User blogs

Ayuni123 VIP
Kebanyakan cwo itu egomya diurutan no 1 x yah,maunya menang sendiri,cuek tapi masih kasih harapan banyak ke kita.

Trus yg kek gitu harusnya diapain y dibuang jauh2 atau blz dicuekin aja.Minta solusinya donk?

Ayuni123 Apr 6 '20 · Komentar: 27
Pewe87 VIP
Dah lama ga ngikutin AN..

Nyimak... pun jarang..

..

Udah dua tahun lebih jadi Siswa AN..

Belum ada yg mau di ajak wisuda..

..

Hai yg di palembang..

Hai yg di jepara..

Hai yg di jogja.

Hai yg di jakarta..

...gimana kabar nya..

Apakah sudah Wisuda duluan..

.

No Tag.

Pewe87 Apr 6 '20 · Komentar: 5
Jayadiningrat VIP


Seperti ruang kosong yang tak terawat, hati kita sudah penuh debu.


Hari-hari setelah meninggalkannya tak pernah mudah. Teman-teman memang ada di sisi kita. Keluarga memang mendukung kita. Namun setiap malam, ketika sendiri di kamar, menjelang tidur, namanya muncul di kepala. Saat kita memalingkan muka, malah wajahnya yang hadir. Pada saat-saat seperti itu, hati rasanya sesak, debu-debu semakin padat dan pekat.


Lalu, kita akan melakukan berbagai cara untuk menghilangkan debu di dalam hatimu, seperti curhat bersama teman atau berbincang dengan keluarga. Dan, ketika selesai berbincang dengan mereka, memang ada kelegaan tersendiri. Debu-debu dalam hati seolah ditiup angin. “Namun, mengapa pada akhirnya, hati terasa kosong? Lagi dan lagi?’ gumam dalam hati.


“Apakah aku memang masih membutuhkannya? Ataukah aku butuh cinta yang baru?' tanya di setiap malam. Namun, logika dan hati saling serang argumen. Kembali dengannya terlalu menyakitkan. Lagi pula, emang dia masih sayang? Dia aja udah punya yang baru. Apa kita butuh cinta baru? Tetapi, kenapa ya, rasanya kayak mati rasa? Kayak udah lelah jatuh cinta lagi.


Saya ingin berkata: "Tidak, saya bukan butuh dia. Saya juga bukan butuh cinta yang baru."


Kita hanya butuh ber-dzikir.

Mulailah dari yang kita tahu. Pahami maknanya.

- Astaghfirullah, aku memohon ampun kepada Allah.

- Astaghfirullah wa atubu ilaih, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.

- Subhanallah wa bi hamdi subhanallahil ‘azhim, Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah yang Maha Agung.

Telusuri kandungannya melalui sumber-sumber terpercaya, benahi pelafalannya, lalu maknai dalam hati.


Karena banyak yang telah merasakannya: Di balik dzikir, ada sebuah ketenangan permanen, sangat mengena di hati. Seperti menghirup udara di kala fajar, tiupan angin sejuk di tengah kemarau, menatap danau yang tenang, tidur nyenyak di malam hari dengan hiasan mimpi indah.


Mungkin saat bibir kita mulai melantunkan zikir, rasanya masih biasa saja. Namun teruskanlah, ucapkanlah, jangan menyerah, maknai maknanya, ingat janji-janji Allah di setiap zikir yang kita lantunkan, dan janji Allah adalah benar. Seperti mendung yang mengawali hujan, segala sesuatu butuh proses. Seperti batu yang melapuk, segala sesuatu butuh waktu. Tak apa-apa jika di menit-menit pertama kita belum merasakan ketenangan itu. Teruskan saja, luruskan niatmu. Nanti, perlahan-lahan, hati kita akan melunak.


Dan, saat itulah ketenangan menyebar di seluruh hati. Ini ketenangan yang nyata dan berbeda. Rasanya lebih indah dari berjumpa dengan kawan lama, lebih indah dari rasa jatuh cinta, lebih indah dari distraksi-distraksi lain.



Tahukah mengapa kita merasa tenang seindah itu? Menurut pengalaman saya, karena dzikir ini adalah satu dari sekian amalan ibadah yang kita lakukan sendirian, tanpa seorang pun tahu, hanya untuk Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa pun di antara keduanya. Menurut saya juga, karena dzikir ini adalah satu dari sekian hal yang yang balasannya tak hanya di dunia, melalui ketenangan ini, melainkan juga sesuatu yang kita bawa hingga akhirat, yang balasannya, mudah mudahan, kita terima dengan sempurna di akhirat. Sehingga hati kita terasa lebih terjamin.


Mudah-mudahan, ini jadi satu dari sekian ibadah yang menyelamatkan kita di dunia ini dan juga di akhirat kelak. Aamiin.


Kang Jay

Jayadiningrat Apr 6 '20 · Tags: kosong, hampa, gelisah
Dina52 VIP
Jodoh bukan hanya tentang paras,

Bukan yang berkelas ataupun paling cerdas.

Tapi dia yang memiliki iman dan niat yang ikhlas


bouquet


Dina52 Apr 5 '20 · Komentar: 26
Jayadiningrat VIP


Di dalam kamarnya, gadis itu sedang membuka Instagram. Dia mengunjungi sebuah profile, dan... foto-foto cantik tersebar di layar ponsel. Pujian yang bertumpuk di kolom komentar, dan ada hati yang diam-diam iri.



“Dia cantik banget, sih.”

“Body goals.”

“Coba kalau kulitku seputih dan semulus ini.”

“Enak, ya. Nggak usah mikirin soal jodoh. Siapa aja pasti mau sama dia. "


Lalu, dia mengunjungi profile-profile yang lain. Kecantikan-kecantikan lain. Pujian yang lebih banyak. Hati yang lebih iri.


Lelah dengan hati yang iri, gadis itu keluar dari lnstagram. Beranjak dari tempat tidurnya, menyalakan lampu kamar, melangkah menuju cermin, lalu mata gadis itu menatap ke dalam cermin. Satu langkah, ia mendekat. Dan, mata itu berubah kritis.


“Gila, ya, gue jelek banget. "


Dia mengarahkan wajahnya lebih dekat dengan cermin, mematut kanan-kiri. “Aduh, kok bekas jerawat nggak hilang-hilang sih?”


Dia menatap perutnya, menggenggam lemak di sana. Tak bisa bicara, hanya menarik napas yang terasa sesak.


"Siapa yang mau sama orang kayak aku..."


Dia berjalan mundur, menjauhi cermin, dan beragam macam suara bermain di kepalanya.


Emang ada yang mau sama kamu?


Fisik kurang oke. Pintar enggak. Kaya juga kagak. Belum lagi kekurangan lainnya.


Bisa apa kamu emangnya?

Kamu nggak menarik.


Dan, dia duduk tersungkur di ujung tempat tidurnya. Kecemasan mencekiknya, membuat dadanya terasa penuh hingga bernapas pun terasa berat. "Siapa yang bakal memilih orang seperti aku?".


Aku tahu kau sedang merasakan ini.


Masalahnya, telah lama kau menutup mata. Sibuk memperhatikan kehidupan gadis-gadis lain yang lebih cantik di Medsos. Coba, sesekali lihatlah sekelilingmu. Tak perlu jauh-jauh. Tengok sekitar. Kau akan menemukan orang-orang dengan berbagai ras, warna kulit, ukuran dan bentuk tubuh. Pada akhirnya, mereka akan menemukan pasangan mereka.


Di dunia ini, ada orang-orang yang menjadikan fisik lawan jenis sebagai segalanya. Ya sudah, biarkan mereka, kau tak perlu memedulikan mereka. Hapus mereka dari daftar calon pendampingmu. Ada penilaian yang lebih berharga daripada fisik. Namun, kau juga harus berhenti menilai seseorang berdasarkan fisiknya. Bukankah kau tak suka dinilai berdasarkan fisik? Maka, jangan jadikan tisik sebagai segalanya. Termasuk bagaimana kau melihat dirimu. Apreasiasi dirimu. Syukuri bagaimana kau telah diciptakan. Tuhan yang Maha Esa lebih tahu tentang penciptaan Nya. Selalu ada hikmah tersembunyi yang belum kita lihat hari ini.


Masih tentang fisik, lihatlah berita-berita di internet: apakah ketampanan dan kecantikan adalah jaminan menemukan pasangan yang membahagiakan? Bila ya, tentu, kita tak perlu mendengar kisah perceraian dari orang orang kelas atas. Kaya, tampan dan cantik, populer, tetapi hidupnya berantakan. Fisik tak pernah jadi jaminan.


Kabar baiknya, di luar sana, ada seseorang yang ketika melihat dirimu, dia akan bergumam, “Dia tipeku.”


Namun, mengapa kebahagiaan kita harus divalidasi oleh seseorang lain?


Mengapa kita tidak berdiri di depan cermin, melihat berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada fisik kita, dan bersyukur pada apa yang telah kita miliki?


Mencintai menghargai mulai dari dirimu, untuk dirimu sendiri. Jika kamu saja tidak bisa mencintai diri sendiri, bagaimana orang lain bisa jatuh cinta kepada dirimu? Hidup terlalu singkat untuk meratapi kekurangan. Fokuslah pada kelebihanmu dan rangkul dirimu secara utuh.


Saya doakan eneng dan teteh disini segera mendapat jodohnya, namun pelan-pelan teliti bobot bibit bebetnya. Untuk pria, jangan juga mengambil jalan pintas seperti dibawah ini, namun buktikan dengan kerja kerasmu bahwa kamu layak menjadi pria tulen yang sukses.


Btw, jadi giung pisan nyak. Kalau yang tua-tua kayak aku bisa kagak ya, just wondering..


Kang Jay

Jayadiningrat Apr 5 '20 · Tags: love yourshelf, too
achyee VIP


Sampai sini paham ya nak anak sekalian ?

Jangan lo trus bikin blog misuh2 ngechat sekian akun gak ada yang bales. Kalo lo penting dan masuk ama itung2an duniawinya, pasti dibales kok.


Etapi gak papa juga sih kalo mau dibikin blog juga. Biar ada kegiatan menghujat bersama gitu dimarih wkwkwkwkkkkkkk...



achyee Apr 3 '20 · Komentar: 82
Dina52 VIP
Adalah Jomlo Yang tidak jelas status kepemilikannya.

Dibilang temen tapi Deket ,
Dibilang pasangan tapi bukan laughing



Tag.... Temen2 AN yang status Jomblonya Masih bersengketa sama Perasaanya joy
#Kataindah #segelintirkata #kilkbouquetTagsmoeoneblush
#dirumahaja
Dina52 Apr 3 '20 · Komentar: 55
achyee VIP


Adem ajah nih temlen.

Kek abis ujan seharian dah yak.


Yok branteman yok stuck_out_tongue_winking_eyelaughing


achyee Apr 2 '20 · Komentar: 55
Pewe87 VIP
Jangan panik

Jangan lebay

Jangan takut..

.. karna dapat menurunkan iMunitas..

..

Yang Enak Jangan Pedes..

..

.

Salam kenal semua..

..

Siswa Baru stok.Lama.

.

blushblushblushblushblush



Pewe87 Apr 2 '20 · Komentar: 8
Dina52 VIP




Menikah, artinya kita akan bertemu dengan perbedaan yang begitu nyata antara diri kita dengan diri pasangan kita. Bersiaplah, karena kita akan selamanya hidup dengan perbedaan itu dan membersamainya di sepanjang perjalanan rumah tangga yang kita jalani.


Oleh karena itu, kita perlu melatih diri kita untuk mampu menoleransi perbedaan yang ada, kita harus mengindahkan perbedaan itu agar tidak sampai mengusik ketahanan rumah tangga, dan menerimanya dengan sepenuh jiwa yang lapang.

Dengan tumbuhnya sikap toleransi kita terhadap pasangan, justru kita akan merasakan kemudahan untuk menemukan banyaknya persamaan antara diri kita dengan dirinya. Tentu kita tidak semata hidup bersamanya dengan adanya perbedaan, namun kita pun disatukan dan dikuatkan melalui berbagai persamaan yang menghasilkan keselarasan pada hubungan yang terjalin.

Banyak sepasang suami istri yang berselisih paham hanya karena perbedaan kecil yang ringan dan sebenarnya bisa dimaklumi, misal perbedaan cara melipat baju, cara menuangkan makanan ke mangkuk, ataupun perbedaan-perbedaan kecil lainnya.

Kita seakan sibuk dengan hadirnya perbedaan, mengkoreksi cara yang sudah biasa pasangan kita lakukan, dan menuntut pasangan kita agar mengubah caranya menjadi cara kita. Pada akhirnya, kita lebih fokus mengeluhkan perbedaan yang tidak bersifat prinsip, hingga sulit menemukan chemistry atas persamaan diri kita dengan dirinya.

Selagi perbedaan itu tidak menyalahi Aqidah agama, maka yakinilah bahwa perbedaan itu Allah tetapkan sebagai bahan belajar agar kita lebih mengenali dan menerima pasangan kita seutuhnya sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah. ☺️
? @nikahbutuhilmu

Copas maniaa manfaat

Dina52 Apr 2 '20 · Nilai: 5 · Komentar: 14
Pages: « Previous ... 210 211 212 213 214 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo