Ada
yang menyerah. Ada yang tidak. Ada yang mudah, bahkan ada yang sulit. Semua
masalah itu, jika dikembalikan kepada Allah pasti beres. Masalahnya, kita
sering menyandarkan pada ikhtiar manusia semata. Bukan kebesaran Allah.Sehingga putus asa, frustasi.
Kemudian bermaksiat.
Sebuah kisah menarik.
Kisah nyata pemuda shaleh, akan menyadarkan kamu, bahwa jodoh adalah sebuah
kepastian dari sang pencipta. Tentu saja kemudahan hanya datang jika kita
mematuhi perintah-Nya. Dengan bahasa singkat adalah Taqwa.
Tips mencari jodoh
yang baik dari Alquran adalah bertaqwa. Bukan tampan, pintar, atau lainnya.
Sebab Allah mengatakan, yang baik akan mendapatkan yang baik juga. Selain itu,
Allah akan menguji kepantasan kita, sebelum diberikan jodoh. Bersabarlah!
Jika Allah sudah takdirkan, tentu akan disatukan.
Tugasmu hanya ikhtiar. Dan jadikan agama sebagai patokan dalam mencari jodoh.
Sebab itulah penyebab keselamatan dunia akhirat.
'DOA
Mampu Merubah TAKDIR'
Doa artinya memohon. Memohon artinya meminta. Meminta artinya butuh. Siapa yang
butuh? Kita, kami, bahkan Aku. Aku yang butuh, bukan ALLAH yang butuh. Karena
itu ALLAH senang sekali melihat hamba-Nya yang membutuhkan kepada-Nya. Sehingga
merintih dan menangis kepada-Nya.
Kadang kita pandang sesuatu itu baik tetapi bagi ALLAH itu tidak baik. Kadang
kita pandang sesuatu itu tidak baik tetapi bagi ALLAH itu baik. Maka itu
Tawakal setelah berdoa adalah bagian dari Doa. Doa adalah cara makhluk memohon
kepada sang penciptanya.
ALLAH ikut campur dalam urusan kita dan inilah KEKUATAN DOA : "DOA mampu
merubah TAKDIR, dan itu juga bagian dari TAKDIR. Tidak ada yang bisa merubah
TAKDIR-MU kecuali DOA".
YA ALLAH hamba bukan menolak TAKDIR-MU, TAKDIR adalah TAKDIR. Tapi berikanlah
HATI YANG HALUS sehingga mampu menangkap "HIKMAH di balik segala
TAKDIR-MU". Itulah INDAHNYA DOA. KIta selalu semangat HIDUP karena DOA.
Doa merupakan tradisi para Nabi dan Rasul bahkan orang-orang shaleh. Dalam
shalat sarat dengan bacaan doa. Banyak juga hadist meriwayatkan keutamaan berdoa,
tapi disini diambil saja yang paling kuat sebagaimana Allah SWT berfirman :
QS. Al-A’raf ayat 55.
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
QS. Ghaafir - ayat 60.
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang bersikap sombong dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."
Kisah inspiratif kehidupan seorang pemuda miskin lulusan sarjana pertanian yang bercita-cita mengangkat harkat dan martabat para petani. Namun cita-citanya itu ditantang keras oleh bapaknya sendiri karena hidup sebagai petani hanya akan mengalami masa depan suram. Bagaimana pula dgn kisah percintaannya? tonton sampai selesai yah gaes ....
Ketika di tengah perjalanan Sebuah kereta api tiba-tiba berhenti mendadak. Tidak biasanya kereta api itu tiba-tiba berhenti di kota kecamatan kecil. Para penumpang, yang sebelumnya tenang bahkan banyak yang terkantuk-kantuk jadi bertanya-tanya. Seorang anak muda, didorong keingintahuan yang besar, melongok ke luar pintu dan bertanya kepada seorang penjaja makanan yang kebetulan melintas. "Ada apa sih, Mbok?"
Si penjual makanan dengan cepat menjawab: "Ada nasi rames, ada pecel".
Masih di dalam kereta yang sama, akhirnya kereta tepat berada di sebuah jembatan. Seorang ibu, yang mungkin berasal dari Tegal, menjulurkan kepalanya melihat segerombolan angsa sedang berenang-renang di sungai.
"Wah! Banyak sekali" komentarnya dengan lafal yang medhok. Bapak-bapak
disebelahnya, dengan logat Betawinya yang kental menimpali: "Iye, ye, banyak sekali".
Anekdot yang pertama benar-benar 100% sebuah kesalahpahaman. Si pemuda
tentu berharap bahwa si Mbok penjual makanan setidaknya memberikan jawaban tentang apa yang ada di depan lokomotif sehingga membuat kereta api berhenti. Sementara si Mbok berpikir bahwa pemuda itu menanyakan jenis dagangannya.
Yang kedua adalah miskomunikasi yang kebetulan bermakna paralel. Si ibu
dari Tegal mengungkapkan rasa takjubnya bahwa ada "banyak", yang dalam
bahasa Jawa artinya angsa, sebanyak satu sungai. Atau dengan kata lain,
sungai itu penuh dengan angsa. Kata "se-kali" di situ berarti satu sungai.
Miskomunikasi yang menggelikan juga tergambar dalam anekdot orang-orang
yang antri di WC umum. Jika antrian orang-orang di luar sudah tidak
tahan untuk melepas hajat, maka yang di dalam WC masih tampak tenang-
tenang saja. Spontan seseorang yang seharusnya mendapat giliran selanjutnya tidak tahan lagi dan bertanya "Atos, Maaas?"
Teriaknya dalam bahasa Sunda. Merasa dihardik, orang Jawa yang di dalam
WC menongolkan kepalanya dan menyahut dengan ketus. "Atos ndasmu (Atos
kepalamu!) Orang jelas-jelas (maaf) mencret begini!" Miskomunikasi terjadi, karena atos yang dalam bahasa Sunda berarti "sudah", dan berarti "keras" dalam bahasa Jawa.
Selain faktor keragaman bahasa, miskomunikasi juga bisa terjadi karena tidak adanya kesamaan -field of experience- atau medan pengalaman dari komunikator kepada komunikannya.
Sangat menarik menyimak pendapat seorang pakar psikologi anak-anak ketika diajak oleh seseorang rekannya untuk membuat sebuah program anak-anak di televisi.
"Aku bersedia" sahutnya "asalkan dalam sebulan ini kita bergaul penuh dengan anak-anak. Bermain dengan mereka, bercanda dengan mereka, berjalan-jalan dengan mereka. Syaratnya, selama berada di tengah mereka kita harus merendahkan tubuh kita agar sejajar dengan anak-anak ini".
Mengapa? Ahli psikologi itu menekankan bahwa betapa sering kita memandang banyak hal dari sudut pandang kita, dan bukan dari sudut pandang lawan bicara kita. Contohnya, kita acapkali merasa gembira karena merasa telah mengajak anak-anak berkeliling kota mengendarai mobil. Padahal selama perjalanan yang dilihat anak-anak tidak lebih dari pada panel-panel dasbor yang membosankan. Mereka belum bisa menikmati asyiknya pemandangan di luar mobil.
Bagaimana terhadap hal mencari jodoh, apakah ada yang mengalami miskomunikasi antara member disini?
Oh ya...salam kenal buat semuanya dari saya member baru di AN ini