Kemudian ketika awal menjalani hubungan serius, kita berdua belum punya rumah sendiri.
Dan jangan sampai sepeserpun kita berdua nanti minta rejeki / materi dari kedua pihak orang tua kita masing².
Kita jalani hidup ini seadanya berdua (bersama anak bila kebetulan sy dipersandingkan dengan seorang janda punya anak nantinya).
Anak yg engkau bawa sebisa mungkin tetap sy asuh, kita bina bersama supaya jadi anak yg sholih sholihah.
Dan tentunya kita sebagai orang yg lebih tua dari anak ini sudah sepantasnya mulai kini berucap bersikap yg bajik nan terpuji. Supaya kelak kita bener² pantas jadi contoh buat anak kita.
Yg lebih utama dari itu, dimana dalam diri pribadi ini lebih senang dekat pada Alloh swt, insyaa Alloh nanti ketika menasehati anak maka anak akan dibukakan hatinya oleh Alloh swt dan jadi anak yg bajik.
Begitupun kita jangan sampai lupa bahwa kita yg terlahir lebih dulu, musti bisa menunjukkan ucap perilaku yg beradab supaya kita bisa meraih manusia yg berbudi pekerti luhur setiap harinya dimata Alloh swt
(inilah juga do'a munajat orang tua pada kita disaat melahirkan kita).
Sy terkesima pada seorang wanita itu bukan dari gaji yg tinggi, bukan pula dari pekerjaan yg berlevel tinggi, tidak pula dari keluarga kaya / terpandang.
Sedari beranjak dewasa hingga kini sy terkesima, simpatik dan ingin mengenal lebih dekat pada seorang wanita yakni dari aura kebajikan sikap tutur sapanya.
Halus kias terucap :
yg sy suka dari wanita itu dari kebaikan akhlaq budi pekertinya.
Termasuk didalamnya suka menolong sesama yg membutuhkan,
ketika Alloh swt melimpahkan rejeki yg lumayan yaaa tetap bersikap sederhana biasa² saja,
ketika dikaruniai ketinggian ilmu pengetahuan duniawi nan ukhrowi, maka dipergunakanlah segala ilmu pengetahuan itu buat mencerdaskan kehidupan di sekelilingnya.
Diri pribadi sy memang dari dulu hingga kini tidak pernah suka membuka sy itu kerja apa?
kemudian pekerjaan sy dapat rejeki berapa?
ini tidak pernah sy buka.
Sedikit cerita kehidupan akan sy tuang disini,
sekira mulai kelas 3 SD hingga kini sy hampir sangat jarang namanya meminta sama orang tua.
Semakin bertambah gede, alhamdulillah Alloh swt membimbing sy berada pada lingkar berteman nan terbiasa berbincang dengan orang² yg kaya pengetahuan juga pengalaman, tapi sy sendiri orang yg tidak berpendidikan tinggi.
Dalam hidup di kehidupan ini sy lebih senang mengambil tugas tanggung jawab. Apa sih yg seharusnya dan yg terbaik yg kita lakukan, baik dalam keluarga sendiri ataupun di masyarakat sekitar
Sebisa mungkin kita jangan sampai terlalu banyak omong kecuali memang perlu dan harus kita bahas bersama.
Astoghfirullohal 'adhiim........
Maaf bukan maksud sombong __ tidak begitu
masih segar di ingatan sy do'a munajat sy sedari beranjak gede hingga kini dan semoga lestari hingga purna umur ini
semoga suatu saat nanti pribadi ini Engkau karuniai rizqi yg berkah barokah lagi cukup ya Alloh,
pekerjaan apapun yg sumbernya bukan dari saudara, tetangga dan sy bekerja apapun nantinya semoga jauh dari saudara juga tetangga
pertemukanlah sy dengan orang² bajik nantinya dalam mencari rizqi karunia-Mu
dan
pertemukanlah sy dengan orang² bajik yg berilmu nan berpengalaman yg punya sifat luhur mulia ingin mencerdaskan kehidupan ini dengan ilmu dan rizqi yg Engkau beri.
Jangan sampai rizqi yg Engkau beri lewat jerih payah sy nantinya, justru cuma sy gunakan buat keduniawian semata.
Jangan sampai jiwa raga ini dan kehidupan sy bersama isteri nantinya hanya sebatas "kebidung uripe ndonyo wae (bhs.jawa)" jangan sampai begini.
Alhamdulillah Alloh swt itu Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Kaya
senantiasa mengabulkan do'a² kita dan menunjukkan keMAHAKUASAAN dari arah yg tidak kita sangka² tidak bisa kita kira².
Seandainya Alloh menghendaki sy cuma hidup "kebidung ndonyo (bhs.jawa)" itu jelas sudah dari dulu² terlaksana.
Tapi sy memang tidak suka "kebidung ndonyo" atau tersilaukan keduniawian.
Banyaknya rizqi dalam genggaman, nan tingginya ilmu pengetahuan seyogyanya engkau tujukan buat tegaknya kebajikan dipertiwi ini.
Insyaa Alloh inilah jalan lurus, jalan kebajikan dan sekaligus perintah Alloh swt, namun berat dilakukan / berat dipraktekkan kecuali hamba² yg dipilih-Nya.
Secerca coretan ini buat pembaca yg budiman, terkhusus bagi seorang wanita yg berhati mulia pasti sudah bisa mengerti sy ini seorang pribadi yg seperti apa?
Diakhirnya semoga selagi hayat dikandung badan, diri ini menjadi pencerah nan peneduh suasana dimanapun sy berada dan tentunya bersama isteri sy nanti juga anak² ___***** aaaamiin ya robbal 'alamiin *****___
Dinding Komentar