Ada satu ulama yang sangat saya hormati yaitu KH Maimoen Zubair atau sering dipanggil Mbah Moen. Sebagai pengenalan sy ceritakan tentang mbah Moen, seorang ulama dan NU dari Rembang Jateng, pengasuh ponpes Al-Anwar Sarang. Meninggal diusia 90 tahun tahun 2019. Beliau dimakamkan deket makam istri Nabi yaitu Khadijah.
Dibanyak ceramahnya beliau sering menyampaikan angka keramat 7 dalam kehidupan manusia (terutama pria), beliau menyampaikan umur kelipatan 7 ada beberapa ciri2nya yaitu sebagai berikut:
1. Usia 7 tahun : Masa harus belajar
2. Usia 14 tahun : Masa masuk dewasa, sehingga jangan sampai ada SD masih umur 14 tahun.
3. Usia 21 tahun : Udah harus lulus dari pendidikan menengah.
4. Usia 28 tahun : Kudu udah pintar. Kok ada orang belum nikah usia 28 tahun berarti udah ketuaan kata mbah Moen haha.
5. Usia 35 tahun : Kudu sudah punya pekerjaan. Kok belum punya pekerjaan berarti pawakan (bawaan) pengangguran, karena mungkin tidak bisa bekerja.
6. Usia 42 tahun : Maknanya Asud dalam Al-Qur'an, kalau sudah Asud akan kelihatan kalau fakir terlihat fakir, kalau kaya ya terlihat kaya. Makanya orang kalau usia udah 42 tahun jangan ganti-ganti pekerjaan. Kata mbah Moem kalau usia 42 kok kagak terlihat kaya ya sudah nasib kita haha.
7. Usia 49 tahuh : Sudah hampir habis2an. Sudahlah tidak perlu cari kaya, kalau fakir ya terima fakir aja. Usia 49 tahun tidak perlu hijrah ke pulau lain demi kehidupan yg lebih baik. Terima nasib, fakir ya fakir, kaya ya kaya.
8. Usia 56 tahun : Sudahlah tidak usah kemana-mana, dirumah saja.
9. Usia 63 tahun : Pantes meninggal, pantes juga hidup haha. Kok ada orang usia 63 belum meninggal, ya pawakan hidup lama.
10. Usia 70 tahun : Ya tua beneran, bersukurlah masih hidup.
11. Usia 77 tahun : Pawakan beneran panjang umur. Ketika umur sudah 77 itu balik ke hitungan awal usia 7th, semua kelipatan 7 stelah 7 yang punya angka 7 hanya 77. Makanya kadang usia 77 disebut seperti balik ke sifat anak 7 tahun.
Selain angka 7 tentang kelipatan umur, mbah Moen juga memwasiatkan 24 jam sehari itu dibagi untuk tidur 7 jam, kerja yang baik itu 7jam, trus lain2 spt bikin anak guyon mandi makan nyuci ngepel tuh 7 jam, sisa 3 jam buat ibadah. Ibadah jangan banyak2 karena orang Islam banyak yang fakir karena ibadahnya lebih dari 3 jam.
Kang Jay
"Kang, sebelumnya saya adalah pegawai pabrik rutin kasih nafkah bulanan keistri, namun karena imbas Covid maka pabrik tempat saya bekerja mengurangi sebagian buruh termasuk saya. Saat ini saya usaha dagang kuliner dengan istri bersama-sama, saya yang beli bahan dia yang masak dan bersama-sama melayani pembeli. Apakah usaha bareng sama istri termasuk menafkahi Istri?. Terima kasih."
Baik saya jawab, kalau seandainya semua suami punya perasaan seperti anda maka hidup akan tentram, suami harus merasa punya tanggung jawab memberi nafkah. Sehingga saat istrinya membantu mencari nafkah menjadi gelisah, itu adalah bagus, jadi merasa tergugah untuk berbuat lebih untuk istri.
Adapun istri seperti itu adalah kebaikan istri membantu suami, ini contoh istri yang sholehah bukan menuntut. Padahal bisa aja istri menuntut, "Bang, bukan kewajiban saya membantu mencari nafkah". Namun dengan cinta kasih seorang istri masih bantu suaminya, hidup itu saling tolong menolonglah.
Memang kewajiban nafkah adalah suami, namun istri membantu adalah indah apalagi bisa ketemu setiap saat bahu membantu, itu indah. Jadi sah-sah saja istri membantu mencari nafkah. Jika kita bertemu istri seperti itu, maka kita suami jangan ragu memberikan penghargaan lebih, "Mah, terima kasih ya sudah membantu abang mencari nafkah, abang doakan mamah tambah cantik, besok abang ijinin mamah perawatan di Natasha." Duh indahnya. "Tapi jangan lebih dari 1jt sebulan ya karena kita jg butuh nabung untuk pendidikan anak2". Heh kok ada syarat, hahaha. "Pulangnya bantu abang lagi ya". Hadeh..........
Nah terkait apakah anda termasuk menafkahi istri, ketika istri tidak mempermasalahkan bantuannya, dan anda merasa tidak enak istri membantu anda maka anda tuntas menafkahi istri. Ini soal rasa, karena ada suami yang meminta terus pada istri, suruh sana suruh sini seakan pembantu, apalagi suami kagak kerja malah istri yang kerja, udah gitu malah sibuk pengajian sana sini ibadah sunnah komplit maka yg seperti itu yang ga boleh. Sebagai suami harus penuhi dulu kewajiban nafkah dengan kerja sana sini, kecuali udah usaha sana sini tetap aja melarat maka serahkan keputusannya ke istri jika mau minta cerai. Anggaplah indah istri yang minta cerai saat anda sudah usaha terbaik tetap melarat, artinya dia cerdas tidak mau hidup sengsara, doakan aja istri seperti itu jadi kaya dan bahagia kelak. Aamiin.
Kembali ke awal, anda baik insya Allah dan istri anda sholehah insya Allah. Semoga indah didunia ini dan indah di akherat. Aamiin.
Kang Jay
Kenapa ada ibu-ibu pikirannya kusut banget? Kalau boleh saya bilang ibu2 yang begitu ada dua kemungkinan: sifat aslinya emang gitu atau karena mereka secara ga sadar sebetulnya ga bahagia karena kehilangan identitas.
Banyak yang semenjak berubah status menjadi seorang ibu jadi kehilangan identitas & seluruh hidupnya. Mereka sangat sayang sama pasangan dan anak2nya, juga hidup dan fokus mereka didedikasikan sepenuhnya untuk ngurus Suami dan anak, ya itu ga salah tapi pada akhirnya jadi lupa untuk menyenangkan diri sendiri.
Pun rata2 banyak juga yg sudah memberikan 100% tenaga, fokus, perhatian dan hidup mereka ke keluarganya tapi ga ada feedback dari pasangannya dan anaknya, bahkan kalimat sederhana "Terima kasih ya kamu sudah jadi ibu dan istri yang baik” atau “Ibu makasih ya sudah ngurus aku sama adek" aja ga ada.
Jadi seorang ibu itu berat, banyak Stressnya dari mulai masalah anak, masalah ama pasangan belum lagi kalo ada masalah ama tetangga terus mertua ditambah ipar belum lg masalah ama orang tua sendiri. Wah mumet dan melelahkan. Ya makanya ada yang pelariannya kadang jadi Bitter ke orang lain. Banyak kan ibu2 yang akhirnya berantem ama anak perempuannya, suaminya, mertua, tetangga, menantu atau bahkan stranger di internet (Sosmed dll) yang bahkan tidak dikenal. Ya karena capek, stress dan mereka sudah ga kenal diri mereka sendiri juga ga dapet penanganan untuk kondisi mental mereka karena sekelilingnya juga engga aware, sehingga tanpa sadar meluapkan emosinya secara sporadis serang sana serang sini.
Orang luar bahkan suaminya sendiri suka menganggap ah ibu2 mah kuat, the power of emak2, padahal ya engga juga. Dan banyak dari ibu2 seperti ini yang menyembunyikan perasaan, kesedihan juga stressnya sendirian, makanya butuh apresiasi lebih untuk para ibu.
Apalagi ibu single parent yang berjuang sendiri dari A sampai Z untuk anak dan memenuhi kebutuhan sehari2. Saya suka iseng nanya ke ibu yg berkarir, "Emang gak capek kerja mlulu", dijawabnya "Capek!! Saya capek, tapi kalau gak kerja gak ada duit". (Note, beda dgn pria, kalau pria ga capek krn pria emang didesain unt bekerja monoton, malah klo nganggur jd capek banget). Makanya saya suka salut sama mereka, ini juga yang jadi alasan saya jika ta'aruf dengan janda maka jarang sekali sy php in, kasihan udah capek ee dikerjain, jika tiga bulan tidak cocok ya udah saya lepaskan atau dia melepaskan saya, kenapa dia melepaskan sy? Karena pernah ada janda yg sptnya kurang cocok dgn sifat sy yg terlalu santai dan rileks trus dia merasa jk nanti menikah maka dia menganggap yg repot apa2 dia yg urus krn sy sering bilang ntar kalau sy kasih bulanan bisa atur sendiri kan? Saya bisa leyeh2 tiduran ya harap maklum istri sy dulu semua dia yg urus haha, aura itu kerasa ke saya yah dimaklumi sih karena dia wanita karir sukses tak mau ditambahi kerepotan baru. Kemudian jg udah pisah namun jk dia tetap mau keep in touch ya saya layani barangkali butuh teman curhat juga barangkali ilmu sy di bidang psikologi bisa membantu.
Semoga para ibu dan istri yang berjuang membesarkan anak dan juga melayani suami selalu diberi kekuatan dan kesabaran agar terus waras dan bahagia. Senyumlah dan sukuri hidupmu, tak ada satupun manusia yang tak disinggahi masalah, mungkin inilah cara yang kuasa jadikanmu lebih dari dewasa, tunjukkan pada dunia bahwa kau mampu , masih banyak yang lebih susah hidupnya, senyumlah dan sukuri hidupmu.
Dan semoga wanita single yg baca blog ini, aku doakan ada pria terbaik yang mengatakan "Ku sungguh memintamu, jadilah pasangan hidupku, jadilah ibu bagi anak2 ku, membuka mata dan tertidur disampingku, aku tak main2 seperti lelaki yang lain, satu yang ku mau kuingin melamarmu."......eaaa......
Untuk tersayangku, senyumlah kembali dan bahagiakan hari ini, buatlah hatimu bersinar lagi, percayalah segalanya telah diatur semesta agar kita mendapatkan yang terindah. Dikala rindu tak bertepi, kuingin kau ada kala ku membuka mata hingga ku menutupnya kembali. Bagai embun pagi kau lepaskan dahaga kemarau hati. Kau laksana bunga yang mewarnai musim semiku.
#maaf man teman 2 paragraf terakhir lg mengasah ilmu romantis udah setahun ga punya kekasih.
Kang Jay
Jawaban simple-nya adalah karena sekarang kita punya banyak pilihan.
Coba kita berandai-andai.. Kalau kita gak punya pilihan selain pasangan kita, ya kita gak mungkin ke lain hati kan?
Makanya zaman kakek-nenek papa-mama kita, rumah tangga mereka terlihat solid. Apapun yang terjadi dalam rumah tangga mereka, isu selingkuh jarang kali terdengar.
Beda dengan relationship dalam 10 tahun terakhir. Kisah perselingkuhan ada di mana-mana. Dikit-dikit ada berita pelakor dan pebinor. Semua orang jadi anxiety, takut pasangannya 'diambil' orang.
Kalau kamu bingung di mana sulitnya jadi setia, coba bayangkan ini: Kamu udah punya pasangan, tapi kamu masih ketemu banyak lawan jenis yang jauh lebih keren, lebih berprestasi, dan lebih sesuai kriteria kamu.
Kamu emang gak ada niatan selingkuh. Tapi kamu sering banget ketemu lawan jenis yang lebih kece setiap harinya. Apalagi kalau ternyata mereka juga tertarik sama kamu dan mulai ajak ngobrol duluan.
Yakin kamu gak akan kegoda? Pasti kamu akan banting tulang banget kan untuk tetap setia?.
Setia bukan cuma butuh kemauan yang kuat, tapi juga butuh kerjasama dari kedua belah pihak untuk mau bekerjasama punya skill set yang bisa memperkecil kemungkinan perselingkuhan.
Kang Jay
Ada kisah yang cukup lucu, jadi Rasulullah sangat menghormati dan mengagumi mendiang istrinya Siti Khatijah, sampai2 istri Nabi yaitu Sayidina Aisyah cemburu dan bilang, "Ya Rasulullah kenapa kamu masih mengenang istri mu yang tua dan elek pisan, diganti wanita yang lebih cantik yaitu aku muda dan perawan". Nabi tidak menyangkal dan hanya senyam-senyum aja.
Tapi sayidina Fatimah dengar itu dan gantian cemburu ibunya dianggap tua jelek, apalagi Fatimah lebih tua 5th drpd Aisyah, lalu Fatimah bilang "Ya Rasulullah agar Aisyah tidak mencibir ibu saya lagi maka saya harus ngomong apa?". Lalu Nabi menyelesaikannya gampang, bukan bilang misal "Aku ini Nabi yg membantah aku kualat", namun Nabi bilang "Bilang ke Aisyah, sebaik apapun kamu tuh perawan dapat duda, sedang ibuku janda dapat perjaka". Hehe disampaikanlah ke Aisyah, berpikirlah Aisyah, iya ya aku perawan secantik ini dapatnya duda. Haha. Jadi dulu Rasulullah melatih wanita itu luar biasa, melatih hidup untuk rileks.
Makanya jaman Rasulullah, menikah rileks dan cerai itu rileks, beda jaman sekarang menikah tegang harus ini acara harus itu ijab ampe kesleo lidah begitu juga cerai tegang ampe disidang segala bahkan ada kasasi, apaan tuh haha.
Contoh lainnya, banyak ajaran jaman Nabi, istri suka minta uang itu bikin gondok tapi tetap sukuri karena jika minta uang ke tetangga gimana? Hehe. Istri suka ngamuk ke suami, ya tetap sukuri karena jika ngamuk ke tetangga malah repot. Ingat Umar bin Khatab sang singa padang pasir bahkan setanpun takut, saat dimarahi istrinya beliau diam mendengarkan keluh kesah istrinya, lalu sahabat lain yg melihatnya bertanya mengapa beliau diam, dijawabnya "Karena ia telah melahirkan anakku, menjaga dan mendidiknya.... maka amarahnya tak sebesar pengorbanan yg telah ia lakukan pada keluargaku".
Lalu jika istri pulang ke rumah ortunya krn kagak kuat melarat ya anggap cerdas, kok ya tau aja alamat pulangnya, harusnya dipuji dengan bilang kedia (sekarang telpon) "Dik dirimu cerdas ngerti ikut orang melarat itu susah dan memilih pulang, bangga aku padamu, cerdas, pulang ke ortu hidup lebih enak". Kemudian sang istri minta cerai ya puji cerdas, bilang "Punya suami seperti aku yg melarat cocok minta cerai, cerdas kamu dik". Jadi Islam melalui Rasulullah mengajarkan berumah tangga itu Rileks. Dulu sahabat nikah ya rileks, cerai juga rileks. Dibuat Rileks aja.
Kang Jay
Mempelajari ilmu tasawuf tingkat tinggi kadang lucu namun banyak benernya, di banyak pondok2 pesantren ada jargon beribadah itu jangan khusyuk2 nanti kamu makin bodoh. Jgn ditelan mentah2 ya, berikut penjelasannya.
Semisal kita puasa sunnah kalau udah niat dari malam "biasanya" besoknya seharian kita kuat2in apapun yang terjadi, takut niatnya tidak tulus. Namun Rasulullah sendiri ada riwayat pagi2 sekali menanyakan ada sarapan tidak ? Dijawab Aisyah tidak ada, maka nabi puasa. Kemudian jam 10an tanya lagi ke Aisyah? Dijawab ada sarapan, maka nabi membatalkan puasa dan makan.
Berikutnya, mengapa orang alim zaman nabi tidak terus menerus ibadah misal sholat fardhu ada qabliah badiyahnya tp dirutinkan, karena mereka ingin memperlihatkan ibadah orang islam itu mudah. Kebayang orang kafir lihat ibadahnya muslim seharian di masjid fardu qabliah bakdiyah awabin witir belum wiridan, ya orang kafir liatnya gemetaran haha. Tapi kalau lihat hanya fardu2 aja, mikir mereka "Enteng jg jd muslim". Nah tugas orang alim, melakukan ibadah sunnah yg jarang orang lakukan sebagai pengingat, namun jk udah banyak ya ga usah ikut2an. Ya sholat sunah qabliah bakdiyah tapi jangan jadikan sunah mendekati wajib.
Lanjut, kisah lain, jadi ada sahabat jadi imam tapi terlalu lama, ada yang ingin ngurusin ontanya akhirnya mengadu ke Rasulullah, "Ya Rasulullah saya makmum pada Muadz tapi dia kelamaan, sayapun mufaroqoh (pisah dari imam trus sholat sendiri), tapi Muadz marah dan bilang bahwa saya munafik", maka Rasulullah bilang ke Muadz "Engkau kalau mengimami sholat jangan lama2, itu merusak Islam, ditakutkan orang tidak suka sholat gara2 kamu terlalu lama mengimami." Barokahnya hadist ini membuat muslim sampai saat ini banyak yg membaca "Qulhu" dan Al-Kautsar hahaha, karena kalau mengimami kelamaan takut dimarahi Rasulullah. Padahal saat Nabi menasehati ke Muadz karena Muadz rakaat pertama membaca surah Al-Baqarah trus rakaat kedua Al-Maidah, ya wajar makmumnya meriang hehe. Pendapat saya setuju, gimana2 Islam jangan jadi problem. Juga ada hadist terkait sholat jangan lama2 agar ibu bisa segera menyusui karena anaknya menangis, juga ada yang punya urusan jangan sampai Sholat menjadi problem membatalkan urusan. Ini juga menghindari Muslim waktu itu yang baru pindah dari agama nenek moyangnya, menganggap islam agama susah dan banyak ibadahnya, malah memperhatikan agama lain misal Kristiani yg dirasa lebih mudah ibadahnya, mungkin kalau Yahudi sama2 susah juga bukan berasal dari suku ini hehe.
Ada di hadist Bukhari, ada sahabat nabi mau sholat udah siap2 takbir, mendadak dia lihat untanya lari, larilah dia mengejar unta. Setelah dapet dan diikat, dia sholat sebagai makmum masbuk. Selesai sholat ada Tabiin bilang, itu orang tua mencintai dunia". Sahabat nabi itu menangis sambil bilang dijaman Rasulullah hidup hal seperti ini tidak masalah tapi kok sekarang apa2 dipermasalahkan. Dia menangis karena saat Rasulullah hidup Islam itu gampang, kok sekarang islam jadi repot. Dia beralasan bahwa dia sudah tua kalau untanya hilang trus dia pulang gimana. Logikanya bener, misal keluarganya mempermasalahkan gara2 sholat trus bikin Unta hilang, akhirnya sholat jd Tersangka, kan jadi melemahkan Iman. Ya sholat kan masih ada waktu, bisa masbuk jk tidak ya munfarid.
Ada kisah lain di kitab Ghunyah, ketika itu ada orang yg sholat dhuha setiap hari, dia didatangi sababat Nabi yaitu Ibnu Abbas dan memarahi orang tersebut sambil bilang kalau sholat dhuha itu seminggu sekali atau sebulan sekali, aku yg sahabat nabi aja lihat nabi tidak sholat dhuha setiap hari kenapa kamu tiap hari. Namun ada benarnya, ini untuk menyelamatkan dia, dia sholat dhuha tiap hari tetap aja dia miskin hehe, ditakutkan dia menyalahkan dhuha, ini malah bisa merusak iman.
Jadi jika kita merasa bahwa ibadah sunnah malah itu membuat jadi Tersangka maka harus kita hindari atau dibuat jarang2.
Nabi juga pernah bilang, kamu bacalah Al-Qur'an ketika hatimu senang, namun jika mulai tidak senang maka hentikan. Maknanya dalam, tujuannya agar Al Qur'an tidak jadi tersangka. Karena manusia itu ada dosis maksimalnya, karena sifat dasar manusia ada bosannya.
Begitu juga ibadah sunnah dalam mencari jodoh, ada yang sholat tahajud terus menerus pokoknya berikrar sampai terlihat hilal jodohnya. Namun berbulan2 kok belum kelihatan hasil maka mulai deh kita merasa menyalahkan Allah, maka mending hentikan atau lakukan jarang2.
Begitulah Rasulullah mengajarkan kita bahwa jika suatu ibadah sunnah itu sudah pada level Tersangka maka harus disudahi dulu, tentu yang fardhu tidak bisa seperti sholat 5 waktu, zakat, puasa ramadhan. Jangan sampai ibadah sunnah itu merusak diri kita sendiri.
Ada kyai besar bilang, dia kadangkala pingin berdoa tp dia seperti sadar bahwa doa itu sulit terkabul maka beliau tidak jadi. Dikhawatirkan kita berharap banyak kemudian tidak terkabul trus menyalahkan Allah. Misal berdoa atau sedekah terus-terusan agar jadi kaya, ternyata tetep aja miskin, maka hentikan. Amankan Iman kita, berdoa dan beribadahlah sesuatu yang umum dan ikhlas karena rasa sayang kita kepada Allah. Semoga itu akan membuat hati kita lembut dan berkurang hawa nafsu atau keinginan kita terhadap dunia.
"Allah menghendaki bagi kalian kemudahan, dan tidak menghendaki kesulitan".
Kang Jay
Kalau bicara kitab yang satu ini, karangan Syeikh Ibn ‘Atha’illah, adalah kitab yang cukup berat untuk dibaca dimana perlu guru mengajarkan ke kita tentang makna2 dari setiap kalimat. Kitab ini merupakan karya terbaik dan komprehensif dari beliau. Beliau adalah ulama ahli tasawuf pada zamannya, namun tidak menafikan ilmu-ilmu lainnya.
Kitab ini minim mencantumkan ayat Alquran, hadits dan berbagai argumentasi lainnya. Namun, kitab ini ditulis sebagai refleksi atas pengalaman penghayatan spiritualitas penulisnya. Kitab ini merupakan kumpulan mutiara-mutiara cemerlang untuk meningkatkan kesadaran spiritual.
Saya sendiri merasa kitab ini bisa menjadi tuntunan praktis di tengah-tengah kesibukan dan gelombang materalisme yang kuat.
Walau baru seminggu saya mempelajarinya, namun makna yg terkandung saya rasa luar biasa, beberapa terngiang2 dalam diri saya, beberapa saya ambil sebagai contoh saja:
Pertama, Orang arif tidak akan membanggakan amal ibadahnya, karena malah jadi kurang pengharapan kepada Allah, sehingga apa yg dia dapat merasa karena amal ibadahnya, bukan karena rahman dan rahimnya Allah. Ini sederhana tapi dalam.
Kedua, amal ibadah yg kokoh ikatannya dgn iman adalah ibadah dengan ikhlas. Apabila amal ibadah tidak dilandasi keikhlasan maka akan membawa si hamba menjadi angkuh dan lupa diri, sok merasa paling beramal dibanding orang lain. Lagi2 sederhana tapi dalam.
Ketiga, menurut saya ini cukup unik. Menurut Hikam kalau berdoa itu cukup sekali, pemikirannya cukup sederhana yaitu Allah mosok lupa, mosok harus diingatkan terus terusan, karena yang boleh diingatkan adalah orang yang mungkin lupa, la Allah tidak bakal lupa mosok kita ingatkan terus hehe. Saya pun akhir2 ini jadi memikirkan makna ini, misal 3 hari yg lalu saya sudah memanjatkan doa, trus hari berikutnya ya saya cuman berpikir "ya Allah masih inget kan?" Kemudian dilanjut baca sholawat dan Al Quran. Begitu jg hari berikutnya, dlm hati saya berpikir "Allah masih inget to?". Balik lagi ke Hikam, pemikiran pengarang Hikam yg setingkat wali ini cukup unik namun ada benarnya hehe misal kita punya utang ditagih terus ya dijawab "masih inget, masih inget" haha..
Keempat, dan yang paling membuat saya paling takjub akan kitab Hikam adalah tentang pemikiran orang yang beribadah sedikit dan yakin bahwa itu anugerah dari Allah, itu lebih baik daripada ibadah banyak tapi selalu merasa kurang. Misal ada orang yg udah sholat wajib kemudian gak puas lanjut sholat bakdiah trus lanjut sholat lain lagi. Tapi ada orang sebelahnya yang sholat wajib aja tp rasa syukurnya begitu besar bahkan menikmati sekali bisa sujud ke hadirat Allah, maka maqomnya dianggap Hikam lebih tinggi. Secara logika wajar karena kelakuan satunya merasa kurang terus walau udah dikasih kesempatan sholat wajib oleh Allah, seakan Allah tuh Polisi jadi merasa diawasi trus takut ini takut itu. Heh..........lg2 ini tentang sederhananya ibadah sekali tapi khusyuk.
Terakhir, agar umat islam yang merasa dosanya banyak sebanyak busa dilautan untuk tidak takut memulai berdoa. Ini tentu banyak yg mengalami alias Islam KTP, disaat kita buanyak dosa maka kita seakan alergi ibadah sehingga pura2 lupa sholat padahal dengar adzan juga melupakan doa trus merasa tak layak masuk surga alias pasrah diakherat masuk neraka. Maka gunakan mindset ini "Ya Allah jika aku ingat dosaku maka aku tidak pantas masuk Surga, namun jika mengingat kemurahan dan rahmat-Mu maka aku pantas saja masuk Surga". Dokrin ini coba jika diulang2 dalam pikiran kita maka perlahan kita punya harapan bisa kok masuk Surga, perlahan kita mau mulai dari sekedar berdoa, pelan2 coba ah sholat kan Allah maha Pemurah yg menggugurkan dosa kita dan diberi Surga. Akhirnya rutin ibadah karena kita ahli Surga.........
Dan ada ribuan hikmah lainnya.
Saya cukup takjub dengan kitab ini. Yah saya sekedar memberi gambaran tentang Al-Hikam. Semoga memberi manfaat. Aamiin.
Kang Jay
Ingin mengomentari bog Hera namun karena setelah ketik2 kok panjang maka saya buatkan Blog tersendiri saja.
Terkait dengan kekayaan makanya banyak orang pingin kaya agar terutama mampu memberikan pendidikan yang baik untuk anak2nya menjadi orang sukses seperti anak para konglomerat atau pejabat tinggi seperti Erick Thohir, Sandiaga Uno, Nadiem Makarin, Gita Wiryawan bahkan AHY, semuanya lulusan Amerika. Pendidikan bagus seperti juga temen Hera membuka peluang ke kesuksesan. Kalau orang bodoh suka bilang ah kuliah dikampus biasa spt Binus jg bisa sukses contohnya William pendiri Tokopedia, atau ada yg bilang ah gak sekolah aja bisa sukses contohnya Bob Sadino. Tp dgn pendidikan bagus akan membuka akses dan wawasan tentang keilmuan bukan hanya mengandalkan keberuntungan dan kegigihan.
Misal dulu sy kalau tidak memaksakan kuliah mungkin saya ya pasrah jadi Admin sampai sekarang, karena temen seperjuangan saya tahun 1996 masih sebagai Admin. Walau kebahagiaan tidak bisa diukur dari kekayaan dan jabatan, namun setidaknya kita harus berjuang seperti juga imam2 Islam jaman dulu kaya2 seperti misal Imam Abu Hanifah orang terkaya di bagdad bahkan pas meninggal dibrangkasnya ada 11T belum pabrik tekstil dll, kecuali Imam Ahmad memang niat tidak mau kaya. Kyai2 di Indonesia jaman dulu jg kaya2, bahkan muridnya bekerja pada kyainya dan digaji, bukan seperti kyai2 jaman kini minta bayaran ke muridnya.
Namun orang2 Islam sekarang seperti berusaha berlindung pada Islam itu sendiri, misal kenapa sekarang orang2 islam miskin dijawab krn "kita mencari akherat", lalu kenapa orang islam suka melakukan kekerasan dijawab " Ya itu kan amar makruf nahi mungkar", atau kenapa orang islam susah maju secara teknologi dijawab "Ya kita kan mengejar akherat" yg paling sering tentang kenapa orang islam miskin2 dijawab "Ya sekaya apapun kan tidak dibawa mati". Pikiran2 itu adalah pikiran2 memperkosa agama, jadi agama digunakan untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak bersalah yg disalahkan agama.
Padahal ulama2 terdahulu bahkan sejak zaman nabi hampir semua kaya. Kita tahu di Islam mengemis itu haram, kecuali kepepet banget nget seperti kepepet makan babi ditengah padang pasir dikasih musafir yahudi. Trus mempermewah masjid itu haram sedang disekitarnya masih banyak orang miskin, masjid itu dimakmurkan dengan keramaian bukan dibangun dgn material2 mewah, faktanya sekarang banyak orang2 islam mengemis untuk memewahkan masjid, keblinger, alasannya untuk syiar lah, ladalah itu malah menghancurkan islam dari dalam. Tapi ya emang umat Islam zaman kini susah sekali menerima kritik, padahal dizaman Umar melakukan instrospeksi setiap malam, instrospeksi diri ini untuk menyelamatkan karakternya agar bisa bersih. Nah umat Islam sekarang sulit mau instrospeksi karena menyakitkan, gak mau disebut dosa gak mau disebut salah akhirnya muslim sekarang menjadi jauh dari peradaban awal muslim yg benar. "Bro kamu kok miskin?", "Iyalah fokus aja pada akherat, kekayaan kan kagak dibawa mati".
Satu kisah lagi, apakah dijaman nabi ada pelacuran?, banyak, baik di madinah maupun di mekah, ada ciri2 khusus rumah pelacuran. Lalu apakah Nabi menggerebek rumah2 itu, Tidak, bisa dicari dihadist manapun. Padahal diislam zinah itu haram. Kenapa Nabi tidak menggerebek? Karena Nabi fokus pada masalah Inti kenapa terjadi pelacuran itu yaitu Kemiskinan. Kalau Islam jaman Nabi kalau ketemu Ular maka lumpuhkan kepalanya, bukan lumpuhkan ekornya, nah umat Islam jaman sekarang banyak yang kebalik lumpuhkan ekornya.
Misal saat ini dampak dari kemiskian spt kriminalitas, premanisme, pelacuran dsb. Lalu muncul Islam garis keras bilang hancurkan pelacuran dsb, nah itu semua ekor2nya jarang yg berpikir menyelesaikan kepalanya yaitu kemiskinannya. Padahal Rasulullah sudah mencontohkan dengan terang benderang, secara logika kita tentu sadar Nabi pasti dapat akses ke kekayaan krn Islam menyebar sangat luas bahkan ke eropa, namun sedikit yg beliau manfaatkan untuk diri dan kelurganya, hampir setiap hari Nabi dapat upeti berkilo2 emas perak perhiasan sutra bahkan budak namun semua itu beliau sumbangkan untuk memberantas kemiskinan karena beliau tahu akar masalahnya umat Islam yaitu kemiskinan. Jadi saya ulang, Nabi itu sangat kaya sekali namun hartanya langsung disumbangkan ke yg membutuhkan. Dengan tercukupi materi dan makanan umat islam maka Nabi mengharapkan umatnya akan khusyuk dalam ibadah dan menjauhi segala larangan agama seperti kriminalitas dll.
Namun saat ini banyak orang terpaku pada kemiskinan Nabi, tidak mikir kemana hartanya dimanfaatkan. Nabi berusaha agar Syariat2 islam yang beliau sampaikan dan bangun itu berdiri diatas kemampuan finansial setiap umatnya. Misal berhaji tentu butuh kekuatan finansial memadai, kemudian berzakat dan bersedekah tentu perlu juga finansial memadai, artinya apa? Artinya syariat islam bisa tegak kalau setiap umat Islam memiliki kekayaan yg memadai. Makanya Islam generasi awal prioritasnya menanggulangi kemiskinan sebagai pondasi awal mendirikan syariat Islam.
Trus ada yang bilang kalau miskin kan hisabnya ringan ? Gini ya, saat diakherat kemudian ditanya kenapa kamu tidak bersedekah dijawab karena saya miskin, malaikat langsung bilang ya sudah kamu lewat tapi bukan dianggap hisabnya ringan tapi karena tidak punya pahala dibagian itu haha. Beda dengan orang kaya? Kau apakan hartamu dijawab buat zakat dan sedekah, buat bantu bangun masjid, buat bikin sekolah dll, tentu malaikat tidak akan suruh lewat saja namun dihitung dulu berapa pahala yang bisa didapat bahkan Allah menjanjikan pahala berlipat lipat ganda lalu dikurangi maksiat dari harta itu tp tidak dilipat ganda alias satu dosa nah setelah dikalkulasi nemulah jumlah pahala sisanya, kan lemayan tuh kagak disuruh lewat saja spt si miskin. Jadi ingat ya, miskin bukan hisabnya ringan tp maksudnya pahalanya ringan hehehehe.
Hikmah yang diajarkan Nabi "Kaya tapi hidup sederhana, bukan hidup sederhana karena terpaksa".
Kang Jay
Wanita suka kebingungan memilih pria terutama yang mengajak berjuang dari nol, pekerjaan masih serabutan atau belum ada tapi kok ya tidak ada pilihan lain, lalu apakah si pria ini kedepannya setelah menikah bisa sukses dan membahagiakan keluarga?.
Baik kali ini saya akan bahas tiga kalimat yang biasa diucapkan oleh pria bermental susah kaya/sukses dan susah membahagiakan keluarga :
Pertama, pria yang bilang "Terima Aku Apa Adanya". Kalimat ini merupakan kalimat yang sangat buruk yang bisa menjerumuskan mentalitas manusia yang bilang kalimat ini kedalam jurang kehancuran. Padahal seharusnya kelemahan atau kekurangan harus kita perbaiki atau kita olah sehingga tidak boleh kita maklumi. Jadi cowok yang mengucapkan itu cenderung adalah cowok2 yang sudah putus asa pada dunia dan dia merasa bahwa kondisinya sudah mentok seperti itu saja dimana dia tidak mau berubah dan tidak mau dirubah untuk tetap bertahan pada kondisi seperti itu.
Makanya kalau ada perempuan yg mendekati atau didekati pria tsb maka syaratnya adalah mau menerima dia apa adanya. Ini tentu menyalahi kodrat manusia, karena manusia berpasangan itu cenderung karena ada apanya misal cantiknya gantengnya, hartanya, agamanya bagus dll, jika hanya apa adanya itu jadi seperti hewan dimana lebih hormonal misal saat dekat nyaman aja. Ini akan menumpulkan otak cortex nya sehingga orang spt itu sulit maju, sulit berkembang karena tidak ada motivasi. Sehingga setiap ada kekurangan atau kesalahan, dia akan paksa orang lain untuk memaklumi dirinya apa adanya. Manusia normal tuh bila ada kekurangan maka akan berusaha berubah kalau tidak bisa ya ditutupi bukan suruh orang lain menerima apa adanya.
Kedua, pria yang bilang "Dijaman Sekarang Kalau Jujur Tidak Bisa Makan". Nah pria2 yang suka mengucapkan ini cenderung akan hancur atau sulit membahagiakan keluarganya. Gampangannya gini, coba tanya kepada seluruh pengusaha di dunia atau baca biografi pengusaha sukses, hal terpenting apa yang wajib dimiliki jawaban mereka adalah Aset, aset kan banyak spt modal, pabrik dll, mereka jawab aset terpenting adalah Kepercayaan Publik padanya. Dimana kepercayaan itu dibangun dari kejujuran dan reputasi yang baik.
Jadi kejujuran adalah aset yang sangat mahal. Misal Donald Trump, dimana dia bangkrut berkali2, tapi setiap ke bank pinjam duit maka bank langsung kasih pinjaman walau dia bangkrut bahkan minus. Kenapa bisa? Karena Donald Trump terpercaya. Contoh Polri mengeluarkan dana hampir 1T termasuk paling besar diantara departemen2 lain untuk iklan2 acara2 demi meningkatkan kepercayaan publik. Jadi Kepercayaan dari hasil kejujuran itu penting bagi pria. Jadi pria yg sudah bilang "Kalau Jujur tidak Bisa Makan" maka hindari aja. Karena jadi orang jujur itu adalah akses jadi kaya dan kesuksesan bakal lebih terbuka, karena semua orang butuh orang jujur.
Ketiga, pria yang bilang "Udah lah Gak Usah Pikir Panjang yang Penting Besok Bisa Makan". Nah pria2 yang berkata seperti ini sebaiknya dihindari jika ingin mencari pasangan yang bisa membahagiakan. Kenapa? Karena pria ini adalah pria yang berputus asa dan dia orang yang berpikir pendek. Udah berputus asa ditambah berpikir pendek. Dari kata " Yang penting besok makan" nah berarti dia berpikir hanya makanan, padahal realitanya di Indonesia pemulung aja bisa makan bahkan pengemis bisa berpenghasilan 5jt sebulan. Jadi kalimat ini muncul dari keputusasaan dan dari realitas yang palsu plus berpikir pendek. Bahayanya berpikir pendek, misal jadi penjual es kelapa, dia jual dipinggir jalan harganya 7rb, pembelinya adalah orang2 yg biasa dia kenal dijual 7rb, lalu ada pendatang yang tidak dia kenal harganya dinaikkan jd 10rb. Nah ini nih orang berpikir pendek, dia cuman mikir untung besar hari itu bukan berpikir masa depan. Pada akhirnya usahanya gitu2 aja tidak berkembang karena pelanggannya ya itu2 saja sedang pelanggan baru lari semua. Ini bahayanya orang berpikir pendek.
Yah itu sekelimut aja tentang beberapa kalimat yg perlu dicermati wanita pada pria idamannya. Namun bagi wanita skeptik yang bilang ngapain mengamati kata2 pria kan itu tidak menentukan nasib seseorang dimasa depan, well menurut saya menentukan, jadi gini ya kata2 seseorang adalah apa yang ada dalam benaknya yg abstrak kemudian dia sampaikan untuk menjadi kongkrit, jadi kata2 bisa kita gunakan untuk menunjukan apa karakternya. Nah karakter seseorang yang bisa kita gunakan sebagai analisa gimana nasibnya dimasa depan. Contoh ada orang yang kalau berkata manis, indah, bombastik, hiperbola, mengada2, penuh harapan nah kita tidak perlu menjadi peramal untuk memprediksi kedepannya dia akan menjadi penipu ulung. Yah walau nasib manusia bisa berubah atas ke hendak Allah, nàmun kita diajarkan menggali keilmuan untuk berikhtiar.
Kang Jay
Anak-anak muda ini meyakinkan kedua keluarga bahwa uang resepsi yang awalnya digedung bisa digunakan untuk masa depan seperti untuk honeymoon, ngontrak rumah, beli perabotan rumah, bahkan DP nyicil kendaraan. Lebih bermanfaat untuk masa depan.
Untuk biaya menikah, anak-anak muda ini mengaku bahwa mereka yang menanggung biaya nikah semua, sehingga keluarga menerima keputusan mereka berdua.
Biaya yang dikeluarkan tentu tidak hanya biaya KUA 600rb, bahkan banyak KUA menggratiskan jk dilaksanan pada jam kerja. Namun mereka tetap ya mengelurkan biaya seperti menyewa jasa makeup berikut baju pengantin, baju gamis wanita untuk orang tua dan kakak/adik bisa beli online toh murah spt dibawah sedang pria pake batik yg dipunyai aja, foto bisa pake hape saudara yg terbaik, ditotal sekitar 4jt. Sebenarnya part ini bisa dihemat 1jt jika baju gamis wanita beli masing2 haha. Untuk perayaan cuman syukuran di rumah sang istri saja dengan biaya catering berikut sewa meja makan sekitar 3,4jt untuk 50 porsi sederhana untuk keluarga inti. Menunya cuman sate, capcay, lalapan plus sambal, krupuk dan sop buah sederhana tentu aqua gelas yah 50rb per porsi. Tetap diadakan syukuran agar kebahagian mereka lebih lengkap dan ada doa bersama.
Total semuanya 8jt, plus biaya lain-lain 1jt seperti beli seperangkat alat sholat, bensin, salam tempel penghulu dan snack2 ringan di KUA. Nilai 9jt tentu ringan dikantong anak-anak muda ini yang sebenarnya mereka adalah pegawai kantoran. Menikah sederhana ini sah2 saja toh memiliki nilai sakral didalamnya.
Trend ini diprediksi akan terus berlanjut, anak-anak muda ini berhasil mendobrak tradisi lama bahwa menikah sederhana memalukan keluarga besar atau ada apa2 seperti hamil duluan dll. Semoga ini terus berlanjut dan Indonesia terbebas dari penurunan jumlah kelahiran seperti terjadi di negara maju terutama jepang dan korea.
Kang Jay