Pernikahan bukanlah hanya teori, tetapi dijalani. Maka kita akan tahu medannya
Untuk ikhkwan..
Tawadhulah dlm memilih pasangan, karena saat ini jumlkah akhwat tiga hingga empat kali jumlah ikhwan. Jika informasi ini valid, ikhwan lebih leluasa menentukan pilihan pasangan yang diinginkan sesuai kriterianya.
Tetapi mungkin standarnya sendiri sudah bergeser bukan lagi seberapa bagus akhlaknya, tetapi lebih berpatokan kepada hal-hal material, seperti fisik yang menarik, suku, pendidikan dsb.
Tidak ada yang salah dengan itu. Karena Rosulullah memerintahkannya. Nazhor pada proses taaruf adalah salah satu tahap yang dijalani. Cumupoaa sayangnya, kadang, hal-hal bersifat dzhahiriyah ini merupakan patokan harga mati yang sulit ditawar
Wahai para ikhwan ketahuilah…
Saat ini banyak akhwat berkualitas yang mereka juga memiliki criteria sendiri. Tak jarang kualitas mereka berada di atas antum semua. Jikalah Alloh mengizinkan engkau mendapat akhwat sesuai kriteriamu, apakah engkau sanggup mengimbangi kecerdasannya? Kemandiriannya? Maka upaya bisa engkau lakukan adalah tingkatkan terus kualitas dirimu, agar engkau tetap dihargai oleh pasanganmu
istri yang sholehah akan meringankan pertanggungjawabanmu atas keluargamu di akhirat kelak. Karena istrimu sudah memahami hak dan kewajibannya. Tinggal dirimu sebagai imam harus selalu sabar membimbing dan mnegungatkannya
Untuk akhwat…
Qona’ahlah. Suami adalah seorang pemimpin. Dia yang bertanggungjawab atas semua urusan kita di dunia dan akhirat. Berat bukan tugasnya? Marilah hilangkan lelahnya mencari nafkah dengan ketulusan senyum, redam amarahnya dengan taat, hapus keringatnya dengan kasih sayang
Jangan hanya melihat seberapa besar pemberiannya, tetapi lihatlah seberapa keras usahanya untuk membahagiakan keluarga kecilnya
Untuk ikhwan dan akhwat…
Tasamuhlah, saling mengisi kekurangan dan menghargai kelebihan masing-masing , landasi semua itu dengan kejujuran dan penegrtian, memahami dan menerima
Salam,
Dari saya yang baru tahu sebatas teori
Depok, 17062021 01:10