HIDUP ITU SEBENARNYA SEDERHANA, tapi nafsu kita yàng membuatnya jadi sulit.
Kalau anda mempelajari serta memahami ilmu hikam, mantex dan balaghah maka kalian akan melihat bahwa semua itu sederhana dan simpel, tidak sesulit yang di pikir dan di pahami.
Contoh inti mencari pasangan
Cukup seakidah, masalah lainnya itu urusan Tuhan, kalau dia jodohku pasti ada jalan untuk bersatu, kalau bukan jodohnya meski sekufu pasti ada kendalanya, sesederhana itu.
Tapi nafsu kita pun mewajibkan pasangan kita harus ini dan itu, hey....halo.... Tuhan aja kamu ingkari dengan dalih pembenaran bukan kebenaran.
Kamu yakin dan mengimani Tuhanmu ?
Ketika gaji sudah habis sebelum tanggalnya, atau ketika atm sudah limit, kamu bingung. gitu kok ngakunya yakin dan iman, Hey....halo.... kamu punya Tuhan, ketika kamu berfikir aku besok makan apa itu sudah menghina Tuhan.
Kamu itu hanya mahluk dan tugas kamu hanya berusaha.
Biar sang khaliq yang menentukan.
Ketika kamu suka dengan perempuan kamu tinggal ngomong dan chat baik baik, di terima ya syukur tidak di terima ya cari lagi, Sesederhana itu.
Kalian itu masterpiece dari sang khalik, apapun agamamu kalau minta dengan yakin dan bersungguh sungguh maka di kasih karena Tuhan punya sifat pengasih, Sesederhana itu
Hanya intermezzo dari judul di atas, sebelum masuk ke cerita inti tentang kisah aku dan dia yang akan di publikasi dalam bentuk novel berjudul "Tuhan suka bercanda".
Mungkin bulan depan aku mau pamitan kepada seluruh penghuni AN, saya sudah Lulus 100% dari AN, kenapa harus bulan depan, untuk menceritakan kisah kami dari mulai bukan siapa-siapa menjadi teman hidup.
Mungkin siapa tahu bisa bermanfaat karena yang aku ceritakan bukan dongeng dan sinetron, tapi kisah nyata lika liku dan perjuangan penuh darah dan doa, hingga kami bersatu.
Seumpama Windows dan Linux di satukan.
pernah melihat rinai menggumpal sukmakan asa, oh ya debu pun mulai menutupi permukaan.
Ada Secercah lelah meniup marah jika untuk manisnya aku merasa terasing ?
Maka senjakan manja nestapa
bergelayut masa aku menata.
Ujung telunjuk menuding ... aku.
by tqm
Sepintar - pintar nya manusia adalah sebodoh bodohnya iblis
Semarang pagi ini
Sungguh miris sekali.
ketika propaganda menjadi alat pemecah belah.
Media informasi apapun jenisnya adalah ajang silaturahim, bukan ajang mencaci maki atau kesombongan diri.
Kita adalah debu atom dari siklus galaxy, jadi belajarlah perbaiki diri.
Kesadaran itu hak prerogatif Tuhan, kita tidak boleh memaksakan kehendak dengan selalu mencekoki dalil dan filosofi agar Hati dan pikiran wajib menerima.
Ingatlah syaitan lebih pintar dari kita, iblis lebih cerdik dan berpengalaman dalam memutarbalikkan fakta dan keadaan.
Maka "Tangan tengen Gondelan klambine Nabi, tangan kiwo cekelan sarunge Yai", pesanku pada akal dan pikiran.
Ajining Robo Ono ing Busono
Sering sekali apa yang terlihat itu dijadikan pembenaran sehingga banyak yang terjebak dan tertipu karenanya.
Coba kaji dulu baru berpendapat, belum mesti apa yang di lihat itu yang terjadi. Contoh Intel yang menyamar.
ilmu Hikam itu sangat bagus jika di pakai orang yang sedang menggali Hakikat (kebenaran sejati), tapi kalau kalian masih bergelut dengan syariat (aturan) maka sampai lebaran kuda tidak akan mendapat isinya, hanya mendapatkan kulitnya.
Ilmu Hikam kalau dari sudut sains itu ilmu fisika, ingin paham fisika pasti harus pintar matematika dulu, agar bisa faham isinya bukan kulitnya.
Bohong besar kalau ahli Fisika tidak ahli di matematika, tapi ahli Matematika belum pasti ahli Fisika.
Dalam ilmu Hikam kalau kita tidak punya dasar syariat kuat pasti akan terjerat jebakan dogma yang ada sehingga dianggap gila.
Contoh Jalaludin Rumi, ketika akan meninggal dia malah bahagia, bersuka cita dan mengadakan pesta, ketika paham ilmu Hikam maka apa yang di lakukan Jalaludin Rumi adalah wajar dan lumrah, tetapi bagi masyarakat awam maka menganggapnya gila.
Next jika belajar sebuah ilmu, pastikan sanadnya jelas dan ada Gurunya, jangan asal baca dan Copas agar tidak tersesat memahami ilmu tersebut.
Serasa baru kemarin engkau baru sembuh dari sakit.
Serasa baru kemarin engkau mendoakan aku menjadi ketua Tanfidziah NU di tempatku dan Alhamdulillah jadi.
Serasa baru kemarin Gus Dur sowan, dan Engkau perintahkan Gus Dur maju jadi presiden untuk menyelamatkan negeri ini dari peralihan kekuasaan orde baru menuju orde paling baru.
Bumi Jawa tengah menangis
Tanah Pertiwi Indonesia kehilangan putra terbaiknya kembali
Ucapan belasungkawa dari tingkat desa sampai presiden Indonesia berjajar tidak muat penuhi halamanmu.
Aku dulu santrimu yang termuda
Aku dulu santrimu yang paling suka tidur saat sorogan
Aku dulu santrimu yang sering kau ajari sesuatu lewat mimpi
Aku dulu santrimu yang selalu Engkau maafkan meski sering membuat onar dan melanggar peraturan pesantren.
Abah ..
aku memanggilmu begitu
Nang Inu
Sebutanku.... saat Engkau memanggilku
Selamat Jalan .. Abah.
sosok guru dan ayah yang ku sayangi
saat aku di penjara suci tempat engkau mengasuh kami.
Seorang diantara kiai khos negeri ini
Seorang Ulama sepuh yang kharismatik
Seorang diantara team Walisongo, penasehat presiden, bersama dengan Cak nun, Gus Mus, Habib Luthfi, TGB dll.
Darimu aku belajar Riyadussalihin setiap Selasa dan sabtu
Lewatmu aku menggali Sunan Tirmidzi I, II, dan III setiap hari
Sesekali aku mendengar kajian filsafat Ikhya dan Al Um di hari Minggu
Di tempatmu aku mengenal banyak orang penting di negeri ini, menyediakan minum buat
B.J Habibie, Gus Dur, Megawati, Wiranto, Akbar Tanjung, dll yang sering sowan menyampaikan keluh kesah dan minta solusi ketempatmu.
Abah
Engkau sudah mencapai alam keabadian
Engkau sudah melepas semua urusan
Engkau telah Wafat.
Abah
betapa rinduku padamu hanya Tuhan yang tahu
Terkapar menatap sunyi
mengintimidasi resah membalut luka
Apa salah manusia punya kelemahan
Apa benar manusia punya kelebihan
sore itu aku pergi...
membawa lubang yang menganga
biar lah aku sendiri
meringkuk menunggu mati
by tqm
Penat Panen.... nunggu musim hujan dulu baru di olah lagi
Saatnya adventure.. bareng teman-teman petani.
Sekarang berangkat.
Random Country, dan yang terpilih adalah Depok.
Tertarik dengan daerah yang dulunya masuk wilayah Jakarta pernah di akui oleh wilayah Bogor tapi akhirnya memilih ke wilayah Jawa barat.
Depok.. iam coming.
(Nok kakang mah cuma wong tani
mung bisa tulus nyayangi
tapi lamon senok ngejar materi
pasrah bae los mana luru wong sugih.)
Yang lain pamer ketampanan, harta benda dan hal yang berbau wah, aku mah apa hanya petani di sawah.
Ada banyak hal yang aku dapatkan ketika turun langsung menjadi petani, malu ...tidak, justru aku SANGAT BANGGA malah aku pamerkan.
Filosofi manunggal dengan alam, rendah hati, dan menerima takdir adalah hal utama yang aku dapatkan dari bertani, dan tidak di ajarkan di Universitas manapun di Dunia.
Menyatu dengan alam sehingga bisa membaca kapan hujan kapan panas, kapan musim tanam kapan di beri pupuk dll, tanpa bantuan alat canggih adalah pelajaran pertama, dengan modal kejujuran dan kerja keras.
Bahwa nasi/gandum yang kita konsumsi ternyata melewati 18 proses dari petani sehingga bisa konsumsi. Masih suka kah kita menyia-nyiakan kerja keras mereka dengan sering membuang "makanan"?
Sederhana dan bersahaja tidak butuh pencitraan atau nama adalah modal untuk rendah hati. Tetap menjadi baik meski di jelek kan lewat cerita orang yang belum pasti kebenarannya.
Ikhlas itu bukan di mulut dan hati, tapi dengan perbuatan, itu adalah titik Kulminasi dari menerima takdir.
Manusia berencana Tuhan penentunya, hasilnya baik/ buruk di terima dengan tersenyum, Urip ojok kakean sambat.
Belajar Kehidupan dengan "Merasakan" dan "Di rasakan" agar tidak mudah menghina dan menyepelekan orang serta merasa diri paling benar.
#petanipadi, petanigandum dan petanikode