X : perkenalkan, saya seorang suami dgn 1 istri & 2 orang anak
I : maksudnya msh punya istri ?
X : iya, saya serius mo taarufan sama mba dgn maksud poligami
I : maaf, saya ga tertarik..
I : knp mo poligami ? (kepo, iseng nanya)
X : in syaa Allah, agar bisa berbagi kebahagiaan
I : berbagi kebahagiaan sama siapa ? Anak istri ?
X : in syaa Allah menurut sunnah Rasul bla... bla.. bla.. smoga kita dimudahkan untuk mengikuti bla.. bla... bla.. & tdk mengikuti pertimbangan akal & hawa nafsu bla.. bla.. bla.. bla.. (sambil nyebutin dalil2)
I : Aamiin.. kalo niatnya buat ibadah, knp ga sedekah aja sama janda & anak yatim ? Atau bisa jg loh ikut program orang tua asuh biar bisa ikut peran serta dlm pendidikan anak yatim.. malahan anak istri kamu jg bisa diajak ikut berperan serta... Atau kalo kamu banyak rezeki, bisa juga bikin yayasan buat berbagi kebahagiaan... Ga perlu ngorbanin perasaan anak istri..
X : maaf, saya tdk mau membuka perdebatan ttg mslh ini
I : maaf, saya tdk bermaksud mendebat, hanya sekedar kasih masukan aja.. syukur2 kl bisa dijadiin pertimbangan.. kamu mo hidup dgn cara apa & bagaimana, bukan urusan saya.... titip salam aja buat keluarga di rmh ya, jgn lupa minta ijin dulu sama istrinya kalo mo poligami..
X : deleted user
Kenapa akunnya diapus yak ? pdhal kayaknya sah2 aja kl ada yg mo cari jodoh kedua, ketiga, dst di mari.. Asalkan jujur & ga nipu siapa2..
Allahu a'lam bishshowab...
Good luck ya, om...
1. Mengirim Pesan Musiman
Seperti pria yang sedang melakukan pendekatan, dia suka menyapa, mengajak Anda bicara melalui pesan teks atau media sosial. “Kamu sedang apa?” atau “Lagi di mana”? Dia mengomentari unggahan-unggahan Anda di media sosial dengan hangat, atau meninggalkan pesan di kotak pesan langsung. Seolah punya perhatian khusus. Tapi perhatikan, komunikasi yang dia lakukan tidak konsisten.“Ada saatnya dia berkomunikasi selama beberapa minggu. Lalu ada jeda, di mana tak terdengar kabar darinya sama sekali. Ego mereka terpenuhi, ketika beberapa minggu intens berkomunikasi dengan Anda dan Anda merasa terbuai. Setelah itu, komunikasi berkurang, atau malah menghilang. Memukul harga diri Anda,” kata pakar perilaku dan hubungan dari Amerika Serikat, Clarissa Silva. Perlu diperhatikan, jika seorang pria benar-benar menaksir Anda, dia akan intens dan konsisten melancarkan komunikasi.
2. Membuat Janji yang Tak Pernah Terealisasi
Sesekali pria ini membuat hati berbunga-bunga, tapi di lain hari, bikin merana dan bertanya-tanya: apa dia benar-benar menaksirku? Dia selalu bicara ingin mengajak Anda ke bioskop atau makan malam. Namun ketika tiba hari di mana seharusnya Anda dan dia pergi bersama, tiba-tiba dia tak bisa dihubungi, atau membatalkan janji temu tersebut. “Tipe pria pemberi harapan palsu akan berkata, ‘sepertinya lebih baik minggu depan’, namun saat minggu depan tiba, dia bilang, dia sibuk. Tidak pernah ada rencana nyata dan terealisasi,” ungkap pakar kencan dari Amerika Serikat, Polina Solda.
3. Menarik Ulur Perasaan
Sebaiknya jeli dalam membaca sinyal. Jangan-jangan dia hanya memberi harapan palsu. Kenali ciri-cirinya, sehingga Anda tidak perlu membuang waktu.
Meski janji-janji hampir tak pernah terealisasi, dengan kata-kata manis dia bisa membuat Anda kembali berbunga-bunga. Tipe pria satu ini memang seolah-olah memberi sinyal dan bersikap seperti Anda benar-benar istimewa. Tapi hanya sebatas itu saja, berbulan-bulan hubungan Anda tak juga beranjak ke jenjang pacaran, apalagi lebih serius dari itu. “Ia membuat Anda berharap, membuat perasaan Anda naik-turun sepertiroller coaster. Begitu terus,” sambung Polina. Ketika Anda mencoba menyinggung ke mana arah hubungan ini, biasanya dia akan mengalihkan pembicaraan
Hayooo ada yang ngerasa gak nie?????
Apalah saiah inih, sekedar sisa-sisa bubuk kupi sesetarbabak doang.
Sekolah juga cuman sampai S5 perbacotan.
**tetiba turun sesosok dengan selendang mayang dari belahan langit tenggara untuk menghempaskan misteri disuatu desa terpencil ; mengggeeeerrrr, klean smuaaahhh**
twantweuuuhhh,.....selendang mayang bukannya ES ?
hooh
Saat di kantor saya pernah ditanya oleh rekan kerja saya yang sudah punya istri, "Saya bukannya mengeluh dan tidak bersyukur kang. Tapi saya rasa kurang nyaman dengan istri saya yang cerewet dan bawel. Bagaimana ya kang untuk mengatasi hal tersebut?”
Kalau ada pertanyaan seperti itu, saya suka sekali mengungkapkan tip jitu berikut. Ada 4 tip jitu dari seorang ustaz untuk menghadapi pasangan yang bawel dan cerewet: Dekati dia dengan penuh cinta. Tatap matanya dengan mesra. Pegang tangannya dengan romantis. Lalu bisikkan ke telinganya, “Lu bisa diem nggak?".
Hehe... itu jawaban candaan. Jangan dianggap serius, apalagi diamalin he he.
Yang perlu kita pahami bersama bahwa manusia itu satu paket. Memiliki kelebihan dan juga disertai dengan kekurangan. Maka tentu bukan tindakan bijak jika kita menerima kelebihannya, tapi tidak menerima kekurangannya.
Apalagi terkait dengan perempuan. Bahwa perempuan itu laksana tulang rusuk. Sudah dari sananya tulang rusuk itu bengkok. Kalau dibiarkan ia akan tetap bengkok, tapi kalau kau luruskan maka dia akan patah.
Lalu diapain dong? Ya tetap biarkan ia bengkok. Tulang rusuk yang lurus dan datar, bahaya bagi paru-paru.
Semua manusia itu memiliki karakter khas yang dibawanya semenjak lahir. Jangan pernah mengubah karakter khas itu, selagi ia tidak melanggar larangan Allah.
Mendengar kalimat itu ada lantas yang bertanya, "Kalau membiarkan wanita tetap bengkok, bukankah itu berarti kita membiarkannya dalam kesalahan dan kesesatan?”
Harap dibedakan antara 'kebengkokan' dengan ‘penyakit'. Karakter khas yang terbawa sejak lahir itu kebengkokan. Sedangkan kemaksiatan, dosa, dan perbuatan buruk, itu ibarat penyakit yang menyerang sang rusuk. Itu yang harus dibasmi dan diobati.
Contoh mudahnya, kita lihat saja Aisyah yang manja dan ceria. Ada Nusaibah binti Ka'ab yang keras dan jago karate. Ada Ummu Hani' binti Abu Thalib yang sangat pemberani. Ada yang selugas Hafshah, yang tertawanya lepas, tapi tetap bisa membentak dengan keras. Ada sosok yang lembut dan keibuan sebagaimana Khadijah.
Maka, terima itu sebagaimana karakter khas. Kalau kebiasaan-kebiasaan buruk, maka bantu mereka menghilangkannya secara perlahan.
Kang Jay
Pernah baca komentar seseorang, kalau cari jodoh itu yang MAU sama kamu.
Baiklah, akhirnya saya terapkan. Ada yang mau diajakin menikah, langsung gas. Meski di tengah pandemi dan ada pembatasan sosial, bisa berlangsung lancar acaranya.
Walaupun bertemu jodoh di luar situs AN dan kenapa saya tidak menulis ini di testimoni. Saya ingin megucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada AN. Di sini saya banyak belajar, mengenal berbagai karakter.
Dengan segala kerendahan hati, saya meminta maaf bila ada kata-kata saya baik di blog maupun chat/pesan yang kurang berkenan di hati member AN.
Kepada member AN yang belum mendapatkan jodoh, selamat berjuang!
Salam,
Arie Witantra