Happy sunday morniiinnggg.. Selamat mencari cinta & jgn lupa bahagiaaa...
Dulu...dullluuuuu...kalo mo 17an gitu dikampung2 suka ngadain panggung. Ya panggung hiburan, ya panggung buat lomba2an, ya panggung yang kaitannya ama peringatan agustusan lah yak.
Eh dimarih nih kek ada bau2 yang cari panggung yak, kek mumpung gitu ada seteru2an trus tetau nongol abis sekian waktu tenggelam.
Trus treak treak kek jual minyak tanah minta dilempar obor, padahal mo ngedompleng sekalian naikin pamor lagi
Kaka achyee lagi nyindir apa lagi nyinyir ???
Menurut lo aja sih kira2nya gw lagi apah
Jadilah muslimah yang cerdas dalam menentukan pilihan. Jangan hanya karena usiamu yang semakin menua, lantas membuat kamu mengorbankan seluruh hidupmu pada laki-laki yang salah.
Selengkapnya baca di pict
Pict juga berlaku untuk laki2 tinggal di sesuaikan saja
Jangan lupaaa baca doa klu udh selesai baca
Sederhana saja: kita pria harus punya Standar.
Wanita saja punya Standar. Mereka tahu dengan jelas pria seperti apa yang mereka inginkan. Pria yang baik, sholeh, dewasa, mapan, mampu bersikap tegas, tidak emosional, memiliki integritas, bisa memimpin sebuah hubungan dan dapat membimbing serta melindungi mereka. Mereka tidak mengedepankan ketampanan. Dengan kata lain, wanita hanya menginginkan pria sejati.
Memang saya akui didunia modern ini berkat media yang selalu menayangkan wanita cantik dan seksi, pria-pria jadi memuja kecantikan dibanding kepribadian seorang wanita.
Diantara kita pria ada perasaan bangga apabila mendapatkan seorang istri yang cantik dan seksi, semacam kemenangan dibanding pria lain. Bahkan sesama kita pria bisa mendadak menertawakan jika melihat ada pria keren mapan punya istri biasa saja. Akibatnya, wanita cantik dan seksi dapat melakukan apa saja yang buruk dan tidak berkenan namun para pria tetap saja berkumpul dan memperebutkannya. Bahkan mereka makin eksis dan makin bertingkah, ya karena pria-pria tetap menginginkan mereka meskipun mereka bukanlah wanita yang layak untuk dijadikan pasangan.
Karena itu, kita pria pun harus punya Standar.
Wanita seperti apa yang kita inginkan? Wanita yang cantik dan seksi tapi tidak tahu caranya bersikap seperti seorang wanita? Atau wanita yang tahu caranya menghargai dan menghormati kita sebagai seorang pria, yang tahu caranya membawa diri dan bersikap di hadapan teman-teman atau keluarga kita. Wanita yang memiliki kualitas keibuan yang penyayang, lemah lembut, halus tutur katanya, yang membuat kita yakin bahwa kita dapat mempercayakan anak kita kelak dalam perawatannya? Dengan kata lain, seorang wanita sejati yang dapat kita banggakan.
Apabila kita menginginkan seorang wanita sejati, maka mulai sekarang janganlah menjadikan kecantikan atau bentuk tubuh seorang wanita sebagai prioritas kita. Jadilah tegas. Katakan TIDAK apabila kita menemukan wanita yang tidak wanita. Dia tidak layak untuk seorang pria sejati seperti Anda. Sudah cukup banyak pria berkualitas yang jatuh bergelimpangan dan hancur hanya karena wanita yang sebenarnya tidak layak untuk dikejar. Jangan lah menjadi pria-pria tersebut.
Tapi tentu, sebelum kita pria menuntut hak, kita pun harus melakukan kewajiban kita. Rasanya tidak adil apabila kita jadi pria-pemilih yang menuntut wanita menjadi wanita sedangkan kita sendiri belum menjadi pria yang layak untuk mendapatkan mereka. Karena itu lakukan segala macam cara untuk meningkatkan kualitas kita untuk menjadi pria sejati. Semangat.
Kang Jay
Pelem lama tapi ga lama-lama amat juga sih.
2018 gitu dah.
Gw jarang-jarang nonton pelem Indonesia di
bioskop kecuali yang emang rame beud, at least rame menurut versi gw yak. Bebangsaan
hantu-hantuan apalah apalah gitu, ateng bawa kayulah gw.
Kalo pelem Indonesia ini, biasanya ada film
yang bikin gw rugi dan berasa nyesel beud dah kalo nonton dibioskop. Udahlah
bayar, gitu doang ternyata. Mending nonton diinternet. Bisa sambil rebahan rasa
koprol nontonnya.
Tapi
ada pelem yang gw kudu nih nonton dibioskop dan bakal nyesel kalo enggak.
Contohnya film Aruna & Lidahnya. Nyesel banget gw kenapa gak cepet-cepet
nonton. Karena pelem ini ga sampe seminggu udah turun tayang. Kalah ama pelem
hantu-hantuan yang bisa hamper sebulan bertahan.
Hal yang bikin gw pengen banget nonton pelem ini karena selain yang main sesembak
Dian Sastro juga ada sesebabang Nicholas Saputra yang suka bikin halu-halu
kangen, idaman beud yak sosok babang iniiiihhhh...
Pelem ini juga bercerita soal kuliner
Indonesia yang bikin ngiler, meski cuman makanan khas Surabaya, Madura dan
Pontianak. Gw emang suka banget sih pelem yang ada kulineran, masak-masakan
gitu-gitu dah, asik aja sih nontonya. Ga usah gw ceritainlah yak asiknya apa,
karena selera asik kita tuh kadang suka beda jauh, yekaaannn…
Selain soal kulineran itu, pelemnya juga
ngulik-ngulik dikit soal flu burung yang ujung-ujungnya mengarah ke korupsi.
Cuman dua soal itu aja nih pelem. Kulineran dan isu flu burung. Ya, ada lah
soal cinta-cintaan dikit. Tapi jauh dari bebucinan.
Nah, ada satu perbincangan menarik yang
bikin gw pengen jadiin blog. Ada scene ketika Aruna dan Nad, lagi
ngobrol berdua. Nad ini tuh cantik, penulis, tinggal diluar negeri
tapi pacaranya banyakan laki orang. Makanya Aruna nanya, kok bisa ?
Aruna nanya ke Nad ; kenapa sih lo suka
banget pacaran sama laki orang ???
Jawaban Nad ; karena gw suka tantangan ! ----- (((((Whaaaaattt ??? Sejenak gw inget jenab dong yak, trus gw ngakak gegulingan dah)))))
***Trus gw juga mikir dong, sebagai yang
pernah jugalah berabad-abad yang lalu macarin lakor ; karena apa gituh gw
pacaran ama lakor ? Apa karena gw suka tantangan ??? Seingat gw sih enggak yak,
karena kejebak nyaman sih kalo gw ***
Trus Aruna nanya ; apa tantangannya ?
Kata Nad ; karena gw suka menantang diri gw
sendiri. Apakah gw akan baik-baik saja, kalo suatu hari dia memutuskan kembali
pada pasangannya.
Sampai sini, paham kalian ???
Note ; Lorjuk ama choipan terbayang-bayang
dimata dan dilidah…