Umur 30th ga siap.. umur 36th ga siap juga.. mo siap umur brp ?
Allah tdk mo ktmu hambanya dlm keadaan menjomblo..
Jodoh = rezeki
Beribadah berRT= byk pahala...
Ayo kejar cari pahala
PR (pekerjaan rumah) cukup di jaman sekolah aja gak perlu di bawa ke pernikahan yaa gaess.
Salah 1 yang harus ada dalam rumah tangga adalah : Ketentraman
Rasa tenteram ketika melihat wajah pasangan, rasa adem saat ngobrol, suasana rumah yang hangat, kangen kalo dia ga ada
Jadi jangan nambah-nambahin PR dengan memilih calon yang dari awal perkenalan udah keliatan : nyakitin hati, nyebelin, ngegas, sholatnya males, semau-maunya sendiri
Seleksi lagi, bagaimana awalnya, akan menentukan akhirnya~
Sumber : momalula
Setahun di AN dapat cerita apa aja ??
Klu saya Alhamdulillah sudah dapat cerita macem2 di AN hehehe,
Salah satu pengalamannya bisa berfikir lebih logis dan lebih realita di banding perasaan agar tidak terjebak ekspetasi didunia maya atau medsos yang serasa seperti nyata ... hiiiiks.
Terimakasihh semuanya untuk teman2 khususnya yang sering komen dan bikin blog di AN Atas pengalamannya meski hanya baru berkomunikasi via virtual, mulai dari curcolan, persahabatan, Drama versi komedi, Drama romantik komedi, Drama akun abal2 dan aneh , ampe drama versi bu tejo vs bung tejo , semua penuh warna.
Alhamdulillah tepat hari ini tanggal 29 Agustus 2020 setahun jadi penghuni situs jodoh OL
Gak tau rasanya gimana , yang jelas gak mau sedih karena belum lulus tapi di buat happy aja
Mau left.....masih berfikir...
Untuk saat ini, mungkin aplikasi jodoh online baik yang versi taaruf atau umum masih menjadi opsi paling mudah untuk menjadi salah satu ikhtiar kita yang sedang mencari pasangan. apalagi semasa pandemi, terutama ketika kita sedang terlalu sibuk dengan pekerjaan atau saat sedang minim kegiatan networking.
TAPI... sayangnya...Aplikasi jodoh online banyak yang menyamakan seperti aplikasi kencan on line padahal kan beda yaa Menurut aku
TAPI....gak tau jugaa yang lain bagaimana presepsinya semua tergantung niat dan cara pandang.
Hasil setahun nongkrong di aplikasi jodoh dan ngoprek blog pengalaman orang yang lama melalang melintang di situs jodoh OL Terutama AN :
Ini adalah area bebas, lho. Bukan hanya untuk orang-orang yang sedang mencari jodoh. Jadi harus pinter atur ekspektasI
banyak sekali orang datang dengan intensi dan tujuan masing-masing. Bahkan, ada yang untuk berjualan produk dagangannya, asuransi atau sekedar iseng dan memalsukan identitas.
Opsi kita banyak sekali, begitu juga dengan opsi si calon pasangan. Jika sudah yakin ingin memilih, pastikan bangun hubungan di luar aplikasi Jodoh dan hapus akun keduanya.
Aplikasi berbeda punya tampilan dan algoritma berbeda. Ada yang fokus pada foto (@tinderindonesia ) misalnya. Ada juga yang fokus pada kepribadian (@setipedotcom ). Pilih yang paling pas untuk kamu atau semuanya juga boleh.
Sumber : Thisissati
Nah ini penting banget.....
Karena udah banyak contohnya di sini , gak usah sebut akun lah yaa... skiepen aja
intinya Tetap punya kehidupan di luar Aplikasi jodoh online, ya...itu penting banget.
Supaya kamu nggak gila ❤️, agar tetap waras dan terkontrol ,
karena pada akhirnya, siapapun yang kita temukan di jodoh on line, akan di bawa ke kehidupan nyata Yeeee kaan. terus... klu kehidupan nyatanya kosong kan gak seru hahaha katahuan banget kebanyakan main hanya via medsos.
Akhir kata dipenghujung blog mari perbanyak doa karena ikhtiar sebesar apapun tanpa doa maka nothing.
Bismillah..
Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban, wayakuuna shoohiban, lii fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.
Artinya: "Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat".
Aamiin
Gempa , virus dll
Knp kamu msh betah menjomblo ?
Lelaki tua menjelang 80-an itu menatap istrinya. Lekat-lekat. Nanar. Gadis itu masih terlalu belia. Baru saja mekar. Ini bukan persekutuan yang mudah. Tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya. Sebentar kemudian iapun berkata, “Kamu kaget melihat semua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang akan kamu temui di sini.” Itulah kalimat pertama Utsaman bin Affan ketika menyambut istri terakhirnya di Syam, Naila. Selanjutnya adalah bukti.
Sebab cinta adalah kata lain dari memberi... sebab memberi adalah pekerjaan... sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat... sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama... sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh... maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia akan mengatakan, “Aku mencintaimu.” Kepada siapapun!
Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian di situ. “Aku mencintaimu,” adalah ungkapan lain dari, “Aku ingin memberimu sesuatu.” Yang terakhir ini juga adalah ungkapan lain dari, “Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia... aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin... aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku, proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang kulakukan padamu... aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu dan proses pertumbuhan itu...” Taruhannya adalah kepercayaan orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita. Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, “Aku mencintaimu,” kamu harus membuktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban, kesiapan dan kemampuan melakukan pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.
Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap. Tidak ada cinta tanpa kepercayaan. Begitulah bersama waktu suami atau istri kehilangan kepercayaan kepada pasangannya. Atau anak kehilangan kepercayaan kepada orang tuanya. Atau sahabat kehilangan kepercayaan kepada kawannya. Atau rakyat kehilangan kepercayaan kepada pemimpinnya. Semua dalam satu situasi: cinta yang tidak terbukti. Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak dipercaya rakyatnya.
Jalan hidup kita biasanya tidak linier. Tidak juga seterusnya pendakian. Atau penurunan. Karena itu konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional. Tapi disitulah tantangannya: membuktikan ketulusan di tengah situasi-situasi yang sulit. Disitu konsistensi diuji. Di situ juga integritas terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawantahkan cinta di tegah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam situasi yang longgar.
Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia sebahagia-bahagianya. Puas sepuas-puasnya. Sampai tak ada tempat lagi yang lain. Bahkan setelah sang pencinta mati. Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah suaminya terbunuh. Ia bahkan merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tak ada yang dapat mencintai sehebat lelaki tua itu. ~ Anis Matta ~