Jatuh cinta pada orang yang salah
Sewaktu pertama kali mengagumi seseorang, sebetulnya kamu masi memiliki pilihan. Mau meneruskan rasa kagum itu menjadi cinta yang dalam. Atau mengakhirinya dengan melupakan.
Tapi kebanyakan dari kita membiarkan rasa kagum itu tumbuh subur. Meningkat menjadi cinta yang dalam. Setelah terlanjur dalam, di titik itu dia baru sadar, bahwa selama ini dia mencintai orang yang salah.
Ciri kamu salah mencintai seseorang:
1. Dia tak membuatmu lebih baik
Mencintainya tak membawamu ke arah kebaikan. Sebaliknya kamu jadi malas beraktivitas dalam kebaikan, menghabiskan waktu untuk hal sia-sia, bucin tingkat dewa. Melupakan kewajiban demi dia yang disayang.
2. Dia menjauhkanmu dari Allah
Mengenalnya membuatmu berani melalaikan perintah Allah. Melawan syariat & bahkan berbuat maksiat. Dia tak mengingatkan, justru mendukung ke arah keburukan. Kamu dibutakan oleh cinta & menjauh dari cinta yang sesungguhnya.
3. Mencintainya membuatmu lupa tujuan hidup
Kamu tak lagi semangat mengejar mimpi. Melupakan cita-cita yang ingin kamu kejar. Kamu lupa pada hal-hal yang kamu inginkan demi memenuhi keinginannya. Padahal belum tentu juga dia menghalalkanmu.
4. Membangkang pada ortu
Ortumu mungkin tak romantis dalam bertutur & bersikap. Tapi cintanya begitu tulus padamu. Dia yang kalimatnya penuh rayuan manis, cintanya tak mungkin lebih besar dari ortumu. Tapi kamu berani melawan perintah ortu & memilih mengikuti apa katanya.
5. Kamu hancur karenanya
Bukan lagi jati dirimu yang hancur, tapi harga diri & kemuliaanmu. Kamu rela memberikan segalanya pada dia yang di lisan menyatakan cinta, tapi tak kunjung memberikan bukti. Faktanya, dia menghancurkanmu. Kamu yang dibutakan cinta tak peduli jika harus memberikan nyawa asal tetap bersamanya. Bodoh, jangan lakukan itu.
Jangan biarkan cinta menghilangkan akal sehatmu. Kamu boleh sesuka hati mencintai, tapi jangan tambatkan hatimu pada orang yang salah. Karena jika cinta itu terlanjur dalam, seburuk apapun seseorang, kamu akan tetap mencoba memaafkan berapa kalipun dia mencoba menyakiti.
Jatuh cintailah pada dia yang membawamu ke arah lebih baik. Mengingatkan agar sama-sama saling menjaga diri hingga halal nanti. Tak berani menyentuh apalagi melukai. Tak mengobral janji tak pasti. Jatuh cintalah karena Allah.
Pernah salah mencintai? :')
@riri.abdillah
1. Jangan hanya mencari suami, tapi juga imam & ayah yang mampu membimbingmu & anak-anakmu kelak. Bersama membangun rumah tangga menuju syurgaNya. Bukan hanya sekedar asal menikah..
2. Ketika akad telah diikrarkan, pastikan jiwa & ragamu siap menjadi makmum yang taat pada imam. Senantiasa mendukung dalam keadaan apapun. Jangan tinggalkan kala dia terpuruk, tetap ingatkan ketika dia di puncak kesuksesan..
3. Jika setelah menikah kehidupanmu tak langsung mewah. Tapi harus melewati fase susah, bersabarlah! Jalanilah tanpa berkeluh kesah. Selagi dia mau berjuang sekuat tenaga bertanggung jawab menafkahi keluarga. Jangan tambah bebannya dengan mengeluh. Berdoalah kpd Allah & tunjukkan bahwa kamu menerima berapapun pemberiannya..
4. Syukuri kelebihannya tutupi kekurangannya. Kamu adalah pakaian bagi suamimu. Kelemahannya adalah aib yang semestinya kamu jaga. Jika Ia buruk di mata orang lain sebab lisanmu tak mampu menjaga, kamulah yang tercela..
5. Ketika kamu lelah & hampir menyerah, ingatlah perjuanganmu menunggunya dengan bersusah payah. Tak mudah memulai segalanya dari awal lagi. Maka bertahanlah sepenuh hati. Meskipun masa lalu menawarkan/ masa depan dengan yang lain terlihat menggairahkan. Kenyataannya tak begitu! Dialah rumah kembali terbaikmu..
6. Mungkin di tengah jalan kamu bosan & jenuh dengan pasangan. Carilah cara agar kamu selalu jatuh cinta setiap harinya. Ajak pasangan melakukan hal-hal yang tak pernah kalian lakukan sebelumnya. Hangatkan hubungan jangan memperkeruh keadaan..
7. Dia bukan tempat mencari kebahagiaan. Jadi jangan berharap menikah dengannya akan selamanya bahagia. Bak air laut, adakalanya pasang adakalanya surut. Bersyukur & bersabarlah!.
8. Selesaikan saja apa yang telah kamu mulai. Memilihnya artinya kamu telah menyeleksi puluhan manusia. Maka setelah memutuskan jangan dengan mudah menghancurkan hanya karena hal-hal kecil atau hanya karena bosan..
9. Menikah itu berjuang. Jika kamu pikir pernikahan adalah akhir dari sebuah petualangan. Kamu salah besar! Menikah adalah awal dari sebuah perjuangan. Bersama-sama bukan hanya sesuka hatimu saja. :')
Menikah bukanlah akhir, tapi awal sebuah perjuangan.. .
Jangan lupa di share ya:)
@riri.abdillah
What is the best version of You?
(hasil copas lg dr Ust Harry Santosa)
#Noteforme
#Selfreminder
#justsharing
Apabila hal di atas ditanyakan kepada anda, tentu jawabannya bisa berbeda beda. Mungkin ada yang menjawab versi terbaik dirinya terkait capaian fisik, atau capaian materi, atau capaian status sosial atau jabatan kekuasaan, atau capaian terkait kompetensi, gelar, bakat, julukan, keunikan atau personal branding, atau capaian jumlah istri, anak dan menantu serta cucu, atau capaian keagamaan atau spiritual.
Jawaban jawaban kita umumnya adalah sekedar label atau titel semata, namun sebenarnya bukan diri kita yang sesungguhnya. Lalu sebenarnya apa yang disebut "you"? "Who are You?"
Lalu apa the best version of you?
______
Sejak ribuan tahun, manusia mencoba mendefinisikan siapa sesungguhnya manusia, karena dengan mengetahui hakekat manusia, maka manusia akan mengetahui hakekat makna kehadirannya di dunia, dan yang utama dan terpenting dari mengenal siapa sesungguhnya diri manusia maka ia akan mengenal hakekat Tuhannya.
Ucapan atau nasehat "jika mau sukses, maka jadilah dirimu sendiri" sesungguhnya bermakna kenali dan temukanlah hakekat dirimu, hakekat makna keberadaanmu, maka kesukesan dunia dan akhirat akan dicapai.
Namun sayangnya nasehat itu mengalami penyempitan makna, di alam sekular seolah kesuksesan itu adalah tentang kesukesan dunia, lalu menyempit lagi dengan kesuksesan dalam karir dan bisnis karena ini wujud materialisme yang dianggap paling nyata atau eksis.
Bagi pandangan sekular, apa yang disebut realitas atau eksistensi atau wujud adalah apa yang nampak, adapun Allah, Akhirat, bahkan jiwa manusia bukanlah realitas atau sesuatu yang wujud.
Sehingga kemudian ketika ditanya "Who Are You" atau "What is The Best Version of You" yang muncul adalah label label atau gelar gelar yang dianggap bisa digunakan dalam capaian dunia atau karir serta bisnis. Lalu kenudian agama di sisi lain dianggap sebagai moralitas semata.
_____
Lalu Who are You?
Sesungguhnya pengetahuan terbaik tentang pertanyaan "Who You Are" tentu merujuk kepada Kitabullah. Berita langit atau wahyulah yang bisa menjelaskan Hakekat Anda, serta hakekat makna kehadiran anda di dunia, bahkan hakekat manusia tidak bisa diperoleh dengan aqal manusia.
Ketahuilah bahwa sejak di alam ruh, ketika Yaumul Mitsaq, Allah memandang manusia sebagai Jiwa dan meminta persaksian kepada Jiwa "wa asyhadahum 'ala anfusihim" . Dan persaksian itu bukan sekedar persaksian namun peristiwa instalasi keberadaan Allah dalam jiwa manusia,
"Alastu biRobbikum", Bukankah Aku ini Robbmu? Lalu kita semua menjawab "Qoluu Balaa Syahidna" Benar, kami bersaksi Persaksian ini dilakukan agar kelak jiwa manusia tidak mengatakan, "maaf kami tak tahu"Para Ulama atau pakar menyebut peristiwa itu dengan The Day of Alastu.
So, You are a Soul, anda adalah Jiwa atau Nafs. Maka nasehat kenalilah dirimu, bermakna kenalilah jiwamu.
______
Maka pertanyaan "What is the best version of you?" Adalah sama dengan pertanyaan, "What is the best version of your soul?".
Dan Allah bersumpah,Demi Jiwa dan Penciptaannya Kami ilhamkan kepada jiwa, jalan fujur dan jalan taqwa Sungguh sukses atau bahagia mereka yang mampu mensucikan Jiwanya
Versi terbaik dari jiwa kita adalah seberapa kita mampu mensucikan jiwa, membawa jiwanya ke derajat Mahmudah (mulia) yaitu jiwa muthmainnah, jiwa yang ithminan atau tu'maninah, yaitu justru ketika tarikan dunia tidak lagi menjadi penghalang atau constraint dalam kehidupan.
Lihatlah betapa perbedaan yang jauh antara konsep mengenal diri dalam perspektif sekular materialistik dengan konsep mengenal diri (jiwa) dalam perspektif Wahyu.
Semua capaian jiwa itu adalah pada akhirnya menuju kepada kebahagiaan hakiki yang abadi, yaitu berjumpa dengan Allah SWT.
Karenanya ada kaidah bahwa Barangsiapa yang mengenal jiwanya, maka sesungguhnya pasti akan mengenal Robbnya. "Man arofa nafsahu, faqod arofa Robbahu.
_______
Bagaimana jiwa bisa mencapai derajat terbaiknya?
Bagaimana anda bisa mencapai the best version of your soul?
1. Orientasinya bukan dunia namun Allah SWTOrientasi Jiwa (nafs) harus dibawa ke orientasi kepada Allah dan Hari Akhir. Jiwa harus menyadari bahwa ia adalah HambaNya, Allah adalah majikannya, maka kualitas jiwa akan semakin mulia ditentukan dari kualitas penghambaan. Quality of life tergantung Quality of Servant
2. Tugas Khalifah di muka bumi
Jiwa kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah
Ketika jiwa itu hadir di dunia, maka ada rentang waktu untuk jiwa itu membuktikan penghambaannya kepada Allah, yaitu menjalankan
Tugas Khalifah di muka bumi.
Tugas Khalifah tentu beragam, maka setiap manusia punya tugas spesifiknya masing masing dan itu ada di dalam kadar kadar fitrahnya. Tugas spesifik inilah kebermaknaan manusia di dunia, tanpa ini maka kehadirannya tiada bermakna, penghambaannya akan tak berwujud.
Inti tugas spesifik itu tentulah terkait kadar fitrah keimanan, yaitu tugas dakwah atau menyeru kebenaran atau menolong agama Allah dalam suatu bidang spesifik, misalnya memberdayakan ekonomi ummat, memskmurkan masjid, mendampingi keluarga muslim dalsm mendidik, menebarkan ilmu, menyediakan makanan halal dan thayyieb dstnya.
Ada tugas tugas lainnya yang mendukung dan harus dipadukan menurut kadar fitrahnya, misalnya tugas keayahbundaan, tugas kepemimpinan dan kolaborasi, tugas intelektual dan inovasi, tugas membuat solusi dstnya.
Semakin ditunaikan tugas tugas itu secara terpadu (integration) semakin baguslah versi jiwa kita atau kualitas jiwa kita. Quality of Responsibility.
3. Hayatun Thoyyibah
Jiwa manusia juga akan semakin baik kualitasnya ketika berupaya menjalani kehidupan selaras fitrah, secara seimbang (life balance) dengan ukuran kecintaan dan kesadaran karena Allah semata dan dalam rangka menunaikan tugas khalifah, dalam semua dimensi kehidupan, yaitu dalam spiritual life, worklife atau business life, intelectual life, social life, family life, aesthetic life, health life dstnya.
Tentu ini memerlukan perancangan dan perencanaan juga konsistensi dan disiplin dalam manajemen fokus, manajemen waktu dan manajemen energi. _______
InsyaAllah, ketika kualitas dari ketiga hal di atas semakin membaik maka jiwa anda akan semakin menuju kebahagiaan hakiki, atau jiwa anda akan semakin menuju "the best version of your soul"
So, jika ditanya What is the best version of you?? Semoga bisa dengan pasti dan yakin menjawab. #fitrahbasedlife
Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,
Saya juga lelaki dan juga Ayah, kini usia saya lebih separuh abad, pernikahan saya lebih dari seperempat abad. Saya paham betul bahwa menjadi ayah dan suami amanah yang berat, itu bukan peran yang mudah dan remeh. Namun itu karunia peran mulia yang penuh perjuangan, bukan hanya peluh bahkan airmata dan jiwa.
Dengan semakin tua maka manusia sejatinya semakin bijak. Seusia saya, setelah hampir 3 dekade memimpin pernikahan, saya baru berani memberi nasihat dan menguak rahasia pernikahan beserta hakekatnya.
Saya mulai menggali pengalaman, mengumpulkan puzzle dan merangkainya, juga berusaha meletakkan peran fitrah keayahan dan kesuamian dalam waktu panjang, memadukannya dengan hakekat kehidupan dan pernikahan dari para Ulama.
Kemudian saya menyampaikan pada lelaki muda dan ayah muda, agar generasi muda tak mengulangi kesalahan yang sama dengan generasi saya. Agar keluarga keluarga muda berkualitas jauh lebih baik, tentu dalam ukuran peran atas fitrahnya dan adabnya.
Ketahuilah Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,
Bahwa Lelaki, Ayah dan Suami sejati sepanjang sejarah adalah para peretas jalan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi istri, anak dan keturunannya. Merekalah para Path Finder, who find the way, show the way dan lead the way.
Merekalah leader atau Imam yang memimpin dengan jelas pasti arah kiblatnya, yang memberi takbir dan menunjukkan bagaimana gerakan (harokah) dilakukan agar menjemput saadah dan barokah. Ayahlah, A Man of Mission and Vision.
Ketahuilah Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,
Bahwa kitalah para lelaki sejati, tak boleh cengeng kecuali ketika meratap kepadaNya. Kitalah para lelaki yang harus tegas menunjukkan makna dan peran kita juga peran keluarga untuk kebenaran dan keadilan dimulai dari keluarga kita, namun tetaplah bijak dan penuh empati kepada pasangan dan anak.
Saya paham, Kehidupan tak semudah yang dibayangkan, tanggungjawab tak seindah yang dibicarakan. Namun itulah jalan kemuliaan, peran peradaban sebagai ayah dan suami.
Saya pun seorang ayah dan suami, pernah mengalami jatuh bangun sebagai seorang Ayah juga suami, namun jangan menyerah, anda berhak mulia dan memuliakan, tentu ditebus dengan perjuangan.
Kitalah para Imam dan Qowam, yang memimpin sholat dan keluarga agar berdaulat dalam aqidah, dalam ilmu, dalam pendidikan, dalam bisnis atau ekonomi, dalam segala hal. Keluarga kitalah benteng peradaban dan andalah arsitek peradabannya.
Wahai Para Lelaki dan Para Ayah,
Berhentilah menyalahkan keadaan dan keterbatasan diri, apalagi menyalahkan pasangan, sepanjang anda berani melakukan perubahan, mengakui kelalaian dan menjalani pertaubatan khususnya dimulai dari jiwa anda maka Allah berikan ketenangan dan keberanian.
Anda justru hadir untuk membimbing perubahan, meretas jalan kebahgiaan hakiki dan memimpin perjuangan keluarga anda menuju keridhaan Allah di dunia dan di akhirat.
Kembalilah kepada peran fitrah keayahan atau kesuamianmu sebagai seorang lelaki sejati, Ayah sejati dan Suami sejati agar mampu beradab kepada Allah dan pasangan juga keturunan.
Apabila peran fitrah keayahan itu anda jalankan, maka insyaAllah tegaklah keluarga atau rumahtangga dan lahirlah kelak peran peradaban terbaik dari keluargamu untuk peradaban yang luhur dan gemilang.
Penyebab terjadinya perselingkuhan.
1. Lupa tujuan pernikahanLemah iman, ngga punya visi misi pernikahan yang jelas sehingga hubungan pun rapuh. Mudah terombang-ambing bahkan hanya karena masalah kecil..
2. Bosan dengan pasanganKurang bersyukur dengan apa yang dimiliki. Menginginkan yang lebih namun dengan cara yang salah. Bukannya menghangatkan hubungan malah memilih menghindar & berkelana ke tempat yang salah..
3. Merasa tak dihargaiJika salah satu egois, tak pernah mau mengalah, hubungan hanyalah satu arah. Hanya tentang dia & dia. Sementara dia tak pernah menghargai pasangannya. Hubungan menjadi toxic & rawan terjadi perselingkuhan..
4. Hasrat seksual yang tinggiLaki-laki tak cukup dengan satu perempuan. Qadratnya begitu. Laki-laki yang paham agama akan terus memoles istrinya agar senantiasa menarik & enggan berpaling ke lain hati meskipun godaan silih berganti..
5. Faktor ekonomiBiasanya ini perempuan. Ketika pasangan tak mampu memberikan apa yang dia butuhkan, merasa kurang dengan jatah yang didapatkan. Dia cenderung memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan yang tak didapatkan dari laki-laki lain..
6. Membalas dendamPernah diselingkuhi sebelumnya oleh pasangan. Lalu dia berselingkuh dengan niat membalas dendam pada pasangan. Agar pasangan merasakan kepedihan yang dirasakan.
7. Kurang perhatian & kasi sayangHubungan tak lagi hangat, keharmonisan berkurang. Tak adanya kasi sayang & perhatian seperti di awal pernikahan. Keduanya sibuk saling menuntut namun enggan memperbaiki komunikasi..
8. Emang dasarnya buayaNah ini, kalo emang dasarnya setia mau godaan sekuat apa dia bisa melewatinya. Tapi kalo dasarnya buaya, sekalipun pasangan sudah sempurna, dia akan terus merasa kurang & menjelajah dengan liar di tempat yang salah.
Bagaimanapun pernikahan ujiannya berat. Orang ketiga rawan muncul. Bisa dari masa lalu, sosial media, lingkungan, tetangga, orang-orang yang berada dalam satu atap dll. Berdoalah agar dijauhkan dari orang ketiga baik kamu ataupun dia. Allah yang menyelamatkan maka mintalah agar pernikahan kalian langgeng tanpa orang ketiga.
#Copas dr ayah Edy
SIAPA INGIN MENCIPTAKAN SURGA DALAM RUMAH TANGGANYA..?Menikah itu bukan lomba adu cepat tapi untuk memilih pasangan yang paling tepat.Luangkanlah waktu sejenak saja untuk membaca tulisan ini sampai selesai....Siapa pernah jadi bahan ejekan karena lambat menikah..?Saya termasuk dari golongan orang-orang yang menikah lambat...Di kantor dulu saya sampai sering di bully karena teman-teman yang lain sudah nikah tapi saya belum juga nikah.Masalahnya bukan tidak ada calonnya karena banyak sekali kolega, teman, rekan, orang tua teman kantor juga teman senior HRD ku terus menawarkan si anu, keponakannya, temannya dll.Aku gak tahu kenapa mereka begitu segitu perhatian padaku sampai menawarkan kenalan, sudara dan temannya padaku.Tapi menurut curi-curi dengar dari orang sekitarku rata-rata mereka menilai aku orang baik, dan waktu itu karirku terbilang sudah cukup mapan jadi banyak yang ingin menjodohkan aku orang-orang yang mereka kenal.Bahkan yang tak pernah ku lupakan HRD seniorku yang baik hati dan begitu perhatian dengan diriku setiap ada rekruitmen baru karyawati pasti aku di panggil dan diminta untuk melihat filenya; sambil berkata Nih Ed data dan foto calon karyawan baru kita, coba kamu pilih-pilih sendiri deh mana yang cocok nanti kalo sudah ada yang cocok biar teteh yang bantu comblangin. (dan beliau berkata itu serius bukan sambil bercanda lho...he..he..) Love you teh LLSKenapa aku belum juga mau menikah...?Karena punya kekhawatiran.... yang berlebihan.Kekhawatiran tentang apa...?Waktu itu saya sangat takut sekali seandainya saya salah pilih pasangan hidup.Saya selalu berpikir bahwa pernikahan itu adalah pilihan antara surga dan neraka, jika kita menikah dan ternyata penuh kecocokan maka setiap hari kita akan menjalani hidup seperti berada di surga, namun sebaliknya jika tidak maka bisa-bisa tiap hari serasa berada di neraka.Tiap orang punya cara pandangnya masing-masing, bagiku pernikahan adalah membangun surgaku di rumah, bagiku pernikahan adalah untuk seumur hidup menjalani suka duka hidup ini bersama. Jadi aku harus benar-benar memilih pasangan yang kira-kira benar-benar cocok untuk ku;Ah tapi sayangnya waktu itu belum ada buku panduannya...Waktu itu aku belum pernah terpikir nantinya aku akan menjadi ayah Edy, tapi kekhawatiran itulah yang telah membuat aku benar-benar hati-hati sekali dalam memilih pasangan untuk teman hidupku.Singkat cerita; untuk detik² terakhir keputusan untuk menikah akhirnya aku serahkan pada Tuhan.Karena cinta saja tidak cukup maka keputusan terakhir aku mintakan restu dari Tuhan, Aku ingat ketika kebingungan datang aku melakukan shallat malam, ya saya lakukan 7 malam berturut-turut dan Alhamdullilah di malam ke 7 jawabannya pun diberikan. Dan akhirnya tak lama setelah itu aku menikah.Dan alhamdullilah hingga detik ini aku berhasil mendapatkan surgaku di rumahku...Makanya kemarin sempat ngobrol bareng dengan anak dan istri, kita berencana akan membuat KAOS PARENTING yang bertuliskan "KELUARGAKU ADALAH SURGAKU". Mudah-mudahan kaos ini bisa menjadi inpirasi sekaligus doa bagi keluarga-keluarga Indonesia lainnnya. Minat...?Setelah saya menjalani hidup bersama keluarga lebih dari 16 tahun, ternyata saya menemukan betapa banyak pasangan rumah tangga yang tidak berhasil menciptakan surga dirumahnya. Hingga akhirnya sayapun terlibat membantu sebisa mungkin agar mereka bisa menciptakan SURGA di rumahnya.Sungguh saya tak tega melihat pasangan-pasangan yang menceritakan bahwa kehidupan rumah tangganya sudah seperti di neraka. Apalagi jika mereka sudah punya anak Memiliki SURGA DI RUMAH KITA itu bukan berarti bahwa kehidupan rumah tangga kita bebas dari persoalan, tetap sama saja; setiap hari kita selalu dihadapkan pada persolan baik itu masalah ekonomi, keluarga, mertua, anak-anak, pekerjaan dsb.Namun ketika persolan itu datang silih berganti menggempur kehidupan rumah tangga, kami berdua lebih kompak untuk mengatasinya secara bersama-sama, alih-alih saling menyalahkan kita lebih banyak saling mendukung dan bekerjasama juga berbagi beban.Hingga akhirnya satu demi satu masalah yang datang bisa kita atasi dan lewati bersama.Setelah kami banyak membantu pasangan yang berselisih baik pra nikah atau sudah menikah; akhirnya kami menemukan dimana letak MASALAHNYA. Kenapa ada keluarga yang hidupnya tenang, rukun dan damai dan ada keluarga yang sepertinya tiada hari tanpa perselisihan.SATU HAL yang menjadi temuan kami adalah bahwa kebanyakan calon pasangan yang menikah ini AWALNYA menganggap bahwa CINTA ADALAH SEGALA-GALANYA, bahwa dengan cinta semua persoalan hidup rumah tangga akan hilang dan bisa diatasi hanya dengan CINTA.Nah disinilah masalahnya; bagi anda semua yang saat ini sudah menikah lebih dari 5 tahun, pasti paham maksud saya kan...., cinta saja tidak cukup, apa lagi kalau tidak cinta..Cinta yang dulu pada masa-masa PDKT seolah adalah segala-galanya ternyata setelah menikah faktanya tidaklah demikian; Cinta itu hanya seumur jagung jika setiap hari rumah tangga kitaselalu bertengkar, berselisih dan tidak sepaham dalam segala persoalan yang datang.Tolong di catat ya.... Cinta yang dulu telah membutakan hati hampir setiap pasangan yang dimabuk asmara itu TIDAK BISA MENYELESAIKAN MASALAH RUMAH TANGGA, dan UMURNYA TIDAK LAMA. Jika tdk dipupuk dan disirami dgn baik.CINTA saja tidak cukup untuk bekal kita menikah dan menciptakan surga kita di rumah.Lantas apa yang bisa membuat rumah tangga kita bisa seperti di Surga...?Ah banyak sekali...... nanti kalau saya tuliskan di sini terlalu panjang apa ada yang mau baca..?Lha wong katanya orang Indonesia itu paling males baca tulisan panjang-panjang meskipun tulisan itu sangat berguna bagi dirinya.....Coba saja lihat dan buktikan berapa byk jumlah yg baca artikel ini Jadi bagi yang serius ingin tahu jawabannya ya kita sambung lagi di artikel berikutnya saja.Dan bagi yang serius ingin tahu semuanya sekarang juga; saya sudah menuliskan jawabannya secara lengkap dalam buku saya yang berjudul JANGAN SALAH PILIH PASANGAN. Bisa didapat via Shopee Toped dll.Alhamdullilah sejak buku ini di tulis sudah banyak pasangan muda yang kami bimbing berhasil memilih pasangan yang paling cocok untuk membangun surga di rumahnya.Sampai-sampai hampir seluruh guru di sekolah kami yang belum menikah mengkonsultasikan pasangannya pada saya.Mereka sudah menggap saya ayah mereka; mereka datang sendiri lalu kemudian mengajak calon pasangannya meminta penilaian saya dan kalau penilaian saya positif, mereka lanjut menikah jika tidak mereka lebih memilih putus dan kami bimbing untuk MENARIK pasangan yang lebih cocok sebagai penggantinya.Dan ini nyata benar-benar terjadi pada guru-guru disekolah kami;Jika kebetulan ayah bunda ada yang berkesempatan berkunjung ke sekolah kami bisa bertanya dan bincang-bincang langsung pada para guru muda kami baik yang sudah menikah atau yang sedang PDKT.Sekolah kami memberikan bimbingan pada setiap guru kami secara personal agar mereka tidak salah pilih pasangan. Kami benar-benar menjaga para guru kami seperti orang tua menjaga puteri kesangan mereka.Bahkan kami dengar cerita terakhir dari assisten sekolah kami, ada guru kami yang memutuskan pacarnya karena kriterianya tidak sesuai dengan apa yang kami paparkan di buku. Dan ada juga guru kami yang jika ada laki-laki yang pedekate pelan-pelan diajak membaca buku kami ini. Jika ia mau membaca dan membahas isi buku tersebut berarti ia serius dan tidak sekedar main-main dan coba-coba saja.Ah Indahnya bisa menjadi Ayah bagi guru-guru yang kami anggap seperti anak kami sendiri, dan alhamdullilah merekapun menganggap saya sudah seperti ayah kedua mereka di sekolah.So dari perjalanan hidup yang saya lalui, saya bisa menyimpulkan bahwa MENIKAH itu bukan lomba siapa cepat; tapi lebih pada menemukan pasangan yang tepat dan cocok untuk membangun surga di rumah bersama kita.Ah jadi ingat lagi mau buat kaos PARENTING dengan tulisan KELUARGAKU ADALAH SURGAKU.Sampai jumpa di edisi lanjutan artikel ini ya Salam syukur penuh berkahayah edy wiyono
Peran Ayah dalam Pendidikan
Al Quran lebih banyak mencatat peran Ayah dalam mendidik anak-anaknya. Dialog dialog indah antara Orangtua dan Anak di dalam Al Quran adalah dialog antara Ayah dan Anak. Lihatlah betapa indah dialog Luqmanul Hakim dan anaknya, betapa indah dialog Ibrahim AS dengan ananda Ismail AS.
“Yaa Bunayya (wahai ananda)” jika dilihat sepintas orang menyangka itu panggilan lembut seorang bunda pada anaknya namun ternyata begitulah Al Quran merekam dialog para ayah sejati memanggil lembut anak-anaknya.
Riset riset membuktikan peran keayahan (fatherhood) di sepanjang sejarah pada suku suku yang ada di muka bumi dalam mendidik menunjukan peran yang dominan. Bahkan sejak bermain, membacakan kisah, sampai kepada menuturkan narasi-narasi besar peran keluarga dalam peradaban adalah tugas para ayah.
Bermain dengan ayah, disimpulkan sebagai bentuk membangun sikap dalam bersosial anak anaknya.
Perintah bermain kepada anak, justru lebih ditekankan kepada ayah. “Barang siapa yang memiliki anak, hendaknya ia bermain dengannya dan menjadi sepertinya. Barangsiapa yang membuat anaknya bahagia maka pahalanya setara dengan membebaskan budak sahaya, dan barang siapa membuat anaknya tertawa, maka pahalanya setara dengan orang yang menangis karena takut kepada Allah.”
Jadi bukan tanpa alasan ketika banyak pakar pendidikan menyatakan bahwa tugas utama seorang ayah bukanlah mencari nafkah, namun mendidik anak-anaknya. Maka diperlukan kemampuan mencari nafkah yang smart, agar sang Ayah tidak meninggalkan peran mendidiknya di dalam keluarga.
Jadi apa sesungguhnya peran Ayah?
1. A Man of Mission and Vision
Para ayah adalah pembuat misi keluarga, yaitu peran spesifik keluarga dalam peradaban. Lihatlah di dalam Al Quran bagaimana Nabi Ibrahim AS adalah sang pembuat misi keluarga. Misi keluarga beliau diabadikan dalam doa-doanya.
2. Pensuplai Ego
Seorang ayah diperlukan kehadirannya sebagai pensuplai Ego bagi anak anaknya. Supply ego ini memberikan kemampuan “leadership” bagi anak anaknya, sementara ibu pemberi supply Emphaty atau “followership”.
Ayah dengan hadir dalam keluarga akan memberi keteladanan melalui sikap sikap yang berangkat dari fitrah keayahannya dengan menunjukkan ketegasan, pembelaan pada keluarga, ketegaan yang penuh cinta dll adalah supply ego yang berkesan bagi anak.
3. Pembangun Struktur Berpikir Dan Rasionalitas
Ayah dengan rasionalitas berfikirnya, berkontribusi membangun struktur berfikir bahkan inovasi di rumahnya atau di keluarganya. Kalau Ibu memberikan kemampuan emosional.
Alangkah baiknya jika keluarga memiliki family knowledge atau kearifannya sendiri yang diwariskan turun temurun.
4. Pensuplai Maskulinitas
Para ayah diperlukan kehadirannya untuk memberikan suplai maskulinitas baik anak lelaki maupun anak perempuan. Ayah dan Ibu harus hadir sepanjang usia anak sejak 0-15 tahun (Aqil Baligh). Anak lelaki pada usia 7-10 tahun memerlukan lebih banyak kedekatan pada ayahnya untuk menguatkan konsep fitrah kelelakiannya menjadi potensi peran seorang lelaki sejati.
5. Ayah Sang Raja Tega
Pada usia 10 tahun ke atas, anak anak perlu diuji kemandirianya, keimanannya dgn beragam program, nah para ayahlah sang raja tega yang mampu memberikan tugas tugas berat untuk menguatkan potensi potensi anak menjadi peran peran peradabannya kelak. Dalam hal ini ibu sebagai “sang pembasuh luka” yang memberi penawar bagi keletihan dan obat bagi luka dalam menjalani ujian.
6. Ayah Penanggungjawab Pendidikan
Sesungguhnya ayahlah penanggungjawab pendidikan, yang merancang arah dan tujuan pendidikan keluarganya sesuai misi keluarganya. Ibulah yang kelak mendetailkannya menjadi proyek atau kegiatan harian.
Secara fitrah bahasa, wanita lebih cerdas bahasa dibanding para lelaki. Wanita bicara 50rb sampai 70rb kata perhari, jadi ibu memang lebih banyak membersamai anak.
7. Ayah Konsultan Pendidikan
Melihat bahwa seorang lelaki “single tasking” dibanding wanita yang “multi tasking”, para ayah tidak bisa terlalu banyak turun dalam hal detail, bahkan mereka perlu lebih banyak berada di luar masalah agar bisa memberikan solusi yang jernih bagi para ibu yang dalam kesehariannya sudah dipenuhi banyak masalah dalam mendidik.
Para ayah yang tidak mau atau sulit terlibat dalam proses mendidik anak anaknya, umumnya adalah para ayah yang tidak selesai dengan dirinya atau tidak bahagia menjalani karirnya walau sukses sekalipun, jadi mereka harus dibantu agar kembali fitrahnya dan banyak didoakan.
Forum-forum keayahan harus banyak dibuat untuk membekali keyakinan dan kemampuan para ayah dalam mendidik anak anaknya. Komunitas ini juga harus bergerak membangun ekonomi bersama agar para ayah dapat mencari nafkah lebih smart.
Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak
#fitrahbasededucation
Harry Santosa
Entah siapa penulis Aslinya, yang pasti tulisan ini...aku suka.Jadi perempuan harus siap dengan posisi serba salah.Perempuan dituntut untuk memeluk kekurangan dan aib keluarga.Perempuan dituntut sholehah, cerdas dan selalu menarik.Perempuan dituntut sempurna menjadi bidadari suami dan madrasah pertama keturunannya.Sepertinya semua hal tersebut masuk akal berlaku ideal bila suami pun telah sempurna tahu dan faham menempatkan dirinya.Ketika laki-laki telah absolut mumpuni sebagai imam, pembimbing dan kepala keluarga yang bertanggung jawab.Tidak hanya bertanggung jawab soal materi, tapi juga soal religi, psikologi, emosional dan fasilitas seluruh anggota keluarga.Sering kah dengar dan melihat perempuan sakit jiwanya?Tubuh nampak sehat tapi jelas nampak ada tidak kestabilan psikologis dan emosional??Atau akhlaknya menyejukkan tapi fisiknya ringkih sakit-sakitan??Sering yaPerempuanKalau berkoar kesengsaraan di umum, dikata tak pandai jaga rahasia.Kalau dipendam, lama-lama jadi gila.Lalu tidak jarang akhirnya makhluk terdekat lah yang jadi pelampiasan kekesalannya.Yaitu anak-anaknya Suami main tangan, adaSuami lalai nafkah, adaSuami abai kebutuhan keluarga, adaSuami gila perempuan, adaSuami tidak peka kewajiban, adaSuami tak faham memimpin, adaSuami jauh agama, adaTapi ketika suami selingkuh... perempuan dikata isteri tak luwes menyenangkan suamiKetika suami KDRT...Perempuan dikata tak pandai jaga sikapKetika suami marah...Perempuan dikata tak cerdas jaga mulutPerempuan terluka dalam diam, lalu semua hancur, ia dibodoh-bodohkan banyak orang.Perempuan curhat dan berbicara, berbagi kesah mengurangi derita,Dianggap tak punya iman dan tidak tahu malu.Anak-anak kacau, yang disalahkan asuhan ibunya.Anak-anak menonjol, yang dikenal dia anaknya bapak siapa.Wanita dituntut untuk menjaga keseimbangan keluarga.Sudahlah rusak badan karena hamil, melahirkan, dan suaminya.Masih pula jungkir balik kaki jadi kepala, kepala jadi keset keluarga.Namun bila terpaksa ada tuntutan karena kondisi yang belum layak....Seringnya wanita juga terhakimi sebagai makhluk kurang bersyukur.Ahh ibu, perempuan, wanita.Pantas kau lebih cepat terlihat tua.Surga dijanjikan di telapak kakinya,Namun ancaman neraka juga ditakdirkan banyak dipenuhi oleh kaumnya.Perempuan oh perempuan, semilyar yang harus kau taklukkan dengan segala paradoksal-nya.....Iya atau bukan pengalaman pribadi saya,tapi semoga dapat sedikit menguatkan sesama perempuan-perempuan kuat dimanapun berada.#copas
Semoga tmn2 online AN selalu dlm lindungan Allah swt&sehat selalu, aamiin .
Mohon bantuan sharingnya ya teman-teman online AN, boleh minta tolong diisi sesuai pengalaman nyata kalian, klo g mau tulis dikomen, boleh bgt loh via inbox . Mohon maaf klo sy kepo , krn lg ikutan belajar nulis online di instagram, dan harus bikin cerita/cerpen ttg tema apa saja, tp sy pilih tema kriteria jodoh (walopun blm dpt jodoh juga sy nya)semoga aja segera.
Kriteria jodoh idaman versi kalian itu bagaimana? (tolong dijawab y)
=> klo versi sy : Islam, Laki2, Gak merokok (tp suka sedih klo dh ada bbrp yg dirasa cocok,tp si cowoknya perokok,tp +thinking aja,mgkn blm jodoh sy), Bisa ngaji(spy bs ajarin sy), Suka ikut kajian islam, Nyambung klo ngobrol pas chat(pasti mau kasih no wa klo diminta,klo cowoknya yg tiba2 ngilang g chat sy lg,bearti sy itu g nyambung klo diajak ngobrol). klo sy udh merasa nyambung&nyaman,pasti sy akan mulai chat duluan(tp klo g dibls bearti si cowok g nyambung&g nyaman sm sy)hrs mundur cantik bearti sy nya . Itulah sedikit keribetan kriteria jodoh versi sy,klo versi kalian gimana ?