"Saya seorang istri baru menikah 2 bulan ini dengan seorang duda beranak satu, sebelumnya saya adalah janda tanpa anak. Suami saya bekerja sebagai supir rental sedang saya sebagai resepsionis gedung, yang mau saya tanyakan adalah lebih berhak manakah Kang antara menafkahi istri atau anak kandung suami karena anak suami setiap minggu dikasih uang untuk sekolah dan semua keperluannya ditanggung oleh suami saya. Sedangkan suami makan dari uang saya, ya suami baru-baru ini aja memberikan nafkah kepada saya 1 juta sebulan, padahal keperluan suami seperti rokok dari dompet saya terkadang suami juga suka ngeluh tentang keperluan anaknya ke saya dan saya akhirnya membelikannya. Bagaimanakah saya bertindak Kang..."
Baik akan saya jawab, begini Teh, semuanya wajib harus diberi nafkah, anak harus diberi nafkah dan istri harus diberi nafkah. Nah sebaik-baik istri adalah membantu suaminya untuk melaksanakan kewajibannya, jangan dilarang suami untuk memberi nafkah anak-anaknya.
Namun seorang suami wajib berusaha bekerja keras mencari nafkah, tidak dibenarkan ongkang2 atau foya2 menghamburkan hasilnya. Seandainya memang suami mungkin tidak mampu dan menganggap anda sebagai istri mampu untuk berdiri sendiri, sementara anaknya masih sekolah dan tidak bisa makan kalau tidak diberi nafkah maka tidak ada salahnya jika anda dengan sukarela merelakan suami menafkahi anaknya. Bahkan anda bersyukur anda bisa membantu suami, maka itu akan menjadi amal baik. Seperti yang disebutkan dalam hadist Nabi bahwa seorang wanita yang memberi nafkah pada suaminya adalah hal yang baik. Lapangkan hati karena itu akan jadi pahala bagi anda, akan lebih baik anda menata hati semacam ini daripada anda terus dirundung kesedihan, capek, marah dan seterusnya.
Jangan sampai Anda malah menjadikan dia tidak baik. Misalnya Anda melarang dia ngasih anaknya, melarang sesuatu yang kewajiban adalah dosa.
Namun jika anda merasa tidak adil maka dalam Islam kan ada aturannya. Jika seorang istri tidak diberi nafkah oleh suami maka sang istri bisa mengajukan ke mahkamah untuk minta cerai. Karena kebutuhan seorang Istri yaitu makan kan gak bisa ditunda minggu depan bulan depan, juga kebutuhan pakaian dan tempat tinggal juga harus dipenuhi.
Kecuali, nah ada kecualinya nich, kecuali bagi seorang istri yang bisa memenuhinya sendiri dan sudah merelakannya ya itu indah.
Kadang nich seorang istri tuh mungkin hanya perlu pencerahan saja, anda bertanya mungkin anda sangat butuh perhatian suami anda bukan soal nafkah ke anak tapi nafkah perhatian ke anda yang dirasa anda belum cukup.
Tentu saya tidak menganjurkan perpisahan karena berpisah anda menjadi tidak punya suami. Coba dipikir lagi, punya suami masih lumayan anda mendapatkan walau 1jt perbulan. Daripada sudah tidak bisa suami tidak dapat 1jt perbulan. Sehingga sebagai wanita sebaiknya berpikir smart walau minus nafkah lahir namun dapat nafkah batin, masih lumayan daripada nggak punya suami enggak nafaqoh lahir dan bathin haha manyun kan. Tapi seorang suami jangan seenaknya naudzubillah ongkang2 tak ada tanggung jawab hanya memberi kebutuhan batin saja tanpa nafaqah dhohirnya ya haram kecuali suami adalah mencari nafkah lalu tidak mendapatkannya maka tidak dosa. Namun jika anda mentok juga artinya tanpa nafkah lahir maka anda tidak bisa makan dan anda tidak bisa mencari nafkah sendiri ya tentu seperti disuruh mati, ya silahkan mengajukan cerai.
Namun setahu saya, rezeki karena pernikahan itu luar biasa lho. Satu rezeki manusia digabung menjadi dua rezeki suami-istri itu perlahan2 meningkat. Mungkin karena baru 2bln, rezeki suami anda saat ini baru cukup untuk dia dan anaknya. Perlahan biasanya ada aja jalan rezeki, dimana rezeki anda akan masuk ke suami dan memberi jalan untuknya terus meningkat, dari nafkah 1jt jadi 2jt bahkan 5jt dst. Doa istri juga sangat mustajab, karena gaji saya naik 10x lipat lebih dalam kurun waktu 10th setelah nikah (1997-2007). Makanya sekarang terus terang rada merasa merugi, tanpa istri jadi kurang yang mendoakan, salahnya saya kagak nafaqoh anak yatim piatu, posisi stuck namun gaji naik sih ngikuti inflasi 5-7% hehe.
Semoga ini menjadi damai, setelah ini suami anda berusaha mencari nafkah dengan lebih baik, dan anda sebagai istri pun dengan penuh kelegaan bisa membantu suami. Subhanallah bertemu dalam cinta saling membantu dalam kebaikan, saling menolong dalam kebaikan. Semoga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akherat. Aamiin.
Kang Jay
Oleh | Jayadiningrat |
Ditulis | Dec 28 '22 |
Dinding Komentar