Sudah sekian lama baru nongol lagi semenjak lock down ini
mudah2an dalam keadaan sehat wal'afiat
apa yang sedang kalian lakukan saat ini dalam mencari jodoh
memilih atau dipilih
pada hakikatnya kita berada dalam proses memilih dan dipilih
jangan merasa beruntung kalau banya peluang memilih karena tanpa sadar kita sbenarnya masuk kategori dipilih
entah kita sebagai laki-laki atau perempuan
Ada curhat dari seorang pria single usia 30-an:
"Kang, saya pernah habis-habisan untuk seorang wanita, menelepon/WA setiap saat, memberikannya hadiah, menjadi sopir pribadinya, traktir sana sini, mendengarkannya curhatnya, menyatakan perasaan tulus saya. Bahkan membelikannya laptop, menjatahnya uang bulanan termasuk meminjaminya kartu kredit untuk dipakai dengan bebas, bahkan meminjaminya mobil jazz saya full tank sementara saya dengan rela naik motor ke mana-mana, dan hasilnya adalah hanya rasa sakit hati."
Ya, mungkin kita sudah sering melihat atau mendengar cerita dari sesama pria seperti diatas, bahkan mengalami sendiri dimana selama ini kita telah menunjukkan 'ketulusan' kita setiap kali kita mengejar seorang wanita. Padahal kita dengan senang hati memberikan seluruh perhatian untuknya, dan segala macam cara-cara lainnya. Dan hasilnya: bukannya menjadi tertarik, si wanita malah menolak kita dan pergi menjauh karena merasa tidak nyaman dengan semua 'ketulusan' kita tersebut.
Bahkan setelah mendapat pengalaman diatas, kita masih juga berpikir untuk terus melakukan itu semua, karena di dalam kepala kita masih terbersit pikiran bahwa MUNGKIN suatu saat si wanita akan menyadari ketulusan kita. Yang kemarin belum menyadari ketulusan kita. Ealah....
Saya sarankan segera tampar pipi anda sekarang juga! Sudah?
Bagus! Sekarang silakan melanjutkan baca blog ini.
Coba bayangkan skenario ini: Bayangkan jika kita adalah seorang pria idaman yang selalu dikejar-kejar wanita. Apakah kita peduli jika wanita yang mengejar kita menunjukkan ketertarikan dengan sangat genuine dan tulus, tapi berpenampilan pas-pasan dan bertingkah tidak seperti layaknya seorang wanita?.
Mana yang akan kita pilih? Wanita berpenampilan menarik, berperilaku kewanitaan, namun terlihat agak arogan dan jual mahal, atau wanita biasa yang tidak dapat merawat dirinya, tidak fashionable, namun menunjukkan ketertarikan dengan sangat tulus dan jujur?'.
Atau tidak perlu berkhayal jauh-jauh, mari lihat kenyataan sehari-hari saja. Saat ini ada wanita yang sedang berusaha mendekati Anda. Mereka menunjukkan ketertarikan dengan tulus, memberikan perhatian, membelikan hadiah untuk Anda, dan segala macam cara lainnya, namun Anda sama sekali tidak tertarik dengan mereka.
JADI sederhana saja:
ketulusan cenderung sama sekali tidak memicu rasa ketertarikan atau suka.
Ketulusan cenderung sama sekali tidak memiliki hubungan apa-apa dengan daya tarik.
Ketika kita melihat seorang wanita yang cantik dan menarik di mall, apakah kita langsung berpikir, "Apakah wanita ini tulus? Jika ya, maka saya akan menyukainya"? Tentu tidak! Dan hal yang sama pun terjadi pada wanita. Ketika seorang wanita bertemu dengan seorang pria, sama sekali tidak ada pikiran soal ketulusan dalam kepalanya. Karena memang bukan itu yang membuatnya tertarik.
Coba kita bayangkan wanita-wanita yang telah menolak kita selama ini, dan bayangkan apabila Nicholas Saputra atau Afghan mendekati mereka dengan sedikit arogan dan sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan. Apakah mereka akan menolaknya? Apakah mereka akan berkata, "Ah dia tidak tulus.. saya tidak tertarik dengan pria yang tidak tulus.." Tentu tidak!
Wanita tertarik pada pria yang memang menarik! Cenderung tidak ada hubungannya antara ketulusan dengan daya tarik seseorang.
Pikirkan itu baik-baik...
Terlihat arogan itu wajar-wajar saja jika kita memang memiliki nilai-nilai yang tinggi. Kita tidak akan dengan sembarangan membuka diri pada siapa saja, kita hanya menunjukkan ketertarikan untuk orang yang layak mendapatkannya. Coba lihat bigboss kita di kantor. Bigboss tidak mungkin menunjukkan ketertarikan pada seorang staff biasa. Tapi justru itu yang membuat bigboss terlihat berkharisma. Karena ia tahu kualitas dirinya.
Jika kita adalah pria bernilai tinggi, kita akan MEMILIH siapa yang layak untuk mendapatkan kita. Istilahnya, jika kita adalah seorang sultan, tentu pasangan yang akan kita pilih adalah seorang putri atau yang berasal dari keluarga bangsawan juga.
Namun kita tidak harus berlagak sombong dan arogan untuk menjadi seorang pria menarik. Dengan merubah penampilan, sikap, pembawaan, sampai cara bicara kita, itu yang menyebabkan orang-orang di sekitar kita menganggap kita menjadi "arogan" dalam artian telah berubah. Banyak orang tidak berani mengecam orang lain yang berani mengambil langkah tersebut diatas. Ini adalah kasus yang umum terjadi di mana-mana.
Jadi menjadi pria menarik sama sekali tidak ada hubungannya dengan being arrogant.. namun being different bisa dikatakan lebih tepatnya.
Kita bisa lihat pria menarik disekitar kita, mereka bukan arogan namun mereka bahkan menjunjung tinggi nilai-nilai brotherhood. Penuh senyum, hangat, asik, penuh apresiasi dan haus untuk belajar.
Ingat, prinsip dasar dari semua ini adalah kita ingin menunjukkan bahwa kita adalah pria yang berbeda dan menonjol. Kita bukan hanya sekedar face in the crowds, tapi kita adalah pria unik dan berkualitas yang tidak dapat diperlakukan semena-mena oleh wanita. Yang hanya DICARI ketika dibutuhkan dan DIBUANG saat sudah tidak dibutuhkan. Dan kita tidak bisa mendapatkan kharisma tersebut hanya dengan bersikap tulus, jujur dan apa adanya.
Jangan salah, saya tidak mengajarkan agar kita bersikap manipulatif, menjadi pembohong dan penipu. Jelas tidak! Justru saya membenci pria-pria yang seperti itu..
Saya sedang memaparkan bahwa yang kita butuhkan untuk membuat wanita tertarik pada kita bukanlah ketulusan, melainkan kepribadian yang memang menarik. Jadi daripada memusingkan soal ketulusan, lebih baik kita memfokuskan seluruh usaha kita untuk menjadi pria yang menarik di mata wanita. Karena apabila KITA MEMANG PRIA TULUS MAKA KETULUSAN ITU TIDAK AKAN HILANG. Yang perlu kita lakukan adalah MEMBUNGKUS ketulusan tersebut dengan lebih menarik.
Ketulusan itu perlu, karena sebagai pria menarik salah satu hal yang harus dimiliki adalah integritas. Namun pria menarik mengekspresikan ketulusan dengan cara yang smart dan membuat wanita penasaran. Bukan dengan cara-cara yang merendahkan diri sendiri dan membuang harga diri sebagai seorang pria.
Contohnya daripada mengatakan, "Mata kamu bagus sekali..", lebih baik mengatakan, "Aku suka bulu mata kamu. Panjang dan lentik.. persis seperti barongsay."
Daripada mengatakan, "Kamu cantik deh..", lebih baik mengatakan, "Kamu mirip bintang film yang paling aku suka dari kecil.. Doraemon." Silakan saja kita coba sendiri cara ini, maka si dia akan memukul atau mencubit lengan kita dengan gemes.
Contoh lain daripada kita meminjamkan mobil kita lebih baik kita yang mengantarkannya, namun dalam artian tidak SIAP GRAK setiap saat dia minta maka kita iyakan. Sesuaikan dengan jadwal kita dan jangan takut menolak. Bahkan jika kita lelah sehabis bekerja, itu manusiawi.
Sedangkan, kalau sampai belikan laptop, menjatah bulanan dan kasih kartu kredit menurut saya 'ketulusan' yang ngarep bahkan merendahkan harga diri. Pun kita sultan maka sang tuan putri adalah dari keluarga terpandang yang bisa memenuhinya sendiri.
Apakah kita tulus? Ya. Kita menyatakan bahwa kita menyukainya. Apakah dia tahu kita menyukainya? Ya. Dia tahu. Tapi kita mengungkapkan ketertarikan kita dengan cara yang tidak pernah dipakai oleh pria-pria lain yang selama ini selalu menjilat dan ngarep padanya. Dengan cara yang atraktif dan menarik. Yang menunjukkan bahwa kita memang tertarik padanya, tapi bukan berarti dia bisa MACAM-MACAM terhadap kita.
Semoga kita menjadi pria yang menarik di mata wanita. Bukan hanya tulus, tapi jadilah pria tulus yang menarik, guys.
Kang Jay
Annyeonghaseyo
Oh My Baby tuh judul drakor yak, bukan kode manggil jodoh lho yak, etapi itu mirip suara buaya sih
Menurut gw sih drakornya asik, dan cocoklah ditonton para jomblo kebelet nikah #eeh. Dibintangi oleh Jang Na-ra, sesembak yang mukanya imut kemana-mana padahal umurnya udah hampir kepala 4, tapi kek masih umur kepala 2an aja. Berperan sebagai Jang Ha Ri, cewek cantik imut, pekerja keras, editor di majalah The Baby, jomblo 10 tahun dan diusianya yang ke 39, memutuskan untuk hamil dan punya anak tanpa harus menikah dan gak papa jadi single mom.
Kenapa jadi sesembak itu memutuskan
untuk begitu itu, mikirnya simple aja dese. Karena udah cape nyari cowok yang
mau diajak nikah, sementara pacaran terakhir 10 tahun lalu. Dan menurut dese,
diumur 39 mendekati kepala 4, sesusah itu lho nyari jodoh…wkwkwkwkkkk kirain
di AN aja yang misuh-misuh diblog tereak-tereak susah nyari jodoh, taunya di Koreo gitu
juga.
Sementara itu, sesembak ini juga punya
penyakit endometriosis akut yang kudu dioperasi, biar kalo lagi dapet gak
sesakit itu sambil guling-gulingan dan pingsan. Dimana penyakit itu bakal menurunkan
prosentasi atas kesempatan hamil dan punya anak.
Jadi, daripada nungguin lakik yang jadi
jodoh entah dimana dan gak tau kapan bakal menikah, sesembak ini pake jalan
pintas. Hamil dulu aja lah, punya anak aja dulu. Pake program bayi tabung. Kalo
gak sekarang, kapan lagi ?
Jodoh bisa datang kapan aja emang, cuman kalo lama, agak-agak gimana juga yekan, sementara kualitas sel telur terus menurun seiring usia perempuan, dan kesempatan hamil
semakin terbatas. Apakah seapatis itu untuk mendapatkan jodoh diusia yang mulai
memasuki masa-masa genting ?
Apakah kemudian hal yang dipikiran
sesembak itu mudah dilakukan ? Oh tidak semudah itu maria mercedez. Korea ternyata
masih menganut patriarki. Sama kek endonesiyah. Kalo mau hamil, punya anak, elo
kudu kawin dulu eh menikah dunk. Hamil elo kudu ada lakinya. Anak elo kudu ada
bapaknya. Dan semua hal itu kudu sah. Gak bisa semau-maunya elo. Trus kalo elo
susah dapet jodoh, ya elo minta jodohin
kek apa kek, ikut blind date kek, apa kek gituh.
….dan gw pen beud ngasih tau Jang Ha Ri eonnie ; mba, coba ikut AN aja, sapose tararekdung, tararekdung, tararekdung…
Trus akhirnya gimana endingnya ??? Elo
nonton aja ndiri atuuuuunnn, nanya aja lo #toyor
Anyway, dulu gw pernah sih kepikiran
gitu. Nih, daripada kelamaan nunggu jodoh yang gak tau nongolnya kapan sementara
umur jalan terus kek argo, ngarepin lakik bae bae yang nongol seniornya buaya
semua, boleh juga nih ikut program punya anak, mumpung stamina untuk hamil dan
melahirkan masih diatas rata-rata.
Tau-tau emak gw lewat sambil mendelik, padahal gw belom bilang apa2 lho, baru mikir doang gw. Delikan emak gw macam menyiratkan kalimat ; gw apus lo dari daftar warisan gw !!
"Kang, tentang tipe-tipe cewek itu yg akang sebutkan dari Tipe A, B, C dan D, bukannya masing2 masih dibagi2 lagi? Seperti orang yg berwatak sanguinis, melankolis, koleris, dan phlegmatis. Apakah hal2 ini tidak mempengaruhi percintaan? Jika mempengaruhi, seharusnya cowok yg mau pdkt ke cewek kan harus mengenali cewek tersebut, termasuk sanguistiskah atau lainnya. Setelah itu baru memikirkan bagaimana berinteraksi dgnnya. Krn kan tiap watak memiliki reaksi yg berbeda-beda pada suatu hal. Jadi apa prosedur membuka hubungan apakah selalu sama? Atau berbeda?. Thanks.”
Soal kriteria pembagian tipe cewek yang saya sebutkan sebenarnya hanya penyederhanaa saja, untuk memudahkan kita mengklasifikasikannya. Tapi ternyata masih kurang simple buat anda he he.
Walau saya belajar psikologi, namun terus terang saya tidak begitu percaya banget pada teori kepribadian; sanguin, kolerik, phlegmatik dan melankolik. Kita tidak bisa mengkotak-kotakkan kepribadian orang ke dalam satu tipe tertentu, karena psikologi manusia tidaklah sesimple itu. Saya tidak sesimple itu. Anda pun tidak sesimple itu.
Ambil contoh, kita mungkin pernah mengalaminya sendiri. Ketika bersama teman-teman, kita menunjukkan karakter sanguin yang supel dan asyik. Tapi ketika berada ditengah orang-orang yang baru, kita jadi phlegmatis. Di rumah kita kolerik, karena misal kita adalah anak sulung. Dan ketika kita sedang jatuh cinta, tiba-tiba jadi melankolik.
Jadi sebenarnya kepribadian kita itu yang mana? He he he.
Memang banyak dari kita suka memfokuskan mempelajari cewek dan sifat-sifatnya. Namun menurut saya itu kurang tepat, walau kita memang perlu mengerti dan mempelajari wanita, "what women want", tapi fokus utama kita yang dikembangkan harusnya adalah diri kita sendiri.
Ketika kita terlalu memusingkan bagaimana cara orang lain memandang kita, maka kita akan kehilangan pandangan atas diri kita sendiri.
Kita tidak perlu pusing mencari tahu seperti apa kepribadian si cewek, karakternya, wataknya, sifat-sifatnya, apa yang dia suka dan apa yang dia tidak suka, dan segala macamnya. Karena hal itu tidak terlalu ada hubungannya dengan diri kita he he. Kecuali jika sudah ada rencana mau melamar, barulah pelajari karakter watak sifat kesukaan si dia agar kita tidak salah melangkah (pilih istri he he ati-ati lur, jangan lupa sholat) sehingga si dia pas susunya ealah kamsudnya pas dengan kepribadian kita.
Dengan mengetahui semua sifat si cewek itu toh tidak akan membuat diri kita mengalami peningkatan kualitas ditahap awal kenalan. Dan itu tidak akan membantu membuatnya tertarik pada kita, malah saking pahamnya kita disebut cowo ribet bahkan apesnya dikira maho. Walau terus terang saya kadang terseponah dengan maho karena pembawaan dirinya bisa benar-benar pas, sangat luwes dalam bergaul dan wangi rapi, acungi opat jarempol gede, tapi tetap ya hiiiiiiiii....cewe-cewe jutek bin norak harusnya belajar dan di brain wash oleh mereka. Eh ngalor ngidul, lanjut kang.....
Jadi mulai sekarang LUPAKAN soal si cewek dan mulailah fokus pada diri kita sendiri!!!.
Alasan kenapa cewek tidak tertarik pada kita adalah karena diri kita tidak menarik! Jadi lakukan sesuatu untuk membuat diri kita jadi MENARIK.
Daripada menghabiskan waktu dan energi untuk mengenali dan mempelajari kepribadian cewek, kita seharusnya menghabiskan waktu dan energi untuk mengenali dan mempelajari diri kita sendiri.
Karena sebenarnya selama ini kita sudah memiliki semua yang kita butuhkan untuk mendapatkan cewek manapun yang kita inginkan. Hanya saja, karena kita terlalu terfokus pada si cewek jadi kita tidak menyadari hal itu.
Kenali kelebihan dan kekurangan kita. Kenali karakter kita. Kenali sifat dan watak kita. Dan perbaiki semuanya yang kita tahu selama ini selalu menghambat kita untuk mendapatkan kesuksesan yang kita mau. Setelah itu upgrade dan kembangkan setiap aspek dari diri kita secara optimal, dan jadilah pria berkualitas yang tidak akan bisa ditolak oleh cewek manapun bahkan wanita Tipe A yang cantik anggun sholehah terpelajar dan baik hati. Semangat guys......
Saya tahu bahwa berbicara memang lebih mudah daripada melakukan. Setelah membaca semua ini mungkin kita berpikir, "Ya saya ngerti sih kang semuanya. Tapi masalahnya, saya musti mulai darimana? Gimana caranya?". Ayolah, di zaman digital ini bisalah dicari atau baca beberapa blog saya sebelumnya. Isi kelemahan dengan ciri-ciri cowok impian seperti kita misal jangan ngarep (utama), pemimpin berkharisma, suka travelling, sosialisasi baik, jangan suka menjilat, fashionable, jangan "terlalu", dan banyak lainnya. Tapi sebenarnya ada yang bikin semuanya itu bisa termaafkan yaitu jika kita Sultan yang tampan dan kaya raya ha ha ha.
Walau bukan Sultan namun ayo mari kita pria mulai pelajari bagaimana caranya jadi pria idaman wanita, yang sebenarnya selama ini terpendam dalam diri kita dan tidak pernah kita sadari. Munculkanlah guys.....munculkan....
Kang Jay
kenal 2 hr kt2 nya, kurang sopan pdhl ngakunya alim dll. wa ku blokir karna mlz baca bualan gak jelas, gak bermutu.. bikin geram..
wa ny ku blokir dan sempat2 ny sms begini :
"Iya ciri ciri yahudi pasti orang yg tidak mau berteman dengan dzuriyah Rasulullah... Orang yg tidak mau berteman dengan dzuriyah Rasulullah pasti akan terpengaruh oleh Dajjal".
anjay... gileeee bener..ada yg pernah di kata in yahudi kah.... di group ini..
Apakah memang blm ada lagi yg yg menemukan jodoh di AN, ataukah mereka memang tidak mau memberikan testimoni
Kemungkinan ketiga, ada yg sudah kirim testi ke admin, tapi admin blm sempat upload, tapi seperitnya kemungkinan ini kecil,
Bagamana menurut teman2...
Jangan suka bohong deh!
Pernah punya teman yang suka banget bohong gak? Ngaku habis beli ini itu pakai uang sendiri padahal utang, ngaku habis liburan ke sana sini padahal gak kemana-mana, dan ngaku punya pacar romantis padahal jomblo. Meski sudah tahu itu bohong, tetap saja teman kamu satu ini getol menyuarakan omong kosongnya.
Kenapa ya ada orang yang kayak gini? Hal ini membuat sebagian orang mengingat sebuah penyakit psikologis yang disebut mythomania dan mengaitkannya dengan kejadian tersebut. Berikut ini beberapa fakta tentang mythomania!
https://www.idntimes.com/science/experiment/asrizal/fakta-penting-mythomania-penyakit-psikologis-suka-berbohong-c1c2/4
Apakah kita pria selalu bersemangat memberikan apresiasi secara proaktif atas pengalaman percintaan apapun yang didapatkan?.
Namun sayangnya, saya jarang sekali melihat pria yang antusias mengenang tentang hubungan cintanya dengan seorang wanita yang tidak sesuai dengan seleranya atau yang menolak cintanya.
Jika kita ingin memiliki kehidupan percintaan yang memuaskan, maka kita perlu selalu mengikutsertakan strategi apresiasi dalam tindakan dan kondisi yang kita alami.
Daripada kita mengeluh tentang sebuah kondisi yang negatif, lebih baik kita berteriak bahagia akan kondisi tersebut.
Coba kita ambil beberapa contoh sederhana, langsung praktek ya guys:
Misalkan kita pria selama ini jomblo, belum pacaran sama sekali. Strategi apresiasi yang perlu kita terapkan adalah berteriak dan melompat kegirangan sambil berteriak-teriak, “Luarbiasa, saya jomblo bertahun-tahun! Ini berarti saya bisa mendekati wanita mana saja, kapan saja, tidak ada yang membatasi. Saya akan menjalani malam minggu sendirian saja, atau keliling seenak jidat, hore! Sahabat saya yang sudah berpasangan akan iri melihat kebebasan yang saya miliki ini, fantastis!”.
Misalkan kita sedang berpacaran dengan wanita yang kurang menarik dihati, alias kita merasa terpaksa daripada jomblo ngenes ha ha, maka kita bisa berfokus pada pikiran, “Pacar yang sekarang tidak sebaik dan seramah wanita-wanita lain, berarti saya tidak perlu takut akan direbut oleh pria lain, hahaha! Kalaupun nanti putus juga saya pasti tidak akan merasa terpuruk berbulan-bulan, hore!”
Misalkan kita ditolak ketika nembak seorang wanita yang baru kita kenal, kita dapat langsung berbahagia, “Alhamdulillah, saya sangat beruntung! Satu lagi wanita yang bisa saya coret dari alam semesta ini, hore..”
Misalkan kita sulit untuk ngobrol ngalor-ngidul santai dengan wanita. Maka kita bisa membayangkan dengan bahagia, “Ajaib sekali kalau orang sulit berbicara asyik dengan saya. Rasanya menyenangkan saat saya kaku dan tergagap-gagap. Oh Tuhan, saya selalu merasa geli setiap kali melihat wajah mereka yang kebingungan berusaha menangkap apa maksud saya!”.
Misalkan kita mendadak menerima WA berisi pembatalan janji kencan satu jam sebelum pertemuan padahal kita sudah di cafe tempat janjian, maka rasakan kepuasan ketika kita berseru, “Ealah, dia membatalkan seenaknya.. ini hebat sekali, benar-benar di luar dugaan! Pasti dia sangat grogi, ya dia saaaaangat grogi sampai gak mau datang, ahahaha!”
Semakin sering kita melakukan hal-hal tersebut, memperlakukan kejadian negatif sama seperti memperlakukan kejadian positif, maka saya jamin kita akan terkejut melihat semakin bertambahnya kualitas pengalaman-pengalaman percintaan kita.
Mengapa?
Karena kepuasan hidup percintaan kita tidak didapat dari keberhasilan-keberhasilan yang terjadi, melainkan dari kemampuan kita untuk mengapresiasi pengalaman APAPUN yang ada.
Ya kita tahu, budaya masa kini terlalu banyak penekanan pada keberhasilan dan kesuksesan. Akibatnya, keberhasilan memiliki efek motivasi yang sangat memuaskan, sementara kegagalan memberikan efek demotivasi yang sangat menghanguskan alias bikin ambyar ajur bubar pasar modaaaarrrrrrr cuk.
Jika kita ingin hidup keluar dari kondisi seperti tersebut diatas, maka berhentilah menilai:
Keberhasilan sebagai Keberhasilan
atau
Kegagalan sebagai Kegagalan.
Biasakan melihat keduanya hanya sebagai pengalaman yang wajib diapresiasi dengan penuh semangat.
Satu contoh praktis lagi, bayangkan betapa cepatnya kita menguasai diri kembali jika sewaktu mendengar penolakan wanita, kita berteriak pada diri sendiri sambil tertawa, “Ditolak itu enaaaaaak gila!”
daripada berbisik lirik,
“Aduh, rese tuh cewek…”
Kunci dari strategi ini bukanlah pada kalimat-kalimat positif yang kita tanamkan. Ini tidak ada hubungannya dengan POSITIVE THINKING dan omong kosong tetek bengeknya! Kunci yang sebenarnya terletak pada apa yang saya sebut semangat apresiasi yang proaktif.
Kebiasaan ini memang bertentangan dengan respon reaktif seperti yang dibiasakan oleh banyak orang dalam hidupnya sehari-hari. Reaktif adalah respon logis yang dilakukan semua orang. Namun ini merusak mood bahkan jiwa kita jika terjadi gagal dan gagal lagi.
Maka ayo guys kita wajib berhenti bersikap reaktif, dan mulai menjadi proaktif dalam mengeluarkan respon apresiasi. Saya tahu ini sangat berlawanan dengan kebiasaan kita sehari-hari.
Saya pun mengalami kesulitan yang besar ketika pertama kali berusaha merevolusi kebiasaan buruk itu. Namun paksa diri kita untuk belajar keahlian baru ini, maka dalam waktu dua tiga bulan akan terlihat banyak keajaiban dalam petualangan percintaan kita he he. Tapi nanti kalau sudah sukses, fokuskan cintamu pada yang kau suka dan tentunya pada yang memberi balasan cintamu. Asyik kan. Salam perjuangan guys.
Kang Jay