Sungguh aku baru ngeh... bahwa matematika itu bisa di sederhanakan dengan bahasa sederhana.
1. Matematika Induk ; siapapun bisa bahkan tanpa sekolah bahkan (maaf) penyandang disabilitas pun bisa, kuncinya bisa karena terbiasa. Example; menghitung bibit benur > bisa karena terbiasa; menghitung uang, bahkan orang yang bodoh sekalipun bisa, cirinya cukup sering melihat maka bisa.
2. Matematika Murni ; yang diajarkan di sekolahan, kuncinya belajar, cirinya rumus permanent.
3. Matematika Terapan ; mengkolaborasikan matematika dengan teknologi, cirinya rumus bisa berubah menyesuaikan kebutuhan dan kondisi. otak atik atuk.
Masih bingung memahami nya..... maka saya ibaratkan saja rasa sayang
Rasa sayang Induk
Semua mahluk punya rasa itu, contoh yaitu sayang ibu ke anaknya, tanaman dan pohon berbunga/ berbuah. cirinya hanya memberi tiada berharap kembali.
Rasa sayang murni
Rasa sayang itu harus take and give atau memberi dan menerima cirinya monoton dan prosedural, bahkan sampai tercipta adat lampus/ bakar diri/ bunuh diri.
Rasa sayang Terapan
Kita selalu mengharapkan orang yang kita sayangi "sesuai" dengan selera atau keinginan kita cirinya ada penekanan/selalu di tekan tidak boleh begini begitu karena tidak sesuai dengan pandangan kita.
Saran: kalau menggunakan rasa sayang terapan, maka jangan pernah menekan pasaganmu biarkan dia seperti apa adanya jangan kebanyakan melarang ini dan itu, lama-lama dia akan pergi karena tertekan.
Dinding Komentar