"Ku memang punya trik
Buat kau klik
Dengan diriku
Bukan dengan magic
Cuma asyik
Saat denganmu"
Pagi-pagi dengar lagu Ussy, jadi teringat pertama kali ikut kopdar nobar di Artha
Ayooo gaes ikut KOPDAR SAMBIL PIKNIK DI PANTAI ANCOL klik aja linknya. Sapa tau nemu yg langsung klik kaya aku
Jumlah perbandingan pria dan wanita semakin tdk berimbang, apalagi bila dikurangi :
1. Pria takut nikah, krn angka kegagalan nikah secara global diatas 70%.
2. Pria secara keuangan tidak mendukung, dan tdk terpilih krn kurang mampu.
3. Pria Banci/ Homo.
4. Pria iseng, icip sana icip sini lalu kabur.
5. Pria duda yg kapok nikah lagi. capek berurusan dgn wanita yg banyak dramanya, cengeng, mendominasi, menguasai, boros, cerewet, bnyk tuntutan.tidak setia, dll.
6. Pria yg menikah dgn org luar negeri.
7. Pria yg memilih hidup membujang seumur hidup,tidak menginginkan anak, krn banyak anak yg tdk membawa manfaat, bnyk ortu meninggal tanpa anak disamping, meski anaknya banyak. anak tidak berguna.
8. Pria yg tidak ikhlas dgn janda yg punya anak, anaknya lelaki lain, beban bapaknya yg asli mau dibebankan ke pria yg lain, dia Ogah.
Oleh kRENA itu kaum perempuan jgn terlalu memilih, disini ada yg sdh sejak 2011 masih milih milih sdh 9 tahun...dari umur 31 s/d mencapai usia skrg 40..masih milih2...masih nolak nolak...masih gak jawab inbox..he.he...nyari yg mapan, kaya raya...hafidz AlQuran, PHD, penghasilan diatas 50juta / bulan..Sementara indung telur sudah mulai layu, kesuburan makin menyusut..
Kisah wafi yg punya niat ingin poligami tapi niatan tsb tdk di sampaikan sebelum nikah, buat saya jadi kepikiran.
Bagaimana kalo rumah tangga saya sprt yg di alami rumah tangga wafi (na'udzubillaah min dzaalik) ???
Si istri menyangka menjadi istri yg pertama dan terakhir tp d perjalanan rumahtangga, wafi ingin menikah lagi dg bermodalkan punya 2 rumah dan 2 mobil, mungkin dg crita sprt itu dan menyodorkan rumah/mobil, ada wanita yg mau (hmmmm...pemikiran yg naif pamer kekayaan sbg bukti kemampuan adil).
Yaa....belakangan ini saya berpikir untuk jadikan "suami ikrar tidak poligami" sbg mahar.
Ketika suami ikrar tidak poligami sbg mahar, mk mahar tsb slamanya menjadi hak istri yg tdk bisa di ambil kembali oleh suami.
Tdk perlu ada rasa was-was.....tdk ada beban ketika suami berulang-ulang meminta (blom lagi faktor gatel tdk puas dg satu istri)
Untuk melindungi miliknya (suami), calon istri berstrategi dg 'mahar' ini, bolehkan???
Menurut saya 'mahar' sprt ini ringan, benarkan calon suami???
Karena seorang wanita yg baik akan meringankan (bukan memurahkan) maharnya pada calon suaminya.
Ya......semua it adalah bntk dri sma nikmatMu....
Kopdar Sambil Piknik
Assalamualaikum wr wb.
Weekend ini pada kemana nih? dari pada di rumah nungguin jodoh mendingan upayain jodoh yuk.
Sambil piknik bisa silaturahmi plus nambah wawasan, nambah temen juga.
Nah, hari minggu ini ada kopdar lho. Nih, pantengin ya infonya:
Acara : Kopdar
Tangga l: 29 September 2019
Hari : Minggu
Jam 11:00 WIB on time
Hiburan :
1.Games seru
2.tukeran kado
Titik kumpul: Mcd Pantai Ancol
Konstribusi: untuk tiket masuk bayar masing2, per peserta hanya dikenai biaya konsumsi Rp30.000/ orang transfer ke *norek BCA 5210754638 a.n. Titi Asrifah*, terakhir *hari jumat* jam *12.00 wib*, included:
1. Nasi box ayam bakar +tempe + kerupuk
2.buah jeruk
3.air mineral 350ml
Plus snack menarik & drink yg fresh.
Contact Person :
1. Surahman : 085719166255
2. Asri : 081398586871
Kuy, jangan lewatin. Sambil silaturahmi, picnic, insya Alloh bonus jodoh, aamiin...?
Wassalamualaikum wr wb
Apakah terlalu pilih-pilih pasangan itu baik?
tentu saja baik. Menjadi orang yg pemilih bisa mengarahkan pada pasangan yg tepat dan kita cari selama ini. Menjadi orang yg pemilih juga memiliki keuntungan karena tandanya kita memiliki harga diri dan memikirkan masa depan kita
Bayangkan, jika kita menerima dengan mudahnya ajakan hubungan dari mana pun tanpa mempertimbangkan hal-hal lain di luar itu, bukan tidak mungkin kita terjebak pada orang yg salah dan hanya buang-buang waktu. Dengan begitu, tidak ada yg salah saat kita menjadi orang yang cukup pemilih dalam hubungan.
Namun, perlu diingat bahwa menjadi pemilih terkadang perlu dikendalikan. Jangan sampai kita terus-terusan mencari kesalahan pasangan yg sebetulnya sangat sepele. Misalkan kekurangan fisik pasangan yg masih bisa ditolerir sebenarnya. Itu artinya kita sudah terlalu pilih-pilih pasangan.
Lalu Apa salahnya kalau terlalu pilih-pilih pasangan?
Dari hasil penelitian yg dilakukan di Universitas Of Kehidupan, ditemukan fakta bahwa wanita cenderung lebih selektif dibandingkan dengan pria. MA EROT, seorang terapis asmara asal Sukabumi menyatakan bahwa ketika seseorang mencari pria dengan sederet daftar keinginan spesifik seperti memiliki tinggi 180 cm dengan kumis tipis dan rambut dengan potongan cepak maka ia sudah termasuk dalam kategori terlalu pemilih.
Pasalnya wanita yg memiliki sederet daftar keinginan ini hanya akan berhubungan pria yg sesuai dengan daftarnya. Padahal, hal ini tidak menjamin bahwa ia akan mendapatkan pria yg benar² baik untuknya. Nah, hal ini biasanya menjadi faktor penyebab kegagalan yg paling besar dalam menjalin hubungan dimulai dari pertemuan pertamanya.
Kita harus menyadari bahwa menemukan pasangan yg sejajar dan benar² sesuai keinginan sangatlah sulit. Jika Anda ingin hubungan yg bahagia, maka berikan kesempatan pada orang yg Anda rasa cocok dan nyaman dengan tidak berpatokan pada daftar kriteria yg Anda inginkan.
Kembalikan semuanya pada tujuan Anda dalam berhubungan. Apakah Anda mencari pasangan untuk mengangkat status ekonomi, misalnya! Atau pasangan Anda harus sempurna fisiknya supaya bisa dipamerkan, Kalau memang itu alasan² kita mencari pasangan, sebaiknya pertimbangkan lagi tujuan dan kriteria kita mencari pasangan.