Pendapat para Ulama bahwa dalam Agama menyebutkan tidak ada istilah atau kata-kata Jodohnya belum datang, tidak ada itu. Umumnya setiap orang pasti akan mendapat sinyal jodoh dari Allah.
Seperti juga hidayah ada sinyalnya juga, misal saat kita dengar adzan maka ada panggilan hati untuk shalat, terbangun tengah malam untuk cenderung mengajak tahajud, atau lihat fakir miskin maka hati kita terketuk untuk sedekah, jadi itu semua adalah sinyal hidayah. Tinggal kita mau menganggap serius sinyal itu atau tidak.
Sama halnya dengan Jodoh, menikah adalah ibadah, maka Allah berikan sinyal Jodoh pada tiap orang, tidak ada yang tidak dapat sinyal jodoh itu. Lagi-lagi, tinggal kita mau menganggap serius sinyal itu atau tidak. Artinya pasti ada lawan jenis yang kecenderungan dia pada kita walau apapun kondisi kita. Problemnya adalah kitanya yang suka REWEL.
Mohon maaf saya pake kata-kata Rewel, karena kita banyak lihat disekitar kita ada orang kakinya lumpuh atau buta atau bahkan kerdil tapi punya istri/suami bahkan punya anak. Apalagi kita yang masih komplit anggota badan. Sehingga setiap datang sinyal jodoh bahkan saat sinyalnya sangat dahsyat dengan kecenderungan kuat, bahwa dia suka ama kita dan kita juga ada rasa padanya, maka langkah pertama adalah kita bisa shalat Istikharah meminta petunjuk dari Allah untuk dimudahkan.
Ketika termudahkan maka bisa lanjut sampai menikah, selesai what next, jangan kita tertahan di step mencari jodoh berputar-putar tanpa ada nextnya. Jika udah merasa cocok ya sudah, kemudian melangkah ke jenjang berikutnya. Bukannya banyak berpikir, "Oh mungkin nanti ada yang lebih baik".
Maka selalu kita husnudzon pada Allah, "Oh Allah sudah kirim yang terbaik", kita terima terus mengharap kebahagiaan di rumah tangga. Sayangnya banyak dari kita yang ngotot menunggu, padahal Allah sudah datangkan si merah gak mau, si kuning gak mau, bahkan si hijau gak mau, dorrr. Maunya warna apa, banyak orang seperti itu, REWEL sekali. Sekali lagi dalam pandangan Agama, tidak ada orang yang tidak dapat sinyal jodohnya. Artinya Allah kasih sinyal, dia nolak, kasih lagi, nolak, kasih lagi dan seterusnya karena Allah maha pengasih.
Kadang, subhanallah, ada 3 sinyal bersamaan alias ada tiga orang yang cenderung dengan kita atau ada 3 orang yang mau kita dekati, maka tinggal Istikharah "Ya Allah dari 3 ini mana yang terbaik". Jadi patokannya selalu agama. Kemudian kita cenderung pada 2 yang terbaik, maka kita berdoa lagi ke pada Allah mana yang the only one.
Mungkin kita bisa diberi tahu lewat mimpi, namun isyarat dari mimpi hanya terjadi sebagian kecil setelah Istikharah, bagian besarnya kita suka dapat informasi positif atau negatif tentang calon jodoh yang kita bidik. Biasanya tiba-tiba kita tahu sesuatu tentang dia. Informasi tersebut seperti Allah kasih tahu, semacam sinyal "Oh orang ini tidak tepat".
Hal diatas adalah melihat dari sudut pandang sinyal external, lalu jika kita melihat dari dalam hati kita maka sinyal paling DAHSYAT dia jodoh terbaik dari Allah, bisa kita kaji dari firman Allah:
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS Ar-Rum: 21).
Kesampingkan hal lain dihati kita semisal Cinta, prioritaskan pada kecenderungan kita untuk merasa TENTRAM (Peace) bersamanya. Jika sudah ada perasaan tentram bersamanya setelah Istikharah maka insya Allah dia adalah jodoh kita. Karena tujuan pernikahan adalah mendapat ketentraman. Sinyal tentram ini adalah prioritas pertama sebagai sinyal paling DAHSYAT sesuai judul blog ini.
Sekali lagi, jangan pernah ada suudzon ke Allah bahwa Allah belum kasih jodoh ke kita, padahal kita suka ngotot dengan kriteria kita yang sering mengabaikan sinyal-sinyal dari Allah.
Ingat Jodoh itu masuk dalam takdir Ikhtiar, pilihan kita, sama seperti kita mau minum air putih atau air teh. Mau menikah sama orang ini atau orang itu. Jadi pada saat kita pilih si dia setelah kita jeli menangkap sinyal dari Allah maka Allah mudahkan sampai ke jenjang pernikahan.
Kalau kita menolak karena ada udzur syar'i, okelah, misal oh orang ini tidak baik akhlaknya. Artinya Allah sedang memberikan pelajaran ke kita bahwa ada orang seperti itu, maka jangan kita terima. Kemudian kita minta petunjuk, kemudian dikasih lagi sinyal jodoh baru. Tapi ada dikasih sinyal si dia orang baik tapi masih REWEL, gak mau. Ingatlah bahwa bukan berarti jika kita menikah dengan orang baik, sholeh/sholelah, tampan/cantik, maupun kaya kemudian dia sempurna dan tidak punya salah. Kagak.
Lalu jika kita sudah tangkap sinyal dahsyat dari Allah, kemudian lanjut menikah, ternyata suami/istri buat banyak masalah, bukan berarti sinyal Allah yang salah. Ingat pernikahan adalah ibadah yang lama, kita butuh adaptasi karena masing-masing punya pengalaman hidup berbeda-beda sebelum disatukan. Ga bisa ujug-ujug cocok, butuh adaptasi.
Maka ayo mari kita jangan dengarkan bisikan Syaitan dan hawa nafsu kita ngotot pada kriteria jodoh yang fana untuk terus mengundur-undur menikah walau sudah mendapat banyak sinyal jodoh dari Allah, jangan sampai baru tersadar ketika usia sudah tua renta.
Percayakan pernikahan kita kepada Allah, dan terus berdoa menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah. Aamiin.
#reminder_diri
Kang Jay
Tidak pernah menduga tp sudah sedikit paham krn semua kriteria ada padanya dan kalau tidak seperti dia tidak bisa ditawar dan tidak bisa diterima. The power of mind, beleif and love.
Tidak mudah untuk sampai kepadanya harus dengan berbagai tahapan perjalanan hidup yang sering kali tidak diinginkan. Namun ketika sudah waktunya tiba semua rasa lelah, sedih, kecewa itu sirna seketika yang ada hanya rasa syukur yang tak terhingga ternyata aku sudah sampai pada titik ini.
Tidak seneng juga tidak sedih hanya rasa nyaman, tentram, nikmat untuk menyambut semuanya inilah surga yg sesungguhnya.
Perjuangan tidak meghianati hasil itu nyata.
Semoga semuanya diberi kesabaran dalam penantian pd tujuan yang diharapkan.
Aamiin
Padahal bila ingkar janji, dosa doubel
Mengingkari orang lain dan mengingkari Allah., Orang lain bisa gak percaya apalagi Allah.
Hati hati bila mengucapkan insyallah
Hidup sejatinya selalu indah, tak perlu dirusak oleh jiwa yang sempit dan gagal memahami rancangan agung dibalik setiap peristiwa.
Semangat pagi jagat mikro, jagat makro dan Maha Jagat.
Akan tetapi..............
suara-suara hati sanubari ini belum juga terhatur banyak disini.
CERITA SUARA HATI INI TENTUNYA "JARAANGGG BANGET YG MELAKUKAN"
TENTUNYA
YG LEBIH DOMINAN BANYAK DIJUMPAI ADALAH ORANG-ORANG YG MELAKUKAN SUARA BERSUMBER DARI PIKIRANNYA.