BLOG TULISAN Jayadiningrat


"Kang, saya udah berumah tangga selama dua tahun dengan suami saya yang baru dan sudah punya anak satu perempuan, dari pernikahan saya sebelumnya saya juga sudah dikaruniai seorang anak perempuan. Ada yang ingin saya tanyakan bagaimana saya harus menyikapi sikap suami saya yang lebih mementingkan keluarganya ketimbang istri dan anak-anaknya, itu karena suami saya itu berjuang banget buat orang lain sampai berhutang demi membelikan kebutuhan ibunya seperti obat atau segala keperluannya tetapi untuk keperluan saya sebagai istri dan anak-anaknya itu selalu perhitungan."


Baik sebelum lanjut saya tanya apakah kebutuhan anda sebagai istri dan anak2 tercukupi atau tidak?. " Ya tercukupi walau hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja" Tapi tidak kurang kan spt misal harus masuk RS periksa trus beli obat, "Ya, masih dipenuhi".


Ok lanjut Teh, " Untuk kebutuhan sehari-hari sudah tercukupi Tapi suami saya perhitungan Mas, jadi hanya memberikan nafkah kebutuhan seperti untuk memasak yah kebutuhan untuk rumah saja gitu, tapi untuk kebutuhan pribadi saya dan anak-anak itu selalu diperhitungkan".


Perhitungannya gimana Teh, "Jadi diperhitungkan misalnya saya meminta untuk kebutuhan anak seperti susu atau mpasi, dia sudah hitung 1 bulan maka dia bilang harusnya segini cukup, tapi ternyata misal kurang kadang saya suka pingin minta tapi saya tidak berani karena selalu merasa bakal diperhitungkan gitu, jadi saya terpaksa meminta orangtua saya gitu".


Apakah suami Teteh marah kalau diminta?, "Enggak marah-marah sih, namun nadanya tinggi, udah gitu suami saya itu selalu menutupi jika dia tuh kalau ngasih uang ke ibunya selalu ditutupi, tanpa sepengetahuan saya. Saya taunya dari status-status mamanya di sosmed seperti baru ngasih kuota dll. Jadi saya merasa ada rasa cemburu tersendiri. Apakah itu termasuk adil antara sikap ke ibunya dibanding sikap suami ke istri dan anak". Maaf Teh mohon penjelasan apakah anak itu maksudnya ke anak kandungnya?, "Iya mas, anak kandungnya".


Baik akan saja beri masukan. Namun sebelumnya, semoga Allah senantiasa berikan keindahan dalam rumah tangga Anda. Aamiin. Teteh, masya Allah, jadi gini semestinya Teteh harus sangat bangga punya suami seperti itu yang peduli dengan ibundanya, hatinya ada kebaikan dan semoga suami anda penuh berkah. Dia bukan dholim kepada anda, bukan tidak memberi nafkah kepada anda, dia jelas memberi nafkah seperti pengakuan Anda cukup, bahkan jika Anda merasa kurang dan Anda minta juga ngasih.


Sebagai pria dia ada satu kelebihannya yaitu ikatan dirinya dan ibundanya sangat luar biasa dan wajar jika tidak bisa dipisah sampai kapan. Walau dengan datangnya siapapun termasuk Anda tetap tidak bisa dipisahkan. Nah ini yang harus Anda pahami makna ini. Jika saya amati Anda mungkin harus harus menata hati, karena kalau sifat itu berkembang itu bisa menjadi tabiat yang tidak terpuji. Harusnya sebagai seorang istri malah mendukung, kan diberikan ke ibundanya ya ibundanya suami Anda, masya Allah, yang kita bahas adalah seorang anak ya tetap anak sampai kapanpun. Jadi sebagai seorang anak yang mampu maka wajar dia ingin berbagi rezeki pada keluarga apalagi pada ibunya. Wajar jika pada istri bisa membatasi trus dengan anak bisa membatasi, tapi dengan permintaan ibunda mungkin dia tidak bisa karena begitu hormatnya dengan ibundanya. Saya sanjung laki-laki yang hebat itu. Jadi sebagai seorang istri , yah kepada istri2 siapapun dan dimanapun, jangan punya sikap seperti itu, itu hal yang tidak terpuji.


Maaf nasehat ini agak keras karena cinta saya kepada Anda. Sebenarnya wajar suami Anda tidak memberitahu kepada Anda saat memberi ibundanya karena Anda punya sifat seperti itu. Karena jika kasih tahupun Anda tidak mendukung kan, Anda malah gelisah, Anda malah tambah cemburu. Cemburu sebenarnya normal, namun cemburulah dengan berlomba. Mungkin Anda pernah liat seorang istri yah teman Anda, dia juga cemburu tapi kok dia baik sama ibunda suaminya. Itu karena dia ingin mengambil hati suaminya, caranya gampang dan sederhana kok caranya dengan Anda mengambil hati ibundanya secara lebih baik dari suami Anda. Nanti "Yakin" suami Anda akan jatuh cinta pada Anda untuk kesekian kalinya. Jadi teringat ibu mertua saya mengambil hati suami, beliau begitu tulus meng-entertain mertuanya sampai2 suaminya takluk seperti dicucuk hidungnya. Itu caranya orang cerdas hehe, saya sekedar mengingatkan kepada Anda ya. Jika Anda dengan ibundanya baik, maka suami akan terngiang2 istrinya suka memberi ibundanya, maka tidak dimintapun suami akan memberi lebih pada Anda. Maaf sengaja saya ingatkan agak keras begini karena demi kebahagiaan Anda. Toh level perasaan anda saat ini baru cemburu dan merasa tidak adil, bukan mau menggugat cerai hehe.


Kembali ke awal, intinya jika nafkah dari suami mencukupi, dan cukup itu sendiri bisa saja disesuaikan artinya bukan karena versi Anda menganggap tidak cukup. Karena tolak ukur Anda adalah orang lain yang bisa berlebihan, dimana orang lain itu bisa belanja di tempat yang mahal-mahal, keluar masuk salon kecantikan. Jadi kalau orang sekelas Anda dimasyarakat kemudian dianggap cukup ya sudah cukup. Titik. Adapun nanti masa depan gimana ya berdoa saja semoga rejeki suami ditambah terus, atau Anda juga mulai menabung walau receh istilahnya. Dan inget bahwa dia juga punya anak kandung dari Anda, setahu saya juarang bahkan mustahil seorang anak ditelantarkan seorang bapak yang baik sama ibunya. Saya yakin Anda dimasa depan juga berharap anak Anda memperlakukan Anda seperti suami Anda pada ibundanya. Jadi semoga Anda tidak merasa risih dengan perilaku suami Anda. Ayo mulai hari ini harus berani mendukung suami.


Terkait dengan pertanyaan yang anda ucapkan apakah suami anda adil? Maka saya jawab ADIL, hal ini tidak perlu dipertanyakan kecuali Anda tidak bisa makan dan anak Anda terlantar. Lain cerita jika suami Anda punya banyak istri, ya harus ada keadilannya hehe harus dibagi satu banding satu. Namun tidak dengan ibunya, seperti sahabat Nabi pernah bertanya siapa orang lain paling berhak untuk diperlakukan baik, Nabi menjawab ibumu, siapa lagi? ibumu sampai tiga kali. Sehingga wahai wanita semuanya, dukunglah suamimu untuk selalu berbuat baik kepada ibunda ayahandanya dan adik-adiknya, maka Insya Allah saat itu Allah akan titipkan cinta yang luar biasa kepada Anda, dan jangan sekali-kali mengganggu langkah mereka untuk mengabdi karena seorang laki-laki punya tanggung jawab lebih besar bukan hanya pada istri dan anaknya, bahkan jika pria punya adik perempuan enggak punya nafkah maka nafaqah jatuh ke saudara laki-laki termasuk bapak Ibunya juga jatuh pada anak laki-laki nya. Itu juga alasan mengapa warisan pria satu banding dua, ya karena tanggung jawab laki-laki lebih besar.


Islam Itu indah sekali maka jangan sampai Anda buat Islam menjadi tidak indah karena sifat Anda. Jangan katakan tidak adil lagi ya. Kalau Anda mau berubah sikap kemungkinan besar suami Anda bahkan mau memberi kepada ibundanya melalui tangan anda agar semakin cinta mertua kepada Anda. Sifat baik itu insya Allah, Allah akan bantu Anda karena telah menjalin silaturahmi dengan ibu mertua Anda.


Semoga Allah merubah sikap Anda menjadi wanita yang solehah, mendukung suami untuk berbuat baik kepada pada ibunda dan ayahandanya.


Dan kepada para suami, hendaknya senantiasa membantu istrinya agar dia bisa berbuat baik juga kepada bapak Ibunya dan saudara-saudaranya, karena ini adalah rayuan dahsyat pada istri Anda yang jarang dikalahkan oleh rayuan maut dengan teknik manapun, dan rayuan ini akan memberikan pertolongan tidak langsung pada Suami lho. Karena saat kita merayu istri/suami untuk menjalin silaturahmi ke orangtua dan keluarganya, maka itu adalah menjalankan perintah Allah tentang silaturahmi yang seperti lagi merayu Allah agar diberi kebahagiaan dunia akherat aamiin.


Semoga rejeki Anda dan suami Anda ditambah dan selalu merasa cukup dalam kebahagiaan. Aamiin.


Kang Jay


Haram hukumnya suami sehat wal'afiat ongkang-ongkang tidak bekerja mencari nafkah karena malas, sedang istri bekerja menafkahi keluarga. Sesimple itu.


Namun jika suami tidak mampu bekerja, baru deh sah-sah saja istri bekerja. Seperti di zaman Rasulullah, ada seorang istri yang mengadu ke Rasulullah, "Ya Rasulullah, suami saya tidak punya uang dan tidak mampu bekerja karena sakit". Lalu Nabi bertanya gimana wanita tersebut dan keluarganya bisa makan, dijawabnya "Saya ada warisan dari orang tua saya, tapi mosok saya nombokin terus sebagai istri". Apa Nabi menjawab?, beliau bilang "Ada dua pilihan buatmu:

Pertama, karena suamimu tidak memberi nafkah maka tidak haram alias Sah dan boleh minta Cerai,

Kedua, kamu mencukupi suami dan keluargamu maka kamu mendapat pahala dobel2, pahala sedekah dan infak, pahala menyenangkan suami, dan pahala silaturahmi pada anak2mu".

Wanita itu menjawab, "Ya Rasulullah aku memilih yang kedua, akan aku cukupi keluargaku dan aku ingin mendapat tiga kemuliaan tersebut". Ini contoh istri luarbiasa, penuh ketabahan, kesabaran dan keikhlasan.


Saya punya tante kandung seperti ini, beliau merawat suaminya yang stroke hampir total cuman bisa kedip2, gerak dikit2 dan mengunyah makanan halus. Merawatnya 10 tahun lebih sampai meninggal 4th lalu. Alhamdulillah sepupu saya diberi kemudahan dapat full beasiswa, alhamdulillah sudah lulus PTN dan jurusan terbaik dengan predikat Cumlaude dan sekarang bekerja di BUMN bahkan ibunya bisa ikut dia di rumah kpr-nya. Padahal tante saya selama itu cuman pedagang di pasar. Saya pernah melihat dia berkaca2 sambil mendorong kursi roda suaminya di acara keluarga. Saya dulu merasa bersalah, tante saya pernah sms mau pinjam uang namun saya jawab belum ada uang, walau memang benar saat itu ga pegang tp seharusnya bisa sy usahakan dlm beberapa hari toh saat gajian ada gantinya, hiks. Demi Allah ini kisah nyata. Semoga surga ganjarannya.


Untuk para suami yang tidak bisa bekerja atau mentok dalam mencari nafkah, jika memiliki istri bekerja maka besarkan hatinya, bersyukurlah dia tidak minta cerai, sering2lah minta maaf padanya, senangkan istri, jika mampu maka antar jemput istri juga urus anak2, dan terus doakan istri agar diberi ketabahan, kesabaran dan keikhlasan karena surga menantinya aamiin.


Kang Jay


"Kang, saya sebenarnya pingin menikah tapi saya sering kebentur dengan sifat atau perilaku wanita yang saya taksir. Kan di Islam disebutkan bahwa dosa Istri ditanggung Suami, makanya saya sampai sekarang belum memutuskan menikah karena saya takut tidak bisa membimbing istri".


Baik kang. Dosa Istri ditanggung Suami?, dari mana itu, jelas2 didalam Al Quran terdapat ayat Al-an'am ayat 164 yang menyebutkan bahwa manusia tidak dapat menanggung dosa orang lain (Wala Taziru Waziratun).


Namun tentunya akan beda jika suami ikut andil dalam dosanya istri maupun anak, misal seorang ayah membelikan gadget tp tidak di didik sehingga anak mengakses web porno, atau seorang suami memberi jatah istri sejumlah uang ke salon tp tidak dibimbing sehingga istri sulam eh Tato alis dan Tato bibir. Saya baru tau diusia 35th lho kalau istilah sulam itu Tato, hadeh.


Tapi jika seorang suami sudah membimbing istri atau setidaknya tidak memfasilitasinya, namun istri kemudian melakukan maksiat ya suami gak dosa. Kita pria jika jadi suami mendapatkan dosa bukan hanya dosa istri namun dosa orang lain pun kita akan dapat kalau kita ikut andil dalam dosanya. Trus jk suami tanggung dosa istri, mengapa neraka lebih banyak wanita dibanding pria.


Jadi tidak betul dosa istri ditanggung suami. Eunak banget nanti istrinya bisa pecicilan seenaknya. Saya paham ini banyak digaungkan oleh para istri yang pemalas, jd seperti angin surga saat dapat ceramah ga jelas seorang ustadz bilang dosa istri ditanggung suami haha, trus jd makin semangat meng-ghibah tetangga/saudara atau malas sholat. Dosa istri ya ditanggung dia sendiri, cuman sekali lagi sy tekankan apakah suami ikut andil nggak?. Trus suami kan imamnya ya tentu akan ditanya di akherat apakah sudah mendidik dan membimbing istri belum, kemudian jika suami tau kelakuan istri apakah istri dibiarkan melakukan dosa. Ini jg berlaku unt pemimpin lainnya, seperti presiden, gubernur, bupati, camat, lurah, guru, pemimpin ponpes dll.


Semoga Tuhan menjadikan kita dan keluarga kita dijauhkan dari neraka. Aamin.


Kang Jay


Kang, saya ada pertanyaan saya dan pasangan ada rencana untuk menikah. Saya sudah jelaskan dengan Ibu apa adanya dan jujur dengan status pasangan saya bahwa dia pernah menikah dan mempunyai anak dan ibu saya mengiyakan dengan syarat dia sudah jelas tidak ada kaitan dengan mantan istrinya. Namun ketika saya jelaskan ke Kakak laki-laki saya, dia tidak setuju dengan alasan dia duda apa kata orang nanti, katanya " Apa kamu ngin membuat orang tua malu, keluarga malu, seperti tidak ada bujang saja". Padahal saya mengenalnya dia laki-laki yang baik, berpenghasilan tetap, rajin sholat, bertanggung jawab, dan juga penyayang dan rajan memberi nafkah kepada anaknya. Jadi saya harus bagaimana ya kang. Apa yang harus saya lakukan apakah saya menikah tanpa meminta restu dari Kakak saya karena ayah saya sudah meninggal, mohon pencerahannya. Terima kasih.


Wanita single hendaknya memilih pria baik seagama, itu yang terpenting. Apakah yang dipilih pernah menikah artinya duda atau perjaka itu bukan masalah.


Jika seorang wanita sudah menemukan pria baik seagama maka itu sudah dianggap satu Kufu. Dalam bahasan literatur fikih tidak ada urusan sekufu itu perjaka duda atau perawan janda. Saya ulangi, nggak ada pembahasan itu.


Jadi jika seorang wanita sudah mantap dengan pria baik seagama dan dia sudah menganggap satu kufu, jangankan kok kakaknya ayahnya pun nggak bisa melarangnya. Bahkan ayah haram melarang putrinya menikah bagi yang sudah menemukan orang sekufu dengannya. KECUALI sang ayah melarang namun dia memberikan penggantinya. Kalau dia hanya melarang saja boleh dilanggar, yang nggak bener adalah sang anak terlanjur cinta, trus berusaha lawan bapaknya padahal diberi calon pengganti, ini kurang ajar anaknya. Walau bapaknya punya calon yang bagus sedang anaknya juga punya calon tapi sudah terlanjur cinta, tetap harus nurut ayahnya. Jika anak berontak pada orang tua, ini musibah bisa durhaka anak tersebut. Sehingga jika sang anak punya pilihan satu kufu kemudian orang tuanya tidak membolehkannya tànpa memberi calon lain maka boleh dilanggar. Itu bapak lho apalagi kakak. Cuman dari saya pribadi, tetap ya biarpun seperti itu, menikah sebaiknya dengan Restu, itu penting apalagi berumahtangga kan panjang, gimanapun cinta orang tua sepanjang masa, pikirkanlah.


Kemudian saya tergelitik ucapan sang abang, "Malu, seperti tidak ada bujang saja". Alasan larangan ini tidak beralasan, apa ada jaminan bujang akan lebih baik dalam berkeluarga dan tidak malu2in. Sebagai abang janganlah menghalangi adik anda untuk menikah. KECUALI, pakai alasan yang jelas misalnya seorang kakak melihat calon suami adiknya itu adalah fasik pemabuk tidak salat pezina maka kakak berhak melarangnya dan kakak tidak dosa melarangnya. Calon yang fasik pezina pemabuk beresiko merusak adik dan anaknya kelak, dan itu juga dianggap tidak sekufu. Namun jika adiknya sudah menemukan pria sekufu yang baik dan seagama maka kakak dilarang melarang, bahkan haram melarang. Jangankan Abang, bahkan ayah pun gak bisa melarang.


Sekali lagi, kalau sudah ketemu sekufu lalu ayah tidak memberikan alternatif lain maka boleh sang anak melanggar yaitu menikah dengan wali hakim. Wallahu alam bissawab.


Kang Jay


Akhir-akhir ini kita banyak disuguhi cowok-cowok baik artis maupun pejabat selingkuh yang berujung pada putus atau pengajuan cerai dari ceweknya.


Kalau dipikir-pikir lagi, namanya selingkuh kan melibatkan wanita juga, mosok sesama cowok haha, ada sih tp kagak usah dibahas disini hueekkk. Jadi nggak cowok nggak cewek punya kesempatan selingkuh yang sama. Secara statistik sama aja, yah anggaplah cowok 51% lah. Dan menurut pengamatan saya, kasarnya bahwa cewek tuh lebih jago dalam selingkuh, serius, cewek tuh lebih rapi mainnya kalau selingkuh ya gimana ya cewek pada dasarnya bisa multitasking dan itu bermanfaat dalam menghandle beberapa pria bersamaan sehingga lebih terkontrol haha. Cewek itu hebat, bisa terlihat begitu sayang begitu tulus sama seseorang tapi itu fake, kita contohkan betapa hebatnya pramuria/lc melayani tamu2nya yg gonta-ganti tiap malam. Itu tuh kelakuan cewe tuh, padahal dia sayangnya ama cowok satunya lagi.


Kalau cowok kan mudah keliatan klo selingkuh, anjir, lu cewek gampang menebak cowok selingkuh apalagi saat dia emosi, yasalam bubar semua keluar deh tuh adegan2nya. Makanya banyak bilang Insting cewek peka lihat gelagat cowok selingkuh, padahal ya emang kelihatan haha. Ada perbedaan drastis pada cowok yang selingkuh, misal tiba2 gak perhatian. Jadi perubahan pada cowok lebih pada ketulusan dan kasih sayang. Kalau cewe cenderung bisa nutupi, sedang cowok susah. Bahkan saat pulang dari selingkuh, si cowok berusaha manis bilang cinta blabla karena dia merasa bersalah udah selingkuh, berubah drastis ya lagi2 kebaca radar wanita haha apes jd cowok. Coba artis cowok heboh yg katanya selingkuh, cewek selingkuhannya yg mana sih? Sssttt kasih tau ya kalau tau.


Lalu apa sih kebanyakan alasan cowok selingkuh dan cewek selingkuh. Pertama untuk cowok selingkuh, kalau ditanya alasan dimulut cowok biasanya jawabannya kurang diperhatiin lah jarang dimasakin lah terlalu sibuk lah bla bla tp itu semua sebenarnya alasan dibuat2 cowok agar kesalahan bukan didiri si cowok, kenyataan sebenarnya banyakan karena hidupnya merasa flat kurang tantangan ga ada adrenalin alias bosaaannn sehingga mencari2 sesuatu yg menantang dgn cara yang salah yaitu selingkuh. Dengan selingkuh, cowok kayak bisa kembali ngerasa deg2an, seru lagi hehe. Tapi ingat ladies, jangan salah setelah cowok selingkuh ada dua kemungkinan lho, pertama bisa hambar atau kedua jadi manis lagi kepasangan aslinya. Lho kok manis? Iya dia spt merasa hidup lagi dan melihat pasangannya adalah terbaik setelah dia bandingkan atau setelah puas selingkuh. Tp selingkuh tetep salah hehe.


Kedua tentang cewek selingkuh, biasanya terjadi karena ada ketidakpuasan sama pasangannya. Cewek selingkuh lebih banyak pakai hati, karena cewek seperti ngerasa "Gua nggak disayang, gua nggak dapet keintiman, gua nggak dapet kepuasan, gua nggak dapat ekonomi yang baik, gua ga bisa beli apa2". Jadi cewek lebih banyak pake perasaan kalau selingkuh. Kalau cowok yaaa (sebagai perhatian unt cewek selingkuhanny) bisa mendadak ditinggalin alias dicampakkan begitu aja dan balik ke pasangan aslinya, ya gimana ya cowok selingkuh bisa hanya karena kurang menantang hidupnya, kemudian ce selingkuhannya berhasil ditaklukin trus ya udah selesai.


Kita lanjut bahas, ada kepercayaan di masyarakat, kalau orang yang pernah selingkuh maka akan selingkuh lagi. Baru pacaran aja udah selingkuh, apalagi ntar nikah pasti selingkuh lagi. Bener gak sih?. Menurut gua nih, manusia bisa tumbuh dan belajar dari kesalahan, tapi kalau udah ketahuan selingkuh beberapa kali maka bisa jadi udah watak dia dan kemungkinan dia mengulangi lagi. Tapi bisa berubah gak sih? Ya bisa, tapi "Yang bisa merubah seseorang jadi lebih baik adalah Dirinya Sendiri". Jadi kalau belum sadar ya ga berubah2.


Lalu "Kalau gua diselingkuhin nih om jay, apa gua tinggalin atau ngasih kesempatan?". Gini ya, tidak semua perselingkuhan berakhir dengan perpisahan. Camkan itu, atur emosimu hehe. Jadi kita lihat case by case. Bisa jadi perselingkuhan itu menjadi titik balik seseorang sadar bahwa yang dia lakukan itu salah. Jadi kuncinya adalah kesadaran. Kita bedain ya....gini lho....saat si dia ketahuan selingkuh apakah kemudian dia sadar mengaku salah dan berjanji memperbaiki....atau dia malah menyalahkan kita "Ini semua gara2 lu bla bla yg ga perhatianlah pengangguranlah". Kalau nemu case kedua yaitu malah nyalah2in, udah deh selesaiin aja hubungan itu karena dia gak sadar kalau dia salah. Jadi kalau brengsek ya brengsek aja ga usah nyalah2in. Ingat, selingkuh itu salah mau apapun alasannya, karena namanya komitmen ya harus dipegang erat, titik.


Kalau ada masalah ya dicari bersama jalan keluarnya, bukan malah diem2an trus selingkuh. Lain cerita kalau dia minta diberi kesempatan, mau berubah, ya gapapa kan kasih kesempatan toh hubungan sebelumnya udah lama, shock wajar tp tenangin diri dululah sambil berpikir jenih dan melihat perlakuan dia dalam beberapa waktu. Jgn dikit2 minta pisah/cerai. Hidup kagak sesaklek itu sobat, kasih kesempatanlah, banyak kok yg bisa berubah, tp ingat itu untuk case bukan yg nyalahin. Kan lucu dan sering terjadi, "Dia yang selingkuh, malah kita yang disuruh berubah". Kecuali ketergantungan ekonomi, demi anak, demi ortu ya kuatkan dirimu say haha, kalau perlu siap dipoligami, ingat kata pak yai bahwa surga ganjaran bagi yg mau dipoligami haha, kalau sy sih ogah krn masih banyak pintu surga, itu mah ngasih kesempatan suami dapat banyak pintu surga eh nikmat didunia.


Oiya saran untuk korban perselingkuhan, tolong deh yah setelah setahun (kira2 segitu) agar tidak mengungkit2 lagi. Ya udahlah, itu udah jadi kesalahan dia dimasa lalu, udah berubah jadi lebih baik. Ingat orang pernah buat salah trus diungkit2 lagi, lama2 gedheg dan dia bisa sakit mental lho, bukan hanya kamu yg trauma lama2 dia jadi trauma sama mulut kamu haha, kan juga kejadian udah lama kapan tahun. Kan mau maju bareng2. Lihatlah masa depan.


Trus untuk yang trauma diselingkuhi sampai2 kagak percaya lagi sama orang lain, bahkan berikrar mending sendiri sampai ajal menjemput. Saran saya, jangan begitulah, coba deh rubah pikiran lu bukan gimana percaya sama orang lain tapi mendingan percaya sama diri sendiri, percaya bahwa lu bisa nge-handle ketika lu sampai diselingkuhin ama orang lain. Karena gini, saat menjalani hidup ini, kejadian disakiti diselingkuhi dijahati dikecewain orang lain tuh hal2 biasa yang hampir semua orang alami ingat hampir semua orang alami, nah kita kan kagak bisa mengontrol apa yang orang lakukan ke kita tapi kita bisa belajar menghadapi situasi seperti itu. Itu makna hidup kita didunia, kita harus belajar bukannya malah trauma berkepanjangan. Boleh bermain di zona nyaman tanpa orang laim tapi bermainlah dengan hal2 baru dalam hidup agar engkau "hidup", hidup kan cuman sekali ini. Lu harus percaya pada diri lu sendiri. Jangan ada kata2 "Gua harus percaya sama siapa lagi?", yaelah, percaya pada diri sendiri. Titik.


Harapan saya semoga setelah baca blog ini, tidak ada yg selingkuh dan kalau ada masalah dibicarain unt cari solusi bersama bahkan jika terpaksa harus berpisah baik2. Juga tidak ada lagi yang punya cita2 jomblo forever demi hidup dizona nyaman. Bergeraklah hehe, yang saat ini jomblo umur 45 masih ada setidaknya 20 tahun lagi (pede aja sambil angkat barbel hehe), ingat 20th untuk mengupayakan !!!.

Maaf belepotan nulisnya, lg ngantuk tuk ngerapiin tulisan.


Kang Jay


Biar kagak sepi......


Mengapa pasangan yang sering mengumbar kemesraan di sosmed justru kurang bahagia dibandingkan yang jarang ngepost ?????.


Di sosmed belakangan ini banyak berita viral artis dan publik figur yang terkena kasus, ada yang perselingkuhan, ada yang KDRT dll. Padahal foto2 mereka banyak yang mesra, video2 mereka terlihat saling mencintai, yg tukar kado lah, surprise lah, candle light lah, pangku2an lah. Namun ternyata terkuak kasus2 surprise yg tentu publik dibuat kaget, kok bisa ya padahal mereka sepertinya terlihat mesra sekali.


Nah saya sering banget lihat yg dulu begitu mesra banget di sosmed ee akhirnya bubar bahkan cerai. Kenapa bisa begitu ???, saya amati ada tiga faktor atau alasan :


Faktor PERTAMA adalah sosmed itu ya memang ajang pamer ini itu. Jadi harus kita sadari, yang pamer kemewahan lah, pamer kepinteran lah, pamer kelucuan, bahkan pamer kebaikan misal bersedekah tapi dikontenin, trus yang paling sering nih yaitu pamer kemesraan biar seakan happy family atau happy pacaran hehe. Jadi kalau saya nih, kagak 100% percaya apapun itu di sosmed hehe, namun saya suka heran kok banyak orang kayak kaget misal berbulan2 mengamati sosmed artis yang mesra trus mendadak cerai, kaget tau misal "Kok bisa selingkuh ya padahal kayaknya hari2 mesra".


Padahal yaelah yang namanya sosmed kan of-course hanya menampilkan yang baik-baiknya aja. Jadi nggak usah kaget kalau misalnya ternyata aslinya tidak seperti itu. Muka orang aja kadang gak asli, kayaknya ganteng keren kayaknya cantik mulus padahal pake filter edit dan begitu ketemu orangnya ternyata enggak semulus itu, ada bruntusannya bahkan ternyata ceking atau gemuk.


Relationship juga sama, jangan kaget kalau ternyata enggak mesra enggak sebaik itu enggak akur. Kalau saya jarang kaget dan jarang pernah percaya apapun yang kita lihat di sosmed terutama yang ditampilkan oleh para selebriti karena para selebriti itu memang menjual image biar laku. Apalagi orang Indonesia kan suka lihat yang mewah2. Kita tau lah kasus terbaru, rumah megah eee ternyata rumah ngontrak, mobil mewah berjejer ee pinjaman, dikasih motor 500jt ee ternyata endorse.
Dan saya selalu percaya bahwa namanya hubungan pasti ada konflik, dan konflik ini kan jarang alias nggak mungkin ditampilin di sosmed. Nggak mungkin misalnya lagi berantem sama pasangan trus di video in. Trus bilang, "Bentar bentar Beb, kita rekam dulu berantemnya kita ya biar netizen bisa lihat kita tuh real enggak mengada-ngada". Berantem sambil selfie dan video-in hehe.


Terus yang nomor DUA menurut studi dari North Western University, pasangan yang ngepost banyak di sosmed mengumbar kemesraan sebenarnya mereka insecure dengan hubungan mereka. Jadi mereka butuh validasi dari orang lain, mungkin karena mereka sebenarnya saling ragu, mungkin karena mereka sebenarnya hubungannya kurang baik, mungkin sering berantem, yah insecure. Mereka merasa hubungan nggak langgeng jadi mereka sengaja post supaya dapat validasi dari orang lain agar merasa Feel Good. "Hubungan gue baik-baik aja kok, buktinya banyak yang like, lihat tuh orang iri kok sama hubungan kita, kita bagus kok hubungannya". Alias bahasa simpelnya 'menghibur diri'.


Coba kita cek diri misalnya hubungannya kita pas lagi di gonjang-ganjing, maka kita justru pingin banyak ngepost untuk meyakinkan bahwa relationship still baik-baik saja. Ya itu cara kita meyakinkan diri. Padahal ujung-ujungnya malah bubar jalan karena dengan semakin menghibur diri maka semakin membohongi diri alias jomplang yang di sosmed dan yang sebenarnya. Dan makin berasa hancur haha.


Faktor KETIGA, pasangan yang beneran Happy itu fokus quality time bersama bukan fokus sama sosmed. Misalnya lagi ngedate ya beneran ngobrol beneran sampai lupa untuk foto bareng. Trus misalnya lagi liburan ya enjoy beneran sampai lupa bikin video untuk Story. Karena mereka benar-benar menikmati momen kebersamaan, menikmati ngobrolnya, menikmati mesranya. Mereka nggak peduli tentang likes atau love dan pamer ke orang lain. Mereka nggak peduli, mereka nggak butuh validasi dari orang lain, mereka nggak butuh netizen melihat dan memuji mereka. Mereka nggak butuh itu, mereka cuma butuhnya spending time bersama.


Ya kadang2 mungkin post ya tapi nggak sering. salah satu pihak juga enggak insecure tanya ke pasangannya, "Kok kamu nggak pernah posting video aku sih, kok kamu enggak pernah posting bareng aku sih, kok kamu enggak pernah tag history aku sih". Itu karena mereka secure, mereka tahu mereka saling mencintai, hubungan mereka harmonis dan langgeng. Dan ketika mereka ngepost pun itu adalah untuk mengabadikan momen yah untuk nge-save moment tersebut bukan untuk memamerkan.


Well, menurut saya begitulah tiga alasan kenapa pasangan yang sering mengumbar kemesraan di medsos itu justru malah kurang Happy dibandingkan yang jarang posting di sosmed.


Kang Jay


Membawa LARI Istri Orang itu Cabang Olahraga apa ya....?



Ada banyak persepsi orang tentang kenapa seseorang susah dapat jodoh. Umumnya orang bilang Kriteria adalah masalahnya. "Coba kriteria diturunkan pasti cepat menikah", "Coba jangan pilih2 pasti cepet nikah". Tetapi berdasarkan pengalaman dan pengamatan, saya menyimpulkan ada tiga faktor yang dapat menghambat seseorang untuk mendapatkan jodoh.


Ketiga faktor ini sering tidak disadari seseorang bahwa itu ada di bawah sadarnya. Yaitu sebagai berikut:
1. Takut menikah

2. Tidak mau menikah

3. Merasa tidak layak untuk menikah


Dan kalau saya simpulkan lagi dalam satu kata, maka penghambat jodoh itu adalah rasa TAKUT.
Jadi si takut inilah yang menghalangi kita untuk mendapatkan jodoh, dan adanya di bawah sadar kita, tanpa kita sadari.


Khusus nomor 2, mungkin anda akan mengerutkan dahi dan bertanya, “Lho, kok bisa? Siapa bilang saya tidak mau menikah? Saya ini pengen banget menikah!".


Ya, secara sadar anda ingin menikah. Tapi apakah bawah sadar anda benar-benar mendukung anda untuk menikah? Itu yang perlu ditelusuri. Kondisi ini gampang dideteksi, yaitu saat ada orang yg suka pada Anda, secara tak sadar anda bilang "Ah dia bukan tipe saya", "Cuman satpam, susah", "Biasa aja, pelayan indomart lebih cantik", "Ilfeel lihat sikapnya" dll intinya banyak usaha otak bawah sadar untuk menolaknya tanpa mencobanya dulu barangkali cocok, karena otak bawah sadar anda Tidak mau menikah. Sayapun harus introspeksi diri karena terdeteksi juga haha. Pun mau jalan, hanya ingin dianggap bukan jomblo akut oleh keluarga maupun temen.


Yang manapun kita saat ini, Insyaa Allah semua dapat diatasi. Dan kita dapat memulai dengan mengatasi rasa takutnya dulu, karena ketika rasa takut tersebut dinetralisir, maka bisa jadi anda akan lebih peka tentang petunjuk jodoh yang sudah ada di depan mata. Otak bawah sadar tidak memblokir setiap kesempatan yang ada, telinga anda akan peka saat temen mau kenalin temennya, mata anda akan jeli saat liat ada yg bening2, bahkan hidung anda akan peka saat selewatan tercium bau wangi parfum atau bau tubuh yg menggairahkan hehe.


Semoga akan muncul keberanian untuk membuka hati dan mencari jodoh tersebut, dan karena kita sudah lebih percaya diri, maka perlahan merubah penampilan, lebih sumringah, bahkan untuk pria mau bekerja lebih keras menjadi mapan, sehingga kita akan terlihat lebih menarik di mata banyak orang dan memudahkan anda untuk memikat orang yang anda suka, atau orang akan suka dekat dengan anda sehingga muncul benih cinta. Cinta juga akan menambah kekuatan untuk mengusir rasa takut itu.


#onedayoneblog


Kang Jay


Akhir-akhir ini saya banyak merenung, bahkan sampai pada tahap mengambil konklusi, bahwa terkadang menggunjing orang Sukses adalah hiburan menarik bagi orang-orang yang Gagal. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menghibur hati mereka yang sudah capek karena hanya menjadi penonton bagi kesuksesan orang yang mereka gosipkan.


Ketika Anda menjadi bahan gosip atau sedang banyak yang membicarakan, bisa jadi ada dua kemungkinan:

1. Anda memang orang yang menyebalkan.

2. Anda orang yang dianggap Sukses.


Membedakannya tidak begitu Sulit. Kalau kita dianggap nyebelin, cirinya adalah banyak yang menjauh dari kita. Ya, siapa juga yang mau berteman sama orang nyebelin. Wajar juga kalau diomongin.


Kalau Anda menyebalkan, tidak ada solusi lain kecuali dengan mengubah sikap dan memperbaiki attitude. Karena itu sumber masalahnya.


Sedangkan kalau Anda digunjing karena dianggap sebagai orang yang berhasil, cirinya: banyak yang pengin mendekati Anda, apalagi kalau sedang ada maunya.


Saat Anda dianggap sebagai orang yang sukses, solusinya adalah: tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati, jangan terlalu sering pamer. Karena kebahagiaan itu untuk dinikmati. Bukan untuk dipamerkan dan bikin iri.


Karena disadari atau tidak, kini kita hidup di masyarakat yang baru bisa menikmati kebahagiaan saat kenikmatan yang kita rasakan diketahui oleh orang lain. Itulah sebabnya semua hal menjadi postingan status di media sosial. Seolah kita baru bisa bahagia saat orang lain iri dan bilang kita orang hebat.


Pertanyaannya, setelah orang lain bilang kita hebat, memuji dan menganggap kita sukses, lantas apa yang kita dapat? Mungkin penghormatan. Atau lebih sering justru todongan permintaan.


Saya teringat dengan guyonan Gus Baha yang mengatakan: “Saya kalau sedang punya banyak uang, saya justru diam. Kalau bisa jangan ada orang yang tahu. Itu justru lebih aman.”


Namun yang terjadi di masyarakat justru sebaliknya, saat lagi kaya, pamer, saat dapat proyek, pamer. Saat naik jabatan, pamer. Saat bisnis melejit, pamer. Saat jalan-jalan, pamer. Saat makan enak, pamer. Tetapi giliran ada teman mau pinjam duit, ada saja alasannya. Ketika punya Suami pamer kemesraan. Ketika punya Istri cantik pamer haha. Giliran ada teman yang nagih utang, ngeles aja bawaannya.


Mengapa kita sangat takut disangka tak bahagia, sehingga merasa perlu menunjukkan kebahagiaan kita di depan banyak orang? Padahal kebahagiaan sebenarnya bukan untuk dipertontonkan. Tapi untuk dinikmati. Biarkan saja orang menilai kita menderita kalau nyatanya kita sedang bahagia.


Atau jangan-jangan kita baru bisa bahagia saat melihat semua orang iri pada kita? Kalau seperti itu, oh, betapa susah dan mahalnya syarat kebahagiaan kita.


#onedayoneblog


Kang Jay

Biasanya selama ini kalau kopdar dengan cewek, saya dalam hati merasa "kok beda dengan di foto ya" namun itu hanya dihati karena beberapa minggu kemudian saya mulai menyesuaikan dan enjoy dengan dia, yang hitam pun makin lama makin manis, yang rada gemuk pun makin lama makin semok, yang pendek pun serasa ringan diangkat2 eehh, yah lebih mencari kecocokan hati. Toh bukan mencari foto model apalagi finalis Miss Indonesia, walau dulu saya punya kenalan finalis yaitu Inez M bahkan akrab sampai si dia menikah dgn guru fitness hehe patah hati deh, jadi tau levelnya kikiki. Oiya masih suka nonton lagunya Besame Mucho dan One Last Cry di Yt, semok anggun, cocok jd istri pejabat.


Namun baru pertama kali awal minggu ini kopdar dengan gadis usia 33th, malah si dia yang mempertanyakan langsung "kok beda dengan di foto ya", beda gimana? "difoto lebih mudaan dan tidak terlihat gemuk". Kalau tinggi gimana? "ternyata lebih tinggi seperti raksasa". Well raksasa. Akhirnya saya se-kopdar-an berpikir keras "apa saya sudah tua ya bla bla bla". Mungkin ada yg bertanya mengapa tidak Vcall dulu, saya emang orangnya ga suka Vcall, langsung aja Kopdar biar langsung dapat feelnya, kalau Vcall suka malah jd hambar.


Padahal kalau boleh jujur saat Kopdar dianya terlihat jauh dari foto, lebih hitam, muka bulat bukan tirus spt difoto, badan sayu dan bibir hitam bekas banyak merokok mungkin lupa pake lipstik, namun semua itu tertutupi dengan saya yang berusaha keras bertahan dari komentar dia tentang tubuh saya, tanpa mempedulikan dianya gimana. Akhirnya waktu kopdar berlalu dengan cepat, saya pun tidak perlu detail mengisahkan perjalanan hidup saya dan keluarga, kesini naik mobil apa punya berapa, punya bisnis apa gaji berapa, rumah berapa, apartemen berapa, ruko berapa, hanya secukupnya sekedar basa-basi.


Sampai pada akhirnya saya putuskan memberi dia banyak hadiah saat selesai kopdar sebagai rasa terima kasih selama ini chit chat sebelum kopdar, karena saya dalam hati sulit melanjutkannya. Serasa langsung illfeel, namun semoga tidak membuatnya kecewa. Aamiin. Atau mungkin dianya yang illfeel kesaya dari pandangan pertama, mungkin begitu sebagai positif thinking sy aja. Padahal cita2 mau saya antar pulang pakai mobil inreyen saya haha walau rumahnya dekat dari mall itu, hehe jd mengurungkan niat.


Setelahnya saya berpikir bahwa usia tidak pernah bohong, diusia mid 40-50 mungkin saatnya saya instrospeksi diri untuk lebih bahagia dan lebih banyak olah raga agar lebih sixpack hehe. Pagi tadi sudah daftar Fitness berikut personal trainer 6bln didekat kantor. Semoga istiqomah.


Kang Jay

Pages: « Previous ... 4 5 6 7 8 ... Next »
advertisement
Password protected photo
Password protected photo
Password protected photo