Banyak orang mengejar cinta namun pada kenyataannya ada beberapa yang berusaha menolak dan menutup diri dari cinta karena tidak percaya pada cinta. Cobalah sekali saja merasakan cinta.
Sensasi merasakan cinta walaupun diakhiri dengan kepedihan, percayalah banyak yang telah membawa pecintanya menjadi sosok yang lebih baik dan lebih bahagia. Ini sungguh menakjubkan.
Jika dipikir-pikir, bukankah cinta yang digadang-gadang ‘cinta sejati’ pun mungkin sekedar ilusi juga? Apakah cinta seorang istri terhadap suami adalah cinta yang tulus ataukah sebenarnya ada harapan akan imbalan kenyamanan saat mencintai? Apakah cinta seorang suami terhadap istri tulus ataukah sekedar memuaskan ego laki-laki untuk berperan sebagai ‘pahlawan’?. Coba melepas semua angan dan khayal tentang cinta. Bisa jadi suami atau istri itu adalah seseorang yang sedang disewakan untuk kita untuk kurun waktu tertentu.
"Kalau kamu menyayangi saya, tidak ada alasan bagi saya untuk tidak membalasnya."
Apakah sebuah cinta itu sejati atau ilusi, tetaplah layak kita rayakan selama membawa para pecintanya menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan mindset endingnya yang happily ever after namun pada sensasi cinta yang bisa merubah kita menjadi pribadi yang berani ambil kesempatan menikmati hidup ever after walau setelah ditinggal cinta. Seperti saya merasa hidup setelah ditinggal kekasih selamanya karena cinta sepenuh hati itu tetap ada dihati. Mari kita merayakan cinta.
#minggu_kumat
Kang Jay
Oleh | Jayadiningrat |
Ditulis | Nov 6 '22 |
Dinding Komentar