Begitu ketemu seseorang yang kita lihat apa yg dia pakai, merek apa sepatunya,bajunya, tasnya.
Kalau isi kepala hanya skincare..skincare..skincare...
Begitu ketemu seseorang yang kita tertuju pada mukanya, jerawatan gak? Kinclong gak?
Kalau isi kepala mu ilmu....
Begitu ketemu seseorang,kita gak sabar menunggu hikmah yang di ambil dalam berjumpaan kali ini.
Penilaian kita pada orang merefleksikan ....
"dalamnya" kita.
Cara simple mengetes isi kepala supaya gak lupa tujuan NIkah
Berhenti untuk mengenali diri sendiri, melihat kedalam diri dan bertanya sudah PANTASkah diri ini mendapat jodoh terbaik?
Self remainder
Sebaiknya Jangan Cari Jodoh Di Dunia Maya, Keshalihannya Belum Tentu Nyata
.
Mungkin awalnya tidak bermaksud mencari jodoh, akan tetapi lemahnya iman yang membuatnya bermudah-mudah berhubungan dengan hubungan yang tidak halal, padahal mereka sudah mengetahui ilmunya. Inilah fenomena yang sering terjadi belakangan ini, oknum wanita dibalik hijabnya yang tertutup rapat, akan tetapi hijab kehormatannya tidak tertutup dibalik e-mail, WA, DM, inbox FB, dan SMS. Begitu juga dengan oknum laki-laki dengan nama Islami dan kunyah, ditambah dengan hiasan-hiasan status dan link berbau syar’i, akan tetapi sikap danwara’-nya tidak menunjukkan demikian, genit di dunia maya
.
Terkesan shalih dan shalihah di dunia maya
.
Jangan langsung terburu-buru menilai seseorang alim atau shalih hanya karena melihat aktifitasnya di dunia maya. Sering meng-updatestatus-status agama, menaut link-link agama dan terlihat sangat peduli dengan dakwah. Hal ini belum tentu dan tidak menjadi tolak ukur keshalihan seseorang dan apa yang ada di dunia maya adalah teori, bukan praktek langsung. Bisa jadi sesorang sering menulis status agama, menaut link syar’i tetapi malah mereka tidak melaksanakannya dan melanggarnya, apalagi ada beberapa orang yang bisa menjagaimage alim di dunia maya, pandai merangkai kata, pandai menjaga diri dan pandai memilih kata-kata yang bisa memukau banyak orang
.
Tolak ukur kita bisa menilai keshalihan seseorang secara dzahir adalah takwa dan aklaknya yang terkadang langsung bisa kita nilai dan melihatnya di dunia nyata, bukan menilai semata-mata bagaimana teorinya saja di dunia maya.
.
Perlu husnudzan juga ada yang berdakwah ikhlas di dunia maya ...
.
BACA selengkapnya:
https://muslimafiyah.com/sebaiknya-jangan-cari-jodoh-di-dunia-maya-keshalihannya-belum-tentu-nyata.html
Penyusun: Raehanul Bahraen
__
Reminder self :' allahul musta'an?
ummuayyubharianto
Naudzubillahi min dzalik, Astaghfirullaah wa atuubu illaih
3 JAM YANG LALU
Pilih karung
*atau*
*ISI-nya *
oleh : Emha Ainun Nadjib
Hidup akan sangat melelahkan, sia-sia & menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran utk mengurus *"bungkus"*-nya saja & mengabaikan *"isi"*-nya ...
Maka bedakanlah apa itu *"bungkus"*-nya & apa itu *"isi"*-nya ...
*"Rumah yang Indah"* hanya bungkusnya
*"Keluarga Bahagia"* itu isinya ...
*"Pesta Pernikahan"* hanya bungkusnya
*"Cinta Kasih, Pengertian & Tanggung Jawab"* itu isinya ...
*"Kekayaan"* itu hanya bungkusnya,
*"Hati yang Gembira"* itu isinya ...
*"Makan Enak"* hanya bungkusnya,
*"Gizi, Energi & Sehat"* itu isinya ...
*"Kecantikan & Ketampanan"* hanya bungkusnya,
*"Kepribadian & Hati"* itu isinya ...
*"Bicara"* itu hanya bungkusnya,
*"Kenyataan"* itu isinya ...
*"Buku"* hanya bungkus-nya, *"Pengetahuan"* itu isinya ...
*"Jabatan"* hanya bungkusnya,
*"Pengabdian & Pelayanan"* itu isinya ...
*"Pergi ke tempat ibadah"* itu bungkusnya,
*"Melakukan Ajaran Agama"* itu isinya ...
*"Kharisma"* hanya bungkusnya,
*"Karakter"* itu isinya ...
*"Rezeki"* itu hanya bungkusnya,
*"Berkah"* itu isinya ...
Utamakanlah *Isi* nya, serta tetaplah merawat *Bungkus* nya dengan baik .
"... Maaf kalau saudara2ku sejak tadi menunggu mana cerita isi-nya karung yang nggak muncul-muncul ..."
*Makanya ... jangan melihat judulnya ... tetapi lihatlah "isi" nya*
*senyum manis di hari ini*
☺???
*Selamat menikmati hidup ini*
* $emoga kesehatan dan kebahagiaan sll bersama kita..*