jomblo itu harus sabar..sabar..banget.
ini hati harus seluas samudra banget,
Eh tapi badainya kenceng.
Apalagi klu ada yg tanya kapan nikah ? Terus disalah - salah salahin kenapa belum nikah . bahkan ampe di tuduh ke hal mistis , kena guna2 makanya harus di ruqyah .
Nyambung blog sebelah kemarin yang isinya ada tentang kriteria...!!
Berdasarkan ilmu dan teori2 klu cari jodoh itu yang penting kaan..
Kriteria utama terpenuhi yak ;
1. Agamanya
2. Akhlaknya
3. Nasab/ Keluarganya
Tapi gak jarang juga kita baik cewek or cowok udh terjebak dalam lingkungan kriteria plus.. plus...+ + yg menjadi prioritas
Misalnya yg plus itu :
1. Nyamanya
2. Pekerjaanya
3. Statusnya
4. Karakternya
5. Fisiknya
6. Pendidikannya
7. ...
8. ...
9. ... Tambahin sendiri
Perangkap plus ini kadang lebih dominan dan menjadi yg utama di lihat hehehehe ye kaan, padahal kita udh tau ilmunya teruss udah berusaha belajar juga utk menyikapinya tapi masih aja hal ini prioritas. hmmm...
jadi klu udh gtu siapa yang salah coba !!!?
Yang jelas pastinya perilaku kita menyikapi kriteria itu sendiri..Apalagi klu sdh punya ekspetasi tinggi
so...sdh menjadi resiko di tanggung sendiri yaak dalam menanti panjang tak bertepi !!
Kesimpulan:
Jawabannya klu udh berupaya tapi jodoh belum datang yaa berarti menurut Allah emang blm siap dan belum layak mengemban Amanah baru dari status single menjadi ganda campuran
semangat yaa gaess...Pasti Allah beri yang terbaik asal kita memang ikhtiar dan terus ber benah diri
semoga kita semua segera menemukan pasangan terbaik untuk teman beribadah di dunia dan betemu kembali di akhirat.
Aamiin...
Happy long weekend Sobat...
JIKA BISA MEMILIH
Betapa hidup adalah tentang memilih dan dipilih , jika kau menjadi orang yang diberikan pilihan ,
Semoga pilihanmu adalah dia yang hadir dengan niat membahagiakan tanpa pernah berfikir untuk meninggalkan
Peran Ayah dalam Pendidikan
Al Quran lebih banyak mencatat peran Ayah dalam mendidik anak-anaknya. Dialog dialog indah antara Orangtua dan Anak di dalam Al Quran adalah dialog antara Ayah dan Anak. Lihatlah betapa indah dialog Luqmanul Hakim dan anaknya, betapa indah dialog Ibrahim AS dengan ananda Ismail AS.
“Yaa Bunayya (wahai ananda)” jika dilihat sepintas orang menyangka itu panggilan lembut seorang bunda pada anaknya namun ternyata begitulah Al Quran merekam dialog para ayah sejati memanggil lembut anak-anaknya.
Riset riset membuktikan peran keayahan (fatherhood) di sepanjang sejarah pada suku suku yang ada di muka bumi dalam mendidik menunjukan peran yang dominan. Bahkan sejak bermain, membacakan kisah, sampai kepada menuturkan narasi-narasi besar peran keluarga dalam peradaban adalah tugas para ayah.
Bermain dengan ayah, disimpulkan sebagai bentuk membangun sikap dalam bersosial anak anaknya.
Perintah bermain kepada anak, justru lebih ditekankan kepada ayah. “Barang siapa yang memiliki anak, hendaknya ia bermain dengannya dan menjadi sepertinya. Barangsiapa yang membuat anaknya bahagia maka pahalanya setara dengan membebaskan budak sahaya, dan barang siapa membuat anaknya tertawa, maka pahalanya setara dengan orang yang menangis karena takut kepada Allah.”
Jadi bukan tanpa alasan ketika banyak pakar pendidikan menyatakan bahwa tugas utama seorang ayah bukanlah mencari nafkah, namun mendidik anak-anaknya. Maka diperlukan kemampuan mencari nafkah yang smart, agar sang Ayah tidak meninggalkan peran mendidiknya di dalam keluarga.
Jadi apa sesungguhnya peran Ayah?
1. A Man of Mission and Vision
Para ayah adalah pembuat misi keluarga, yaitu peran spesifik keluarga dalam peradaban. Lihatlah di dalam Al Quran bagaimana Nabi Ibrahim AS adalah sang pembuat misi keluarga. Misi keluarga beliau diabadikan dalam doa-doanya.
2. Pensuplai Ego
Seorang ayah diperlukan kehadirannya sebagai pensuplai Ego bagi anak anaknya. Supply ego ini memberikan kemampuan “leadership” bagi anak anaknya, sementara ibu pemberi supply Emphaty atau “followership”.
Ayah dengan hadir dalam keluarga akan memberi keteladanan melalui sikap sikap yang berangkat dari fitrah keayahannya dengan menunjukkan ketegasan, pembelaan pada keluarga, ketegaan yang penuh cinta dll adalah supply ego yang berkesan bagi anak.
3. Pembangun Struktur Berpikir Dan Rasionalitas
Ayah dengan rasionalitas berfikirnya, berkontribusi membangun struktur berfikir bahkan inovasi di rumahnya atau di keluarganya. Kalau Ibu memberikan kemampuan emosional.
Alangkah baiknya jika keluarga memiliki family knowledge atau kearifannya sendiri yang diwariskan turun temurun.
4. Pensuplai Maskulinitas
Para ayah diperlukan kehadirannya untuk memberikan suplai maskulinitas baik anak lelaki maupun anak perempuan. Ayah dan Ibu harus hadir sepanjang usia anak sejak 0-15 tahun (Aqil Baligh). Anak lelaki pada usia 7-10 tahun memerlukan lebih banyak kedekatan pada ayahnya untuk menguatkan konsep fitrah kelelakiannya menjadi potensi peran seorang lelaki sejati.
5. Ayah Sang Raja Tega
Pada usia 10 tahun ke atas, anak anak perlu diuji kemandirianya, keimanannya dgn beragam program, nah para ayahlah sang raja tega yang mampu memberikan tugas tugas berat untuk menguatkan potensi potensi anak menjadi peran peran peradabannya kelak. Dalam hal ini ibu sebagai “sang pembasuh luka” yang memberi penawar bagi keletihan dan obat bagi luka dalam menjalani ujian.
6. Ayah Penanggungjawab Pendidikan
Sesungguhnya ayahlah penanggungjawab pendidikan, yang merancang arah dan tujuan pendidikan keluarganya sesuai misi keluarganya. Ibulah yang kelak mendetailkannya menjadi proyek atau kegiatan harian.
Secara fitrah bahasa, wanita lebih cerdas bahasa dibanding para lelaki. Wanita bicara 50rb sampai 70rb kata perhari, jadi ibu memang lebih banyak membersamai anak.
7. Ayah Konsultan Pendidikan
Melihat bahwa seorang lelaki “single tasking” dibanding wanita yang “multi tasking”, para ayah tidak bisa terlalu banyak turun dalam hal detail, bahkan mereka perlu lebih banyak berada di luar masalah agar bisa memberikan solusi yang jernih bagi para ibu yang dalam kesehariannya sudah dipenuhi banyak masalah dalam mendidik.
Para ayah yang tidak mau atau sulit terlibat dalam proses mendidik anak anaknya, umumnya adalah para ayah yang tidak selesai dengan dirinya atau tidak bahagia menjalani karirnya walau sukses sekalipun, jadi mereka harus dibantu agar kembali fitrahnya dan banyak didoakan.
Forum-forum keayahan harus banyak dibuat untuk membekali keyakinan dan kemampuan para ayah dalam mendidik anak anaknya. Komunitas ini juga harus bergerak membangun ekonomi bersama agar para ayah dapat mencari nafkah lebih smart.
Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak
#fitrahbasededucation
Harry Santosa
Keluarga A menolak lamaran si Fulan yang diketahui baik agamanya, padahal anaknya masih gadis yang sangat menyukai Fulan. Si gadis dipaksa menerima lamaran lelaki lain, maka Di kemudian hari timbul kerusakan, Si gadis menderita dan si Fulan menderita. Karena mereka masing masing menikah dengan orang lain yang tidak disukainya.
Sebutlah Fulanah, yang terhindar dari lamaran lelaki yang tidak disukainya, dengan cara nembak duluan lelaki yang disukainya. Fulanah yang cerdas mencoba mencontoh cara Khadijah RA yang tertarik pada keindahan agama lelaki yag disukainya.
berikut cara unik khadijah mengenal (taaruf) calon suaminya
Khadijah berbisik pada Maysarah “Bantulah Muhammad, jangan kamu menolak perintahnya, dan perhatikan apa yang Muhammad kerjakan di sepanjang perjalanan, nanti saat kau kembali, katakan semuanya padaku”
Maysarah mendengarkan dan mematuhi apa yg diperintahkan siti Khadijah (bossnya), dalam perjalanan rombongan nabi berdagang di syria (syam), maysaroh melihat awan besar melindungi rombongan dan awan kecil terus mengikuti nabi memayungi nabi dari panasnya gurun pasir yang seolah membakar kulit. Maysaroh takjub.
Perdagangan sukses mendapat laba/ untung besar karena kejujuran dan ketulusan Muhammad Al Amin, ketika rombongan kembali ke markas bisnis Khadijah. Khadijah merasa senang mendengar semua cerita perjalanan dari maysaroh dan khadijah memberikan upah dan hadiah yang besar kepada Muhammad.
Khadijah makin yakin bahwa Muhammad akan menjadi nabi, Khadijah makin terpesona oleh ketulusannya. Lalu Khadijah menyampaikan maksudnya dengan cara meminta bantuan Nafisah yang menyampaikan maksud hatinya tersebut.
Nafisah dengan senang menyampaikan kepada Muhammad, Muhammad akhirnya meng-iyakan.
Nafisah menyampaikan berita gembira itu kepada khadijah. Betapa bahagianya Khadijah mendengar berita itu bagaikan ingin terbang.. rasanya.
Abu Thalib pamannya nabi dan bibinya nabi juga ikut senang mendengarnya dan mendukung pernikahan itu, pernikahan yang indah itu. Muhammad memberi mahar 20 ekor unta (unta di zaman itu adalah kendaraan termahal setelah kuda, jadi 20 unta setara dengan 20 buah mobil mewah di masa kini)
Demikianlah, Wanita melamar (“nembak”) duluan dalam arti “memberi sinyal” bukan melamar dalam bentuk upacara adat / ritual
Bila wanita hanya bersifat menunggu tembakan maka akan banyak wanita terjebak oleh lamaran pria yang tidak dicintainya, lalu menolaknya sehingga wanita bisa mendapat fitnah (kerusakan yang meluas) bila menolak lamaran yang datang dari laki-laki baik (shalih) tersebut.
Apalagi di zaman materi ini, banyak lelaki baik-baik tetapi sayang secara lahir dan materi kurang “berkepribadian” (kurang rumah pribadi dan kendaraan pribadi), lelaki model begitu, biasanya bukan idaman kebanyakan wanita masa kini.
Wanita masa kini banyak yang melupakan sabda Nabi tersebut: bila pihak wanita menolak lamaran lelaki baik maka akan timbul fitnah (kesusahan/cobaan/kerusakan yang meluas), bahkan meluasnya kerusakan di masa depan.
Jadi, Agar wanita terhindar dari hal seperti di atas, maka lebih baik wanita “nembak duluan” silakan perempuan memilih pria yang disukai. Mau Yang ganteng? Atau mau yang pintar atau alim? Atau yang kaya? Terserah anda asalkan amal(perbuatan) dienul islamnya bagus.
Daripada wanita keduluan dilamar pria baik-baik (shalih) diridhai agamanya tetapi wanita atau orangtua menolak, maka keluarga bisa kena bala. Maka Lebih baik si wanita “melamar” duluan. Perkara nanti (takut) ditolak itu resiko.
Agar wanita tidak malu dan tidak gengsi, maka wanita bisa menggunakan jasa perantara alias PI (private investigator) atau bahasa kerennya “mack chomp blanc“.
Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Bagaimana dengan komentar, “Gengsi Dong?”
Kebanyakan perempuan kan gengsi kalau mereka yg ’melamar’ duluan.?
Mari kita Jawab: Tidak perlu gengsi, karena banyak sejarah perempuan “menembak” duluan. Siti Julaeha “menembak duluan” Nabi Yusuf AS, yang tampan.
Kalau Baru Tahap Ta’aruf Bagaimana?
Kalau baru taaruf tidak masalah, karena tidak ada soal penolakan atau tidak penolakan. Taaruf baru tahap saling berkenalan, siapapun boleh kenalan tidak perlu ambil keputusan menerima atau menolak.
berbeda dengan Khitbah (melamar/meminang) “nembak secara resmi”. Dalam meminang wanita berhak menerima lelaki yang baik pengamalan agamanya dan menolak lelaki yang tidak baik pengamalan agamanya.
Bagaimana Kalau Orang tua nggak ridha? kan ana tidak mau jadi anak durhaka?
Bila orang tua yang menolak lamaran calon menantunya yang sudah terbukti baik agamanya maka orangtua sekeluarga tersebut akan mendapat “fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas”. Orang tua yang shalih biasanya tidak akan menolak lamaran pria yang shalih
Bagaimana Sesudah istikharah tetapi orang tua juga tetap menolak ?
Maka...
Hanya sibuk memikirkan jodoh adalah kesibukan yang sia - sia
Tugas kita...
Hanyalah ikhtiar dan tawakal biarlah selanjutnya Allah yang menentukan hasilnya .
Kamu tak akan pernah tau , bahwa sekarang ada sebuah sekenario Bahagia Yang sedang berjalan perlahan - lahan Mendekatimu.
Jangan menyerah dalam perjuangan, semua yang melelahkan Pasti akan berakhir .
"Sesungguhnya Bersama kesulitan Ada kemudahan "
(QS Al -insyirah : ayat 6)
Semangat menghadapi nyatanya mimpi
Lupakan problema dan berteriaaaakkk lah...
Semangat Pagiiiiiiii di hari pertama
1 Muharam 1442 H
"Semoga di tahun baru ini kita semua bisa lebih baik .
Semoga kita semua mendapatkan suprise dari Allah dengan datangnya kabar baik yang kita nantikan.
Semoga yang belum menikah akan mendapatkan jodoh di tahun ini"
Aamiin yaa Robbal Alamin...
Hati-hati memperistri seorang guru TK. Pas malam pengantin, mungkin dia akan spontan mengingatkan, “Yang depan, luruskan ya. Pinteeer, ayo ulangi lagi!"
Kang Jay