Terlalu takut jadinya menunda - nunda terus akhirnya bisa nggak nikah-nikah. Kalau terlalu berani jadinya nekat bisa menikah tanpa bekal dan persiapan.
.
.
Terlalu...
Ya, tentu segala yang terlalu kurang baik. Setuju ya ?
.
.
Lalu gimana ?
Menikah dengan penuh kesadaran, sadar kalau pernikahan bukan jalan tol mulus yang bisa dilalui dengan sekali tancap gas. Tapi layaknya sebuah pendakian yang banyak semak belukarnya, banyak kerikilnya. Butuh bekal, butuh ilmu dan juga kesiapan diri dalam menikmati pendakiannya.
.
.
Pernikahan tidak pula untuk terlalu ditakuti karena sejatinya setiap kita sudah Allah beri bekal fitrah jadi suami, fitrah untuk jadi istri, fitrah jadi ayah dan juga jadi bunda. Artinya dalam diri kita sebenarnya ada bekal untuk menempuh perjalanan ini. Dan, tentunya juga ketika kita sudah bulatkan tekad untuk menikah, niat sudah diluruskan InsyaAllah akan Allah bimbing setiap langkah-langkah kita. .
.
Jadi, menyegerakan menikah boleh ,buru-buru jangan.
Semoga disegerakan kebaikan dalam pernikahan ?