Kalau ada lelaki bilang kek gini sebenarnya tepat apa ngga ya?
Apa karena ada hadist yang mengatakan istri yang baik itu yang mau diajak susah seadanya.
Sehingga sebagian lelaki legitimasi.
Lantas apa yang bisa dikatakan oleh lelaki " saya siap lahir batin " jika untuk hidup bersama sang pujaan hati belum tau tinggal dimana kesudahannya, ada tempat tinggal tapi di pondok indah mertua. Karena jangankan buat cicil rumah buat ngekost pun dia tidak mampu. Terus jika sang pujaan hati pakai skincare, belum tau juga bisa terpenuhi tiap bulan, karena buat makan pagi dan sore pun belum tau lauknya dengan apa. Padahal siap secara batin itu, punya kesadaran harus menyediakan keperluannya secara pantas.
Begitu bukan sih ya
Yang sudah nikah ... pliss jangan ikutan aamiin ya . Satu aja cukup dan ga akan habis juga
Tak dapat dipungkiri, bahwa membangun sebuah rumah tangga memang bukan perkara yang mudah. Karena pengertian rumah tangga bukan sekedar 'rumah' yang kelak akan dihuni bersama oleh setiap pasangan suami dan istri. Lebih dari itu, ada fungsi dalam sebuah rumah tangga yang sudah semestinya dijalankan bersama-sama.
Dan dalam menjalankan fungsi tersebut, tidak cukup hanya dengan adanya raga keduanya yang tinggal bersama dan hidup dalam satu atap yang sama. Melainkan, diperlukan jiwa dan pikiran yang sejalan seiringan menghiasi rumah tangga yang dibangun.
Oleh karena itu, teramat penting bagimu untuk membangun kesiapan mental sejak sebelum menikah agar dirimu mampu menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam menjalani kehidupan rumah tanggamu nanti.
Bersiaplah untuk selalu melihat orang yang sama dalam kurun waktu yang terus beranjak maju, bersiaplah untuk menerima segala kekurangan yang akan selamanya membersamaimu, dan bersiaplah untuk terus menumbuhkan cinta hingga akar dan tanah itu tak akan mudah mengering.
Jangan terpikir bahwa dengan menikah, maka kebahagiaan akan selalu tampak di depan mata. Tidak pula dengan menikah, maka lantas dengan mudahnya engkau menggantungkan kebahagiaanmu kepada pasanganmu. Tidak semudah itu, karena menikah perlu perjuangan yang tak berujung.
Menikah adalah tentang kemampuanmu dalam memberikan sepenuh hatimu kepada pasanganmu, namun dengan tidak selalu menggantungkan rasa bahagiamu terhadapnya.
.
Semakin besar harapmu kepadanya, semakin besar pula resiko kecewamu terhadapnya. Justru dengan meminimalisir harap, maka kelak dirimu akan semakin pandai dalam mengubah hadirnya rasa kecewa menjadi sebuah kekuatan untuk mencapai cita rasa bahagia yang lebih besar. Insyaa Allah.
Jadi, yuk selalu samakan tujuan dan harapan bersama yang akan dibangun dalam rumah tanggamu. Pahami peran dan amanahmu dengan baik agar setiap isi dalam rumah tangga berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Semoga Allah mudahkan ya!
? @nikahbutuhilmu
Copas #fiqihwanita
2. Sedangkan hari terbaik dalam seminggu itu jatuhnya di hari Jumat
3. Tapi versi saya hari terbaik itu jatuhnya di saat kita bersatu dalam ikatan suci *eeaaa*
Masyaa allah ya
Karena semakin dewasanya kamu, kamu akan paham dan sadar. Bahwa ucapan tanpa tindakan adalah suatu bentuk penipuan. Bikin sia-sia waktumu juga kan.
Nah Kalau di gambar bawah ini mah sosok yang memang sengaja di jombloin biar fokus dulu menemani saya. Wkwkwk.