Jodoh merupakan cerminan diri kita. Kalau kita baik pasti Allah akan memberikan jodoh yang terbaik untuk kita. Untuk itu marilah kita beristighfar sebanyak banyaknya agar Allah senantiasa menolong kita.
(Ustadz Hanan Attaki)
Laki-laki yang merasa badannya lebih cocok makan dedaunan spt lalap, senang dengan rempah, dan suka jamu.
Manusia yang tak luput menyapa alam via batinnya, yang lebih senang berada di alam ketimbang di gedung.
Yang mengerti realita itu ada banyak ,shg bisa memahami kebenaran gak hanya satu. Tapi dia punya pendapatnya sendiri.
Yang amaze dgn manusia , karena memang manusia itu amazing...just the way we are
Ada gak ya yg kira2 mirip saya gityu ?
Aku ingin punya suami :
> Yg lancar mengaji Al-Qur'an; agar bisa mengisi waktu tadarus serta muraja'ah bersama.
> Yg pendidikannya minimal setara dg ku; agar aku bisa berdiskusi banyak hal dg dasar pengetahuan yg kami miliki.
> Yg tinggi badannya pun melebihi ku; agar aku bisa bersandar dan mencuri pandang tanpa dia tau.
> Yg minimal berpenghasilan tetap; agar aku bisa mengatur keuangan dg stabil
> Yg berketurunan subur; agar aku ikut menjadi bagian dari seorang Ibu yg mampu melahirkan banyak keturunan yg Shaleh/Shalehah.
Tiba-tiba...
PAKEEEEET
Seorang kurir ekspedisi online datang.
"Apa ini? Ini bukan paket saya, Pak!"
Bungkusannya terbuka. Tampaklah apa yang berada di dalamnya.
"Wow, ini benar-benar high quality Mas. Kenapa Mas tidak mau? Sudah ambil saja deh daripada saya kembali lagi."
"TIDAK! Pokoknya saya mau paket saya. Tukarkan dengan pesanan yang sesuai!"
--------
Well, mencari jodoh kurang lebih juga seperti itu. Setiap orang membawa "paket" sendiri, dan mencari "paket" yang cocok untuknya. Kita tidak mencari kesempurnaan tetapi mencari "paket" yang cocok. Kendatipun sebuah paket itu sangat bagus di mata orang lain, kalau itu bukan paket yang kita cari kita tidak akan mau. Itu mungkin terdengar seperti "Itu bagus tetapi saya sudah punya, saya membutuhkan sesuatu yang lain", atau "Itu bagus tetapi saya menginginkan fitur yang lain."
Begitupun tentang keburukan/kekurangan dan kebaikan/kelebihan, ada orang yang lebih bisa menerima/menangani keburukan/kebaikan tertentu dibandingkan dengan orang yang lain. Itu tentang pengasuhan, pendidikan, pengalaman, sifat, ilmu, dll. Masing2 orang memilih hal apa yang bisa ditoleransi oleh dia dan hal apa yang menjadi prioritasnya.
Kita/kriteria kita tidak akan "terlalu" atau "tidak cocok" bagi orang yang tepat.
Misalnya saya. Saya introvert. Saya pendiam dan serius dan kurang suka keramaian. Saya tidak cocok untuk pria yang mencari fitur "rame/bawel/ceria/lucu" karena itu bukan fitur alami saya.
Contoh ya:
Mbak Fajar fiturnya rame dan lucu
Mbak Rina fiturnya alim (banyak ibadah)
Mbak Sonia fiturnya seksi
Dll
Itu fitur mereka, saya punya fitur sendiri. Begitupun orang lainnya lagi, punya fitur mereka sendiri juga.
Jadi ga match kalau dikatakan misalnya "Kok kamu gak lucu sih kayak mbak Fajar?" Ya saya memang ga lucu. Silakan mendekati mbak Fajar atau mbak2 lain yang punya fitur lucu.
Artinya, kamu harus mencari fitur yang sesuai atau menerima fitur yang ada (walaupun tidak sesuai). Ganti orangnya atau ganti responmu atas fitur yang dimiliki oleh orang tersebut.
Itulah kenapa saya hanya (spesial) untuk jodoh saya. Begitupun kamu. Kita ga bisa berjodoh dengan semua (baca: sembarang) orang.
Bagi orang yang tepat kita adalah berkah. Bagi orang yang tidak tepat kita mungkin menjadi (menimbulkan) masalah/musibah. Atau sebaliknya, kita yang akan mendapat masalah/musibah karenanya.
Jadi, saya maupun kamu hanya untuk jodoh kita masing-masing. Kita mencari pasangan yang "merayakan" kehadiran kita, bukan yang "menoleransi".
Kita mencari pasangan yang berkata, "Wow, kamu luar biasa. Kamu benar-benar orang yang kucari", daripada yang berkata, "Adanya 'ini'", "Cuma dia yang mau", atau "Yang penting nikah".
Temukan jodohmu yang sebenarnya. Apakah itu saya? Bisa jadi. Bisa dibaca dulu profil saya dan hubungi saya jika sekiranya cocok. Tak kenal maka tak sayang, bukan?
(Ssst... awas blog ini mengandung promosi wkwkwkk)