Mbak : Kamu asli jawa yah?
Akang : Iya, jawa-ban dari segala doamu.
Tidak selamanya jodoh datang sendirian,
Kadang juga datang sepaket sama anaknya.
"Jomblo adalah wujud kesombongan, karena merasa seluruh persoalan bisa dihadapi sendiri"
--Sujiwo Tejo--
Semoga kita tidak termasuk orang2 yang sombong.
Kang Jay
Apa yang kalian lakuin kalau misalnya inget mantan?
1. Langsung ketemu
2. Telpon bilang kangen
3. Chat bilang kangen
4. Bakar kenangan
5. Isi sendiri dikolom komentar
Kang Jay
Ada begitu banyak kisah cinta umat manusia, di antaranya ada yang berakhir bahagia, tetapi tak sedikit pula yang merana. Mencintai berarti mengambil risiko untuk patah hati. Begitu pula yang dialami seorang sahabat Rasulullah, Salman al Farisi. Salman al Farisi adalah orang Persia pertama yang masuk Islam. Beliau adalah inovator dalam strategi militer seperti rekomendasi pembuatan parit pada Perang Khandaq, sehingga kaum Muslim menang di perang ini.
Pada suatu hari, Salman meminta sahabatnya, Abu Darda untuk menemaninya mengkhitbah (melamar) pujaan hatinya. Betapa bahagia Abu Darda mendengar niat baik sahabatnya. Tanpa berpikir panjang, Abu Darda langsung menyanggupi permintaan sahabatnya.
Keduanya pun pergi ke rumah sang perempuan dengan hati bahagia. Setibanya di sana, orangtua perempuan tersebut menerima dan menjamu keduanya dengan baik. Abu Darda pun memperkenalkan dirinya dan sahabatnya, serta menyampaikan maksud baik sahabatnya yang ingin meminang putri mereka.
Betapa bahagia sang ayah mendengar tujuan mulia sang lelaki di hadapannya. Namun ia tak serta merta menerima lamaran laki-laki Persia tersebut. Ia kembalikan keputusan itu kepada anaknya, karena bagaimanapun sang anak memiliki hak untuk memilih siapa yang kelak akan menjadi imam hidupnya.
Sang putri akhirnya menyatakan pendapatnya kepada kedua orangtuanya. Sedangkan Salman dan Abu Darda menunggu dengan hati berdebar-debar. Dalam hati, Salman berdoa agar maksud hatinya disambut baik dengan perempuan idamannya. Beberapa saat kemudian, sang ibu akhirnya angkat bicara,"Mohon maaf kami harus berterus terang, dengan penuh hormat putri kami tidak bisa menerima pinangan ananda Salman al Farisi”.
Jawaban dari sang ibu bagaikan petir di siang bolong. Hancur sudah harapan Salman untuk hidup bersama dengan pujaan hatinya. Cintanya ternyata bertepuk sebelah tangan, bunga-bunga cinta yang selama ini dijaga dan akan diberikan kepada sang gadis idamanpun layu. Tetapi itulah ketetapan Allah (qadarullah) yang menjadi rahasia-Nya, yang tidak pernah diketahui oleh siapapun kecuali oleh Allah.
Belum juga tersadar dari kenyataan, Salman kemudian mendengar ucapan yang lebih perih lagi. Sang ibu melanjutkan “Namun karena kalian berdua datang dan menggharap ridho Allah. Jika saudara Abu Darda memiliki tujuan yang sama, maka putri kami akan bersedia menerimanya”. Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itulah yang dirasakan Salman. Begitu kaget Salman mendengar perkataan sang ibu. Tidak cukup dengan penolakan cinta, Salman juga harus menerima kenyataan pahit bahwa perempuan yang diidam-idamkannya justru lebih memilih Abu Darda, sahabatnya sendiri.
Namun siapa sangka, dalam keadaan patah hati Salman al Farisi bukan justru membenci sahabatnya. Ia malah ikut berbahagia. Dengan ikhlas dan tegar, Salman melepaskan harapannya seraya berkata , “Semua mahar dan nafkah yang sudah aku persiapkan ini aku serahkan kepada Abu Darda. Dan aku pula yang akan menjadi saksi pernikahan mereka”.
Betapa besar kemuliaan hati Salman al Farisi. Ia sadar bahwa cinta kepada manusia tak boleh melemahkan imannya. Kekuatan Salman bukan hanya terlihat dari fisiknya, tetapi juga dari hati dan imannya.
Salman al Farisi juga sangat paham arti persahabatan sejati. Tak sedikitpun rasa benci kepada Abu Darda terbesit di hatinya. Ia justru turut berbahagia ketika sahabatnya bahagia. Coba bayangkan, betapa banyak kasus persahabatan yang rusak karena cinta. Namun Salman tetap menjaga kokoh persahabatannya hingga akhir hayatnya.
Dikemudian hari dimasa khalifah Umar bin Khattab, Salman menjadi gubernur Madain (daerah kelahirannya) hingga beliau wafat. Sebagai gubernur beliau digaji 5000 dinar (kira-kira 9 Miliar per tahun), gaji itu tidak pernah ia pakai. Semuanya ia sedekahkan. Beliau lebih suka makan dan minum dari hasil tangannya sendiri dalam kesederhanaan. Beliau tetap bekerja di kebun kurma.
Salman akhirnya menikahi gadis keturunan Kindah yang sangat cantik dari keluarga kaya raya bernama Shawwab. Walau dari keluarga kaya, istrinya menyetujui dari awal malam pertama untuk hidup sederhana,
Istrinya bilang, "Wahai sahabat Rasulullah, aku saksikan kepadamu bahwa semua yang ada di dalam rumah ini aku sedekahkan untuk Allah dan semua budak aku bebaskan. Cukuplah aku makan gandum. Dan aku akan membantumu mengurus rumah tangga dan mencari nafkah”. Kalimat yang LUAR BIASA dari seorang istri. Salman berkata, “Semoga Allah merahmatimu dan menolongmu.”
Demikian juga dengan Abu Darda, beliau hidup dalam kesederhanaan. Pada masa khalifah Usman bin Affan, Abu Darda dipercaya menjadi hakim di Syam hingga beliau wafat. Dia menjadi hakim yang disegani.
Berapa lama berselang bertemulah Salman dengan Abu Darda dan istrinya, dengan penampilan Abu Darda yang kusut dan berbeda dari sebelumnya, maka Salman bertanya kepada Istri Abu Darda mengapa kondisinya sedemikian. Istri Abu Darda pun menyampaikan, “Abu Darda adalah lelaki sholeh, ia adalah lelaki langit, dia banyak beribadah kepada Allah, sehingga kurang perhatiannya pada kami keluarganya”.
Kesederhanaan Abu Darda juga pernah dilihat langsung oleh Umar bin Khattab. Disuatu malam Umar datang kerumahnya, Umar langsung masuk ke dalam rumah karena tak terkunci. Umar pun merasa terharu dan prihatin melihat kondisi rumahnya. Dalam kegelapan Umar meraba tempat Abu Darda tidur, yang kiranya itu kasur tersebut hanya pasir belaka.
Umar kemudian menawarkan bantuan, namun ditolak dengan halus oleh Abu Darda. Abu Darda ingin mengikuti sunnah Rasulullah bagaimana kesederhanaan hidup Rasulullah hampir tak ada yang menyamainya. Semua tindakan Rasulullah terbayang kembali dengan jelas di pelupuk mata mereka, sehingga keduanyapun menangis tersedu-sedu sampai pagi.
Kedua sahabat Rasulullah, yaitu Salman Al Farisi dan Abu Darda benar-benar muslim saleh yang sudah tak membutuhkan kemewahan dunia ini sampai akhir hayatnya.
Kang Jay
Pendapat para Ulama bahwa dalam Agama menyebutkan tidak ada istilah atau kata-kata Jodohnya belum datang, tidak ada itu. Umumnya setiap orang pasti akan mendapat sinyal jodoh dari Allah.
Seperti juga hidayah ada sinyalnya juga, misal saat kita dengar adzan maka ada panggilan hati untuk shalat, terbangun tengah malam untuk cenderung mengajak tahajud, atau lihat fakir miskin maka hati kita terketuk untuk sedekah, jadi itu semua adalah sinyal hidayah. Tinggal kita mau menganggap serius sinyal itu atau tidak.
Sama halnya dengan Jodoh, menikah adalah ibadah, maka Allah berikan sinyal Jodoh pada tiap orang, tidak ada yang tidak dapat sinyal jodoh itu. Lagi-lagi, tinggal kita mau menganggap serius sinyal itu atau tidak. Artinya pasti ada lawan jenis yang kecenderungan dia pada kita walau apapun kondisi kita. Problemnya adalah kitanya yang suka REWEL.
Mohon maaf saya pake kata-kata Rewel, karena kita banyak lihat disekitar kita ada orang kakinya lumpuh atau buta atau bahkan kerdil tapi punya istri/suami bahkan punya anak. Apalagi kita yang masih komplit anggota badan. Sehingga setiap datang sinyal jodoh bahkan saat sinyalnya sangat dahsyat dengan kecenderungan kuat, bahwa dia suka ama kita dan kita juga ada rasa padanya, maka langkah pertama adalah kita bisa shalat Istikharah meminta petunjuk dari Allah untuk dimudahkan.
Ketika termudahkan maka bisa lanjut sampai menikah, selesai what next, jangan kita tertahan di step mencari jodoh berputar-putar tanpa ada nextnya. Jika udah merasa cocok ya sudah, kemudian melangkah ke jenjang berikutnya. Bukannya banyak berpikir, "Oh mungkin nanti ada yang lebih baik".
Maka selalu kita husnudzon pada Allah, "Oh Allah sudah kirim yang terbaik", kita terima terus mengharap kebahagiaan di rumah tangga. Sayangnya banyak dari kita yang ngotot menunggu, padahal Allah sudah datangkan si merah gak mau, si kuning gak mau, bahkan si hijau gak mau, dorrr. Maunya warna apa, banyak orang seperti itu, REWEL sekali. Sekali lagi dalam pandangan Agama, tidak ada orang yang tidak dapat sinyal jodohnya. Artinya Allah kasih sinyal, dia nolak, kasih lagi, nolak, kasih lagi dan seterusnya karena Allah maha pengasih.
Kadang, subhanallah, ada 3 sinyal bersamaan alias ada tiga orang yang cenderung dengan kita atau ada 3 orang yang mau kita dekati, maka tinggal Istikharah "Ya Allah dari 3 ini mana yang terbaik". Jadi patokannya selalu agama. Kemudian kita cenderung pada 2 yang terbaik, maka kita berdoa lagi ke pada Allah mana yang the only one.
Mungkin kita bisa diberi tahu lewat mimpi, namun isyarat dari mimpi hanya terjadi sebagian kecil setelah Istikharah, bagian besarnya kita suka dapat informasi positif atau negatif tentang calon jodoh yang kita bidik. Biasanya tiba-tiba kita tahu sesuatu tentang dia. Informasi tersebut seperti Allah kasih tahu, semacam sinyal "Oh orang ini tidak tepat".
Hal diatas adalah melihat dari sudut pandang sinyal external, lalu jika kita melihat dari dalam hati kita maka sinyal paling DAHSYAT dia jodoh terbaik dari Allah, bisa kita kaji dari firman Allah:
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS Ar-Rum: 21).
Kesampingkan hal lain dihati kita semisal Cinta, prioritaskan pada kecenderungan kita untuk merasa TENTRAM (Peace) bersamanya. Jika sudah ada perasaan tentram bersamanya setelah Istikharah maka insya Allah dia adalah jodoh kita. Karena tujuan pernikahan adalah mendapat ketentraman. Sinyal tentram ini adalah prioritas pertama sebagai sinyal paling DAHSYAT sesuai judul blog ini.
Sekali lagi, jangan pernah ada suudzon ke Allah bahwa Allah belum kasih jodoh ke kita, padahal kita suka ngotot dengan kriteria kita yang sering mengabaikan sinyal-sinyal dari Allah.
Ingat Jodoh itu masuk dalam takdir Ikhtiar, pilihan kita, sama seperti kita mau minum air putih atau air teh. Mau menikah sama orang ini atau orang itu. Jadi pada saat kita pilih si dia setelah kita jeli menangkap sinyal dari Allah maka Allah mudahkan sampai ke jenjang pernikahan.
Kalau kita menolak karena ada udzur syar'i, okelah, misal oh orang ini tidak baik akhlaknya. Artinya Allah sedang memberikan pelajaran ke kita bahwa ada orang seperti itu, maka jangan kita terima. Kemudian kita minta petunjuk, kemudian dikasih lagi sinyal jodoh baru. Tapi ada dikasih sinyal si dia orang baik tapi masih REWEL, gak mau. Ingatlah bahwa bukan berarti jika kita menikah dengan orang baik, sholeh/sholelah, tampan/cantik, maupun kaya kemudian dia sempurna dan tidak punya salah. Kagak.
Lalu jika kita sudah tangkap sinyal dahsyat dari Allah, kemudian lanjut menikah, ternyata suami/istri buat banyak masalah, bukan berarti sinyal Allah yang salah. Ingat pernikahan adalah ibadah yang lama, kita butuh adaptasi karena masing-masing punya pengalaman hidup berbeda-beda sebelum disatukan. Ga bisa ujug-ujug cocok, butuh adaptasi.
Maka ayo mari kita jangan dengarkan bisikan Syaitan dan hawa nafsu kita ngotot pada kriteria jodoh yang fana untuk terus mengundur-undur menikah walau sudah mendapat banyak sinyal jodoh dari Allah, jangan sampai baru tersadar ketika usia sudah tua renta.
Percayakan pernikahan kita kepada Allah, dan terus berdoa menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah. Aamiin.
#reminder_diri
Kang Jay
Pusing bahas berat2 mending ringan2, okelah mode on energi muda. Tau gak sih cowo itu sangat sangat sangat sensitif pada sentuhan. Kalau cewe nih ya ama bestie masih gandengan masih rangkulan masih cipika cipiki bahkan tidur bareng satu selimut. Sedang cowok mana ada, cowo sejak lulus SD sudah kagak ada yang pernah ngelus2 lagi, ibunya aja udah ga pernah elus dan peluk maka jadilah cowo tuh haus belaian haha. Cowo itu jablay tau gak sih. Jadi sekalinya dibelai langsung berasa sampai tulang, hiiii merinding kebawa mimpi.
Cewe biasanya berpikir kalau ngepegang cowo maka cewe yang rugi, ih gue kan cewe, no salah karena cowo lebih butuh sentuhan. Jadi kalau suka ama cowo, tertarik ama cowo, misal "cowo ini lucu nich" maka jangan lupa dipakai sentuhannya misal cukup sentuh lengan dikit aja, yah biasa aja jangan diuwel-uwel. Misal blm lama kenal maka tap lengan dikiiit saat ketemu, "eh kamu kemana aja". Kemudian udah mulai akrab "Eh kamu lagi ngapain", ditepuk dikit, lanjut dipukul ringan atau dicubit saat ngomong lucu.
Intinya ada sentuhan, selama ini banyak cewe yang salah mainnya, yaitu sama yang nggak suka malah tu cowo dipegang-pegang, dicubit, dipukul2, dirangkul2 akhirnya si dia yg kagak disuka malah ngejar-ngejar. Coba di ingat-ingat. Jadi jangan ya, kalau ama yg kagak disuka jangan dipegang2 justru ama yang disuka yang dipegang2. Oke ya.
Kang Jay
Baik, saya akan bahas tentang Manusia (terutama Pria) apakah butuh Poligami, kita lihat dari sudut pandang science bukan agama atau lainnya.
Manusia itu secara fisik kuat untuk mempertahankan diri dan kelompoknya sehingga manusia sebenarnya tidak butuh poligami. Dalam sejarah manusia, poligami sangat merusak peradaban, dimulai dari jaman pra sejarah ketika pria homo erectus/neandertal dll bersaing dalam kelompok dengan membunuh pria2 lain agar menjadi paling kuat sehingga bisa mendapat banyak wanita kemudian harus memelihara wanita2 dan anak2 tersebut. Maka pria prasejarah itu yang paling kuat itu sangat sibuk padahal dialam yg ekstrim sehingga sulit memunculkan peradaban dan akhirnya manusia prasejarah itu punah.
Sedang peradaban manusia homo sapien sekarang mampu bertahan hidup karena berdasarkan perkawinan berbasis monogami, ada satu ayah yang berburu/bertani khusus untuk satu ibu yang merawat anak, si pria tidak terlalu sibuk untuk menafkahi dan menjaga keluarganya. Peneliti bernama Owen L mengatakan, "Tubuh manusia didesain sesuai dengan aturan monogami". Dimana kecenderungan jika bukan orang kaya raya, poligami malah membuat pria homo sapien cepat koit karena kelelahan mencukupi kebutuhan keluarga, seperti pria dijaman prasejarah.
Poligami walau untuk beberapa suku adalah solusi namun itu adalah beban peradaban. Misalkan seandainya kaisar2 china tidak berpoligami maka dinasti2 mereka mungkin akan bertahan lebih lama, kaisar china yg punya selir dibawah 500 malah diketawain. Demikianpun terjadi di Jawa, Erlangga terpaksa memecah kerajaannya menjadi Jenggala dan Kediri gara2 dia punya banyak istri dan banyak anak yang potensial menjadi putra mahkota. Perseteruan kerajaan di Jawa yang berlarut2 ratusan tahun sehingga menjadi sangat lemah menjadi hanya Yogyakarta dan Surakarta gara-gara poligami.
Lalu apakah poligami masih relevan di masa kini? Menurut saya poligami unt masa kini sudah tidak relevan pada hampir semua kasus. Lalu ada penggiat poligami bilang, kan jumlah wanita dan pria lebih banyak wanita ???? nah coba lihat survey perbandingan berdasar usia di Indonesia. Dimana terlihat perbedaan usia pria lebih sedikit di Indonesia baru muncul diusia 40 tahun, kalau yg muda2 mah seimbang. Jadi usia 40 tahun keatas baru wanita lebih banyak, mgkn karena banyak pria koit diusia diatas 40 tahun haha. Dimaklumi karena pria 7 tahun lebih pendek umur koitnya dibanding wanita. Mengapa? Terutama karena wanita tidak bekerja kasar, wanita lebih menjaga kebersihan dan kesehatan, makan lebih teratur, wanita jg punya siklus bulanan unt regenerasi darah dll. Jadi poligami menjadi RELEVAN jika wanita yang dipoligami berusia diatas 40 tahun apalagi 50th 60th dimana kesenjangan jumlah wanita diusia 60th keatas jauh lebih banyak dari jumlah pria 60th keatas. Jangan alasan poligami tp carinya wanita 20-30th haha ini mah menjadikan pria lain usia 20-30th jadi jomblo, kasihan lah, mengambil jatah pria muda, janganlah walau anda mampu karena kaya raya.
Sekali lagi, walau praktek poligami bisa memberi solusi bagi beberapa kasus, tapi untuk banyak kasus lainnya adalah beban dari peradaban dan kebudayaan. Peneliti Daniel E. mengatakan, "Kecenderungan kita berpasangan monogami telah menggantikan persaingan para pejantan alam liar memperebutkan sumberdaya wanita (akan seks). Dan dengan gaya perkawinan inilah kita bisa mencapai kelompok besar yang sangat terikat dalam organisasi yang rumit dan membuahkan peradaban.".
Kesimpulannya apa? Jadi secara science tidak dapat disimpulkan karena pria itu ambigu apakah karakteristiknya monogami, poligami atau selingkuh. Walau tidak dapat disimpulkan, tapi sy berusaha memberi gambaran latar belakang kenapa pria cenderung bermonogami.
Pembahasan berikutnya tentang apa ada hubungan antara poligami dgn selingkuh ?. Jadi poligami dan selingkuh adalah dua hal yang berbeda, yang berasal dari dua bagian otak pria yang berbeda. Sehingga kita tidak bisa mempercayai bahwa poligami adalah SOLUSI dari perselingkuhan, tidak bisa ya. Keinginan pria berpoligami dihasilkan dari sisi otak satunya, yang akan bisa punya hasrat selingkuh jika dari sisi otak satunya lagi menginginkannya. Dan orang berpoligami (yg muncul dari sisi otak satunya) belum tentu mau berselingkuh karena sisi otak satunya tidak mengizinkan. Karena ini dua ranah yang berlainan, poligami lebih banyak melibatkan fungsi neokorteks dibanding sekedar selingkuh. Jadi jangan kaget jika orang akhlaknya baik taat ibadah bersahaja sayang keluarga kemudian poligami, bahkan di islam sendiri dibolehkan poligami jika istri sebelumnya telah dibahagiakan sebagai kewajiban utama spt ibadah wajib baru kemudian melaksanakan sunnahnya dengan berpoligami. Jadi salah kaprah jika pria ingin poligami tapi istri sebelumnya belum bahagia bahkan mencaci maki istrinya didepan gebetan yg ingin dipoligami, itu sih pria gagal cuman cari pelarian alias niat poligaminya muncul dari sisi otak selingkuhnya alias tujuan utamanya melegalkan selingkuh. Jadi ingat ya, poligami sesungguhnya itu sulit dibandingkan dengan pria mesum yang suka selingkuh, karena muncul dari dua sisi otak berbeda. Demikian ketik-ketik saya.
Kang Jay
Beberapa tahun ini saya terkesima membaca banyak berita, istri A kepergok selingkuh oleh suaminya, istri B C D dsb. Kenapa berita2 saat ini banyak didominasi oleh istri selingkuh bukan pria selingkuh, apakah karena para kuli tinta cari hanya memberitakan yg bikin sensasi aja atau itu kenyataan zaman modern ini. Kasus ini gampang kita baca tinggal search digoogle, tiktok atau youtube "Kepergok selingkuh" maka kita akan menemukan sebagian besar terutama dibagian2 atas adalah wanita yg kepergok selingkuh.
Padahal seharusnya stereotype ini buat pria, suatu hal yang normal jika pria selingkuh, label pria buaya lah pria playboy lah udah biasa. Bahkan dulu ada hasil survey dinegara2 islam temasuk negara2 melayu menunjukkan kalau pria yang anunya besar maka cenderung selingkuh, sedang pria yang anunya kecil cenderung poligami. Haha ga ada mendingnya.
Namun dalam beberapa tahun ini, para ilmuwan di barat bahkan di Indonesia telah melakukan serangkaian penelitian bahwa wanita masa kini memiliki kecenderungan lebih untuk melakukan perselingkuhan di banding pria. Seorang peneliti bernama W. Martin bahkan bilang, "Kami tadinya menganggap bahwa laki2 adalah jenis kelamin yang lebih liar dari wanita dalam hal sex, tapi ternyata itu tidak benar".
Ini sangat mengherankan para peneliti, kok bisa sebelumnya wanita dianggap resesif, tidak seagresif pria dalam hal sex, tapi kenapa data sekarang malah sebaliknya, kondisi di dunia seperti itu, dan di Indonesia juga seperti itu adanya. Di Asia, Indonesia no.2 setelah Thailand sebagai negara tukang selingkuh dimana menurut survey 40% pasangan di Indonesia berselingkuh dan dari 40% itu wanita 15% lebih banyak dari pria. Ini adalah fenomena zaman sekarang, atau apakah ini akhir zaman?.
Baik, akan saya bahas secara psikologi sesuai bidang keilmuan saya, beberapa alasan utama kenapa wanita zaman sekarang lebih banyak selingkuh dibanding zaman dulu.
Yang pertama adalah Kesempatan. Wanita masa lalu itu punya kesempatan sedikit. Wanita sekarang ini banyak bekerja diluar rumah sama dengan pria, sehingga punya kesempatan lebih besar untuk selingkuh dibanding wanita masa lalu. Peneliti barat bernama Natasha B bilang, "Wanita pekerja banyak selingkuh karena di tempat kerjanya banyak obrolan pekerjaan yang sulit dipisahkan dgn obrolan intim dan emosional. Sehingga banyak alasan untuk selingkuh dgn rekan kerja prianya." Berdasarkan riset terbaru tentang profesi di Indonesia yg paling banyak perselingkuhannya : 1. Pekerjaan berhubungan dgn Keuangan, 2. Maskapai penerbangan, 3. Guru & Dosen, 4. Tenaga Kesehatan, 5. Pegawai Kantoran. Nomer satu dimaklumi misal kerja contoh di bank atau asuransi banyak yg cantik2 dan ganteng2. Jadi bisa ditegaskan bahwa Kesempatan jadi yg pertama alasan selingkuh.
Kemudian alasan kedua adalah Kemandirian. Survei yg dilakukan peneliti Indonesia bernama Joris menunjukkan wanita dgn posisi tinggi dikantor lebih rentan terlibat perlingkuhan dibanding wanita posisi biasa. Wanita2 sekarang banyak yg terlibat dalam ekonomi sehingga membuatnya tidak takut terhadap semua resiko akibat perselingkuhan seperti cerai. Wanita jaman dulu takut banget kalau ketahuan selingkuh, karena ada stigma misalkan dihajar pasangannya, malu sama saudara tetangga, tapi wanita jaman sekarang sebenarnya takut selingkuh tp taraf takutnya lebih rendah dari wanita jaman dulu. Seperti ga bisa dihajar suaminya karena banyak UU kdrt yg melindungi wanita. Juga tidak takut cerai karena memiliki basis ekonomi yg kuat. Trus stigma sebagai janda sekarang sudah tidak relevan bahkan banyak yg sudah mengabaikan. Kita lihat banyak artis kepergok selingkuh, tapi akhirnya Netizen memaafkan. Jadi bisa disimpulkan, selingkuh bukan hal menakutkan bagi wanita karena kurangnya kontrol sosial yg memadai. Indikasi ini jg bisa dilihat dari angka perceraian didominasi 73% karena wanita menggugat cerai, artinya cerai aja tidak takut apalagi selingkuh. Makanya para pria di AN kalau mau cari istri setia maka jangan cari wanita Mandiri, hehe bercanda haha terserah aja.
Alasan ketiga karena Sex. Ada stereotype yang selama ini diyakini tapi itu salah, yaitu pria kalau selingkuh karena ingin mencari kepuasan seksual, sedangkan wanita mencari kepuasan emosional. Padahal baik pria dan wanita memiliki hasrat dan dorongan terhadap seksual yg sama, bahkan kalau sudah sama2 menyala maka wanita jauh lebih kuat dari pada wanita. Yang membedakan adalah pria sebagai inisiatornya dimana pria yang lebih mudah terangsang dan yang mengajak, sedang wanita menunggu, tapi kalau wanita sudah dirangsang dan sudah di puncaknya bahkan lebih dari laki2 galaknya. Nah masalah ini jarang disadari oleh masyarakat kita sehingga kalau dalam suatu hubungan seksual, pria kadang suka menganggap wanita hanya sebagai obyek seksual dan wanita tidak layak dipuaskan. Karena anggapan pria, soal puas atau tidak puas dianggap "ah nafsu wanita kan bisa hilang sendiri, aku udah loyo nih". Nah ini SALAH. Ketika si pria udah puas maka selesai, nah si wanita sebenernya nggak. Jadi walau terlihat rutin suami istri dalam hubungan seksual yah 3x seminggu, si suami puas puas puas, tapi ternyata istrinya nggak nggak nggak. Nah inilah yang menjadi pemicu terjadinya istri selingkuh. Sudah rahasia umum bahwa banyak istri2 yang punya partner (pria lain) yang hanya bertemu untuk melampiaskan kebutuhan seksualnya karena si pria lain ini lebih jago memuaskan si istri. Peneliti Indonesia bilang, "Dalam hubungan seksual, pria kebanyakan meminta wanita melakukan apa yang dia mau tanpa imbal balik setimpal padahal wanita modern memiliki tingkat pengetahuan lebih besar dari sebelumnya. Maka jika tidak puas dirumah maka wanita tidak segan mencari sesuatu yg baru bagi dirinya diluar". Makanya wahai pria tolong diperhatikan hal2 semacam ini. Buat para suami itu menjadi tanggung jawab untuk memuaskan istri sebagai nafkah bathin. Jangan berkedok sunnah Rosul ee kitanya aja yg cari kepuasan hehe. Geli euy nulisnya dari tadi xixi.
Diatas adalah tiga alasan kenapa wanita selingkuh, tapi sebenarnya kalau hanya ketiga alasan ini maka seharusnya pria dan wanita setara dalam selingkuhnya, misal soal seksual toh sama2 horni, trus kemandirian toh pria jg lebih dulu mandiri, kesempatan jg pria dari dulu kerja diluar. Tapi kenapa jumlah peselingkuh wanita lebih tinggi daripada pria ????. Ini karena relasi hubungan pria dan wanita ternyata dizaman sekarang tidak sama lagi, namun saat ini masih di paksa sama, ini alasan berikutnya yaitu alasan ke empat. Kalau pria menempatkan dirinya untuk "ME" seperti mengayomi, melindungi, mengajak wikwik, memberi hadiah dll, sedang wanita menempatkan dirinya "DI" seperti dikasih hadiah, dilindungi, disayangi, diajak ml, diperkaos hehe. Nah semua itu didunia modern memunculkan masalah, kalau si pria melakukan ME pada wanita trus si pria itu puassss maka selesai dan si pria akan mempertahankan hubungan rumah tangga karena ME jd puas senang dan jadi tidak berpaling alias setia, burungnya kenyang haha. Sedangkan perempuannya karena dia DI, jadi inisiatif bukan pada diri wanita sehingga hanya bisa nunggu. Nah jika ada pria atau suami tidak mengerti akan diri si wanita, si pria tidak memberikan kepuasan pada dirinya, maka si wanita berpikir ulang seperti mencari kepuasan diluar atau tidak bisa mempertahankan hubungan itu. Kebalikannya, si pria mempertahankan hubungan itu karena dia merasa puas udah selesai tidak cari2 yang lain toh si wanita tidak rewel ngamukan dll. Tapi karena wanita DI maka dia tidak bisa ngatur kepuasannya, sehingga ketika gagal mendapat perhatian, memahami dirinya, mendengar curhatannya dsb maka si wanita cenderung melakukan perselingkuhan. Nah inilah yang menyebabkan wanita secara statistik selingkuh lebih tinggi dari pria.
Jadi alasan satu, dua dan tiga membuat wanita setara pria. Maka alasan ke empat ini yang menjadi pembeda yaitu ME dan DI yang kemudian membuat wanita kehilangan arah, misal si wanita lagi gatel tapi suaminya kagak MEngerti padahal si wanita pingin DIgituin namun tidak bisa apa2 mau MEminta malu. Maka si wanita akan mencari pria yang bisa "ME" dirinya.
Semoga ketik2 diatas ada manfaatnya, karena perselingkuhan itu bagaimanapun menyakitkan. Jadi kalau anda pria atau suami kagak mau diselingkuhi maka pelajari kenapa wanita selingkuh agar bisa menservice wanita nya lebih baik hehe. Akhir kata, saya Jay yang tidak mau diselingkuhi mengucapkan terima kasih sudah baca blog ini.
Kang Jay