SHOLAT DHUHA
Tujuan :
Sebagai rasa syukur dan pengagungan terhadap Allah. Agar diberi kemudahan, kelancaran, kelapangan, dan keberkahan rizki serta dianugerahi apa yang telah dianugerahkan kepada hamba-hamba Allah yang shalih.
Waktu :
Sholat Dhuha termasuk sholat yang mempunyai waktu, yaitu mulai naiknya matahari kira-kira satu tombak ( 7 dziro’ / 336 cm ) dalam pandangan mata sampai zawal (bergesernya matahari dari tengah-tengah langit).
Cara :
Jumlah rakaatnya dua sampai delapan rakaat.
Disunahkan untuk dilakukan dengan dua rakaat salam – dua rakaat salam.
Niat :
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli Sunnataddhuhaa Rok’ataini Lillahi Ta’alaa
Bacaan :
-Rakaat pertama setelah Al Fatihah membaca surat Asy Syams ( Wasy-syamsi wadh-dhuhaa haa… ) atau Al Kafirun
-Rakaat kedua setelah Al Fatihah membaca surat Adh Dhuha (Wadh dhuhaa wal laili idza sajaa… ) atau Al Ikhlas
Setelah salam di akhir shalat melakukan sujud syukur dengan bacaan seperti sholat Hajat :
Sub-haanallah wal-hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar (10x)
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa ali sayyidinaa muhammad (10x)
Robbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah wa fil-aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaaban-naar (10x)
-……… (menyebutkan maksud dan hajat-hajatnya)
-Salam
Doa Sholat Dhuha 1 :
بسم الله الرحـمن الرحيم
Dengan Nama Allah
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ،
Segala Pujian Hanya Milik Allah
Tuhan Semesta Alam
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Ya Allah, Limpahkanlah Sholawat Dan Salam Serta Keberkahan Ke Hadirat Baginda Habibillah, Rasulillah, Muhammad SAW, Beserta Segenap Keluarga Dan Sahabatnya
اَللّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ ،
Ya Allah, Sungguh Waktu Dhuha Adalah Milik-Mu
وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ ،
Seluruh Kemuliaan Dan Keagungan Adalah Kemuliaan Dan Keagungan-Mu
وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ ،
Seluruh Keindahan Adalah Keindahan-Mu
وَالْقُوَّةَ قُوَّ تُكَ ،
Seluruh Kekuatan Adalah Kekuatan-Mu
وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ ،
Seluruh Kekuasaan Adalah Kekuasaan-Mu
وَالإِرَادَةَ إِرَادَتُكَ ،
Seluruh Kehendak Adalah Kehendak-Mu
وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ ،
Seluruh Naungan Dan Perlindungan Adalah Naungan Dan Perlindungan-Mu
اَللّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ
Ya Allah, Seandainya Rezeki Kami Berada Di Langit, Maka Tolong Turunkanlah
وَإِنْ كَانَ فِى الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ ،
Seandainya Berada Di Dalam Bumi, Maka Tolong Keluarkanlah
وَإِنْ كَانَ فِى الْبَحْرِ فَأَطْلِعْهُ ،
Seandainya Berada Di Dalam Laut, Maka Tolong Munculkanlah
وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ ،
Seandainya Jauh, Maka Tolong Dekatkanlah
وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ ،
Seandainya Sulit, Maka Tolong Mudahkanlah
وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ ،
Seandainya Haram, Maka Tolong Halalkanlah
وَإِنْ كَانَ قَلِيْلاً فَكَثِّرْهُ ،
Seandainya Sedikit, Maka Tolong Banyakkanlah
وَإِنْ كَانَ كَثِيْرًا فَهَوِّنْهُ ،
Seandainya Banyak, Maka Tolong Percepatlah
وَإِنْ كَانَ مَعْدُوْمًا فَأَوْجِدْهُ ،
Seandainya Tidak Ada, Maka Tolong Wujudkanlah
وَإِنْ كَانَ مَوْقُوْفًا فَأَجْرِهُ ،
Seandainya Terhambat, Maka Tolong Lancarkanlah
بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّ تِكَ وَقُدْرَتِكَ
وَإِرَادَتِكَ وَعِصْمَتِكَ
Dengan Haqnya Waktu Dhuha-Mu, Keagungan-Mu, Keindahan-Mu, Kekuatan-Mu, Kekuasaan-Mu, Kehendak-Mu, Dan Naungan Serta Perlindungan-Mu
اَللّهُمَّ آتِنِى مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Ya Allah, Anugerahilah Kami Segala Apa Yang Telah Engkau Anugerahkan Kepada Hamba-Hamba-Mu Yang Shalih.
وَصَلّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِالنَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ،
Semoga Sholawat Dan Salam Senantiasa Dilimpahkan Ke Hadirat Baginda Habibillah, Rasulillah Muhammad SAW, Segenap Keluarga Dan Sahabatnya
وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ( الفَاتِحَةْ )
Segala Pujian Hanya Untuk Allah Tuhan Semesta. (Al Fatihah)
_____________________
_Mugi2 pinaringan istiqomah, pinaringan tuma-ninah, ma’a ziyadatil mahabbah, wa ma’rifatil khosshoh, wa taqarrub wal wushul ‘indAllah. Aamiin aamiin ya Rabbal ‘Alamin._
*Al Fatihah.*
“Lalu, bagaimana cara mencintai karena Allah?” tanya kita.
Sesungguhnya, ini pertanyaan yang berat, dan sayapun bukan ahlinya. Namun, satu hal yang bisa kukatakan: mulailah dari amalan harianmu.
Seperti, salatmu; sudahkah kau luruskan niatmu karena Allah? Sudahkah kau prioritaskan urusan akhirat setiap kali berdiri untuk salat? Coba, jujur dengan dirimu sendiri danjawablah: Apa alasan kau salat? Apakah kau salat karena kau punya suatu keinginan duniawi, seperti cepat dapat jodoh, memiliki banyak uang, dan hal-hal semacamnya? Apakah kau salat karena ada orang-orang di sekitarmu? Akankah salatmu kau tinggalkan saat kau tak mendapatkan apa yang kau inginkan?
Lalu, sedekahmu; sudahkah kau luruskan niatmu karena Allah? Sudahkah kau prioritaskan urusan akhirat setiap kali bersedekah? Ataukah kau hanya mengharapkan balasan di dunia ini? Akankah kau malas bersedekah jika tak mendapatkan apa yang kau harapkan di dunia ini'?
Mulailah dari amalan harian ini.
Dan, banyaklah berdoa agar dapat meluruskan niat seluruh amalanmu karena Allah, karena hanya dengan taufik-Nya kita bisa demikian.
Lalu, jika kau seorang Muslim, kunjungi kajian-kajian bertajuk tauhid, yang dibimbing oleh ahli ilmu yang berpegang teguh pada apa yang seharusnya menjadi referensi seorang Muslim, dengan intrepetasi yang merujuk pada generasi-generasi terbaik yang langsung direkomendasikan oleh Nabi, melalui sumber-sumber valid.
Dulu, saat saya belum tahu apa-apa, kupikir ikhlas adalah sesuatu yang sederhana. Namun hari ini, saya telah belajar satu dua hal, dan, teman, ikhlas tak sesepele kelihatannya. Perbuatan tidak ikhlas bisa sangat, sangat samar. Di bibir, kau bisa bilang ini karena Allah. Di lubuk hati terdalam, bisa saja ada niat-niat lain yang tersembunyi. Bahkan, pernah kudengar sebuah analogi yang mengungkapkan bahwa ketidakikhlasan lebih samar daripada semut hitam dalam kegelapan malam. Ini bukan sesuatu yang sepele. Ini bukan sesuatu yang mudah. We all are still learning and struggling.
Sekarang, kembali pada pertanyaan awal: bagaimana cara mencintai karena Allah? Kita butuh ilmu. Kita butuh belajar tentang keikhlasan karena Allah. Kita butuh tahu tentang tauhid.
And, it’s a long, long journey until you die. But it will be worth it, trust me.
Kang Jay
Entah siapa penulis Aslinya, yang pasti tulisan ini...aku suka.Jadi perempuan harus siap dengan posisi serba salah.Perempuan dituntut untuk memeluk kekurangan dan aib keluarga.Perempuan dituntut sholehah, cerdas dan selalu menarik.Perempuan dituntut sempurna menjadi bidadari suami dan madrasah pertama keturunannya.Sepertinya semua hal tersebut masuk akal berlaku ideal bila suami pun telah sempurna tahu dan faham menempatkan dirinya.Ketika laki-laki telah absolut mumpuni sebagai imam, pembimbing dan kepala keluarga yang bertanggung jawab.Tidak hanya bertanggung jawab soal materi, tapi juga soal religi, psikologi, emosional dan fasilitas seluruh anggota keluarga.Sering kah dengar dan melihat perempuan sakit jiwanya?Tubuh nampak sehat tapi jelas nampak ada tidak kestabilan psikologis dan emosional??Atau akhlaknya menyejukkan tapi fisiknya ringkih sakit-sakitan??Sering yaPerempuanKalau berkoar kesengsaraan di umum, dikata tak pandai jaga rahasia.Kalau dipendam, lama-lama jadi gila.Lalu tidak jarang akhirnya makhluk terdekat lah yang jadi pelampiasan kekesalannya.Yaitu anak-anaknya Suami main tangan, adaSuami lalai nafkah, adaSuami abai kebutuhan keluarga, adaSuami gila perempuan, adaSuami tidak peka kewajiban, adaSuami tak faham memimpin, adaSuami jauh agama, adaTapi ketika suami selingkuh... perempuan dikata isteri tak luwes menyenangkan suamiKetika suami KDRT...Perempuan dikata tak pandai jaga sikapKetika suami marah...Perempuan dikata tak cerdas jaga mulutPerempuan terluka dalam diam, lalu semua hancur, ia dibodoh-bodohkan banyak orang.Perempuan curhat dan berbicara, berbagi kesah mengurangi derita,Dianggap tak punya iman dan tidak tahu malu.Anak-anak kacau, yang disalahkan asuhan ibunya.Anak-anak menonjol, yang dikenal dia anaknya bapak siapa.Wanita dituntut untuk menjaga keseimbangan keluarga.Sudahlah rusak badan karena hamil, melahirkan, dan suaminya.Masih pula jungkir balik kaki jadi kepala, kepala jadi keset keluarga.Namun bila terpaksa ada tuntutan karena kondisi yang belum layak....Seringnya wanita juga terhakimi sebagai makhluk kurang bersyukur.Ahh ibu, perempuan, wanita.Pantas kau lebih cepat terlihat tua.Surga dijanjikan di telapak kakinya,Namun ancaman neraka juga ditakdirkan banyak dipenuhi oleh kaumnya.Perempuan oh perempuan, semilyar yang harus kau taklukkan dengan segala paradoksal-nya.....Iya atau bukan pengalaman pribadi saya,tapi semoga dapat sedikit menguatkan sesama perempuan-perempuan kuat dimanapun berada.#copas
Lucu..,
Penuh intrik,
Drama,
Pastinya bikin seru...daaan....penasaran...
Ooo Dunia AN
menyaksikan sendiri bagaimana seseorang bisa memiliki kepribadian yang sangat berbeda, antara di dunia maya dan di dunia nyata dgn cara mengkloning akun.
di media sosial jodoh OL dia terlihat sangat aktif, jago nulis, cerewet, dan terbuka bahkan dia bersifat agresif menyerang serta berkomentar buruk ataupun antagonis tentang suatu hal. Padahal yang kita tahu karakternya di dunia nyata adalah seorang yang pendiam, pemalu, dan tertutup, tdk suka bersosialisasi..
Kejadian lainnya adalah yang sering kita sebut sebagai pencitraan, kharismatik . Di media sosial dia terlihat baik budi, ramah, sopan, serta tidak bosan-bosannya memamerkan semua kebaikan-kebaikannya, kekayaanya, karir dan bisnisnya agar mendapatkan pujian dan dikenal memiliki citra yang baik di mata orang lain. Namun kenyataannya adalah dia memiliki kepribadian yang sangat berkebalikan dari yang ditampikannya di dunia maya.
Fenomena seperti ini disebut dengan disinhibition effect, yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol perilaku, pikiran, dan perasaannya di dunia maya.
Hmm…
Kira-kira apa ya yang membuat kepribadian orang-orang di media sosial terlihat ‘berbeda’ dengan kehidupannya di dunia nyata?
Menurut penelitian :
1. Bebas Menjadi Orang Lain.
Dunia maya memberi kesempatan buat seseorang untuk menyembunyikan jati dirinya yang sesungguhnya. Cukup banyak warganet yang menciptakan identitas baru agar tidak dikenali oleh orang-orang yang ditemuinya di dunia nyata. Sehingga dia bisa berbuat dan berkomentar bebas tanpa takut dikritik dan dihujat oleh orang yang dia kenal.
2. Mudah untuk Melarikan Diri
Dalam kehidupan bersoaliasi di dunia maya, Moms dapat dengan mudah mengubah fitur terkoneksi atau tidak, seperti offline dan online , tidak memiliki profile di AN misalnya, serta mudah juga untuk menghapus akun media sosial yang dipunya ketika sudah tidak membutuhkannya.
Adapun di dunia nyata kan ...tidak bisa lari begitu saja dari permasalahan atau keadaan yang tidak nyaman. Keadaan mengharuskan nya untuk menghadapi semua permasalahan yang ada.
Inilah kenapa orang dengan mudahnya bersikap seenaknya di dunia maya tanpa takut menghadapi reaksi orang lain, karena mudah sekali untuk menghindar dan melarikan diri.
3. Menunjukkan Eksistensi
Orang yang tidak pernah diakui keberadaan dan kemampuannya di dunia nyata, saat menemukan media sosial, mereka bahagia sekali! Karena menurut mereka, media sosial adalah dunia yang bisa mereka gunakan untuk menunjukkan eksistensi diri.
Mereka mengubah diri menjadi pribadi yang terlihat keren, lalu dengan ‘wujud’ itu mereka dapat mengumpulkan pujian , followers atau like sebanyak-banyaknya dari orang lain.
(OMI- Bobo )
Note :
Yg terpenting meski banyak fenomena saat ini jgn lupaa tujuan ikhtiar
ikut situs jodoh on line utk apa gaess Agar target tercapai !!!
“Siap dan tenanglah (sabar) atas apa pun yang menimpamu karena itu menjadi kemestian bagi orang hidup.” (QS. Luqman: 17)
Agar kita dapat bersabar dan menjadi penyabar yang disayang Allah, kita harus melakukan olah rasa agar perasaan mampu melawan kejadian yang tidak kita harapkan sehingga dapat kita kendalikan yanh akan menumbuhkan rasa menerima dan ridha, yaitu dengan keberanian untuk menelan yang pahit, yang getir, yang asam atau pun juga yang pedas sekalipun.
Karena hal yang demikian itu merupakan kewajiban yang harus kita terima, sebagaimana firman Allah diatas.
Dengan kepandaian mengolah rasa akan menguatkan asa. Dengan menguatnya asa, semua yang pahit menjadi sirna dan tidak ada lagi yang dapat mengiris hati kita.
Contohnya ialah: bila sekelompok orang ramai memperbincangkan keburukan atau aib diri kita (ghibah), setelah kita mendengar adanya gosip-gosip itu sebaiknya kita berhenti sejenak, kemudian merenung, mengingat-ingat apa yang mereka gosipkan itu. Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah benar saya melakukan apa yang mereka gosipkan itu?”.
Bila kenyataannya memang benar kita melakukan sebagian yang digosipkan dan sebagian lagi adalah tambahan fitnah, maka gosip gosip itu merupakan sanksi hukum atau hukuman yang dipercepat di dunia. Insya Allah kelak di akhirat akan mendapat ampunan. Oleh karena itu, kita tidak perlu bersedih atau marah, karena hal itu menguntungkan kita. Daripada kita marah, membalas atau menyerang mereka, kita akan mendapat kesulitan dengan merambah bahaya yaitu melakukan Dosa, bahkan menambah kesulitan, dan kita akan menjadi pencela, pemaki, sama seperti mereka. Sedangkan sikap seperti itu sangat dibenci Allah. Pahamilah firman Allah berikut ini:
“Celaka bagi pemaki dan pencela." (QS. Al-Humazah: l)
Itu adalah ciri penghuni neraka, yang suka memakan 'daging bangkai' orang lain karena umpatan-umpatannya. Oleh karena itu, lebih baik kita ridha saja, dengan ridha kita menjadi penyabar, karena Allah sayang kepada orang yang penyabar. Biarlah dibenci banyak orang, asal disayang pencipta orang.
Bila yang digosipkan tentang kita itu tidak benar, fitnah semata, itu berarti kita mendapat pahala kebajikan atau pahala ibadah tanpa berbuat.
Ingatlah tentara Iblis akan berusaha menipu daya orang lain yang berhati kosong dan lemah untuk memusuhi kita terutama disaat kita sering melakukan amar ma'ruf nahi munkar, ya disaat kita mengajarkan kebajikan untuk sesama.
Maka kita akan mendapatkan hasanah sebesar pahala umroh, tanpa berumroh, bahkan mungkin lebih besar lagi, tergantung apa yang digosipkan atau banyaknya yang digosipkan dan berapa besar sabar yang ridha dalam dada kita. Coba kita bayangkan, betapa kita lelah dan letih melakukan umroh dengan tenaga dan biaya yang besar. Kini hanya dengan mengolah rasa, mengubah pikir dan pola, menekan nafsu, kemudian menyambung cita rasa kepada Allah, kita akan menjadi tenang dan menerima kejadian pahit dengan dada lapang, dada yang bersih dari dendam dan benci. Dan hati kita tersenyum, wajah kita ceria, pahala bertambah. Allah memandang dengan mata kasih, nikmat dalam hati rasanya, tenang semuanya. Alhamdulillah.
Tidak mungkin bahagia tanpa kebeningan hati. Bahagia sudah ada dalam lubuk hati, namun tertutup oleh karat bekas maksiat dan kesombongan.
Sesungguhnya surga dunia itu ada dalam hati manusia. Itulah hasanah dunia, dan siapa pun yang mendapat surga hasanah dalam hati, dialah yang akan mendapatkan surga di akhirat kelak.
Untuk mendapatkan hasanah duniawi, kita hanya bermodal membersihkan lahan tempat hasanah itu bersemayam, yaitu pikiran dan perasaan yang bening.
Allah berfirman dalam Surat Asy-Syu’ara ayat 88-89: “Pada hari yang tidak berguna harta dan anak-anak, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.”
Selamat mencuci hati....
Kang Jay
Hari itu, tinjunya mendarat di pipimu. Dan, ini bukan kali pertama.
Polanya sudah mudah ditebak: Kau baru saja keluar dengan teman-temanmu yang tak dia sukai. Dia mengetahuinya. Kau berusaha memberi alasan. Dan, dia akan memukulmu. Kau berdiri gemetaran di pojok kamarnya. Napasnya naik-turun. Kau pergi meninggalkannya. Dia akan mengejarmu. Kau menangis. Dia meminta maaf, memohon-mohon. Jangan pergi, aku benar-benar janji nggak bakal ngelakuin ini lagi. Kau hanya bisa diam, nyaris mati rasa. Dan, dia tak akan pernah menyerah.
Seperti cerita yang sudah-sudah, kau akan menatap kedua bola matanya. Lalu, kau tenggelam di dalamnya, teringat kisah sedihnya di masa lalu. Keluarga broken home. Ayah yang selalu memakinya saat masih kecil. Ibu yang sering memukulnya. Ayah yang menikah lagi. Ibu yang menikah lagi. Keluarga baru yang tak menyukainya. Tersisihkan oleh keluarga sendiri.
“Aku cuma punya kamu,” lanjutnya, meluluhkanmu. Dan, kau akan memaafkannya.
Bukan karena kau sebodoh itu, bukan karena kau masih sayang kepadanya. Tetapi, karena kau adalah satu-satunya yang dia miliki. Kau tak tega. Lagi pula, bola matanya saat memohon maaf; terlihat seperti bibit-bibit perubahan yang baik. Mungkin, kali ini, dia akan berubah, pikirmu.
Sayangnya, dia tak pernah berubah. Padahal dulu dia tidak begini. Dulu, kisah cinta ini begitu indah.
Bermain Fisik sudah jadi ritual di kala emosinya memuncak. Ucapan maaf hanya jadi formalitas. Terlalu sakit untuk bertahan, terlalu cinta untuk melepaskan.
Memang, ada masa-masa ketika dia begitu perhatian. Membawakanmu makanan saat kau sakit. Meyakinkan keadaanmu selalu baik-baik saja. Menjemputmu pukul berapa pun. Menjauhkanmu dari orang-orang tak baik. Namun, sisi monsternya selalu muncul. Terutama saat kau melakukan apa yang dia tak lakukan. Berbincang panjang lebar dengan teman laki-lakimu di telepon, hanya untuk membicarakan sebuah tugas. Keluar bersama sahabat-sahabatmu yang tak disukainya tanpa alasan.
Teman-temanmu memintamu untuk melepaskannya. Namun, bola matanya yang menyimpan kesedihan; ucapan maafnya yang selalu terdengar tulus; kesendiriannya-membuatmu ingin bertahan.
Bahkan suara di dalam hatimu berkata, “Kamu harus mencintai dirimu sendiri juga.” Tetapi, teori selalu mudah diucapkan. Namun sulit dijalankan.
Kau selalu disakiti, tetapi selalu saja ingin kembali, kembali, dan kembali.
Saya berusaha mencari-cari alasan paling masuk akal: Mengapa kau melakukannya? Mengapa berat bagimu meninggalkannya?.
Religiously speaking, mungkin ada peran pasukan Iblis, yang memberi alasan padamu ingin kembali. Berpacaran adalah hubungan yang dilarang dalam agama kita. Sehingga syaitan sangat suka untuk menjadikan indahnya kesalahan ini. Terasa seperti candu. Setiap kali kau ingin meninggalkannya, seolah ada bisikan-bisikan yang berisi janji manis: Dia Bakal Berubah. Nggak ada cowok yang bisa menyayangimu seperti dia. Bagaimana dia bisa memperbaiki dirinya kalau kau tidak memberi kesempatan. Nanti kalau sudah menikah, pasti semua bakal baik.
Ini fenomena aneh, seperti jebakan nyata. Dalam hal yang dilarang, kau ingin selalu ingin kembali, kembali, kembali. Meski fisik dan mentalmu disakiti, kau terus bertahan. Sampai menikah. Namun, dalam posisi sudah halal seperti itu, kau baru merasa benar-benar tersakiti dan terpenjara. Dan, yang ingin kau lakukan hanyalah bercerai. Titik.
Religiously speaking, karena pasukan iblis akan menghasutmu untuk segera bercerai. Secepat dan sesingkat-singkatnya.
“Tidaklah aku tinggalkan (anak Adam) sampai aku pisahkan dirinya dengan istrinya.” Maka, Iblis mendekatkannya seraya berseru, “Bagus benar dirimu.” [HR Muslim: 2813]. Sehingga Arasy bergetar, senanglah Iblis.
Jebakan yang amat-amat nyata.
Sayangnya, saat kau sudah menikah, tak semudah itu berkata putus.
Kau harus memikirkan nasib anak-anakmu. Keputusanmu akan mempengaruhi seumur hidupmu. Kau harus melalui birokrasi melelahkan, rentetan persidangan, dan dia yang berusaha menyulitkanmu dalam proses perceraian.
Ada penyesalan seumur hidup di depan matamu. Beruntung, hari ini, kau punya kesempatan untuk mengubah semuanya.
Memang berat, memang sulit, memang butuh perjuangan alot, tetapi.... apakah kau ingin menukar rasa sayang ini dengan penyesalan seumur hidup?.
Kang Jay