Bukan berandai, tp sebagaimanapun megah_indah_berlebih fasilitas yang ada di hotel. Tetap hanya rumah yg manajemennya ada di tangan sendiri, bukan penjaga hotel.
Ah rumah ... seberapapun sederhana atau bahkan panggung desain rupamu, tp dg berada di dalamnya aku nyaman dan betah.
Katakan, jika sebenarnya kau enggan melangkah bersamaku.
Maka dg begitu, setidaknya aku tahu apa yang harus dilakukan.
Dan seharusnya, engkau jujur sedari awal sebelum memutuskan mencari penggantinya. Jujur, pada dirimu sendiri.
Kriteria calon jodohku :
AKU INGIN BEGINI....
AKU INGIN BEGITU....
KAMU JANGAN BEGINI...
KAMU JANGAN BEGITU....
la...la....la...semua bisa terwujud dgn
Kantong Ajaib.....
Semoga bukan sarcasm action
Saya pilih proses dengan dia karena domisili, walau pertimbangan pekerjaan dia sangat berat buat saya. Saya tetap coba proses kenalan karena toh bokap juga dulu kerja di perhubungan laut dan 2 om saya masih aktif kerja di kapal.
Saya pahami dia sebagai duda dengan kisah dan traumanya dari pertanyaan dan jawaban yang dia berikan.
So, yeah... Life goes on...
Oke, sekalian deh menjawab topik zonasi di AN. Saya yakin semua punya alasan yang baik . Ini alasan saya menjadikan domisili sbg salah satu dari tiga kriteria yang tidak bisa dinego:
1. Orang tua yang semakin menua, kegiatan (kerja) saya yang paling fleksibel, bisa cuti kapan saja bila dibutuhkan waktu dan kehadiran saya, misal jaga di RS saat bokap operasi saraf kejepit. Sudah 5x operasi dalam 2 thn kemarin
2. Pekerjaan, saya ingin tetap berpenghasilan untuk memenuhi nazar dan memberi kepada orang tua atau keluarga yang membutuhkan. Dengan usia saya yang makin tua, sulit untuk mencoba cari pekerjaan baru/pindah kerja
Semoga alasan saya syar'i dan tidak duniawi. Wallahu a'lam
pelajari titik secara menyeluruh, pahami tanpa menghakimi, sama bukan berarti tak ada perbedaan, berbeda belum tentu tak ada kesamaan. mengerti suatu keadaan dari segala sudut pandang
(Rina, 25 Juni 2019)
I believe we write our own stories, and each time we think we know the end... we don't...
(little black book movie script)
Tentang Diriku..
Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang sama. Kita punya kisah masing-masing yang kita alami dalam hidup kita. Ada yang kisahnya begitu menyenangkan, namun tak jarang begitu menyakitkan. Semuanya berputar, berotasi setiap waktunya dan tidak ada yang pernah tau akan seperti apa kisah selanjutnya. Aku pernah mencintai begitu dalam, hingga saat dia pergi, aku seperti kehilangan diriku sendiri. Aku pernah sangat menyayangi. Hingga saat dia berbohong, aku tetap mampu memaafkan, walau kadang itu terus berulang. Aku begitu erat menggenggam tangannya, hingga mungkin kamu risih dan menjauh. Kamu pergi membawa semua cinta yang aku berikan, hingga aku bahkan tak punya cinta untuk diriku sendiri.
Setiap kali jatuh cinta, aku selalu berharap ini adalah yang terakhir. Setiap kali aku jatuh hati, aku selalu berharap dia juga akan menyayangiku dengan baik. Setiap kali mencintai, aku akan menggenggam cinta itu sangat erat agar dia tak pergi. Tapi aku hanya bisa berencana, karena tetap saja Tuhan yang merancang skenarionya. Aku jatuh, dan bangkit lagi. Jatuh cinta, dan patah hati lagi. Menangis, dan tak lama kemudian bahagia kembali. Semuanya terus berulang, hingga terkadang aku lelah dengan diriku sendiri. Hingga terkadang aku malas untuk jatuh cinta kembali. Karena setiap kali aku mulai mencintai, dia akan pergi, atau mungkin aku yang pergi. Karena setiap kali ada hal yang tak aku sukai, aku akan menjauh dan mencari kesempurnaan pada yang lain. Kadang saat aku sudah merasa nyaman, dia malah pergi menghilang. Aku kerap bertanya pada Tuhan, sampai kapan?
Kadang aku tak mengerti rencana Tuhan, Dia kerap membuatku patah hati dan kemudian jatuh cinta lagi. Dia kerap membuatku merasa begitu bodoh karena mencintai seseorang yang tak mencintaiku. Saat aku sendiri, aku kerap menyesali semuanya. Kenapa dulu aku begitu naif ? Kenapa dulu aku begitu mudah jatuh cinta ? Kenapa aku selalu begitu tulus dan pada akhirnya aku yang terluka ? Aku menyesalinya dan berjanji tak akan lagi terluka, tapi tetap saja, aku mengulanginya. Ya, aku bodoh dalam urusan cinta. Begitu kira-kira kesimpulan yang aku ambil untuk sementara. Sementara, karena aku tak ingin lagi terluka, aku tak mau lagi mengulanginya.
Kini, aku selalu merelakan hal-hal yang tak membuatku bahagia, aku selalu membiarkan dia pergi jika memang dia juga tak bahagia, saat bersamaku. Aku tak pernah ingin bertahan pada hubungan yang tak baik. Karena dulu, aku pernah rela selalu tersakiti karena aku begitu menyayangi. Sekarang aku belajar untuk tak terlalu kuat menggenggam, aku belajar untuk berhenti memaksakan. Karena jika memang dia adalah cinta sejatiku, dia akan selalu punya cara untuk menemukanku. Karena jika dia memang menyayangiku, dia akan selalu punya alasan untuk kembali padaku. Dan jika dia tak kembali, berarti dia memang bukan untukku. Karena seerat apapun ku genggam, jika dia bukan untuklu dia akan tetap menghilang.
Menjadi dewasa tidak ditentukan oleh bertambahnya usia. Karena terkadang seseorang yang umurnya terus bertambah, tapi kedewasaannya tak bertambah. Kedewasaan selalu diuji dengan cara kita menghadapi setiap masalah kehidupan. Kita akan ditempa dengan begitu banyak cobaan, dan saat kita mampu melewatinya kita akan bertambah dewasa.
Aku bersyukur, Tuhan menempaku menjadi dewasa dengan begitu banyak air mata dan kecewa. Aku bersyukur, Tuhan mengajariku cara mengikhlaskan segala hal yang memang bukan untukku. Termasuk mengikhlaskan dia.yg bagiku cinta sejatiku
Perjalanan ini belum berakhir, dan akan terus berjalan hingga aku menemukan jawaban. Aku hanya perlu bersabar dan tetap berdoa, karena aku percaya suatu hari nanti Tuhan akan menjawab semua doaku. Mempertemukanku dengan kamu cinta terakhirku. Pastikan kamu juga sabar menunggu, hingga aku menemukanmu
...istiqfar untuk masa lalu..
...bersyukur untuk hari ini..
...berdoa untuk hari esok.
..
Trims
.