Orang yang tak memiliki cahaya tak mungkin dijadikan alat penerang oleh yang lain.
Bagaimana bayangan akan lurus bila kayunya bengkok,
Nasihatilah Dirimu terlebih dahulu, sebelum menasihati Orang Lain.
Tapi biasanya muncul pertanyaan berikutnya:
1. Berarti kamu Anak Mama/Papa?
2. Sumday ketika harus memilih, Pasangan atau Ortu?
3. Kenapa tidak bergilir peran dengan saudara kandung yang lain?
Kadang (Kadang yaa, bukan selaluuu) tiga pertanyaan diatas yang akan menimbulkan debat kusir.
Tahukah anda perihal berita bahwa Judi Online saat ini tengah dimainkan oleh 27Juta Masyarakat Indonesia dan 21Juta diantaranya adalah kalangan dari Menengah ke bawah? Yang artinya, hal ini mempengaruhi pola konsumsi ekonomi akar rumput--yang notabene menjadi penggerak terbesar Ekonomi Indonesia--menjadi terganggu? Terlebih lagi, "hasil" yang didapat oleh provider Judi ini menerbangkan lebih dari 200Trilyun Dana dari Indonesia ke Negara tertentu?
Apakah Anda sadar bahwa sawer-sawer Live Streaming dari Influencer (yang sudah kaya), mengarah kepada pembenaran persepsi "Yang Kaya Semakin Kaya, Yang Miskin Semakin Miskin"?
Dan sadarkah anda iklan-iklan pinjol yang semakin agresif, pertumbuhan bisnis pinjol melampaui pertumbuhan kredit perbankan, terindikasi mengubah pola pikir dan gaya hidup seseorang (dari kasus bunuh diri, pencurian, penipuan).
Apakah Orang sedang Dekat dengan Anda saat ini terbebas dari paparan ketiga hal diatas?
Silahkan cari banyak-banyak referensi perihal topik diatas dari narasumber yang kompeten, yang disampaikan secara runut dan lugas, jangan dari video 1-3menitan.
Literasi dan Edukasi bukan sebuah makanan instan, bukan yang disampaikan tanpa data dan butuh anda cerna hingga mendapat manfaat dari "serat"nya.
Luangkan lebih banyak waktu untuk menjaga intelegensi dan kewarasan berpikir anda, agar anda terhindar dari bahaya laten kurang pintar dan kurang waras...hahahahaha. SALAM.
THINGS HAPPEN FOR a REASON, KAKAK...
Lagipula ketika alasan anda menanyakan itu untuk menghindari Playboy, ato Laki-Laki tidak baik, HEII..mana ada yang akan ngaku mereka bercerai karena ketahuan selingkuh.
Cara yang saya gunakan setelah tawaran bertukar CV via WA mendapat respon positif, maka saya akan mengirimkan CV saya terlebih dahulu (yang bentuknya tidak sekaku tabel2 CV layaknya melamar kerja). Syukur Alkhamdulillah hampir semua balasan saya terima dengan kondisi sebanding (ybs juga mengirimkan dengan format dan alur yang sama). Percaya tidak percaya, ini sudah memberikan sedikit banyak gambaran niat ybs dalam platform ini. Kalaupun ternyata dari CV tsb ada hal yang tidak berkenan, saya tidak akan memaksakan komunikasi lebih lanjut, saya justru terimakasih sudah membuatnya lebih lugas, singkat dan tidak buang waktu.
Sebaliknya, Yang agak bikin sebel (Alkhamdulillah gak sampai hitungan 10jari)adalah, ketika saya sudah berbagi CV tersebut, bukan dibalas dengan tulisan sebanding, tapi deeper questions yang tendensinya negatif dan memojokkan (Ini gak asik sih)...lebih gak asiknya, she's gettin' deeper with their questions..GUA BUKAN MALING WOIII...
GINI DEH...Kami tau sebagai lelaki duda, punya pengalaman gagal, pasti kejujuran menjadi pertanyaan Besar dari Wanita kepada Kami. Tapi apakah keraguan kalian kepada kami akan terjawab dengan hanya sebuah kalimat "Aku Jujur lho yaa ini sama kamu"...kan enggak?
Sebetulnya, kejujuran itu sebuah subyektivitas, beda orang beda ukuran. Tapi Sadarlah, ketika seseorang sudah bersedia bercerita panjang lebar tentang keburukan, kondisi tidak ideal, sebelum kalian menanyakannya, artinya dia sedang jujur. Tidak mudah bercerita tentang sebuah kekurangan, kondisi tidak ideal. Kalian bisa simpan saja dulu cerita itu dan lihat kembali ke-singkronan cerita itu dengan komunikasi2 kalian berikutnya dan masih banyak cara untuk bisa tahu seseorang sedang berkata jujur atau tidak selain dengan cara interogasi dan memojokkkan.
Jangan sampai, ketika seseorang sudah menceritakan semua kekurangan, ketidak idealan dirinya, lalu kalian pojokkan dengan kalimat yang bertendensi Negatif, Interogatif dan berujung judgement. Ini akan membuat si Cow enggan bercerita jujur dikomunikasi2 berikutnya.
Sedang kalian sendiri lupa melihat, bersedia bercerita kekurangan dan ketidak idealan diri kalian sendiri.
Kalaupun kalian keberatan dengan kondisi kekurangan si Cowok, yaa udah cukup sampaikan saja, tanpa interogasi, tanpa memojokkan.
Yang Perlu Kita Ingat Bersama adalah "Seseorang dengan segala cerita hidupnya, pilihan hidupnya, karakter, cara berpikirnya adalah semua yang membawa Dia ke titik/kondisi saat ini, Siapa Anda yang datang kemarin sore (yang belum tentu punya cerita liku hidup yang lebih ideal) tetiba interogasi, memojokkan dan judging".
Saya Yakin, semua nama yang ada di AN ini, mengidamkan Rumah Tangga yang dinikmati berdua, bukan berada dalam tuntutan dan tekanan 1 pihak saja. Sesederhana, jika sejak awal cara komunikasinya anda rasa kurang bisa anda nikmati, yaa sampaikan dengan baik, hargai posisi dia (dengan tidak interogatif dan judging), interospeksi diri anda sendiri lalu cari yang lain.
Pengalaman tadi memberi pelajaran kepada saya untuk lebih selektif, lebih berhati-hati bertemu orang baru. Sepahit apapun, sejahat apapun saya diperlakukan, saya terima sebagai Jalan Allah yang mendewasakan saya, Bahwa Jalan Allah Itu Punya Hikmah dan Hikmah Itu bentuk Allah berkomunikasi dengan Saya.
2 Tahun terakhir, saya mencoba memberi template pada setiap perkenalan baru. Template ini berdasar pada kejenuhan saya pada fase2 awal perkenalan, yang sederet pertanyaan profil (kadang cenderung bernuansa interogatif), tanpa saya punya kesempatan untuk bertanya hal yang sama.
Template itu berupa tahapan (mungkin juga filter) untuk perkenalan baru, kepada nama2 baru yang dari antah berantah (bahkan tidak ada 1 pun irisan pertemanan antara Saya dengan Kenalan baru tsb).
Ketika kiriman salam saya berbalas, saya akan mulai membuka percakapan dengan konfirmasi apakah ybs sudah membaca profil saya dengan baik (intinya pada Status, Usia dan Domisili), jika masih berkenan dengan profil tersebut, saya akan menawarkan (bukan memaksakan) untuk bertukar CV via WA...nah disini biasanya muncul argumen...
Saya Sambung di Blog berikutnya yakk...