PERLOMBAAN SEDEKAH UMAR BIN KHATAB DENGAN ABU BAKAR SHIDIQ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dengan percaya diri, Al Faruq Umar bin Khatab membawa separo hartanya untuk disedekahkan.
Ia yakin kali ini bisa menyaingi Abu Bakar dalam bersedekah.
“Hari ini aku akan mendahului Abu Bakar,” pikir Al Faruq.
Saking banyaknya,
Rasulullah khawatir Umar tak meninggalkan harta apapun untuk keluarganya.
Beliau bertanya pada Umar, “Tidakkah kau sisakan untuk keluargamu?”
Umar lantas menjawab, “Aku telah menyisakan sebanyak (yang kusedekahkan) ini.”
Tak lama kemudian, datanglah Abu Bakar yang juga membawa harta yang sangat banyak. Rasulullah pun mengkhawatirkan hal sama
“Apa kau sudah menyisakan untuk keluargamu?” tanya Rasulullah pada Abu Bakar.
Namun ternyata Abu Bakar tak meninggalkan sepeser pun untuk keluarganya.“Aku telah menyisakan Allah dan Rasulullah bagi mereka.”
Umar pun sangat kaget sekaligus takjub pada Abu Bakar
“Demi Allah, aku tak bisa mengungguli Abu Bakar sedikit pun,” ujarnya.
Umar pun menyadari bahwa sangat sulit mengalahkan sang shahabat Rasulullah yang mulia, Abu Bakar.
Suatu ketika sesudah shalat subuh,Rasulullah bertanya kepada jamaah.
"Siapa yang tadi malam ,shalat qiyamul lail?"
"Siapa yang tadi malam,khatam alquran?"
"Siapa yang pagi ini sudah menengok orang sakit?"
"Siapa yang pagi ini sudah berinfak?"
Dari seluruh jamaah,hanya Abu Bakar yang selalu mengacungkan tangan,sedangkan yang lainnya sesekali saja.
Umar begitu geregetan dan berpacu dalam berbuat kebaikan agar bisa mengungguli Abu Bakar meskipun Rasulullah telah wafat.
Pagi itu,Umar mengawasi aktivitas khalifah Abu Bakar.
Agar bisa meniru amalan yang dilakukan khalifah.
Al Faruq mengendap-endap mengikuti khalifah ke pinggiran kota Madinah selepas shalat Shubuh.
Ternyata Abu Bakar Ash Shiddiq masuk ke dalam sebuah gubuk kecil dan berdiam di sana selama beberapa saat.
Namun Umar tak tahu apa yang dilakukan shahabatnya di gubuk itu.
Hal itu berlangsung tiap hari,hingga Umar memutuskan untuk masuk ke dalam gubuk itu setelah Abu Bakar pergi.
Ketika masuk ke dalam gubuk, Umar kaget bukan kepalang...didapatinya seorang nenek tua lumpuh lagi buta.
"Apa yang dilakukan laki-laki tadi di sini, Nek?”
Nenek itu pun menjawab, “Demi Allah, aku tak tahu, wahai Anakku.
Setiap pagi dia datang, membersihkan rumahku dan menyiapkan makanan untukku.
Setelah itu ia pergi tanpa berbicara apapun padaku.
” Ternyata sang nenek sama sekali tak mengetahui bahwa pria yang membersihkan rumahnya dan menyiapkan makanan untuknya itu adalah sang khalifah, pemimpin dunia Islam, Abu Bakar Ash Shiddiq.
Begitu mendengar jawaban si nenek, Umar langsung menangis.
Ia lemas dan menekuk kedua lututnya.
"Al Faruq kemudian mengucapkan sebuah kalimat yang terkenal, “Sungguh, engkau telah membuat lelah khalifah sesudahmu wahai Abu Bakar"
Padahal saat itu Umar tak tahu bahwa dirinyalah yang akan menggantikan kekhalifahan Abu Bakar.
Rasulullah memuji kedua manusia pilihan itu.
“Di antara umatku, yang paling penyayang di antara sesama adalah Abu Bakar.... yang paling tegas dalam menaati perintah Allah adalah Umar...”
Tak heran jika keduanya merupakan shahabat terdekat Rasulullah. Sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib, “
"Aku sering mendengar Rasulullah mengatakan, ‘Aku datang dengan Abu Bakar dan Umar.... Aku keluar dengan Abu Bakar dan Umar....Aku keluar dengan Abu Bakar dan Umar... dan aku pergi dengan Abu Bakar dan Umar.’... Aku memohon kepada Allah agar Dia mengumpulkan engkau (Umar) bersama kedua sahabatmu itu (Rasulullah dan Abu Bakar)
Menjelang wafatnya,Abu Bakar berpesan kepada Aisyah agar memeriksa hartanya yang tersisa untuk diserahkan negara dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.Namun hanya ada satu unta yang biasa menyiram kebun dan satu orang hamba sahaya yang menggendong bayinya.
Tangis Umar tak bisa dibendung...dan dengan sesenggukkan laki-laki perkasa itu mendoakan Abu Bakar.
(Kisah ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ath Tirmidzi).
*Salamsantunpenuhcinta*
Trus misal mau dengan beda aliran, penerapannya di RT gimana?
Adakah aliran tertentu yang kalian mau walau beda dan yg bener2 ga mau (beda aliran boleh tapi pilih2)?
Umumnya, setiap penolakan itu menyakitkan. Tapi cara menolak yang bisa diterima mungkin bersifat personal.
Untuk lebih memperhalus cara menolak dan derajat rasa sakit/kecewa, boleh dong tau:
1. Gimana cara menolak yang kalian lakukan?
2. Jika terpaksa seseorang harus menolak kalian, kalian ingin ditolak dengan cara gimana?
3. Adakah sesuatu yang kalian anggap kode/kalian tafsirkan sebagai penolakan?
Sebagai inspirasi, dulu pernah ada di acara "Katakan Cinta" mungkin ya seperti ini: Kalau kamu terima ambil bunga di tangan kanan saya, kalau kamu tolak ambil balon di tangan kiri saya.
Saran:
Gimana kalo di profil kalian masing2 atau ketika kalian inbox diberi keterangan semacam itu.
Setidaknya sampai saat ini impianku kurang lebih seperti ini:
Rumahku nanti luas. Halamannya akan ditutupi rumput hias hijau. Trus ada 3 gundukan tanah bersusun yang ditanami tanaman palem. Di bagian depan itu nanti akan kutanami tanaman2 hias yang indah, termasuk bunga matahari mini (sunflower hopi) kesukaanku. Mungkin aku lebih suka yang berpagar tinggi. Nanti di sana juga ada kursi ayun taman, tempat aku menulis, mencari inspirasi, menyendiri, menghibur diri saat betmut, atau romantis2an dengan suamiku.
Rumahku nanti bentuknya seperti istana. Nggak kaku. Ada runcing2 atau lengkung2nya. Aku ga suka model yg kotak2, banyak seginya, atau abu2. Banyak jendelanya dan bisa dibuka kanan kiri (ala desa/jadul) jadi sirkulasi udara baik. Seger. Di bagian belakang rumah ada kebunnya. Nanti akan kutanami tanaman2 yg tidak indah, seperti sayur2an dan buah2an. Dapurku menghadap ke kebun tersebut melalui krepyak (apa bahasa indonesianya?). Di kebun belakang rumah ada kanopi2an hias, sama buat duduk2 juga.
Jangan lupa, tempat salat wajib ada. Tempat wudu juga khusus dan nyaman. Wastafel juga wajib ada cz kakiku sensitif sabun (dan mudah rangen kalo kebanyakan kena air), kecuali kalo yang nyuci bukan aku ya gpp. Ada ruang baca/perpustakaan pribadi. Dan pengen juga punya ruang bawah tanah atau ruang rahasia kayak di film2 (entah muter guci, ndorong lemari, ndorong 1 bata di tembok atau semacamnya) tempat aku bersembunyi atau menyendiri.
Untuk lantai 2-nya setidaknya mengandung 2, yaitu jendela yang dibuka ke kanan dan kiri (yg aku bisa melihat luar dengan bebas tetapi luar ga bisa melihat aku) dan balkon yang indah (ada tempat duduknya juga).
Kalau mobil, ga tau kenapa sejak dulu aku suka lihat Honda Jazz warna biru muda metalik.
Rumahku tanpa AC dan pasti segar alami.
Mau dikasih kolam2an juga sama jembatan2an tapi kok kayaknya perawatannya susah. Pernah juga ada yang nyuruh hati2 ntar ada ularnya.
Oh ya aku juga ga suka model rumah yang ruangannya tembus/gabung. Misalnya ruang tamu gabung sama ruang makan/ruang keluarga atau terlihat gitu. Ga privasi banget rasanya.
Setidaknya itu aja sementara, ga terlalu detail sih. Cuma memang ada beberapa bagian yang kuinginkan seperti di atas. Impian dan rancanganku sih seperti itu. Ntar bisa disesuaikan lagi kalo ada yg dipengenin/ada perubahan. Namanya cewek kan kadang ikut suami. Kadang suami udah bangun rumah atau beli rumah sebelum nikah dengan kita. Mungkin juga udah punya rumah warisan. Ada juga yg beli rumah baru atau beli rumah punya orang, yang kadang sulit dikondisikan. Atau hal2 lain.
Namun, ini adalah tentang impian pribadi kita. Gpp, tulis aja tanpa ada batasnya. Gitu.
Nah, boleh dong tau tempat tinggal impian kamu seperti apa?