahal yang kita rasa tak ada apa-apanya dibanding mereka
Sabarlah dan shalatlah. Sebagaimana mereka yang terdahulu bisa melewati ini, kita pun pasti bisa melewati ini, dengan izin Allah. Tak ada jalan lain menuju keridhaan Allah kecuali dengan bukti cinta
Sebagaimana Allah tak perlu apapun dari dunia yang Dia cipta, maka kita hanya perlu bergantung pada Allah. Bersungguh-sungguh setia mensyiar kebenaran, hingga keadilan nyata bertahta