User blogs

Ning272 VIP
grimacinggrimacinggrimacinggrimacinggrimacing
bow
Ning272 Aug 14 '20 · Komentar: 7
Jayadiningrat VIP
Kehadiran virus Corona atau Covid-19 memang menyiksa mereka yang belum memiliki pasangan alias jomblo. Para jomblo yang mengklaim dirinya bahagia dan baik-baik saja, bisa jadi ikut mengutuk pandemi lantaran tidak bisa bebas pergi untuk bersosialisasi dan mencari jodoh. He he.




Tidak dapat dipungkiri bahwa virus Corona telah menimbulkan orang manjaga jarak. Selain itu, imbauan #dirumahaja semakin mempersempit ruang gerak banyak jomblo.




Bagi para jomblo, hal tersebut tak ubahnya malapetaka yang semakin menghambat menemukan belahan jiwa. Banyak dari kita yang tidak memiliki seseorang yang bisa diajak berbagi keluh kesah atau berbagi kasih. Level rasa sepi yang dirasakan pasti akan meningkat lebih dari hari-hari biasa tanpa pandemi Corona.

Meski begitu, sebenarnya kita masih bisa mencari jodoh di tengah krisis ini seperti duduk manis bahkan rebahan di rumah mantengin AN ini.

Namun saya lihat banyak yang malah tambah stres di AN, sebulan dua bulan mantengin AN masih stres ringan, namun sekarang sudah Lima bulan lebih menjadi stres berat bahkan saya lihat udah ada yang menderita gangguan kejiwaan.




Saya mengamati fenomena-fenomena yang terjadi:

- Dulu disaat sibuk2nya, kita jomblo sering lupa waktu. Boro-boro sempet mikirin jodoh, menyelesaikan deadline tugas kantor aja serasa 24jam sehari kurang. Akhirnya saat wfh membuat kita berpikir ulang eh berpikir banyak dan tersadar "Lho umurku ternyata sudah...xx... so, mana jodohku. mana? mana?."

- Udah mantengin pagi siang malam, e e e anggota AN yang nginbox atau chat jauh dari kriteria yang diinginkan sehingga makin menambah stres dengan status jomblonya. Ini terlihat dari blog2 dan comment2 mengibaratkan prospek yang tertarik tuh miskin bahkan penganguran, tidak tampan atau tidak cantik. Mengistilahkan, bukannya dapat ikan malah dapat sampah, yah intinya jauh dari kriteria yang diharapkan. Seakan itu adalah gerandong atau nenek lampir yang harus disingkirkan agar muncul sultan atau bidadari dari negeri awan. Padahal ya itu jatah sekufu kita. Ingat bahwa selalu ada emas dipasir di sungai, yah pintar2 aja mengayaknya.

- Kebanyakan melihat blog-blog inspirasi atau blog menggurui yang pada kenyataannya tidak sesuai dengan kondisi kita saat ini malah menambah gumoh, suntuk dan menyulut emosi untuk siap ngajak tarung sang pembuat blog bahwa tulisannya tidak valid dimasa pendemi, plus doi bakal dipakai sebagai bahan praktikum mengasah keahlian bikin blog tandiangan, mengumpat, sumpah serapah, fitnah dan luapan uneg2 hati. Sebelum nanti lulus dan kerja nyata bakal dipraktekkan pada suami/istri masa depannya. Yeah Universitas Kehidupan AN. He he he he he.

- Makin banyaknya anggota yang aktif dan giat di AN, terlihat dari banyak yang online dan banyak Foto yang diupload, menambah meriah pilihan-pilihan calon yang ada. Bagi beberapa jomblo AN mungkin menarik, namun beberapa lainnya malah menganggapnya sebagai saingan. Yah AN yang penuh sesak.

- Dimasa pendemi, banyak pria jomblo berpikir ulang termasuk 'beberapa' pria2 AN, berpikir tentang isi kantong yang tipis, sehingga apa siap menafkahi?, bahkan pekerjaanpun saat ini tiada jikapun pun ada tapi sedang menurun atau tidak stabil karena Corona. Sehingga saat wanita menemukan pria teman baru di AN. Banyak pria yang asyik masyuk di chat dan vicall saja, lumayan mengusir kesepian garatis tamba atis, namun saat diajak ketemuan, dengan tidak perlu pake beribu alasan tapi cukup alasan sederhana yaitu karena pendemi Corona menjadi suatu kemakluman. Pasrahlah si wanita, bingung antara males lanjut chat yang melelahkan hati atau block aja tapi kok sayang, selalu punya alasan dihati bahwa 2bln lagi Corona berakhir. Sebagai priapun saya maklum, lebih baik menyehatkan isi kantong dibanding menikah modal terbatas. Namun saya pun selalu percaya, menikah akan mendatangkan rejeki.

Oh Corona kapan dirimu pergi. Kami para jomblo sudah dahaga, butuh minuman segar-segar rasa cinta dan kasih sayang dari seorang pasangan halal.

Kang Jay

Jayadiningrat Aug 14 '20
widyahariati VIP
joy
Efek belajar gak di bimbing orang tua. sweat_smile
widyahariati Aug 13 '20 · Komentar: 12
Ning272 VIP
vvvv

Bonus



vbow

Ning272 Aug 13 '20 · Komentar: 9
UHN_Li VIP
Salam kangen buat Mr.Mahmud andai msh ON di planet AN ini.

Salam kangen jg buat yg prnh saling kenal.

Mmmuuach... :*

UHN_Li Aug 13 '20 · Nilai: 5 · Komentar: 11
whidayat3 VIP

#Alasan Kenapa Kita Harus Bersikap Diam Seribu Bahasa


Diam itu bisa bicara lebih keras dan menggema,

ketika mulut dan kata-katanya dirasa tiada berguna.

Ada momen di mana kita ingin bicara lantang, atau mungkin menjerit histeris. Kita ingin didengarkan, dan direspons dengan baik. Bagaimanapun, suara kita sudah gatal untuk keluar. Namun di saat yang sama, kita kerap dilema.

Pernahkah Bro-Sist menyesali sesuatu yang sudah diucapkan atau diungkapkan?

Efek dari penyesalan yang lebih besar itu kadang membuat kita segera mengendalikan suara. Kita jadi berpikir berkali-kali. Atau, kita memilih opsi lain untuk bersuara. Entah lewat karya tulis atau karya seni lain. Mau orang lain mudeng atau tidak, yang jelas unek-unek dalam hati sudah impas. Hanya saja, tak semua orang bisa beruntung memeroleh skill itu.

Pada akhirnya, sebagian besar dari kita pun memilih diam.

Postingan ini terinspirasi dari statusnya Pak Arif Subiyanto, yang ajaibnya, seakan-akan mendukung tindakanku untuk diam dalam menghadapi hal-hal tertentu. Hehe… Nah, status beliau bakal daku olah kembali, ya. Sengaja daku bentuk dalam list.

Well, kenapa kita harus bersikap diam ketika menghadapi omong kosong seseorang...?

#1. Karena Kita Memang Keliru

Sanggahan maupun koreksi bisa saja terarah pada diri kita. Wajib hukumnya kita menyambut semua itu. Kalaupun apa yang mereka sampaikan memang benar dan ternyata diri kita yang keliru, diam dan terima saja. Itu pertanda kita diperhatikan, diselamatkan, dan dibimbing pada kebenaran. Kita harus lebih banyak belajar lagi.

#2. Karena Kita Bisa Belajar Rendah Hati

Khusus di blog ini, daku sudah menerima berbagai masukan dari pembaca. Ada yang menyampaikan secara datar, dan ada juga cukup sengit. Kata Pak Arif, hendaknya kita merespons semua itu dengan sikap yang rendah hati. Reaksi itu membuktikan: ungkapan kita mungkin keliru, namun topik yang kita sampaikan bukan omong kosong; banyak pihak tersengat atau tergugah untuk menanggapi sebab topik itu membuka peluang bagi mereka untuk berefleksi atau menunjukkan level kepakarannya.

#3. Karena Kita Memang Benar dan Merekanya Saja yang Tak Paham

Ada kalanya yang sudah menyuarakan kebenaran pun ditodong dengan selaan atau sanggahan. Padahal apa yang kita utarakan sudah sesuai dalil, bukti, atau teori yang kuat. Tetapi tetap saja ada pihak yang tak setuju dan mencecarkan serangan. Kalau pun kita dalam posisi tersebut, menurut Pak Arif, diamlah. Hanya itu cara yang anggun dan santun untuk menanggapi omong kosong.

#4. Karena Kita Tak Ingin Nampak Lebih Bodoh

Kalau kita membalas ocehan seseorang dengan mengoceh lagi, apa bedanya kita dengan dia? Apalagi kalau isi bualannya hanya gelembung yang tak berisi. Maka tips aman dan cerdasnya hanyalah diam. Pak Arif bilang, diam bukan berarti kehilangan muka. Justru sebaliknya: kita tidak nampak semakin bodoh.

#5. Karena Kita Tak Mau Baper

Pak Arif bertanya, “coba dihitung berapa kali dalam sehari, sepekan atau sebulan anda diprotes, diejek, diomeli, disindir atau dimarahi orang. Apa yang anda rasakan?”

Emosi yang muncul tentu negatif, ya. Kita akan merasa jengkel, tersinggung, berang, rendah dan dinistakan. Kalau tak pintar-pintar mengolah emosi, aksi mencak-mencak orang-orang itu nyaris tak mencipratkan dampak positif. Karenanya lebih baik diam. Menurut Pak Arif, biarpun orang ngomel atau njeplak, ngotot emosional sampai mampus karena pecah pembuluh darah di otaknya, kalau kita memutuskan untuk tidak berubah, semua kicauan sengau itu sia-sia belaka.

Di dalam literasi agama Islam, karena hikmahnya yang besar, sikap diam tak jarang disinggung sebagai bagian dari ahlakul karimah.

Di sisi lain, orang tua kita terkadang mengingatkan atas jumlah lubang telinga lebih banyak daripada mulut, itu supaya kita lebih banyak mendengarkan daripada bicara.
whidayat3 Aug 13 '20 · Komentar: 3 · Tags: #jagalahhati jangn kau nodai, #aagyim heehee
Ibnuanugerah VIP

Jodoh kita seperti apapun tingkat kesolehahannya adalah tergantung iktiar kita mengazzamkan diri menjadi pribadi matang, tak hanya kesolehan pribadi, tapi kesolehan sosial yang bisa memberi manfaat untuk orang banyak.

Masih inget kata2 ratih kepada angga di film pendek Cinta Subuh ;

"Gimana mau jadi imam rumah tangga, kalo jadi imam diri sendiri aja nggak bisa".

Ini cerita nampol bgt, bahwa subuh adalah kebiasaan terpenting dalam pribadi ikhwan (laki-laki) untuk menjadi imam.

Kenapa di masjid? Karena "dua rokaat sholat sunnah sebelum subuh (sholat qobliyah) kata Rosul Allah adalah lebih baik daripada dunia beserta isinya" apalagi sholat subuhnya.

Terapi subuh ini buat yang belum terbiasa, boleh dicoba. Bikin Tabel 40 hari tanpa putus. gagal di hari ke 29, ulang dari awal, begitu seterusnya.

Yuk sama2 berkompetisi !!!

Ibnuanugerah Aug 13 '20 · Komentar: 1 · Tags: #pejuangsubuh
Lee VIP
panjang kali blog hny ntk perang blog, orang akan bisa membaca ny. krn isi blog tersebut itu itu saja.



tidur lagi....

Lee Aug 13 '20 · Komentar: 2
Lee VIP
pada nulis novel.... apa krn jaman mudanya dulu sering baca novel sehingga mrk buat Blog panjang bisa mengapresiasikn kejadian itu semua?

mending y tetap aku..... di buat Blog sepanjang buku novel belum tentu di baca yang lain.....


selamat menunaikan ibadah subuh buat kita semua...

Lee Aug 13 '20 · Komentar: 10 · Tags: ok ajalah
Jayadiningrat VIP

Mantan itu berawal dari satu kata, CINTA. Yaiyalah, gimana juga kalo gak cinta, mana bisa jadi MANTAN. Kalau denger kata mantan, kebanyakan orang (gue gak termasuk ya) pasti ingetnya sakit, ngeselin, diselingkuhin, pengen nabokin, pengen kubur hidup-hidup. Tapi, buat gue nih ya, makhluk bernama mantan itu gak akan gue apa-apain, apalagi sampai gue makan hidup-hidup. Ini mungkin juga berlaku bagi ladies, bidadari kan gak pernah nyakitin orang yekan.

Dan yang perlu kita tahu, mantan juga pernah buat kita bahagia. NOTED! Mmmmhhh... ya, mereka telah mengisi kehidupan kita, suka ataupun duka. Tapi, namanya cinta ya kayak gitu. Kadang bikin senyum-senyum sendiri, bikin kesel, bahkan sampe ga bisa move on.

Intinya, ”Buat kamu yang mau cari jodoh dan jatuh cinta, siap-siap juga disakiti. Kalau nggak mau disakiti, jangan jatuh cinta. Jomblo aja seumur hidup."

Dan... buat mantan kalian, kalian harus berterima kasih kepada mereka (eh mereka) kamsudnya dia yang udah pernah mengisi perjalanan cinta kalian.




”Masih inget sama mantan. Kalo masih inget, gak akan jadi mantan.”

" Enak ya jadi kamu. Pengen dapet status mantan, rela ninggalin aku pas lagi sayang-sayangnya."

"Mantan itu ada 2 jenisnya, mantan terindah ama mantan terenak, eh..."

"Itu virus apa pacar, sih. Kerjaannya nyakitin terus."

"Karena 'Hai' setitik, rusak move on setahun."

"Sepandai-pandainya move on kalau disenyumin mantan bakal gagal juga."

"Ingat dia cuman minta maaf bukan minta balikan apalagi minta dilamar, lek ngayal ki ojo duwur-duwur to le timbang kesampluk pesawat."

Ya, diatas hanya intermezo, bahasan ringan melayang......lalu bahasan beratnya gimana ???

Yaitu saat kita ingin membuat mantan kembali ke kita he he, pasti ada yang mikir "gak gue banget gitu loh, kan mantan udah ditaroh di tong sampah mosok mungut sampah sih", namun hati nurani kalian ada aja yang masih berharap yekan terutama yang bukan korban diselingkuhin cuman korban adu mulut dll. Ngaku deh.....

Sebenarnya untuk bisa balikan lagi dengan mantan kita itu tidaklah terlalu sulit. Cukup lakukan beberapa "TRIK" maka dia pasti akan memohon untuk bisa kembali bersama kita.

Yang paling sulit itu adalah bagaimana cara mempertahankan dirinya begitu dia sudah kembali.

Ada banyak sekali wanita yang berhasil membuat mantan mereka kembali setiap hari. Namun mayoritas dari mereka akhirnya akan putus lagi. Kenapa?

Alasannya sederhana yaitu karena masalah yang dulu menyebabkan mereka putus itu masih ada dan belum teratasi sama sekali.

Jadi kita memang harus dapat mengetahui apa 'akar permasalahan' yang telah merusak hubungan anda dan anda harus bisa mengatasinya. Jika tidak maka anda hanya tinggal menunggu waktu untuk kembali kehilangan dirinya. Memang dibutuhkan sedikit usaha lebih untuk bisa membuatnya ingin kembali serta sekaligus untuk mempertahankan bersama anda.

Sayang gak bisa panjang-panjang nulis blog nya, lanjut di blog-blog selanjutnya yach. Saya kasih bocoran dikit: Putuskan kontak dengannya minimal 4 minggu, mengapa 4 minggu?. Hehe.




Sebelum mengakhiri yuk kita nyanyi dulu, "Mau dikata apalagi jika kau bukan milikku lagi, namun masih bersemi dihati. Terima kasih atas semua kenangan indah ini."

Penutup.
Mengenang mantan sah-sah saja tapi jangan keseringan, karena mengenang adalah pekerjaan pensiunan. -sujiwo tejo-

Kang Jay

Jayadiningrat Aug 13 '20 · Tags: mantan
Pages: « Previous ... 176 177 178 179 180 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo