Pernah ada yg merasa di fase ini gak yah?
hanya karena urusan bisnis keluarga, pertemanan dan urusan lainnya kami lebih sering berinteraksi dg Chinese ketimbang saudara kami dari suku Sunda ya kecuali tetangga..
Mereka yg ku kenal smw nya baik-baik, ramah, bahkan slalu ngasih hadiah ini itu, H-1 lebaran slalu bertamu utk sekedar mengucap "selamat lebaran"
meski kami tidak pernah mengucapkan selamat natal pada mreka atau imlek atau hari raya mereka, tp tiap tahun mreka tidak pernah lupa utk berkunjung di H-1 lebaran.. mereka tidak tersinggung,,
dari situ aku belajar bahwa tidak semua org China itu jahat, tidak semua pelit, tidak semua curang, tidak semua org China itu licik.
krn memang ada 1 - 2 org yg jutek dari org-org China yg ku kenal itu. jutek aja sih tp masih ada sedikit kepedulian dr hatinya.. dikit sih kyknya...
waktu ak masih SD bahkan anak2 mereka sering bermain di tempatku dikala weekend atau pd saat libur sekolah.
Disetiap tingkat sekolah seperti SMP, SMK, masuk masa2 kuliah, bahkan di beberapa tempat kerja ku jg banyak chinese..
jd ak sdh tidak asing dg tipe mata dan jenis kulit mereka..
sampai pd keinginan utk memiliki pasangan org China.
namun sayang, dari semua Chinese yg ku kenal, tidak ada satupun yang MUSLIM hahaha
sekarang mw cari yang se akidah sj lah.. meskipun bkn chinese.. :(
tpi kok kyk ga ikhlas gt ya nyarinya.... ya gimana donk. perasaan ga bsa dipaksakan..
sblm ini kenal laki2 non Chinese tp feel ku biasa2 aja.. bahkan datar aja gtu..
tp ak memang tertarik pd org yg matanya sipit sih.. kulit putih..
kan meskipun ga chinese banyak tuh yg matanya sipit..
boleh lah tuh diajak kenalan dlu hehehe
disini ak hanya ingin menyampaikan, sangat amat wajar jika manusia memiliki kriteria yg di inginkan utk dijadikan pasangannya. tp terlepas dari itu smw sdh di atur Allah dg sangat amat baik yg sdh di tulis dlm kitab lauhul mahfuz
hmmm,, jd penasarn siapa jodohku sebenarnya...
Berbagai fitur tersedia dalam aplikasi kencan, Salah satu perangkat lunak pencari jodoh memungkinkan kita untuk memilih orang yang cocok, dengan jarak tertentu yang dapat disesuaikan.
Jika Anda mengatur pencarian dua kilometer, maka tinggi kemungkinan akan bertemu dengan tetangga atau orang-orang satu kompleks rumah. Sementara itu, jika mengatur jarak yang lebih luas misalnya 25 kilometer, Anda dapat menemui orang yang lebih beragam.
Banyak pengguna menemukan orang-orang tak terduga di aplikasi jodoh. Misalnya bertemu dengan orang aneh, bahkan bisa jadi justru cocok (match) dengan orang yang bermotif jahat. Meski demikian, sejumlah orang telah membuktikan sukses bertemu dengan pasangan hidup ideal berkat aplikasi itu.
Tapi siapa sangka, ternyata perangkat lunak pencari jodoh itu juga bisa membahayakan mental. Berikut ini informasinya, yg ane kutip dari laman Psychology today.
PENOLAKAN BERKALI-KALI
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengguna aplikasi jodoh mengalami penolakan yang sangat sering, sebagaimana dikutip dari Psychology today.
Satu studi menemukan tingkat kecocokan yang rendah, terutama pada kalangan pria. Selain itu menurut data yang sama, sekitar 50 persen dari mereka yang telah cocok (match) tidak membalas pesan. Karenanya, pengguna aplikasi kencan berpotensi merasa "tidak disukai" dan diabaikan.
EKSPEKTASI
Lebih buruk dari sebelumnya, banyak pengguna melaporkan bahwa kencan pertama mereka di luar ekspektasi. Para pasangan sering merasa canggung, kasar, dan tidak membuat nyaman.
Selain itu, orang-orang yang mengalami kejadian tidak diinginkan bersama pasangan yang didapat melalui online mengatakan, mereka sangat berbeda saat di aplikasi dan pada realita.
BERAKHIR MENGGANTUNG
Pengalaman umum yang dilaporkan oleh banyak pengguna aplikasi jodoh adalah "ghosting" yakni pasangan mengakhiri hubungan secara tiba-tiba. Bukan berarti hubungan putus, namun istilah itu merujuk pada keadaan di mana partner tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa memberi kabar.
Dengan kata lain, banyak hubungan yang terlihat serius di awal justru berakhir menggantung.
Masih menurut Psychology Today, pengalaman itu dapat mengganggu kesehatan mental.
MENGANGGAP DIRI TIDAK BERHARGA
Pengalaman buruk saat menggunakan aplikasi jodoh dapat menyebabkan pengguna terus menerus mempertanyakan penampilan fisik mereka.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of North Texas menunjukkan, pengguna aplikasi kencan menganggap diri mereka kurang berharga. hal itu salah satunya disebabkan oleh penolakan yang sering diterima.
Selain itu, aplikasi jodoh memungkinkan pengguna memiliki koneksi yang luas namun dangkal. Alhasil, mereka sulit mendapatkan hubungan yang dalam dan bermakna dengan seseorang.
Selain itu, pengguna cenderung akan sulit untuk setia. Mereka akan bertanya-tanya "adakah orang yang lebih baik dari pada ini pada gesekan (swipe) berikutnya?"
Alhasil, hubungan yang telah terjalin dengan sesama pengguna aplikasi kencan cenderung tidak akan bertahan lama. Bagi sebagian orang yang tidak mudah jatuh hati, tentu menganggap hal itu menyakitkan.
TIPU DAYA
Di masa lalu, pria dan wanita cenderung bertemu di tempat kerja, atau tempat-tempat nyata lainnya seperti rumah ibadah atau mungkin saja perpustakaan. Hubungan mereka berakar pada ekologi sosial yang sudah ada sebelumnya di mana orang lain umumnya dapat dipercaya.
Hal itu tentu mencegah adanya tipu daya atau kejahatan tertentu akibat menjalin hubungan dengan orang yang belum dikenal.
Dalam kencan yang dimulai dari aplikasi, tidak ada ekologi sosial semacam itu. Sebaliknya, beberapa pengguna dapat bersembunyi di bawah anonimitas atau tipu daya.
Tipu daya yang dimaksud dapat bermacam-macam. Misalnya penipuan tentang karakteristik pribadi seperti usia atau profesi; hingga ketidakjujuran tentang status hubungan. Dalam beberapa kasus, motif buruk juga sering sukses disembunyikan.
Pengalaman penipuan seperti itu dapat merusak kesehatan mental, yang menyebabkan emosi menyakitkan, serta kurangnya kepercayaan diri..
Siapa ta yg tau bisa tolong aku .... perumahan pokoknya daerah jawa tengah yg agak kota ..yg kota ...sbb aku gk suka tinggal di desa pelosok
Klo ada tolong inform me ......
Thanks...
pokoknya org jaga wae
tidak kurang dari 35 thn krna aku gk bisa terima yg terlalu muda dan klo lbh2 tua nya 50thn ...sbb klo terlalu tua jg takutnya gk bisa lah aku keturunan krna aku msh normal ingin punya anak lg wlo 1 dan yg lbh perih lg klo terlalu tua nanti dikira aku tggu warisannya aja ... sorry la yaw . harta gk penting buat ku krna aku msh punya tangan dan kaki untuk berusaha mencari dan mati pun gk akan aku bawa.