BLOG TULISAN DwiKusuma

Banyak lelaki yang hadir dalam hidup sy dari aplikasi ini, tapi selalu tidak pernah bisa berhasil. Kadang sy yang tidak merasa cocok, kadang prianya yg merasa tidak cocok,

Saat ini sy berada di tahap sudah sangat lelah untuk mulai berkenalan, saling faham, untuk mulai mengenal lagi, menyesuaikan diri dengan orang baru lagi. Sangat-sangat melelahkan bagi sy..

Proses awal yang sering dilakukan namun berakhir sia-sia.

Karena ujung-ujungnya tidak pernah ada komunikasi lagi.

Jangankan untuk menjadi sahabat, keluarga baru, untuk menjadi teman pun tidak.

Dari yang tadinya orang asing, singgah hanya utk bertamu, lalu kembali menjadi orang asing.

Jangankan untuk menikah, untuk bertemu pasangan yang cocok sj butuh kerja keras dan perjuangan.
Kata orang "jangan pilih2 pasangan, ada yg mau aja alhamdulillah, tinggal syukuri"

Entah kenapa orang bisa dengan mudah berkata seperti itu,
nyatanya, baik saya atau mereka sendiri pun jika membeli baju pasti pilih-pilih. dari yg 1 brand, 1 model, 1 warna pun dari sekian banyaknya pasti ttp dipilih, memilih ukuran yg pas, jahitan yang rapih, tidak ada cacat atau noda apapun di bajunya.. yg dipilih tentu yg sempurna,
begitu jg dengan pasangan..
Jika ingin rumah tangga baik, berkah, menghasilkan keturunan yg baik dan cerdas semua itu ditentukan pasangan.
Makananpun begitu, jika bahan2nya segar, kualitasnya bagus, maka hasil masakanpun akan lezat.
Berbeda jika bahan2nya layu, bumbu masakannya ada yg kurang, hasilnya tidak akan bs sempurna, jangankan utk mencapai rasa yg lezat bisa untuk dinikmati sj pun sangat diragukan berhasil atau tidak..

"kan semua itu bisa dilalui dengan cinta, dengan keikhlasan, ridho terhadap ketentuan Allah"
ayolah belajar realistis, bukankah kita diajarkan dalam islam harus usaha dulu baru tawakal? usaha dulu semaksimal mungkin, sampai titik darah penghabisan baru bicara seperti itu.


Apalagi di zaman sekarang, hidup di kota, gak punya mental yg kuat dan gak punya mental perang siap-siap tergilas oleh langkah orang lain.

Ini adalah prinsip utk semua hal, semua bidang.

"Lalu bagaimana jika pasanganmu sempurna lantas kau sendiri ternyata tidak sempurna"
yg jelas sy sdh berupaya untuk menjadi sempurna, semaksimal mungkin, berbagai cara, ihtiar, doa dan semua peluang yg memungkinkan sdh dilakukan, kita sdh upayakan utk merubah diri kita supaya Allah meridhoi perubahan kita, (Allah tidak akan merubah suatu kaum jika kaum tsb tidak merubahnya) maka tinggal ikhlas, tapi sy yakin tidak ada usaha yg sia-sia.. semua pasti akan berbuah manis.

"Kamu bisa menemaninya dari 0 jika memiliki prinsip demikian"
Sayangnya waktuku sdh lewat untuk itu semua. Skrg bkn lagi saatnya untuk menemani dari 0, tapi saatnya menemani pasangan dengan apa yg dia miliki lalu menata masa depan dengan lebih baik bersama.
Bukankah akan lebih efisien jika membeli tempat tinggal, yg diatas tanahnya sdh terbangun rumah, maka yg diperlukan hanya renovasi sedikit2 dan dekorasi rumah yg estetik sehingga nyaman untuk ditinggali ketimbang membeli tanah kosong, dimana butuh waktu, tenaga dan fikiran untuk membangun rumah diatasnya.

"Bukankah pemikiran seperti itu terkesan egois"
Itu bukan egois tapi realistis..
Banyak diawal saling mencintai tapi krn masalah ekonomi lalu berpisah begitu sj.
Ini bukan zaman dimana dengan cinta makan sepiring berdua terasa nikmat, romantis, tapi zaman dimana makan sepiring berdua adalah proses penghematan ekonomi yg luar biasa yang bisa diartikan "keadaan ekonomi kalian sdg tidak baik-baik sj"
Dari 10 orang hanya 1 orang yg bertahan dengan pasangan dalam keadaan ekonomi sulit, karena apa? karena mereka tidak punya pilihan lain, karena faktor pendidikan mereka, sehingga mereka terkungkung dalam penjara kehidupan dimana mereka terpaksa menjalaninya. Bahagiakah mereka? tentu mereka akan menjawab bahagia tapi sambil bercucur air mata, akan berbeda rasanya jika mereka menyebutkan bahagia sambil tersenyum. dan ucapan bahagia itu harus diucapkan oleh kedua pasangan bukan sendri-sendiri. Bukankah rumah tangga dijalani berdua? lalu apa artinya jika yg bahagia hanya 1 orang sj?

Dari kecil lingkungan keluargaku kebanyakan chinese, tapi kami bkn Chinese, kami asli dari suku Sunda.

hanya karena urusan bisnis keluarga, pertemanan dan urusan lainnya kami lebih sering berinteraksi dg Chinese ketimbang saudara kami dari suku Sunda ya kecuali tetangga..

Mereka yg ku kenal smw nya baik-baik, ramah, bahkan slalu ngasih hadiah ini itu, H-1 lebaran slalu bertamu utk sekedar mengucap "selamat lebaran"

meski kami tidak pernah mengucapkan selamat natal pada mreka atau imlek atau hari raya mereka, tp tiap tahun mreka tidak pernah lupa utk berkunjung di H-1 lebaran.. mereka tidak tersinggung,,

dari situ aku belajar bahwa tidak semua org China itu jahat, tidak semua pelit, tidak semua curang, tidak semua org China itu licik.

krn memang ada 1 - 2 org yg jutek dari org-org China yg ku kenal itu. jutek aja sih tp masih ada sedikit kepedulian dr hatinya.. dikit sih kyknya...

waktu ak masih SD bahkan anak2 mereka sering bermain di tempatku dikala weekend atau pd saat libur sekolah.

Disetiap tingkat sekolah seperti SMP, SMK, masuk masa2 kuliah, bahkan di beberapa tempat kerja ku jg banyak chinese..

jd ak sdh tidak asing dg tipe mata dan jenis kulit mereka..

sampai pd keinginan utk memiliki pasangan org China.

namun sayang, dari semua Chinese yg ku kenal, tidak ada satupun yang MUSLIM hahaha

sekarang mw cari yang se akidah sj lah.. meskipun bkn chinese.. :(

tpi kok kyk ga ikhlas gt ya nyarinya.... ya gimana donk. perasaan ga bsa dipaksakan..

sblm ini kenal laki2 non Chinese tp feel ku biasa2 aja.. bahkan datar aja gtu..

tp ak memang tertarik pd org yg matanya sipit sih.. kulit putih..

kan meskipun ga chinese banyak tuh yg matanya sipit..

boleh lah tuh diajak kenalan dlu hehehe

disini ak hanya ingin menyampaikan, sangat amat wajar jika manusia memiliki kriteria yg di inginkan utk dijadikan pasangannya. tp terlepas dari itu smw sdh di atur Allah dg sangat amat baik yg sdh di tulis dlm kitab lauhul mahfuz

hmmm,, jd penasarn siapa jodohku sebenarnya...

advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo