Bismillah
Pada awal mengikuti Ayonikah.com, saya membebaskan waktu taaruf selamanya. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata beberapa calon yang merasa klik dengan diriku, selalu mengirim pesan via WA, entah menanyakan "sudah makan belum", "masak apa pagi ini", "sudah sholat belum", "tahajud", dll, setiap saat.
Mungkin bila saya single tanpa beban, bisa saya tangani semua pesan tersebut. Namun, saya single parent dengan 4 anak, dosen dengan tridharma yang jelimet, dan juga sedang mencoba membuat wirausaha mandiri. Jadi, waktu sangatlah berharga. Banyak yang harus dikerjakan, baik kerjaan rumah yang biasa dikerjakan Almarhumah Istri tercinta, maupun kerjaan pribadi saya. Juga mengurus dan memperhatikan anak4, tidaklah sesimpel menjawab "Iya. Sudah makan, malah sudah lapar lagi", "masak gule sapi dan bakso", "sholat? sudah dong, kan adzannya 2 jam lalu", "Sudah subuh di sini"..
Dua minggu bergelut dengan sesaknya waktu, saya mulai berpikir, bagaimana caranya agar waktu yang sangat berharga ini tidak terbuang, juga tentu saja, waktu calon makmum saya.. Dan, taaruf bukan untuk menanyakan hal2 sepele seperti contoh di atas. Taaruf untuk pernikahan butuh pertanyaan spesifik, detail, dan spontan. Bukan karangan indah. Makanya, sebenarnya lebih bagus bila bertemu langsung dengan sang calon. Namun apa daya, Allah menetapkan diri ini di ujung timur Indonesia, yang jauh dari para bidadari calon pendampingku..
Memang, proses menuju cinta butuh waktu. Banyak pertanyaan yang saya terima, apakah cukup waktu 3 hari itu berproses untuk menumbuhkan rasa cinta dan suka, tertarik satu sama lainnya? Saya menjawab,Allah lah yang Maha Membolak balikkan hati hamba2 Nya.. Iya. Jangan mengira, perkenalan kita melalui AN adalah karena usaha kita mendaftar AN, sekali2 tidak.Allah lah yang sejatinya menggerakkan jemari kita untuk mendaftar di AN. Lalu, Allah lah yang membuat mata kita agar condong/suka pada sosok dengan kriteria standar minimal bakal calon kita.. Allah lah, yang memberikan kekuatan kita untuk meng-klik profil bakal calon kita. Lalu setelah merasa ada ketertarikan di hati kita berdasarkan foto profil bakal calon, yang rasa itu juga Allah yang tanamkan dalam hati kita, Allah gerakkan jari kita untuk menekan tombol "kirim salam"..
Lalu, diposisi calon gebetan nun jauh di sana, Allah ternyata juga hadir dalam hatinya. Menggerakkan hatinya untuk berkenalan dengan sang pengirim salam.. Allah lah yang memberi kekuatan kepada jari lentiknya, untuk melihat profil calon pasangannya tersebut.. Bila hatinya sreg, dan Allah juga mengambil peran dalam membolakbalikkan hati kita, maka jemari lentiknya akan menekan tombol salam balik, yang sebenarnya Allah lah yang menggerakkan jari tersebut.. Lalu, setelah tahap ini, mulailah proses taaruf..
Lihatlah, betapa Allah Yang Maha Halus, selalu hadir dalam aktifitas pencarian jodoh ini. Lalu, apa gunanya berlama2 taaruf, bila semua yang mengenalkan antara kita dan calon kita adalah Allah.. Akan lebih baik, dan Insya Allah yang terbaik, bila kita lebih mendekat ke Yang Maha Menguasai hati tiap manusia. Cintai Allah, dan Allah akan memperteguh hati pasangan2 yang memang telah ditakdirkan untuk menyatu di lauhul mahfudz.. Sholatlah dengan lebih khusuk, tambahkan dengan ibadah lainnya, puasa, shodaqoh, tahajud, dan masih banyak amalan lainnya.. Berusahalah untuk lebih mencintai Allah.. Tidak usah repot2 menumbuhkan rasa cinta dengan mengirim pesan WA setiap saat setiap waktu, karena Allah lah yang akan menumbuhkannya. Jangan memaksakan takdir, karena mungkin bisa jadi itu bukan jodoh terbaikmu.. Dan, satu kunci terakhir, bila sudah merasa cocok di hati dan sudah siap lahir batin untuk menikah, datangilah rumah Calon Mertua secepatnya. Jangan lupa, siap2 ditikung karena taarufnya hanya 3 hari, itupun 6 bulan yang lalu.. Dan apabila ternyata sudah ketikung, berarti memang belum jodoh kita.. Bersabarlah.. As simple as that..
NB : Tips
1. Taarufnya jangan hanya ke 10 calon saja..
2. Jangan lupa menanyakan alamat rumah calon dan tag lokasi via maps..
Dinding Komentar