User blogs

Hera_Eirene VIP
sunglasses



Belum nikah ribet

Mau nikah ribet


Ntar saat udah nikah pasti juga ribet.

Apalagi punya anak banyak, makin ribet laughing




Dasar orangnya aja yang ribet stuck_out_tongue_closed_eyes

Sukanya hidup dalam keribetan




Sok2an mau nikah siri, mau dikemanain anak yang banyak dari istri lama itu? Belum lagi biayain anak bawaan.
Sok2an kaya, sok2an jadi jagoan, mau seberapa kuat biayain anak nanti saat kuliah?

Akan seberapa kuat hadapi konflik rumah tangga dari istri lama dan istri baru? Status dengan istri lama aja belum kelar



Jangan omdo doang mah! stuck_out_tongue_closed_eyes





Heran sama pola pikir pria model sok jagoan tukang PHP laughingntar kalau udah tua kena prostat baru tau rasa! laughing


Jangan suka PHP dan mainin hati cewek, ntar kena karma lu! stuck_out_tongue_closed_eyeskasihan tuh anak lu! stuck_out_tongue_closed_eyes

Hera_Eirene Feb 27 '23 · Nilai: 4.50 · Komentar: 47
Ived VIP
Cerita Inspirasi:


*CERBUNG*

*Dibaca disaat santai*


*SUAMIKU JADUL*


_Part 1_


Namamya kuno, Parlindungan, biasa dipanggil Parlin. Tak punya akun FB, apalagi IG. Nomor kontak di HP-nya hanya lima belas, semuanya keluarga. Itulah suamiku. Kakakku menyebutnya suami jadul yang hidup di tahun delapan puluhan.


"Enak juga punya suami jadul ya, orang sibuk dengan HP-nya masing-masing, dia justru cabut rumput," kata kakakku seraya menunjuk suamiku yang lagi cabut rumput. Perkataan kakakku itu justru seperti hinaan untukku.


Saat itu kami seperti biasa berkumpul, semacam arisan tak resmi, kami satu keluarga selalu berkumpul setiap bulan di rumah orang tua. Ya, memang begitu, ketika semua orang sibuk dengan hp-nya, suamiku justru membersihkan halaman rumah orang tua. Kadang aku malu juga, entah apa kelebihan suamiku ini, sehingga ayah dulu ngotot menjodohkan kami.


"Maklumi aja, orang kampung memang keahliannya cabut rumput," kata kakak iparku seraya tertawa.


Kami keluarga besar berjumlah enam orang, aku nomor tiga, akan tetapi akulah yang terakhir menikah. Ketika adik paling bungsu sudah punya anak, aku baru dapat jodoh, itupun dijodohkan ayah. Orang kampung, pengangguran pula. Aku bilang pengangguran karena memang dia tak kerja, seharian hanya di rumah. Akan tetapi dia rutin kasih uang belanja. Entah dia dapat dari mana aku tak tahu. Kami baru tiga bulan menikah. Aku bahkan belum tahu dia kerja apa?


Penampilannya juga memang kuno, masih setia dengan rambut gobel, masih setia dengan celana keeper. Di rumah seharian justru hanya pakai sarung.


"Gaul dikit napa, Bang?" kataku pada suami, ketika dia lagi sibuk membersihkan halaman. Kudatangi dia, karena tak tahan cibiran saudaraku sendiri.


"Gak percaya diri abang, Dek, cerita mereka urusan kantor terus, aku hanya tau rumput," jawab suami seraya terus mencabuti rumput.


"Udah kalau gitu aku ikut cabuti rumput," jawabku seraya duduk dan mulai kerja.


Perkenalan kami dulu sangat singkat sebelum menikah, hanya kenalan sepuluh hari baru akad nikah.


"Kau percaya pada Ayah, Nia?" begitu kata Ayah sewaktu mengenalkan kami.


"Tentu saja percaya, Ayah," jawabku.


"Menikahlah dengannya," kata Ayah lagi, seraya menunjuk pria jadul itu.


Saat itu aku hanya diberi waktu berpikir satu hari, kuterima dengan pertimbangan umur yang sudah kepala tiga, karena aku juga percaya pada Ayah, tak mungkin dia menjerumuskan putrinya sendiri. Kami menikah sepuluh hari kemudian. Aku bahkan belum pernah dibawa ke rumah mertua. Kenal mertua hanya ketika resepsi saja. Aneh kan? akan tetapi itulah hidupku.


Kami kumpul ketika makan siang, enam anak dan enam menantu semua berkumpul di meja makan. Ayah mulai bicara.


"Ayah berencana mau umroh, tapi uangnya tak ada, bersediakah kalian membantu Ayah?" tanya Ayah.


Semua kami terdiam dan saling berpandangan, belum pernah Ayah minta bantuan begini, selama ini beliaulah yang membantu kami, hampir semua anaknya diberi modal untuk usaha sendiri.


"Ayah tahu usaha lagi sepi, tapi kubantu juga satu juta," kata abangku yang tertua.


Satu juta? dia yang paling lumayan hidupnya hanya bantu satu juta, bagaimana yang lain.


"Aku juga satu juta," kata kakak yang nomor dua. Dan disambung saudara yang lain hanya bisa bantu lima ratus ribu.


Tinggal aku, kulihat suamiku yang seperti biasanya hanya diam saja.


"Batalkan saja, Ayah, hanya dapat empat juta, biaya umroh dah berapa?" kata abangku yang tertua.


"Sisanya aku yang talangi," kata suami tiba-tiba.


Semua mata mengarah ke suami, aku juga ikut melihat suamiku itu, bagaimana dia bisa bicara begitu, sedangkan rumah kami saja masih ngontrak, beli HP saja dia tak mampu?


"Bang?" kataku pada suami lebih tepatnya bertanya, ingin melihat kesungguhan.


"Iya, aku bayar semua," kata suami, nada suaranya kedengeran yakin sekali.


Ayah menutup pembicaraan dengan mengucapkan "Alhamdulillah" lalu beliau masuk kee kamarnya.


"Aku yakin Ayah prank ini," kata adik bungsuku.


"Kok kau bilang gitu?"


"Dia hanya menguji kita, aku yakin sekali, makanya si Parlin berani talangi semua, pasti ayah sudah bicara duluan dengan Parlin, Ayah kan akrab sama dia," kata abangku yang tertua.


"Beli bedakmu saja dia gak mampu, mau berangkatkan Ayah umroh lagi?" sambung kakakku yang nomor dua.


Kulirik suami, dia hanya diam seperti biasa. Ini suami macam apa, orang membicarakan dia di dekatnya sendiri dia diam.


"Andaipun benar, aku yakin itu uang ayah juga, pengangguran gitu dari mana dapat uang banyak?" sambung Adikku.


Segera kutarik tangan suami dari orang ramai, kuajak dia bicara berdua. Aku tak habis pikir, HP-nya saja masih HP Nokia jadul.


"Bang, apa benar?" tanyaku setelah kami berduaan.


"Iya, Dek, benar."


"Bang, kalau memang ada uang abang segitu, lebih baik beli motor baru, HP baru aja," kataku lagi.


"Lo, kok adek gitu? itu orang tuamu, Dek, mungkin ini keinginan terakhirnya."


"Baik, dari mana Abang ambil uang segitu?"


"Itu hanya satu sapi, Dek,"

Untuk

"Satu sapi?"


"Iya, Dek, hanya seharga satu sapi."


Bersambung...

Copas

Ived Jun 27 '22 · Nilai: 4.50 · Komentar: 2
Kaliandra88 VIP
Hi ladies,aku mau tanya deh,,pernah g sih kalian ngerasa putus asa bahkan nyaris menyerah karena g nikah2??udah nunggu skian lama,usaha pun sudah..tapi hasil tetap sama..bahkan sampai berfikir semua laki2 sama aja..
Kaliandra88 Dec 30 '19 · Nilai: 4.50 · Komentar: 90
Asya VIP
Saya tau AN sdh lama tapi baru hitungan hari bergabung...

Niat saya hanya satu mencari pendamping sesuai nama aplikasinya..

Klo namanya Ayo kerja mungkin tujuannya berbeda...

Kalau sekedar iseng rasanya kurang kerjaan ya...buang energi dan waktu..


Semoga anggotanya amanah semua..

Yg tidak amanah biarlah menjadi tanggung jwbnya kelak

Asya Sep 1 '19 · Nilai: 4.50 · Komentar: 6
Zikri1 VIP
Semoga Allah mengabulkan, Tuk Calon Suami q yg menerima dengan lapang ketika q putuskan tuk tidak bekerja lagi
Zikri1 Jul 23 '19 · Nilai: 4.50 · Komentar: 1
hida25 VIP
Bismillah..

Carilah suami yang tidak sekedar menerima lebihmu, namun yang menghargai semua kekuranganmu, nak...

Carilah suami yang sabar, yang taat dalam kesabarannya, yang ketika kamu ngambek dia tidak ikut ngambek, yang ketika kamu marah dia tidak ikut marah..

Carilah suami yang ketika ada masalah, menenangkan, menentramkan bukan meninggalkan..

Carilah suami yang kupingnya sesedia kuping ayah, mendengar segala keluhmu atau hanya sekedar curhatan yang sudah kau ulang berkali kali nak..

Carilah suami yang bahunya seteduh bahu ayah nak, yang sekali saja kau bersandar maka hilang segala rasa gundah dan lelah..

hida25 May 31 '19 · Nilai: 4.20 · Komentar: 2
Neni46 VIP
Selama 2 mingguan ini acara padat merayap, byk kongkow2 ama tmn2 dr berbagai circle. Klo janjian ktmuan satset2, ga pake lama n bertele2, konfirmasi utk ktmuan pas paginya, siangnya jam 11an udh di TKP.


Ngobrol2, ketawa ketiwi, mkn2, poto2, ngopi sore, ngobrol2 lg, tau2 udh sore, seruu bingiitt, bs ngerefreshin otak yg biasanya dipake bwt kerja terus.


Biasanya ngajakin tmn2 AN yg lain bwt kopdar, tp yg skrg ini dadakan bgt, ga sempet bwt kbr2in, satset2 janjiannya, dibisa2in ngeluangin wktnya, krn klo tarsok2 nunggu bener2 luang wktnya ga bakal bs klop wktnya, apalg udh mepet mendekati bln Ramadhan. Smoga next bs agak santai janjiannya n bs halo2 ke tmn2 yg biasa ikutan seru2an hugging









Neni46 Mar 11 '23 · Nilai: 4 · Komentar: 14 · Tags: healing
Hera_Eirene VIP
thinking Jujur! Sebenernya kasihan.





Ini Hera Jujur ye!


Sebenernya Hera ntuh kasihan sama si om ituh!

Gimana kagak kasihan cobak!


Dia usia segitu.

Anak 5 masih kecil2. Masih butuh biaya pendidikan. (Makanya dia cari wanita yang kagak bawa anak, mungkin berat biayain anak bawaan)


Usaha dia lagi sepi, pemasukan hanya cukup buat kebutuhan sehari2, anak dipondokin (Hera kagak tau biaya pondokan mahal atau kagak).

Tapi syukurlah masih ada sumber pemasukan dari kos melati yang digembar gemborkan sebagai pavillion, dan kios toko yang digembar gemborkan sebagai ruko.


Tapi dia pengen banget punya istri yang menerima dia apa adanya, dan mau dipekerjakan. Syukur2 bisa mensubsidi finansial dia.


Dia kagak belajar tentang apa yang dibutuhkan wanita. Dia kurang paham psikologis wanita.

Dia pikir yang dibutuhkan wanita hanya berapa ronde dia kuat di ranj*ng.


Maka dia melakukan promosi diri tentang fisik dia yang strong, kekuatan rudal balistik dia, dll.

Dengan dia berorientasi pada fisik dan rudal balistik, itu semacam dia menebarkan energy yang akan menarik wanita yang sefrekwensi dengan dia.

"The Law of Attraction"

Maka nikmatilah wanita yang berorientasi sefrekwensi.

Nikmatilah kawin cerai kawin cerai.



Mungkin sebagian wanita disini kasihan sama si om, ingin membukakan mata si om tentang psikologis wanita, memberikan saran secara halus tapi si om kagak peka, saran secara kasar malah si om defense melulu dan parahnya salah paham, para wanita disini dianggap "hatter" yang bully dia, dia merasa diri selalu benar.


Akhirnya sebagian wanita disini geregetan dan eneg sama tingkah si om.

What the f*ck!

Ada akibat, pasti ada sebab.

Kenapa ada "hatter"? Kenapa ada "bully"? Coba dipikir!

(Padahal istilah hatter dan bully itu juga terlontar dari dia sendiri, dia yang menganggap sebagian wanita disini hatter dia dan bully dia)


Kalau si om kagak banyak tingkah dan kagak norak serta mengerti psikologis wanita, pastinya sebagian wanita disini akan baik2 saja dan malah justru simpati sama dia.



Coba dipikir lagi!

Wanita baik2 yang memiliki hati yang tulus dan niat menikah untuk ibadah, pasti akan takut memiliki suami yang tukang kawin cerai, membuka aib, membual sana sini, membuat cerita palsu dan menjelek2kan mantan istri.

Wanita baik2 akan takut jadi korban berikutnya.



Ttd

pig

Cu Pat Kai stuck_out_tongue_closed_eyes




Hera_Eirene Jun 23 '22 · Nilai: 4 · Komentar: 65
Hera_Eirene VIP
smile_catsmile_catsmile_catsmile_cat







Ttd

Cu Pat Kai

pig

Hera_Eirene Jun 21 '22 · Nilai: 4 · Komentar: 6
Hera_Eirene VIP
see_no_evil

Nih orang gila atau apa sik?

Kek Ponski dah!


point_down

"ur body is enough."

see_no_evil helloooo... Emangnya tuh body makanan? Di makan gituh? Ada yang cuil2 gituh? laughingSecuil body is enough stuck_out_tongue_closed_eyesbanana it makes my mouth full laughinglaughinglaughinglaughing



"keep ur spirit."

rolling_eyes



"Who is everyone know if we will to married."

Who is everyone know ???? head_bandagehadeeeehhh pucing pala barbie

head_bandage masak iya ntuh kalimat will - to - married

head_bandagepucing dah! Puciiiiing!






head_bandageNih Hera yang bego atau Ponski yang gila yak!

head_bandagenapa pala Hera jadi pusing yak!




Hera_Eirene May 29 '22 · Nilai: 4 · Komentar: 9
Pages: « Previous ... 32 33 34 35 36 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo