Nyaris tak berubah statusku di sini ... sampai saat ini
1 + 1 = 1
2+2+1+1= 1
Mungkinkah itu bisa menjadi benar? Tetapi itu juga menjadi harapan.
Berjodoh itu sudah seharusnya menjadi satu hati dan berjuang mempertahankan.
Berjodoh menjadi suami/istri juga seharusnya menyatukan dua keluarga menjadi anggota keluarga yg mendapat kehormatan dan kemuliaan yg tidak diabaikan dan tidak dibeda-bedakan. Kata senior sih katanya harus begitu.
Ssst mohon maaf ... dari pada bengong bolehlah ngisi blog di sini.
Samudera kehidupan akan terlintasi dengan wajah damai dan ceria dalam bahtera yang tangguh krn saling percaya menahkodainya sampai ke pandang tepian cakrawala .... entahlah apa itu maksudnya, hanya asal ketik doang ...
Cari temen cewek spesialis di sini agak susah. Satu sisi utk serius butuh saling tahu dan menyelami calon pasangan scr langsung tatap muka, di sisi lain mediasi di AN ini blm terfasilitasi ... mungkin juga karena member merasa takut dengan "modus". Syukurlah jika foto dan profil member yg ditampilkan di AN ini tdk fiktif alih-alih membantu para jomblo yg suka lebih banyak melanglang buana(berkelana) di sosmed termasuk diriku. Tetaplah dalam harapan kpd AN utk memfasilitasi keinginan agar bs tatap muka antar member lokasi terdekat.
Menikahlah dengan “orang yang tepat” bukan “cepat menikah”
karena menikah bukanlah sebuah perlombaan. Tak perlu kecil harapan, tak usah terlalu bangga dan tak usah
terlalu merana jika belum menikah, karena masalahnya adalah bukan waktu, tetapi
“menemukan” pasangan yang tepat.
Kata senior," kekuatan sebuah ikatan pernikahan(Rumah tangga) ditentukan oleh seberapa kuat menyatunya jiwa, rasa, dan cita-cita suami dan istri". Bagaimana dalam prakteknya ya? Kuatnya ikatan pernikahan tentu ini menjadi harapan semua pasangan.
Kata orang Jawa cari jodoh itu "gampang-gampang angel"(gampang-gampang susah). Kenyataannya memang demikian apalagi Via Ayonikah ini. Makna "gampang' mungkin ketika telah dipertemukan, susah karena idealisme(kreteria) yang diharapkan masing-masing tidak mudah terlihat di depan kita. Kalau semua member dibebaskan disambungkan via WA, AN jg banyak pertimbangan aspek mudharatnya ... Ya... smg Ayonikah ini media sungguhan bukan sekedar "profit oriented"
Cita-cita ingin punya jodoh kini blm ada tanda-tanda. Tetapi akunpun sadar bahwa haruslah bersabar karena Allah belum memberi, lagian aku sadar status "kemandirian"ku belum dianggap mampu membahagiakan bagi calon yg akan menjadi bagian dlm hidupku ... bahkan ortuku jg sering mengkritik dan mendorongku untuk kreatif.. kreatif and kreatif. Dengan nasehat filosofinya ortuku seolah-olah apa yg sudah sy lakukan sampai sekarang ini blm meyakinkan mereka bahwa sy sudah melakukan yg terbaik. Oke!! ... aku nasehati diri sendiri mungkin aku perlu berbuat yg lebih keras lagi ... Mudah-mudahan saya bisa bersabar, bertawakal dan termotivasi terus berbuat yg terbaik ... Aamiin
Ketika sejenak berandai berhasil membangun sebuah "Rumah Tangga", mampukah aku merawatnya dengan baik. Kemudian akupun bertanya diri .. teridap pobiakah aku? ... tidak!! justru kuanggap ini adalah pacu untuk istikomah berbuat sesuatu yg membawa maslahat meraih kecukupan dan kelancaran ekonomi kelak . Idealisme ini akan selalu berhadapan dengan penyakit "Ingin duwit banyak tanpa keluar keringat" ... No Pobia manakala telah berhasil membawa diri berprinsip bahwa "tidak ada rezeki yang datang tanpa dijemput". Ayo semangat! Allah maha tahu semua yg diniatkan setiap manusia dalam kehidupannya.
Memilih
jodoh yang “ideal” masing-masing orang berbeda-beda. Bagi perempuan pilihan
ideal umumnya menginginkan yang ganteng, kaya, pinter/berpendidikan tinggi,
mapan ekonominya, taat beribadah, bertanggungjawab, tdk bertemperanental
tinggi/kasar, dll. Boleh saja karena setiap orang pasti menginginkan
kesempurnaan. Bagi pribadi saya dari belajar kehidupan di lingkungan sekitar
kita, memberi inpirasi bahwa kesempurnaan adalah hanya milik sang pencipta
alias tidak ada yang sempurna pada setiap orang.Keinginanan selalau lebih banyak/besar dari
apa yg telah tersedia atau tercapai. Kewajiban setiap orang adalah istikomah dalam berikhtiar... hasilnya percayakan kpd Sang Pencipta. Harapanku jika ditakdirkan berjodoh menjadi bangunan rumah tangga semoga sepaham dan sejalan dalam menjalani perjalanannya dengan selalu mensyukuri setiap apa yg tersedia dan terus berjuang menjemput rezeki yg sesungguhnya telah disediakan oleh yg maha Rohman dan Rohim.