kirain kamu pendatang baru...
gak taunya kamu member kawakan di AN.
pantes piawai..
Kepengurusan akte cerai sungguh rumit serta memusingkan ini menurut pengalamanku,Betapa tidak dokumen yang saya kantongi hanya e-KTP dan KK sementara buku nikah yang di keluarkan oleh KUA setempat dimana hajat perkawinan diselengarakan di pegang oleh istri.heemmmm dimana ini?
Sepuluh tahun pisah ranjang dengan istri rasanya ribet banget akan mengajukan perkawinan,tanpa pikir lama saya niat tulus mengajukan talak cerai kepada pengadilan agama setempat,Namun harus memenuhi unsur dokumen yang harus jelas untuk di kabulkan dari pihak pengadilan,yaitu surat nikah ,KTP dan KK.
Berhubung surat nikah tidak saya pegang saya telusur ke kantor KUA Dimana saya Melangsungkan perkawian diselengarakan, dengan bukti e-KTP dan KK juga Surat kehilangan dari polsek setempat,beruntung salinan surat nikah masih ada di kantor KUA karena saya ingat betul tanggal,bulan dan tahun dimana saya melangsugkan perkawinan.Petugas pun memberikan pelayanan intensif.
Sesampainya bukti dokumen pengajuan talak cerai lengkap saya kantongi,saya pun melanjutkan proses permohonan berupa surat pengantar dari kantor desa kemudian ke kantor kecamatan dan di lanjutkan ke kantor pengadilan agama.
Ada tiga proses di pengadilan agama yaitu pendaftaran,sidang dan pengambilan akte cerai.pengalaman ku sidangnya 3 kali sidang 1 di lakukan sendiri kemudian sidang ke- 2 sidang putusan harus membawa 2 saksi,sidang 3 sidang ikrar. saya pun sampai detik ini menunggu jadwal sidang ke- 3 (sidang ikrar) yang di tentukan oleh pengadilan agama melalui panggilan datang langsung maupun via seluler.
Semoga segera di panggil dari pihak pengadilan agama tempat aku memohon talak cerai. Dengan kondisi demikian saya tidak dapat berbuat banyak hanya pasrah dan ikhlas.Dan aku pun menjadi sadar tentang ini semua, apakah selama ini akte cerai yang menjadi penghalangku untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan?.Lelahnya berbagai ikhtiar selama ini hasile kok nol gak ada yang serius untuk di ajak nikah termasuk ikhtiar di member vip AN.
Semoga urusan ku tentang talak cerai di pengadilan agama segera selesai. Serta Alloh mengabulkan doaku memberikan jodoh kepadaku sebagai isteri solehah. Amin...
Hanya dengan 1 kali sidang dan hanya dengan mengajukan 1 pertanyaan.. Hakim sudah langsung ketok palu.. Dan seluruh gugatan dikabulkan per tanggal 04 mei 2021.
Tapi yg jadi pertanyaan...
Mengapa hingga kini akta cerai tidak juga selesai..
Apakah memang begitu ??
ini yang sering saya dapatkan ketika sedang memulai perkenalan.. padahal sama sekali aku tak peduli..
memang banyak diluaran sana yang masih muda dan cantik tapi satupun yang membuat ku tertari,
terus muncul lagi pertanyaan apa "kamu mau menghidupi janda dan anak2nya?" yea menurutku kenapa tidak klo udah nikah akan jadi anak aku juga
dan aku sering mencantumkan penghasilan aku di setiap perkenalan.. karna tidak bisa du pungkiri uang juga penting banget buat kehidupan kedepannya. dan akupun gak terlalu masalah dengan uang.. maksudnya buakan berarti aku kaya yea.. tapi cukup lah.. yang pengting bersyukur.. aku tuh tipe orang yang gak mau pusing masalah uang.. aku kerja sesuai fashion aku jadi aku bahagia banget dengan karir yang sedang di geluti jadi gaji dan penghasilalku bukan kebahagaan aku tapi kerjaan sekarang itu udah kebahagaan aku..
terus pasti tanya lagi "gimana dengan keluarga kamu?"
keluarga aku keluarga yang demokratis ayahku pensiunan kepala KUA tau banget masalah keluarga hukum nikah Dan lain lain. sodara2 aku pun gak masalah dengan status janda..
dulu sebelum saya gabung di AN ini saya kenal janda umurnya 15 tahun di atas aku pas lebaran aku bawa pulang ke kampung halaman.. ayahku seneng.. soalnya klo kata beliau yang penting aku seneng,, dan kamu senengnya dalam hati serta kamu bisa mencintai dy terus biar kamu gak gagal dalam rumah tangga.. kaka kaka aku juga gak ada masalah juga,,tuh.. paling tetangga di kampung yang suka reseh tapi kenapa harus pedulu dengan tetangga seperti itu,, biarin ajah
tapi tetep allah berkehendak lain..
aku gak bisa sama janda itu karena anak janda yang gak setuju
yea sudah lah itu bagian dari cerita saya,,
yang intinya aku gak janda atau gadis punya anak atau tidak tua atau muda juga gak peduli
aku akan tanggung jawab dengan pilihan aku nanti,, insya allah aku akan membina rumahtangga dengan syariat dan hukum hukum islam berpegang teguh pada al-quran dan hadist
yang pertama BUdget
ketika mau beli mobil saya yg paling penkting adalah budget, yea budget itu pentink karna nantinya akan pengaruh ke uangan saya,, jadi mobil harus sesuai budget misalkan aku cuman mampiu beli mobil yang harganya 300jtaan. Begitu juga dengan istri sitri harus tau penghasilan saya dan sekiranya mampu gak ya dengan penghasilan saya segitu untuk biaya hidup, sekolah anak klo istri udah punya anak, dan untuk tabungan masa tua,, pasti jadi pertnyaan yang saya tanyakan ketika saya berkenalan dengan seorang wanita,,
yang kedua karakter
ketika saya pilih mobil saya selalu melihat karakter sebuah mobil.. bagi saya ada mobil yang memili SOUL (jiwa) dari mobil tersebut dan pasti ketika misalkan saya memakai avanza akan berbeda dengan saya memakai BMW Bekas etlis harga sama anatara avanza baru sama BMW bekas.. sama halnya perempuan pasti memiliki karakter yang berbeda meskipun sama-sama wanita.. terkadang saya lebih suka wanita yang umur mungkin lebih tua dari saya 10-15 tahun daripada yang seumuran karna seringkali yg seumuran itu gak nyambung dan yang lebih tua terkadang lebih bikin nyaman...
Bagu saya mobil atau motor itu bukan sebuah kendaraan tapi itu sebuah karya dari engenernya,,,, makanya mobil atau motor pasti punya SOUL atau karakter
just it... btw menurut temen temen semua gimana silahkan komen di bawah
Pria yang bisa menjadi sahabat, rekan kerja dan pathner hidup selamanya.
Izinkan aku titipkan hatiku yg baik ini utk kamu pria terbaik.
Izinkan kami bertemu dan menua bersama ya Robb. Aamiin ya Allah.
yang pasti butuh ilmu buat berumah tangga, klo belum menguasai ilmunya yea sambil belajar
Mencontoh Rasulullah yang sering menjahit, membersihkan rumah, kadang masak. Tapi bukan berarti istri jadi semena-mena, "Hai suamiku, ayo sana ngepel lalu masak sendiri, mau ikut sunnah Rasul kagak?" Ha ha ha bukan begitu. Suami istri itu ada kerja sama, bukan menang-menangan. Saling melengkapi hak dan kewajibannya.
Seperti Muthiah, dia melakukan itu semua tanpa paksaan suaminya, ikhlas hanya demi mendapat ridha suaminya dan insya Allah surga ganjarannya.
Kang Jay