Membahas Poligami itu tidak ada habisnya. Namun sebagai pengantar, ingatlah bahwa kita yang hidup bersama manusia lainnya, bersikap beradab, adil, dan tepo seliro, dimana mungkin akan membantu hidup kita sebagai manusia yang berada pada tingkat tertinggi dari segala makhluk Allah.
Terdapat pandangan "Lebih baik poligami daripada selingkuh". Poligami halal bagi orang yang mampu adil. Sedang, selingkuh dilarang dan haram.
Lalu apa beda poligami dan selingkuh? Bedanya, yang pertama dinikmati dan dirayakan dengan akad nikah, sementara selingkuh dinikmati tanpa akad apalagi perayaan ha ha ha. Teman saya ada yang mengomentari poligami adalah selingkuh syar'i. Jangan ditimpuk, setiap orang punya pandangan masing2.
Muhammadiyah sebagai organisasi Islampun menolak poligami. Saya mempelajari betapa Muhammadiyah begitu progresif soal satu ini, dan ini dilakukan berdasar kajian yang memadai. Lagi-lagi tiap organisasi punya pandangan masing-masing.
Jika alasan adalah jumlah pria dan wanita, maka 2019 penduduk indonesia 134jt pria dan 132jt wanita, artinya lebih banyak pria.
Banyak alasan lain penyebab poligami. Tentu saja, bagi yang pro poligami akan mengatakan soal kebahagiaan, keturunan, mencegah zina, menolong yatim, menolong si miskin, alasan budaya, dan alasan agama.
Tapi, jika ingin dengar pandangan laki-laki seperti saya, Jujur saja saya bilang lebih kepada nafsu atau mencari sisi lain kepuasan yang tidak didapat pria. Saya tidak pandai dalam agama, namun jika ditelisik hati nurani saya, seperti itulah alasan saya sebagai laki-laki. Ini mungkin kontradiksi dengan yang pro poligami yang sudah khatam hadist.
Tiap orang punya pandangan masing-masing, dan setiap orang punya alasan yang mungkin cukup rasional.
Contoh teman saya punya istri yang suka marah, penuntut, suka merendahkan karena penghasilan dan pendidikan istrinya lebih, dia merasa tertekan dan stres tingkat tinggi saat dirumah, namun dia tidak mau bercerai dan meninggalkan anak-anak yang sangat dicintainya. Dia memilih poligami.
Walau saya kurang setuju poligami, namun disaat kebahagian berumahtangga jauh dari dirinya, saya pun tidak bisa berkata apa-apa karena saya tidak pernah mengalaminya, nasehat sabarpun mungkin sudah berpuluh tahun dia lakukan saat berumah tangga.
Namun jika dia memiliki istri yang baik, sayang, penurut dan taat, maka saya akan menasehati tentang rasa syukur dan berlakulah sebagai manusia beradab. Masih banyak hal Halal lainnya untuk meraih pahala disisi Allah, seperti menyantuni anak2 yatim, janda2 miskin, rumah Allah dll.
Sekali lagi, setiap orang punya pandangan tentang Poligami, dan kita harus menghormatinya selama masih dalam koridor agama Islam.
Kang Jay
Oleh | Jayadiningrat |
Ditulis | Jan 27 '20 |
Dinding Komentar