User blogs

Berbagai fitur tersedia dalam aplikasi kencan, Salah satu perangkat lunak pencari jodoh memungkinkan kita untuk memilih orang yang cocok, dengan jarak tertentu yang dapat disesuaikan.

Jika Anda mengatur pencarian dua kilometer, maka tinggi kemungkinan akan bertemu dengan tetangga atau orang-orang satu kompleks rumah. Sementara itu, jika mengatur jarak yang lebih luas misalnya 25 kilometer, Anda dapat menemui orang yang lebih beragam.

Banyak pengguna menemukan orang-orang tak terduga di aplikasi jodoh. Misalnya bertemu dengan orang aneh, bahkan bisa jadi justru cocok (match) dengan orang yang bermotif jahat. Meski demikian, sejumlah orang telah membuktikan sukses bertemu dengan pasangan hidup ideal berkat aplikasi itu.

Tapi siapa sangka, ternyata perangkat lunak pencari jodoh itu juga bisa membahayakan mental. Berikut ini informasinya, yg ane kutip dari laman Psychology today.

PENOLAKAN BERKALI-KALI

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengguna aplikasi jodoh mengalami penolakan yang sangat sering, sebagaimana dikutip dari Psychology today.

Satu studi menemukan tingkat kecocokan yang rendah, terutama pada kalangan pria. Selain itu menurut data yang sama, sekitar 50 persen dari mereka yang telah cocok (match) tidak membalas pesan. Karenanya, pengguna aplikasi kencan berpotensi merasa "tidak disukai" dan diabaikan.

EKSPEKTASI

Lebih buruk dari sebelumnya, banyak pengguna melaporkan bahwa kencan pertama mereka di luar ekspektasi. Para pasangan sering merasa canggung, kasar, dan tidak membuat nyaman.

Selain itu, orang-orang yang mengalami kejadian tidak diinginkan bersama pasangan yang didapat melalui online mengatakan, mereka sangat berbeda saat di aplikasi dan pada realita.

BERAKHIR MENGGANTUNG

Pengalaman umum yang dilaporkan oleh banyak pengguna aplikasi jodoh adalah "ghosting" yakni pasangan mengakhiri hubungan secara tiba-tiba. Bukan berarti hubungan putus, namun istilah itu merujuk pada keadaan di mana partner tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa memberi kabar.

Dengan kata lain, banyak hubungan yang terlihat serius di awal justru berakhir menggantung.

Masih menurut Psychology Today, pengalaman itu dapat mengganggu kesehatan mental.

MENGANGGAP DIRI TIDAK BERHARGA

Pengalaman buruk saat menggunakan aplikasi jodoh dapat menyebabkan pengguna terus menerus mempertanyakan penampilan fisik mereka.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of North Texas menunjukkan, pengguna aplikasi kencan menganggap diri mereka kurang berharga. hal itu salah satunya disebabkan oleh penolakan yang sering diterima.

Selain itu, aplikasi jodoh memungkinkan pengguna memiliki koneksi yang luas namun dangkal. Alhasil, mereka sulit mendapatkan hubungan yang dalam dan bermakna dengan seseorang.

Selain itu, pengguna cenderung akan sulit untuk setia. Mereka akan bertanya-tanya "adakah orang yang lebih baik dari pada ini pada gesekan (swipe) berikutnya?"

Alhasil, hubungan yang telah terjalin dengan sesama pengguna aplikasi kencan cenderung tidak akan bertahan lama. Bagi sebagian orang yang tidak mudah jatuh hati, tentu menganggap hal itu menyakitkan.

TIPU DAYA

Di masa lalu, pria dan wanita cenderung bertemu di tempat kerja, atau tempat-tempat nyata lainnya seperti rumah ibadah atau mungkin saja perpustakaan. Hubungan mereka berakar pada ekologi sosial yang sudah ada sebelumnya di mana orang lain umumnya dapat dipercaya.

Hal itu tentu mencegah adanya tipu daya atau kejahatan tertentu akibat menjalin hubungan dengan orang yang belum dikenal.

Dalam kencan yang dimulai dari aplikasi, tidak ada ekologi sosial semacam itu. Sebaliknya, beberapa pengguna dapat bersembunyi di bawah anonimitas atau tipu daya.

Tipu daya yang dimaksud dapat bermacam-macam. Misalnya penipuan tentang karakteristik pribadi seperti usia atau profesi; hingga ketidakjujuran tentang status hubungan. Dalam beberapa kasus, motif buruk juga sering sukses disembunyikan.

Pengalaman penipuan seperti itu dapat merusak kesehatan mental, yang menyebabkan emosi menyakitkan, serta kurangnya kepercayaan diri..

Sabar ... Hidup ini emang pilihan. Tapi kalo kelamaan ga punya pilihan, masa kalah sama sandal jepit yg punya pasangan.

Pak ustadz,kenapa ya,setiap saya berjumpa dia,hati saya berbunga bunga..

Apakah itu termasuk riba?

*cicak2 di dinding,just kidding*

Padahal konteks dr aplikasi ini kn CARI JODOH bukan CARI RIBUT.

Yg brmasalah dgn cuitan seseorang atw tulisan BLOGS seseorang pdhl tdk ad mksd menyinggung tetapi mrasa tersinggung brarti diri ANDA brada dlm fase kurang makan solasi, Eeeh kurang dlm brsosialisasi dgn keadaan lingkungan sekitar baik di medsos atw dunia nyata (just my opinion).

Sblm bercuit cuit ad baiknya mengenal karakter seseorang trlbh dahulu, brkomunikasi trlbh dahulu wlw blm saling kenal. Blm jg kenal dh maen judge some the people ajee bijimane sie ente coy.., baca postingan BLOGS atw komentar orang lain langsung BAPER & TERSUNGGING.

Duuh sosialisasi & komunikasi ente brarti msh di usia balita tdk sepadan dgn usia fisik ANDA.

Lgpula ga ad yg nyuruh atw printah ANDA tuk be a Ba ce a Ca "BACA" postingan/komentar orang., tooh jd jgn mudah trsinggung tersindir & baperan n marah2 jga kaan.

Klo ente sprt itu brarti di dunia nyate ente ga asyiik coooy,, didunia maya ente kurang cukup cerdas bray dlm menyikapi n menanggapi smua isi medsos.

Smua yg ANDA lihat dengar & rasakan baik di dunie nyate & dunie maye mlh ente buat RUMIT RIBET & RUSUH yg ad jd POLEMIK.

Hadeeeh usia dh lewat seper4 abad jg pola pikir ngelebihin dr BATITA & BALITA

Klopun ga mo mrasa trsinggung n trsindir didunia maya, tinggal matiin tuuh data internet hps smua medsos yg bisa ngundang amarah n emosi ente yg ga stabil.

Sdngkan didunia nyata ente bisa menyendiri dgn sgala ketertutupan ente di HUTAN mungkin lbh good drpd hdp di keramaian.

Hudup di bawa SANTAI & RELAKS ajee bray.., jgn di bw RIBET & RUMIT dgn sgala sesuatu yg ad ente LIHAT DENGAR & RASAKAN. Wlwpun ibarat trasa sprt makan HATI, "appun makanannya, minumannya : TEH BOTOL SOSRO" cooy.

Klo blm paham memahami HATI & PIKIRAN perempuan.., lbh baik sekolah kehidupan lg bray biar ga kaku & baperan.

Sekola Akademik blm cukup mampu tuk mahami watak sifat & karakter seseorang skalipun itu jurusan ilmu Psikologi, sekola kehidupan yg ad disekitar lingkungan ente brada atw jauh d isana justru akn lbh cpet bg ANDA tuk pahami itu smua.

Percuma blajar ttg komunikasi tp blm paham betul cara penyampaian komunikasi yg baik trhadap seseorang yg blm dikenal.

Brkomunikasi bukan hnya sekedar mlalui mulut smata tp bisa melalui pikiran, hati, mata, telinga, & gestur tubuh kaan.

Tdk brmaksd menggurui,, hnya sekedar saran n kritik yg tak brtuah.

Diterima syukur, ga jg gpp.

Cukup sekian & tak terima gaji

No offense just my opinion