Aku memang punya pola pikir berbeda dari kebanyakan orang, sering orang terkejut, marah, malu bahkan mencaci maki karena semua serba rumus dan angka yang membuat aku terlihat aneh... padahal menurutku aku biasa saja.
Bagi orang lain memganggap aku manusia ribet, padahal menurutku aku orangnya simple banget. Makan asal ada nasi mau lauk garam atau pake cabe gak pernah masalah, pakaian ... hanya punya 7 pasang !!! Emang gak punya duit buat beli ??? Pasti pikiran kalian seperti itu, bukan masalah uang atau pelit, tapi belajar dari ayahku yang hanya punya pakaian totalnya 5 pasang pakaian + sarung selama lebih dari 50 tahun.
Aku memang berbeda..
Rock n Roll kata temanku di matraman jaktim, dan memang otak aku penuh angka kalau menganalisa hal baru, lalu angka tersebut di conversikan menjadi tulisan dan data, baru aku sampaikan.
Aku ada pengalaman lucu, suatu saat aku iseng pinjam sarung punya ayahku, bukan untuk ke masjid atau ke pengajian, sengaja aku pakai sarung mau ke sebuah mall elit di Cirebon.
Hanya pakai sarung, kaos dan tanpa alas kaki alias nyeker men, dari tukang parkir sampe satpam bingung liatin aku, aku mah cuek. Waktu lagi asyik keliling lihat yang bening-bening, maksudnya lihat kaca, aku di tegur oleh seorang lelaki yang sok usil, dia coba permalukan aku di depan para pengunjung mall, dia ngomong, "mas ini tuh bukan masjid ini tuh mall, terus pake sarung lagi emang di sini ada pengajian. "
aku tidak marah, yang aku ingat waktu itu aku pandangi dia dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu otak aku menganalisa pakaian yang dia kenakan merk Gabriele, sepatu merk adidas kw, jam Guest, dll. ini yang namanya domba mendatangi singa.
Tanpa banyak basa basi aku ajak si mas yang ingin mempermalukan aku menuju ke gerai sarung, aku bilang ke dia .. coba tanya ke penjual....harga sarung yang aku pakai, sarung tenun sutra merk BHS asli kalimantan, dan dengan bodohnya dia tanya harga sarung yang aku pakai.... wow dia terkejut, cukup buat beli pakaian dia 3 stel, lalu aku bilang ke dia, mas maaf kalau melihat orang jangan dari tampilannya saja, dan belajarlah menghargai orang. Dan pemuda tadi sama pacarnya pergi sambil menahan malu di lihat orang satu mall.
Dan aku masih banyak cerita pembalikan logika yang lucu dan menghibur tapi banyak pelajarannya untuk kita ambil hikmahnya.
Besok-besok saja aku nanti cerita lagi.
Dinding Komentar