Kita suka mengagungkan Cinta sebagai karunia terindah yang penuh dengan kebahagiaan. Dengan Cinta, kita berharap hidup menjadi lebih mudah untuk dilalui.
Namun, mengapa cinta sering membuat kita tidak bahagia? Jika saling mencinta, mengapa kita suka terjebak dalam hubungan tidak sehat?.
Coba kita bandingkan saat mengejar karir, kita bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Walau banyak intrik di kantor, banyak tugas, tekanan dari atasan namun kita ikhlas bekerja keras. Sayangnya kita suka berpikir cinta tidak membutuhkan kerja keras yang sama. Mengapa demikian? Karena kita masih menganggap cinta adalah pelarian untuk mencari kebahagiaan ketika hidup kita MENYEBALKAN.
Ada yang berkata cinta tidak akan memberikan rasa sakit dan cinta harus dirasakan melalui hati. Itu kata pujangga cinta. Kenyataannya? Kita tidak akan mendapatkan kehidupan cinta yang sukses tanpa melalui sekian banyak konflik dengan pasangan. Juga, tanpa logika, kita tidak akan bisa mendapatkan kesuksesan dalam percintaan. Rasa sakit hati adalah bagian dari cinta yang harus kita rasakan. Mengapa demikian? Agar kita dapat berkembang menjadi orang yang lebih baik.
Ada dari kita ketika menemukan konflik dalam hubungan dan berpikir pasangan telah berubah, kita enggan dan muales berjuang dan langsung mencari orang lain demi mendapatkan kenyamanan dan mengobati rasa sakit hati itu. Buru-buru menganggap dia "bukan" jodoh kita ha ha ha ha, lalu kumat deh kebiasaan cepet illfeel, lalu cuekin, blokir, bahkan putusin atau cerain seakan-akan kebahagiaan cinta datang ujug-ujug dari langit tanpa perlu kerja keras. Dimaklumi sih untuk sang mager atau pengangguran yang terbiasa terjebak dalam rutinitas menyebalkan tanpa pernah tau bahwa kerja keras dikehidupan ini diperlukan.
Kemudian nemu pasangan baru, kita pun terjebak ilusi bahwa sudah terobati. "Merasa" dia adalah pasangan paling sempurna. Kita tidak belajar dari hubungan sebelumnya yang gagal. Seiring waktu berjalan, ilusi itu akan hilang. Dan kita pun akan mengulang siklus KEJAM yang sama, kemudian mencari orang lain lagi untuk mendapatkan kebahagiaan semu. Lagi dan lagi.
Ayo kita ubah pemikiran kita tentang cinta. Cinta bukanlah obat untuk mengisi kekosongan atau sekadar menyembuhkan luka hati. Cinta membutuhkan KERJA KERAS.
Jangan langsung menyerah di tengah jalan ketika hubungan mulai terasa sulit. Cinta membuat kita berkembang jadi lebih baik. Hadapi dengan dewasa dan selesaikan dengan logika cinta.
Penutup. Pengalaman saya selama ini, carilah kebahagiaan dari diri sendiri bukan orang lain. Jika kita berharap orang lain dapat membahagiakan kita, jangan heran kalau hubungan kita tidak pernah awet.
Kang Jay
Oleh | Jayadiningrat |
Ditulis | May 16 |
Dinding Komentar