Fenomena nikah ngutang dimasa kini tentu bukan hal yang aneh. Menjamurnya pinjaman online, KTA, KK dengan plafon puluhan bahkan ratusan juta membuat pasangan kebelet nikah menjadi tergoda.
Apalagi ngutang sudah tidak begitu dianggap aib dalam masyarakat karena toh setiap orang sudah jamak ngutang dan bukan berarti karena ngutang kita tidak memiliki uang atau orang yang tidak ngutang untuk menikah punya kelebihan dana. Ini adalah soal keadaan atau pemikiran dalam menghadapi rencana pernikahan. So its fine.
Sebenarnya kita pun bisa coba ngutang misal ke ortu atau keluarga. Namun saya pun paham bahwa banyak pasangan malu atau segan ngutang ke keluarga, dengan ngutang ke bank maka kita tidak perlu melibatkan perasaan merepotkan keluarga untuk keperluan itu. Apalagi mudahnya pinjaman seperti KTA yang tanpa agunan. Toh kita bisa prediksi beban cicilan per bulan. Utang saya ke bank pun udah 20jt lebih perbulan selama 5th lebih ha ha ha, jangan ditiru, tapi bukan unt dana pernikahan lho untuk bisnis aja.
Sehingga saran saya, sebaiknya janganlah ngutang banyak agar 'pestanya' terlihat mewah, ngutang dikit bolehlah untuk menggenapi biaya pernikahan. Ingatlah bahwa pernikahan adalah sesuatu yang bisa diduga. Misal kita akan menikah setahun lagi. Nah dalam setahun harus disiapin dananya. Tidak perlu ngutang karena beban bunganya pasti mahal.
Banyak cara untuk berhemat kok. Memang pesta pernikahan digedung itu mahal. Saat mempersiapkan anak cewek saya menikah, banyak biaya tak terduga yang menyebabkan membengkaknya biaya pernikahan, namun sukurlah lancar.
Menurut saya, kalau ingin membiayai sendiri alias bukan biaya keluarga, maka bisa dipilih restoran atau cafe yang punya taman outdoor jadi tidak pakai acara makan besar. Namun dengan lingkungan restoran/cafe yang memang sudah bagus maka akan berkesan, terutama diadakan dimalam hari dengan balutan lampu2 indah, hadirin akan kenyang dengan pemandangan. Pelaminan juga bisa dibikin sederhana dengan alasan keterbatasan lahan ha ha, namun saya rasa tidak mengurangi kehangatan acara.
Banyak cara lainnya dalam menghemat biaya pernikahan. Seperti, mengurangi jumlah undangan, memanfaatkan ketrampilan temen seperti fotografi, make up, bermusik, bahkan dijadikan EO karbitan he he, kemudian minimalisasi biaya souvenir, juga minimalisasi biaya seragam keluarga misal cukup senadakan warnanya sedang model bebas, pake cincin warisan bukan beli ha ha, kurangi hal tidak penting seperti karpet bertabur bunga, kurangi saung2 unt menu makanan selain makan utama, sewa bukan beli pakaian pengantin. Intinya adalah tidak perlu mewah, yang penting berkesan. Ingat saja bahwa bakal banyak kebutuhan setelah menikah yang bisa kebeli jika kita hemat dalam biaya nikah.
Sekali lagi pertimbangkan biaya pernikahan dengan berhutang, jangan sampai dikemudian hari menimbulkan kesulitan pada keuangan keluarga. Janganlah memaksakan kehendak pernikahan untuk dibuat mewah tapi lupa dengan keadaan. Pesta mewah, namun belum punya apa apa, jangankan rumah, motorpun butut, ditambah harus bayar cicilan bulanan.
Memang benar kalau pernikahan jadi momen yang sakral, namun jangan sampai kebahagiaan itu berakhir jadi penderitaan karena banyak hutang.
Ingat pernikahan adalah awal, bukan akhir.
Kang Jay
Nikah itu... ibadah yg paling lama...
Nikah itu... bukan hanya menyatukan 2 hati ... tapi jg 2 keluarga yg beda karakter... budaya...
Nikah itu... ikatan emosi yg suci... sakral... jd... penginnya sekali dlm hidup...
Nikah itu....
Ingatlah, sebanyak dan sebesar apapun kesuksesan yang kita raih dalam hidup, tidak ada artinya jika kita gagal untuk setia pada satu hati yang membawa kita ke sana, ke puncak kesuksesan…
Ketika godaan datang, ingatlah dia yang tidak pernah mengeluh akan uang yang selalu hampir habis. Ketika ada seseorang yang mencoba merebut hatimu darinya, ingatlah dia yang mengangkat dan memapah kita dari keterpurukan. Dan ketika terbersit dalam pikiran kita untuk melabuhkan cinta ke hati yang lain, ingatlah dia yang selama ini mengorbankan hidupnya dan kesenangannya demi diri kita dan buah hati.
Kita tahu sulitnya berjuang bersama-sama menggapai impian, kita paham indahnya saling menopang dalam setiap kesulitan, dan kita pun mengerti rasanya bersabar ketika materi sedang sangat pas-pasan. Semoga hal itu semua dapat menjadi pertimbangan kita untuk selalu berusaha melanggengkan hubungan hingga maut memisahkan.
Kang Jay
Suka duka adalah bagian dari kehidupan dan tidak ada keberhasilan yang di raih sendirian, minimal 2 orang atau lebih, kebahagian tidak lengkap tanpa keluarga karena keluarga adalah salah satu harta yang sangat berharga.
Yang bisa membuat orang sadar akan kebesaranNya, mengetuk hati nurani akan sebuah kejujuran , bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian. Kita tahu nasib semua orang tidak sama , dan punya tempat yg berbeda beda.
Karena nasib dipengaruhi 3L :
1. Lahir
2. Latihan
3. Lingkungan
AN ( ayo nikah adalah sebuah lingkungan yang bisa membuat kita bertemu pasangan )
Dalam bentuk medsos.
Namun kurang lengkap jika tidak ada pertemuan langsung, yg bisa bercengkrama, bercanda ber sama dan mengenal secara langsung orang orang di depan kita dalam acara bersama.
Pertemuan adalah awal dari Persatuan. dan persatuan merupakan bentuk cinta yg nyata.
Jika mendung dilangit nampak hitam sabarlah karena dia lagi berprosess yg akan membuat air menjadi bening bahkan sebening embun di pagi hari,
Jika aku berjalan di Taman bunga aku akan memetik bunga yg paling ku anggap indah ,kubawa selamanya dan aku tidak akan menoleh ke belakang lagi tuk melanjutkan hidup menuju masa depan yg lebih baik agar bisa meraih kesempurnaan hidup ini.
Tidak adakah Kopdar di Area Kediri ?
Thanks for your attension and listen
From :
Me
Kriteria pendidikan kurang, masih bisa kuliah lagi.
Kriteria penghasilan kurang, masih bisa diusahakan dengan nambah side job.
Kriteria domisili, masih bisa dirundingkan.
Kadang ada yg minta ketrampilan khusus (misal bisa masak buat wanita atau bisa mengemudi buat pria...biar bisa dijadikan supir pribadi ), masih bisa kursus.
Tapi kriteria yg satu ini gimana mensiasatinya? Yaitu kriteria suku, yang harus tertentu.
Nyerah deh sama kriteria yg satu ini. Suku mah dah bawaan orok, biarpun kita tinggal lama didaerah tertentu bahkan sampe ngumpet ke amerik, tetep aja suku kita gak berubah.
Btw masih ada ya yg saklek mengkriteriakan suku tertentu (harus satu suku)...hmmm.
Abis nengokin Roro Jonggrang.
Diajakin ngupi trus ngeghibahin Kerajaan Agung Sejagat.
Masih keliatan kek babang babang maniez gitu yak ??
**calon bini sultan rindu jukjes**